Kamu pasti sering mendengar dan familiar dengan kata ekslusif, tapi bagaimana dengan lawan katanya yaitu inklusif? Apa itu inklusif? Serta apa manfaat sifat inklusif dalam masyarakat? Simak penjelasan selengkapnya mengenai sikap inklusif berikut ini.
Apa itu inklusif?
Sikap inklusif adalah cara pandang seseorang terhadap perbedaan
Inklusif adalah usaha menempatkan diri ke dalam cara pandang orang lain dalam memandang atau memahami suatu hal atau masalah. Sedangkan sikap inklusif atau eksklusif sendiri adalah cara pandang seseorang terhadap sebuah perbedaan. Sikap inklusif juga cenderung dikaitkan dengan pandangan positif terhadap perbedaan dan sikap eksklusif adalah cara pandang negatif terhadap perbedaan.
Baca juga: Kuasai crisis leadership, kemampuan memimpin di tengah krisis
Inklusif dalam masyarakat
Masyarakat inklusif memliki toleransi tinggi
Inklusif memiliki arti mengajak atau mengikutsertakan, dimana sikap ini sangat diperlukan dalam sebuah lingkungan. Lingkungan inklusif adalah lingkungan sosial masyarakat yang terbuka, ramah tanpa terkecuali serta saling menghargai dan merangkul perbedaan tanpa meniadakan hambatan dan mengucilkan pihak tertentu.
Masyarakat inklusif terdiri dari beberapa perbedaan seperti agama, ras, suku dan budaya. Kemampuan mereka untuk menerima dan menghargai perbedaan tersebutlah yang menjadikan mereka masyarakat inklusif.
Masyarakat inklusif adalah kita semua yang berada dalam wilayah tertentu yang saling bertanggung jawab dan mengupayakan bantuan kepada satu sama lain agar dapat terpenuhi kebutuhannya, serta dapat saling melaksanakan hal dan kewajiban masing-masing. Hal inilah yang membuat masyarakat dengan sifat inklusif memiliki toleransi yang tinggi.
Baca juga: 9 Perbedaan karakter pemimpin dan bos, yang manakah kamu?
Manfaat sikap inklusif dalam masyarakat
Salah satu manfaat inklusif adalah meningkatkan rasa percaya diri
Setelah mengerti dan memahami pengertian inklusif, maka selanjutnya adalah manfaat inklusif dalam masyarakat. Ada beragam manfaat dari sikap inklusif dalam masyarakat, seperti:
- Menumbuhkan rasa percaya diri
- Menghargai pesan budaya yang sesuai dengan tradisi yang dianut
- Menganggap bahwa menghargai perbedaan adalah suatu hal yang wajar
- Dapat lebih meningkatkan komunikasi dengan produktif agar dapat mempersiapkan kehidupan yang lebih baik
- Dapat menghargai diri sendiri dan orang lain
- Memiliki hak dan kewajiban yang sama antara satu sama lain
- Menjadi masyarakat yang cerdas dan berpikiran terbuka
- Menumbuhkan calon pemimpin masa depan yang siap berpartisipasi aktif dalam masyarakat
- Meniadakan perbedaan yang membedakan
- Meningkatkan kedekatan antar masyarakat
Baca juga: 10 Tipe kepemimpinan, kamu termasuk yang mana?
Perbedaan inklusif dengan ekslusif
Berbeda dengan inklusif, eksklusif adalah tindakan memisahkan diri dari orang lain
Inklusif dalam bahasa Inggris (inclusion) berarti sebuah tindakan mengajak atau mengikutsertakan. Sedangkan kebalikannya, yaitu eksklusif adalah tindakan membatasi atau memisahkan diri.
Inklusif adalah istilah untuk menggambarkan masyarakat yang memiliki sifat terbuka akan keberagaman budaya dan memiliki toleransi tinggi, serta menerima dan mudah berinteraksi dengan budaya lain.
Sedangkan eksklusif adalah kondisi dimana sekelompok masyarakat membatasi pergaulan mereka dengan kelompok lainnya sehingga muncul kesan bahwa adanya usaha untuk memisahkan diri atau menutup diri dari pengaruh yang datang dari luar.
Contoh sifat inklusif dalam masyarakat
Masyarakat disabilitas adalah contoh masyarakat inklusif
Salah satu kelompok yang terpresentasikan dalam sebuah masyarakat inklusif adalah masyarakat disabilitas, penyandang disabilitas sebagai masyarakat inklusif mempunyai perbedaan dari segi fisik dan kemampuan berpikir karena ada kekurangan atau tidak sempurna.
Tantangannya adalah bagaimana masyarakat umum menyikapi perbedaan tersebut dan berusaha membantu hak-hak kelompok disabilitas yang belum terakomodir dengan baik serta perlindungan sosial yang belum optimal dan maksimal untuk mereka.
Contoh lain dari sikap inklusif dalam masyarakat adalah ketika ada jalanan yang rusak, yang mungkin dapat mengganggu aksesibilitas warga lain seperti orangtua yang lanjut usia, anak-anak kecil, ibu hamil, serta warga dengan kondisi kesehatan buruk yang membutuhkan bantuan khusus.
Adanya warga yang memiliki inisiatif untuk melaporkan jalanan rusak ini kepada pihak yang berwenang, serta usaha mereka menutup jalanan rusak dengan papan agar warga lain dapat dengan nyaman menggunakan jalan tersebut adalah contoh sifat inklusif dalam masyarakat.
