Terkadang, meski sudah mendapatkan offer letter, tetap saja ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum akhirnya menerima atau menolak tawaran tersebut. Pasalnya, keputusanmu hari ini tentu akan sangat memengaruhi masa depan karier.
Agar semakin mantap mengambil langkah, kamu perlu membaca artikel ini yang akan membahas offering letter dan 10 pertimbangan yang perlu kamu pikirkan sebelum menolak atau menerima tawaran kerja.
Apa itu offering letter?
Offering letter atau surat penawaran pekerjaan adalah dokumen formal yang dikirim ke kandidat yang dipilih untuk pekerjaan. Tujuan dari surat ini adalah sebagai konfirmasi tertulis mengenai sebuah tawaran kerja sehingga baik calon karyawan maupun pemberi kerja mengetahui dengan jelas kelanjutan proses rekrutmen.
Biasanya offering letter akan diikuti dengan lampiran resmi yang mengkonfirmasi detail pekerjaan seperti deskripsi pekerjaan, gaji, tunjangan, cuti berbayar, dan struktur manajemen. Offering letter lampirannya dapat memuat detail pekerjaan seperti:
- Uraian tugas
- Jabatan pekerjaan
- Struktur kerja
- Tanggal mulai bekerja
- Gaji
- Informasi mengenai tunjangan dan persyaratannya
- Permintaan konfirmasi dan pernyataan perusahaan.
Perbedaan offering letter dengan kontrak kerja
Offering letter berbeda dengan kontrak kerja. Kontrak kerja diatur dalam Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan). Kontrak kerja adalah perjanjian antara pekerja dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Offering letter biasanya akan berisi tentang jabatan atau posisi yang akan ditempati oleh karyawan, upah, fasilitas yang akan didapatkan, dan jam kerjanya. Melalui offering letter, perusahaan menginformasikan kepada kandidat yang terpilih sebagai karyawan baru melalui pemberitahuan formal secara tertulis.
Tetapi, dalam praktiknya tidak sedikit yang menganggap offering letter sama dengan kontrak atau perjanjian kerja. Sebenarnya kedua hal tersebut bukan hal yang sama. Berikut ini adalah perbedaan antara offering letter dan kontrak kerja:
- Kontrak kerja bersifat mengikat secara hukum, sedangkan offering letter tidak bersifat mengikat secara hukum.
- Kontrak kerja memberikan kepastian hukum terhadap karyawan, sedangkan offering letter dalam status ketenagakerjaannya tidak memberikan kepastian hukum terhadap karyawan.
- Kontrak kerja memuat secara rinci tentang syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban dari pihak perusahaan dan pihak pekerja, sedangkan offering letter memuat secara rinci mengenai jabatan dan deskripsi kerja di awal kandidat melamar posisi dari lowongan kerja.
- Kontrak kerja berisi penjelasan rinci mengenai durasi berlangsungnya pekerjaan tersebut, sedangkan offering letter hanya mencantumkan tanggal efektif mulai bekerja di perusahaan.
Do's and Don’ts saat mendapatkan offering letter
Tabel berikut ini bisa menjadi panduan bagi kamu mengenai hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan saat menerima offering letter:
Do’s | Don'ts |
Reviu dengan teliti dan tanya orang terdekat. | Langsung menerima ataupun menolaknya. |
Cocokkan dengan daftar prioritas saat ini. | Mengajukan resign dan siap-siap farewel party. |
Berdoa dan luangkan waktu untuk memilih. | Hanya terpaku pada angka yang ditawarkan. |
10 Pertimbangan sebelum tanda tangan offering letter
Kenali tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang ditawarkan - EKRUT
Menentukan pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan tentunya membutuhkan pertimbangan. Jangan sampai kamu langsung menerima atau menolak offering letter tanpa memikirkannya secara matang terlebih dahulu. Berikut ini adalah 10 pertimbangan yang bisa membantu untuk memutuskan saat kamu menerima offering letter:
1. Tanggung jawab dan ekspektasi pekerjaan
Pastikan kamu membaca tanggung jawab dan ekspektasi dari pekerjaan tersebut. Apakah kamu harus bekerja lembur? Akankah jadwal pekerjaan kamu berbeda? Semua ini penting untuk diketahui sebelum menandatangi offer letter untuk mencegah kemungkinan kamu menerima tawaran kerja yang kelihatannya bagus tapi ternyata tidak benar-benar menguntungkan untuk kamu.
