Inovasi menjadi salah satu kata yang amat akrab dengan perkembangan zaman, baik itu terkait dengan teknologi maupun bisnis. Dalam dua sektor ini, inovasi menjadi pokok penggerak utama. Hal ini disebabkan oleh peran inovasi terhadap pembaharuan dan urusan persaingan bisnis.
Baca juga: 12 Jenis strategi pemasaran yang paling efektif
Apa itu inovasi?
Inovasi merupakan salah satu cara mengubah pola pikir untuk memproduksi sesuatu yang baru (Sumber: Pexels)
Menurut kamus Merriam-Webster, lema innovation pertama kali dipakai pada abad 15 dan memiliki arti sebagai pengenalan tentang sesuatu yang baru. Dalam perkembangannya, kata inovasi lantas juga diartikan sebagai ide baru, metode baru, atau perangkat baru.
Dilansir dari artikel yang dimuat Wharton College University of Pennsylvania inovasi digambarkan sebagai sesuatu hal tentang mengubah cara berpikir atau melakukan sesuatu agar lebih efektif dan mudah diakses. Inovasi juga dapat diartikan secara luas sebagai sebuah terobosan baru bagi simplifikasi penggunaan sesuatu. Misalnya inovasi pembuatan lampu otomatis atau produk-produk yang makin lama makin disederhanakan cara pemakaiannya.
Secara umum, inovasi dalam hal teknologi dan bisnis dapat diartikan sebagai proses terciptanya produk atau layanan baru dengan memberikan efektivitas serta kemudahan akses bagi konsumen. Selain itu, inovasi terhadap produk ini juga umumnya diikuti dengan inovasi pada aspek metode bisnis atau pemasaran yang juga harus menguntungkan.
Ciri-ciri inovasi
Inovasi merupakan gagasan yang otentik tentang proses pengembangan efektivitas suatu produk (Sumber: Pexels)
Sebagai proses baru atau peningkatan terhadap suatu hal yang sudah ada, inovasi menjadi pembeda dari segala bentuk produk di masa lampau. Baik secara proses maupun hasil, inovasi bisa dianggap sebagai sebuah gagasan otentik yang dapat mengubah cara pandang pasar terhadap suatu produk atau layanan.
Dalam hal inovasi ini, terdapat satu ahli Sosiologi bernama Everett M. Rogers yang menelurkan teori Diffusion of Innovations pada tahun 1962 lewat buku berjudul sama. Dalam buku ini dijelaskan bahwa ada 5 ciri-ciri inovasi yang dianalisis Rogers dari mekanisme pertanian di Amerika Serikat saat mengadopsi inovasi agrikultur di masa itu.
Temuan Rogers ini masih dipakai hingga sekarang dalam berbagai lingkup karena berpengaruh pada kesuksesan usaha dan pengelolaan sumber daya. Adapun 5 ciri-ciri inovasi menurut Everett M. Rogers adalah sebagai berikut.
1. Keuntungan relatif
Keuntungan atau keunggulan relatif adalah sebuah ciri dimana suatu inovasi akan tampak lebih baik daripada alternatif lain yang mungkin dimiliki oleh calon pengguna. Hal ini dapat diukur dari segi ekonomi, kenyamanan, kepuasan, dan prestise sosial.
Ciri-ciri inovasi yang satu ini dapat dicontoh dari adanya identifikasi dari efektivitas penggunaan inovasi dalam persaingan tertentu. Misalnya, ada dua petani yang sama-sama membajak menggunakan traktor, namun salah seorang petani membuat inovasi berupa remote control sederhana untuk mengoperasikan traktornya. Dalam waktu sekejap, traktor dengan kontrol otomatis akan lebih efektif dalam membajak sawah.
2. Trialability
Trialability adalah ciri inovasi yang menunjukkan tingkat di mana inovasi dapat dialami secara langsung secara terbatas. Ciri ini dikenal dengan sistem uji coba. Inovasi hadir dari berbagai uji coba terhadap sesuatu yang akan dikembangkan atau dibuat. Dalam berbagai hal, uji coba adalah ciri mutlak dalam pembentukan suatu inovasi baru.
Oleh karena itu, uji coba pasti akan ada untuk memastikan trial and error dari proses pengembangan ini. Ciri inovasi yang satu ini misalnya dapat dicontohkan dari inovasi dalam hal farmasi obat pelangsing perut. Dahulu, penggunaan obat tradisional dan korset menjadi alat utama untuk pelangsing perut ini. Namun seiring perkembangan inovasi dalam bidang farmasi maka dibuatlah obat-obatan yang lebih sederhana untuk mendapat tubuh langsing.
3. Observability
Observasi merupakan salah satu ciri utama dalam inovasi (Sumber: Pexels)
Observasi dalam inovasi juga merupakan ciri utama, hal ini dikarenakan adanya observasi dapat dipakai untuk melihat bagaimana orang lain mengadopsi suatu inovasi yang telah tercipta. Observasi dilakukan pada tahap awal pengembangan inovasi dan saat inovasi tersebut telah diadopsi oleh orang lain. Observasi tahap terakhir dilihat untuk melihat potensi inovasi saat digunakan dan lantas menjadi gambaran keberhasilan inovasi itu ke depan.