Baca juga: 8 Cara menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana
5 Hal yang dilakukan pemimpin inklusif
Pemimpin inklusif akan mencoba memahami latar belakang seseorang
Ryan (2006) menyebutkan bahwa kepemimpinan inklusif adalah istilah yang menunjukkan kedudukan seseorang atau individu yang melaksanakan tugas yang sudah ditentukan tetapi sebagai proses kolektif yang ada pada setiap orang atau yang mewakilinya. Seperti apakah konsep kepemimpinan inklusif? Apa saja hal-hal yang dilakukan oleh pemimpin inklusif? Berikut adalah penjelasannya.
1. Selalu berusaha memahami alam bawah sadarnya
Dalam berpikir, terkadang kita tidak dapat menahan diri untuk memiliki pemikiran yang bias yang bahkan berujung seperti menghakimi seseorang. Pemikiran yang bias ini terkadang membuat manusia sulit untuk memahami sudut pandang yang dimiliki orang lain.
Seorang pemimpin yang inklusif harus bisa memahami apa yang dipikirkan di alam bawah sadarnya. Mereka harus selalu melakukan perbincangan dengan hati dan pikiran mereka. Sehingga ketika otak para pemimpin inklusif mulai berasumsi tentang suatu hal terhadap orang yang mereka temui, mereka akan selalu berusaha memahami bias di alam bawah sadar mereka.
Contohnya adalah memilih wanita untuk menulis notulensi ketika sedang melangsungkan rapat. Pemimpin inklusif harus berusaha memahami mengapa yang dipilih karyawan wanita daripada karyawan pria, daripada serta merta langsung memilih. Pemimpin inklusif akan berusaha memahami bias bawah sadar mereka bahwa karyawan wanita umumnya jauh lebih rapi dalam mencatat dibandingkan karyawan pria. Sehingga itulah yang menjadi alasan mengapa karyawan wanita yang umumnya dipilih menjadi notulensi.
2. Membuat aturan tidak tertulis dengan sangat jelas
Seorang pemimpin inklusif harus selalu berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain, termasuk dalam hal bahwa setiap orang memiliki latar belakang, kepercayaan, bahkan budaya yang berbeda-beda. Sehingga seorang pemimpin tidak bisa menggeneralisasikan semua orang adalah sama. Seperti contoh, ketika rapat sedang berlangsung, seorang pemimpin menemukan salah satu karyawannya yang tidak pernah bertanya atau mengemukakan pendapat.
Setelah berdiskusi dengan karyawan tersebut, pemimpin inklusif mengerti bahwa karyawan tersebut diajarkan oleh keluarganya untuk tidak menyanggah perkataan orang lain. Hal inilah yang membuat karyawan tersebut sungkan untuk mengemukakan pendapat.
Dari hal tersebut, pemimpin inklusif akan berusaha untuk membuat aturan tidak tertulis secara jelas. Seperti contohnya menyampaikan kepada karyawan mereka untuk tidak ragu dalam memberikan pendapat saat rapat berlangsung. Sehingga karyawan yang selalu diam tadi dapat berusaha untuk mengemukakan pendapat dan meningkatkan kinerjanya.
3. Tidak pernah mengabaikan hal-hal kecil
Penting sekali bagi seorang pemimpin inklusif untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil. Sebagai contoh, ketika seorang karyawannya sedang sakit, pemimpin inklusif akan mencoba untuk bertanya tentang keadaan karyawannya tersebut setelah mereka masuk kembali untuk bekerja. Apakah keadaan karyawannya tersebut sudah benar-benar sehat kembali dan mampu bekerja atau tidak.
Hal kecil seperti ini mungkin terlihat sederhana, tapi sering luput oleh para pemimpin. Namun untuk para pemimpin inklusif, mereka akan berusaha untuk mengingat bahkan sampai hal terkecil sekalipun.
4. Selalu mencoba memahami latar belakang seseorang
Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan hal ini secara umum sudah dipahami oleh semua orang. Sayangnya tidak semua orang bisa menghormati satu sama lain. Berbeda dengan pemimpin inklusif, mereka akan selalu mencoba untuk memahami bahwa latar belakang setiap orang pasti berbeda- beda. Mulai dari ras, gender, orientasi seksual, identitas gender, budaya, kemampuan fisik dan praktik keagamaan setiap orang pasti berbeda.
Sehingga pemimpin inklusif akan mencoba membuka pikiran dan hati mereka untuk mengerti bahwa orang lain memiliki latar belakang yang berbeda dari dirinya sendiri dan hal tersebut harus dihormati.
5. Percaya semua orang sama, meskipun tidak semua orang memiliki kesamaan
Pemimpin inklusif percaya bahwa setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan derajat yang sama, walaupun dengan perbedaan mereka masing-masing. Namun semua berada di sisi yang sama dan setara, tidak ada yang di atas atau di bawah.
Pemimpin inklusif memahami bahwa walaupun setiap orang lahir dan hidup dengan latar belakang dan kondisi berbeda, namun semua orang memiliki derajat yang sama begitu juga dengan hak dan kewajiban mereka.
Sehingga seorang pemimpin inklusif tidak akan membeda-bedakan seseorang berdasarkan kaya atau miskin dan berusaha untuk memberikan hak yang sama kepada semua orang.
Baca juga: 7 Teori kepemimpinan yang perlu manajer kuasai di tahun 2021
Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, kamu bisa mencoba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang juga di Daftar sekarang di EKRUT!
Nah, itulah ulasan mengenai sikap inklusif. Sikap inklusif dalam masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa toleransi satu sama lain dan mengurangi perselisihan. Yuk mencoba menjadi pribadi yang memiliki sikap inklusif dalam bermasyarakat agar bisa menjadi pemimpin yang inklusif juga nantinya.
Tonton juga video berikut tentang membangun leadership yang efektif.
Sumber:
- liputan6
- dinsosriau
- kompasiana