2. Kultur perusahaan
Sebelum kamu menandatangani offer letter, ada baiknya kamu mencari tahu perihal budaya perusahaan tersebut. Seringkali kultur atau budaya perusahaan menjadi pertimbangan menerima tawaran kerja. Karena hal ini akan memengaruhi suasana, mood dan produktivitasmu nanti. Jika terlihat bahwa budaya, dan ritme kerjanya memang sesuai yang kamu inginkan, mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba. Namun, jangan memaksakan diri untuk bekerja jika perusahaan tersebut memiliki budaya kerja yang bertolak belakang dengan pribadi kamu, ya!
3. Jarak tempuh
Pertimbangan menerima tawaran kerja selanjutnya adalah jarak tempuh. Pastikan perusahaan tempat kamu bekerja tidak begitu jauh dengan tempat tinggalmu. Mengingat jarak antara rumah dengan tempat kerja akan sangat berpengaruh pada kondisi fisik, jadi hal ini tentu penting untuk dipertimbangkan. Pasalnya, produktivitas dapat menurun ketika kamu kelelahan. Jangan sampai, saat kamu tidak di kantor, kamu sudah tidak fresh lagi, atau bahkan sudah lesu. Namun, jika kamu memutuskan untuk menyewa kamar indekos yang dekat dengan kantor, tentu hal ini tidak lagi menjadi masalah.
Pastikan gaji yang diterima sesuai dengan beban kerja - EKRUT
4. Gaji
Sebagian orang bahkan meletakkan gaji pada prioritas pertimbangan menerima tawaran kerja. Pasalnya, gaji merupakan salah satu bentuk bagaimana perusahaan menghargai pekerjaan seorang karyawan. Selain itu, pastikan gaji yang kamu terima sesuai dengan beban pekerjaanmu. Jangan sampai kamu mengerjakan pekerjaan yang sangat banyak untuk gaji yang relatif kecil. Cobalah untuk mengumpulkan informasi mengenai besaran gaji pada posisi yang sama di perusahaan lain.
Perlu diingat, jangan dulu tergiur dengan nama besar perusahaan namun memberikan gaji yang tidak sepadan dengan pekerjaanmu. Meski nama perusahaan dapat menjadi gengsi tersendiri, tetap saja pekerjaanmu perlu dihargai, bukan?
Baca juga: 7 Tips sebelum nego gaji yang harus kamu perhatikan
5. Prospek karier
Selain gaji, prospek karier juga menjadi pertimbangan menerima tawaran kerja yang penting. Tentunya ketika kamu pindah kerja kamu harus mencari perusahaan yang bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan karier kamu. Tanyakan jenjang karier untuk posisi yang ditawarkan paling tidak setelah bekerja 2 sampai 3 tahun di sana. Hal ini penting terutama jika bidang yang kamu kerjakan berbeda dari pekerjaan sebelumnya. Bisa jadi karena dianggap belum berpengalaman, posisi kamu tidak jauh berbeda dengan fresh graduate.
6. Kondisi perusahaan
Sebelum menandatangani offer letter, kamu juga perlu mencari tahu tentang kondisi perusahaan terutama finansialnya. Kamu bisa menyelidiki lewat internet, atau bertanya pada beberapa teman. Pertimbangan ini juga penting mengingat kondisi perusahaan dapat berpengaruh pada finansial, dan prospek kariermu nanti. Biasanya kendala perusahaan baru yaitu, belum dikenal dan minim klien. Sedangkan perusahaan lama sering kali tersandung masalah finansial dan manajerial.
Jadi, usahakan mencari informasi mengenai hal ini, dan jangan sampai masa kerja kamu sangat singkat karena masa depan kantor baru yang suram.
Beberapa perusahaan biasanya menawarkan tunjangan berupa makan siang hingga uang transportasi - EKRUT
7. Tunjangan kerja
Mendapatkan offer letter mungkin sangat membuat kamu senang, bahkan terkadang hingga mengabaikan detail yang satu ini. Padahal hal ini juga tidak kalah penting. Beberapa perusahaan mungkin hanya memberikan BPJS, dan asuransi. Namun, ada juga perusahaan yang memberikan jatah camilan, uang transportasi, dan bonus 2 sampai tiga kali setahun.
Beberapa hal di atas tentu bisa menambah semangat kamu dalam bekerja, kan? Jadi, cobalah tanyakan mengenai berbagai tunjangan kerja yang akan kamu dapatkan jika bergabung di perusahaan tersebut. Itulah beberapa pertimbangan menerima tawaran kerja yang perlu kamu pikirkan baik-baik. Selain itu, baca juga dengan teliti isi offer letter yang kamu terima. Jika ada sesuatu yang kurang kamu pahami, dan kurang detail, jangan sungkan untuk bertanya kepada HRD perusahaan tersebut.