Baca juga: Begini cara menciptakan strategi pemasaran yang efektif
4. Compatibility
Konsistensi inovasi dapat dilihat melalui ciri kompatibilitasnya terhadap nilai, pengalaman, dan kebutuhan pengguna. Suatu inovasi ada di antara beberapa inovasi lainnya dan berdasar pada pengalaman yang dimiliki calon pengguna dengan inovasi lain berikut dengan nilai dan keyakinan pribadi mereka.
Beberapa inovasi dapat dilihat sebagai bagian dari kelompok inovasi yang lebih besar, seperti contohnya dalam klaster teknologi. Hal ini lantas dapat dinilai oleh para calon pengguna dalam konteks potensi kelompok, bukan inovasi secara individual. Ciri ini dapat dicontohkan dari adanya berbagai inovasi dalam kelompok pengembangan smartphone, namun inovasi mana yang paling kompatibel akan dilihat dari perbandingan dalam kelompok tersebut saja.
5. Kompleksitas
Ciri inovasi yang terutama adalah kompleksitas karena terkait dengan pemahaman dan penggunaannya. Seperti telah dibahas sebelumnya, inovasi adalah suatu pembaharuan untuk meningkatkan kemudahan dan efektivitas, maka ciri yang satu ini adalah tentang bagaimana pengguna inovasi cenderung tidak akan menggunakan produk inovasi yang sulit digunakan atau terlalu kompleks.
Dalam riset dan teorinya, Everett M. Rogers menganalisa bahwa inovasi di berbagai bidang yang menunjukkan keseimbangan relasi antar kelima ciri ini akan berhasil. Hal ini didapat dari proses evaluasi terhadap produk-produk inovasi dan juga impresi pengguna terhadap produk tersebut.
Tujuan inovasi
Inovasi bertujuan untuk menunjang pemasaran produk (Sumber: Pexels)
Berdasarkan pada ciri-ciri inovasi menurut Everett M. Rogers di atas, maka pada umumnya inovasi menjadi hal penting dan memiliki tujuan tertentu dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bisnis dan pemasaran teknologi. Berikut ini adalah tujuan-tujuan inovasi menurut penulis bisnis, Lisa Capprelli:
1. Pengembangan kreatif dan perbaikan berkelanjutan
Sifat dasar inovasi adalah tentang kualitas terhadap produk bisnis tertentu dan perbaikannya untuk dapat bersaing di pasaran serta mudah digunakan pengguna. Dalam hal ini, inovasi bertujuan untuk terus melandasi adanya pengembangan kreatif dan juga perbaikan demi perbaikan yang dilakukan terhadap suatu produk agar tetap menyesuaikan kebutuhan konsumen seiring waktu.
Potensi pasar yang terus berkembang harus diikuti dengan inovasi kreatif, dan hal ini merupakan tujuan utama mengapa inovasi dilakukan. Pengembangan dan perbaikan dapat menjadi metode re-branding bagi suatu perusahaan tertentu untuk terus bersaing dalam suatu klaster pasar produk tertentu.
Hal ini dapat diambil contoh dari bagaimana produk air minum kemasan Aqua pernah mengeluarkan air minum dengan berbagai rasa namun nampak gagal di pasaran. Kemudian, dengan kemasan dan metode pemasaran berbeda Aqua mengeluarkan produk Mizone yang menjadi inovasi air minum isotonik yang dikemas dalam wadah berwarna gelap, tak seperti mulanya kemasan terang dan air berwarna bening tapi memiliki berbagai rasa.
2. Memaksimalkan sumber daya dan memperkuat merek
Pemaksimalan sumber daya dalam suatu perusahaan dapat menjadi fondasi inovasi (Sumber: Pexels)
Masih selaras dengan tujuan pertama tadi, inovasi dibuat untuk memaksimalkan apa yang sudah ada dan melakukan pengembangan tertentu untuk memperkuat merek dagang suatu perusahaan. Hal ini berarti bahwa inovasi tidak melulu tentang menciptakan produk baru, tetapi juga pada prosedur bisnis atau pemasaran yang dapat meningkatkan efisiensi produk.
Inovasi merupakan hal yang memang dibuat untuk memaksimalkan sumber daya yang ada, sehingga sebisa mungkin tidak menambah beban terhadap sumber daya, namun sebaliknya bagaimana menggunakan sumber daya dengan seefektif mungkin demi terciptanya inovasi produk yang baik.
Pembuatan produk baru dalam teknologi atau bisnis lainnya mungkin memerlukan sumber daya baru pula, namun inovasi adalah antitesisnya, sebab sebisa mungkin sumber daya yang ada harus dimaksimalkan dan mencari celah pengembangan produk yang belum ada di pasaran.
3. Menciptakan unique selling point dan mampu bersaing
Tujuan terakhir dari inovasi dalam hal pengembangan produk adalah terciptanya keunikan produk. Hal ini lantas dapat membuat produk dapat mengikuti tren dan mampu terus bersaing.
