Berhasil mendapatkan panggilan interview kerja bukan jaminan kamu mendapatkan pekerjaan. Pasalnya, perekrut tak hanya mencari karyawan yang dapat bekerja, tapi juga dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan harus memiliki kualitas tertentu dalam dirinya.
Sayangnya, tak ada pernah pakem yang jelas untuk bisa lolos dalam wawancara kerja karena setiap kantor memiliki standar yang berbeda-beda. Tapi setidaknya ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan acuan saat interview kerja.
Misalnya saja dengan menghindari beberapa hal yang seharusnya tidak kamu katakan selama interview kerja seperti di bawah ini.
“Saya benci perusahaan lama saya”
Alih-alih menjelek-jelekkan kantor lama lebih baik tunjukkan motivasi kerja di calon kantor baru - EKRUT
Jangan pernah merendahkan perusahaan atau orang-orang di kantor lamamu, saat menjalani interview kerja di calon kantor baru. Bukan berarti kamu harus berbohong bila memang tak suka.
Namun, kamu harus menyadari bahwa setiap kantor memiliki budaya dan cara kerja yang berbeda-beda.
Mungkin kamu memang tidak cocok di sana. Oleh karena itu, lebih baik kamu tunjukkan tingginya minatmu bekerja di calon kantor baru tersebut.
Baca juga: Cara menghadapi atasan yang tidak menyukai kita
“Saya akan melakukan segalanya”
Jangan hanya fokus ingin memuaskan recruiter tanpa melihat kemampuan kamu dalam bekerja - EKRUT
Mungkin kamu pernah berpikir untuk berusaha melakukan segala hal di calon kantor baru demi memuaskan bos. Hal tersebut memang tak salah untuk menunjukkan hasratmu dalam bekerja di calon kantor baru.
Namun, tak jarang, pewawancara juga mencari calon karyawan yang benar-benar memiliki kemampuan penuh dalam suatu bidang tertentu.
Karena itu, katakan kepada pewawancara bahwa di satu sisi, kamu dapat melakukan pekerjaan sesuai bidangmu. Di sisi lain, kamu juga memiliki hasrat untuk belajar hal baru yang dapat mendukung pekerjaanmu.
“Saya memiliki motivasi tinggi, dapat belajar dengan cepat dan berjiwa kepemimpinan”
Hindari beberapa kalimat yang cenderung klise - EKRUT
Kalimat di atas tentu bukan kalimat pertama yang diterima oleh pewawancara dari calon karyawan. Mungkin mereka sudah pernah mendengarnya ribuan kali, kadang tanpa contoh yang jelas.
Sebaiknya, jika kamu ingin menggunakan kalimat ini saat interview, berikan contoh yang jelas. Contohnya, kontribusi dalam tim dan dampak yang kamu ciptakan.
“Saya tak tahu bagaimana melakukannya”
Perhatikan cara kamu menjawab pertanyaan interview agar tidak mengiring opini ke arah yang salah - EKRUT
Sebaiknya, bila merasa tak bisa mengerjakan suatu hal, ungkapkan dengan cara lain yang lebih diplomatis.
Misalnya, kamu dapat mengatakan belum berpengalaman, tapi tertarik dengan tantangan baru. Karena itu, kamu akan mencoba untuk mengerjakannya.
Kamu bisa juga memberi contoh bahwa kamu pernah melakukan hal lain yang serupa dengan hal yang diminta. Jawaban tersebut akan memberi kesan bahwa kamu bukan orang yang mudah menyerah sebelum berperang.
Baca juga: Ini alasan kamu susah cari kerja sampai sekarang
“Apa yang perusahaan ini kerjakan?”
Jangan perlihatkan kamu kandidat yang asal melamar pekerjaan - EKRUT
Menyampaikan hal di atas merupakan ‘gol bunuh diri’ bagimu. Sebab, pertanyaan tersebut menunjukkan kamu tak melakukan riset yang dalam sebelum melakukan wawancara kerja.
Untuk menunjukkan bahwa kamu sudah mempelajari calon kantor baru dengan baik, kamu dapat menanyakan hal-hal seperti, “Apa tantangan terbesar yang sedang dihadapi perusahaan?” atau “Apakah perusahaan memiliki rencana besar dalam beberapa tahun mendatang?”
“Saya ingin gaji sebesar...”
Hindari pembicaraan mengenai gaji di awal interview dan sebelum mendapatkan penawaran kerja - EKRUT
Jangan pernah membicarakan gaji dan tunjangan lain yang mungkin kamu terima sebelum ditanya oleh pewawancara, meski pada akhirnya kamu tetap akan membicarakan hal itu.
Pertanyaan tentang gaji yang terlalu awal akan membuatmu terkesan money-oriented bagi pewawancara.
Selain itu, bila sudah sampai pada tahap negosiasi gaji dan bingung untuk menjawab, lebih baik kamu “bermain aman”. Berikan kesan kamu bahwa fleksibel soal gaji.
Ketika sudah sampai pada tahap interview akhir, perusahaan mungkin akan mengabarimu perihal nilai gaji yang kamu dapat atau menanyakan ekspektasi gajimu.
Pada saat itu, kamu dapat melakukan riset kecil dengan menghitung pengeluaranmu per bulan, gaji rata-rata di bidang tersebut, dan pengalaman kerjamu di bidang tersebut. Setelah itu, lakukan negosiasi dengan baik untuk mencapai kesepakatan dengan calon kantor barumu.
Baca juga: 6 Tips Gagal Interview
“Saya tidak punya kekurangan”
Kamu boleh percaya diri, namun jangan sampai terkesan arogan - EKRUT
Saat ditanya mengenai kelebihan dan kekurangan, ada baiknya kamu tidak perlu menutupi kekuranganmu dengan mengatakan bahwa kamu tidak punya kekurangan.
Pasalnya, pertanyaann ini bukan sekadar agar pewawancara mengetahui kelebihan dan kekuranganmu tapi juga untuk melihat seberapa kamu mengenal dirimu serta mengakui kekuranganmu.
Selain itu, mengatakan bahwa kamu tidak memiliki kekurangan hanya akan membuatmu terkesan sombong. Jadi, katakan saja apa kekuranganmu dan katakan juga bahwa kamu sedang berusaha untuk membuat dirimu menjadi lebih baik lagi.
Saat hendak menghadiri interview kerja, ada baiknya kamu tidak hanya mempersiapkan pakaian dan CV. Cobalah untuk mengingat beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat interview agar prosesmu dapat berjalan dengan lancar.
Sumber:
- fastcompany.com
- thebalancecareers.com