8. Pemutusan kerja
Selain beberapa hal di atas, akan lebih baik jika kamu juga tahu perihal pemutusan kerja. Sekalipun kamu tentu tidak mengharapkan ini terjadi, setidaknya kamu memiliki gambaran jika hal buruk terjadi kepadamu atau perusahaan. Sebagian perusahaan mungkin akan menuliskan bahwa, perusahaan dapat memutuskan perjanjian kerja kapan saja dan dengan alasan apapun. Bagian ini mungkin cukup mengkhawatirkan, tapi jika dilihat dari sisi lain, itu artinya kamu juga bisa meninggalkan perusahaan kapanpun.
Nah, jika kamu termasuk seseorang yang ingin bermain aman, mungkin akan lebih baik jika kamu memikirkan ulang sebelum memutuskan untuk menerima tawaran kerja tersebut.
9. Career development program
Perusahaan yang baik akan menjadi tempat untuk meningkatkan dan mengasah skills kerjamu. Sebaiknya, cari tahu dengan rinci mengenai program pengembangan karier atau career development program yang ditawarkan perusahaan. Program ini dapat menunjukkan sejauh mana keseriusan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan karyawannya untuk bisa mumpuni dalam bidang pekerjaannya. Selain itu, program pengembangan karier juga dapat menjadi tolak ukur pengembangan jenjang karier di masa depan. Fasilitas ini juga bisa menjadi salah satu motivasi kerja nantinya.
10. Ketahui cara menerima dan menolak offering letter
Saat menerima tawaran offering letter, kandidat harus menandatangani dan mengembalikan surat penawaran pekerjaan sebagai penerimaan formal dari posisi tersebut. Kandidat harus menerima dengan mengkomunikasikan minat dan rasa terima kasih mereka dengan cepat kepada manajer perekrutan melalui saluran balasan seperti telepon atau email.
Jika kamu membutuhkan waktu untuk membaca penawaran lebih lama, kamu bisa menyampaikannya dengan sopan dan segera memberi kabar. Kamu juga berhak untuk memohon negosiasi jika ada hal yang perlu didiskusikan dengan pihak perekrut. Tidak semua tawaran offering letter sesuai dengan harapan pekerjaan, maka kamu juga berhak menolaknya tanpa tekanan. Namun, penting untuk diingat bahwa dalam menyampaikan surat penolakan kamu perlu mencantumkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses interview dan rekrutmen atas kesempatan yang diberikan.
Contoh offering letter karyawan baru
Offering letter perlu dibaca secara seksama sebelum dikembalikan dan ditandatangani - EKRUT
Berikut ini adalah contoh offering letter yang umum dikirimkan perusahaan kepada calon kandidat pengisi posisi kerja:
(Nama Perwakilan Pihak Perusahaan)
(Alamat dan Kontak Perusahaan)
(Tanggal)
(Nama Penerima)
(Alamat dan Kontak Penerima)
Salam (Nama Penerima),
Dengan senang hati saya menulis surat ini kepada Anda untuk menawarkan posisi (Posisi Pekerjaan) dengan (Nama Perusahaan). Pengalaman dan antusiasme Anda akan menjadi aset bagi perusahaan kami.
Harap tinjau dokumen terlampir yang menguraikan gaji dan tunjangan Anda, dan tanda tangani jika disebutkan. Kembalikan dalam amplop terlampir dalam lima hari kerja. Kami akan menghubungi Anda setelah kami menerima dokumen mengenai tanggal mulai Anda.
Kami menantikan kehadiran Anda sebagai bagian dari (Nama Perusahaan)
Salam,
(Nama dan Jabatan Pengirim)
Pihak perusahaan biasanya akan melampirkan dokumen yang memuat secara rinci mengenai deskripsi tanggung jawab, gaji, fasilitas, dan sebagainya. Kamu juga biasanya perlu menandatangani dokumen balasan offering letter. Ketahui lebih lengkap cara negosiasi profesional dan tawaran kerja beragam di EKRUT.
Nah, sudah makin mantap, kan sekarang saat mempertimbangkan tawaran kerja? Pastikan perusahaan yang kamu terima sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Jangan lupa balas offering letter dengan profesional untuk menunjukkan kredibilitasmu di mata HRD perusahaan.
Baca juga: Ragam tunjangan unik dan menarik bagi karyawan selain gaji
Selain 10 pertimbangan di atas, kamu juga bisa memahami berbagai hal lainnya yang harus kamu pertimbangkan sebelum menerima job offer dari penjelasan video berikut ini.
Namun, jika ternyata kamu masih ragu untuk menerima job offer tersebut dan ingin melihat peluang lainnya, cobalah untuk mendaftarkan dirimu di situs talent marketplace. Cukup dengan sekali mendaftar, maka kamu berkesempatan besar untuk dilirik oleh perusahaan ternama dengan tunjangan menarik.
Sumber:
- themuse.com
- glassdoor.com