Keunikan produk hasil dari inovasi dapat menentukan keberlangsungan bisnis suatu perusahaan. Tujuan ini dapat dicontohkan dengan bagaimana merek ponsel asal Finlandia, Nokia seperti hilang ditelan zaman setelah muncul berbagai inovasi pada dekade kedua tahun 2000-an. Persoalan inovasi terhadap ponsel membuat mereka tersalip oleh Blackberry dengan inovasi Blackberry Messenger-nya dan juga i-Phone serta Android yang lantas menguasai pasar telepon pintar hingga saat ini.
Baca juga: Tips menyampaikan kata-kata perpisahan kerja yang berkesan
5 Tips menyampaikan inovasi dengan profesional
Inovasi menjadi suatu hal yang memang ditunggu-tunggu hadir dalam dunia usaha. Setiap orang berhak memberikan inovasi terhadap produk perusahaan. Bagi mereka yang berada di jajaran pengambil keputusan dalam perusahaan, penyampaian inovasi dan perlunya pengembangan amat penting bagi bertumbuhnya perusahaan. Berikut adalah 5 tips yang dapat menjadi acuan untuk menyampaikan inovasi secara profesional.
1. Fokus pada ide
Menyampaikan inovasi yang berfokus pada ide merupakan langkah utama dalam presentasi (Sumber: Pexels)
Seperti pada umumnya sebuah presentasi, penyampaian inovasi secara profesional harus memperhatikan paparan dan proses penerangan secara terstruktur. Proses ini harus berfokus pada ide yang akan disampaikan, dan sebisa mungkin dijelaskan secara sederhana dan mudah dipahami. Hindari pula penjelasan yang terlalu berbelit dan justru melupakan ide utama. Pastikan pula bahwa lawan bicara dapat memahami diksi atau pemilihan kata dalam proses penyampaian itu dengan seksama.
2. Ilustrasikan ide dengan kreatif
Penyampaian ide akan lebih mudah dipahami jika ada ilustrasi yang ditampilkan. Hal ini juga telah didukung dengan kemudahan teknologi atau aplikasi presentasi yang dapat disisipkan gambar maupun animasi. Ilustrasi ide tentang inovasi ini juga dapat dilakukan dengan bantuan prototipe sederhana untuk meyakinkan lawan bicara tentang inovasi yang diusulkan.
3. Menemukan inspirasi
Inspirasi dapat menjadi gambaran umum atau alasan diperlukannya inovasi (Sumber: Pexels)
Proses penyampaian inovasi juga sebaiknya disertai dengan penyisipan inspirasi sebagai dasar atau latar belakang inovasi yang disampaikan. Hal ini akan menarik para manajer proyek untuk mengetahui mengapa usulan inovasi ini disampaikan sekaligus memberi gambaran pada orang lain di perusahaan tentang tolok ukur inovasi ke depan. Inspirasi ini dapat berupa aspek non-marketing maupun aspek pure-marketing.
Baca juga: Apa itu referral marketing, tips, dan saluran yang bisa digunakan
4. Memaparkan proyeksi keuntungan
Dalam urusan bisnis, keuntungan atas pemasaran produk adalah mutlak, maka hal ini juga setidaknya perlu disampaikan saat pemaparan inovasi. Terlebih, produk yang akan diinovasikan juga sebelumnya telah memiliki nilai pasar tertentu. Cakupan pasar dan juga nilai jual yang ditawarkan inovasi ini dapat diambil dari tolok ukur nilai produk sebelumnya. Meski begitu, nilai guna dan efektivitas akan menjadi pembeda dalam hal ini.
5. Meyakinkan forum dengan perencanaan sederhana
Pemaparan perencanaan dapat dipakai untuk meyakinkan forum (Sumber: Pexels)
Agar tidak terkesan bahwa inovasi yang disampaikan hanya sebatas angan-angan, maka sebaiknya penyampaian ide inovasi juga disertai dengan perencanaan sederhana. Perencanaan ini hanya berupa gambaran umum bagaimana inovasi tersebut akan dibuat untuk melihat apakah proses pengembangan inovasi ini memungkinkan atau realistis untuk dilakukan oleh tim pengembang produk nantinya.
Dengan adanya penyampaian inovasi yang baik, akan berpengaruh pula proses inovasi yang akan dijalankan perusahaan nantinya.
Hal-hal di atas tentunya dapat menjadi acuan bagi mereka yang tertarik melakukan inovasi terhadap produk maupun layanan perusahaan secara terstruktur. Memperhatikan ciri-ciri inovasi hingga menjalankan langkah-langkah penyampaian ide inovasi dapat menjadi pedoman sederhana bagi mereka dalam menyusun langkah dalam membangun inovasi, baik dalam institusi, organisasi, maupun perusahaan.
Sumber
- Rogers, E. M. Diffusion of Innovations.
- orchardhouse.solutions
- lisacaprelli.com
- kwhs.wharton.upenn.edu
- merriam-webster.com