Beberapa waktu belakangan ini, generasi milenial atau generasi Z sering menjadi perbincangan di berbagai kesempatan. Mungkin kamu adalah salah satu orang yang tergolong ke dalam generasi milenial dan generasi Z. Lantas, apakah perbedaan dari kedua generasi tersebut? Ikuti pembahasannya di bawah ini, yuk.
Baca juga: Mantan CEO Bukalapak Achmad Zaky jadi investor startup pendidikan
Apa itu Generasi Milenial dan Generasi Z?
Generasi z terkadang disebut sebagai generasi alpha - EKRUT
Secara umum, generasi Y atau yang lebih dikenal dengan generasi milenial adalah orang lahir pada tahun 1980-1995. Berarti pada tahun 2020, generasi milenial akan berada di rentang umur 25-40 tahun. Lantas, mengapa disebut sebagai generasi milenial? Sebab generasi tersebut merupakan satu-satunya yang sempat melewati milenium kedua semenjak teori generasi ini diutarakan pertama kali oleh sosiolog Karl Manheim pada tahun 1923.
Sementara itu, generasi Z lahir pada tahun 1996-2015. Dengan begitu, rentang umur mereka adalah 5-24 tahun pada tahun 2020.Banyak juga yang menyebut mereka sebagai generasi alpha. Bisa dikatakan, generasi ini termasuk orang-orang yang tidak mengenal dunia tanpa smartphone.
Baca juga: Manajer, ini tips bekerja dengan generasi Z
6 Faktor yang mempengaruhi perbedaan Generasi Milenial dan Generasi Z
Generasi milenial dan generasi z memiliki cara pandang berbeda terhadap teknologi. (Sumber: Pexels)
Selain dari perbedaan umur yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan antara generasi milenial dan generasi Z.
1. Cara pandang generasi milenial dan generasi Z terhadap teknologi
Perbedaan yang paling jelas dari milenial dan generasi Z adalah keberadaan teknologi. Milenial tumbuh menggunakan DVD player, komputer yang besar, ponsel dengan layar hitam putih, dan lainnya. Sedangkan, generasi Z sudah memiliki akses penuh terhadap smartphone, Wifi, layanan aplikasi streaming, dan berbagai kemudahan teknologi lainnya. Dampak dari kemajuan teknologi, internet, dan sosial media memberikan pengaruh besar dalam pertumbuhan generasi Z.
Pandangan terhadap teknologi yang berbeda juga akan berpengaruh pada tingkah laku dari generasi milenial dan generasi Z. Dari hal tersebut, kamu bisa mengidentifikasi motivasi, pengeluaran, atau kebiasaan lainnya.
2. Perilaku ekonomi generasi milenial dan generasi Z
Generasi milenial dan generasi z cenderung meningkatkan finansial generasi sebelumnya. (Sumber: Pexels)
Dilansir dari hubspot.com, generasi milenial dan generasi Z memiliki perbedaan tingkah laku dalam mengelola uang. Kedua generasi tersebut tentunya sama-sama peduli terhadap keuangan dan berinvestasi pada hal yang dapat meningkatkan karier mereka, seperti mengejar pendidikan.
Baik generasi milenial dan generasi Z dikenal untuk memperbaiki kebiasaan finansial dari generasi sebelumnya. Namun, milenial menggunakan uangnya untuk membeli produk atau layanan yang bisa memberikan pengalaman positif. Sementara, generasi Z lebih fokus untuk menabung dan membeli produk praktis. Jika kamu seorang marketing, kamu harus memperhatikan perilaku tersebut mengenai cara menggunakan uang.
3. Generasi milenial dan generasi Z menggunakan sosial media yang berbeda
Generasi milenial dan generasi Z, menyukai dan menggunakan sosial media. Namun, terdapat perbedaan dalam jenis media sosial yang digunakan. Generasi milenial, sebelumnya menggunakan Friendster atau Tumblr. Saat ini, milenial lebih menikmati platform sosial media seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, dan Twitter. Sementara generasi Z, lebih banyak menggunakan media sosial berbasi video, seperti Instagram, YouTube, dan TikTok.
TikTok yang terbilang baru merupakan salah satu sosial media dengan pertumbuhan tercepat karena ledakan dari pengguna generasi Z. Generasi milenial dan generasi Z Tersebut juga memiliki beberapa kesamaan dalam preferensi sosial media yang digunakan, seperti Instagram dan YouTube.
4. Generasi milenial dan generasi Z memiliki motivasi berkarier yang berbeda
Generasi milenial.dan generasi z sama-sama peduli terhadap pendidikan. (Sumber: Pexels)
Mengetahui kebiasaan kedua generasi dalam bekerja dapat memberikan sedikit gambaran akan keuangan dan apa motivasi sehari-harinya. Generasi milenial dan generasi Z fokus pada pendidikan dan pertumbuhan karier, namun tetap terdapat beberapa sedikit perbedaan antara keduanya.
Dalam mencari pekerjaan, generasi Z dewasa lebih termotivasi secara finansial dibandingkan dengan milenial. Banyak dari generasi Z lebih mementingkan gaji daripada kelebihan lainnya dalam bekerja. Generasi tersebut juga akan berinvestasi dalam pelatihan keterampilan, jika mengetahui akan mendapatkan gaji yang lebih besar. Saat melamar pekerjaan, generasi Z juga lebih agresif daripada milenial.
Baca juga: 10 Cara membuat lingkungan kerja nyaman untuk meningkatkan produktivitas
5. Generasi milenial dan generasi Z membeli lebih sedikit daripada generasi sebelumnya
Generasi milenial lebih banyak menghabiskan uangnya ke suatu produk. Generasi Z menghabiskan lebih sedikit uang saat melakukan pembelian dan fokus pada pengeluaran yang bertanggung jawab. Sebagian besar generasi Z belum memiliki kekuatan untuk membeli, namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa generasi tersebut bertujuan untuk mengeluarkan uang secara pragmatis jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Generasi Z juga lebih sedikit melakukan berbelanja online jika dibandingkan dengan milenial, tetapi lebih mengharapkan pelayanan ekstra saat melakukan pembelian. Seperti, biaya antar gratis atau tambahan diskon.Walaupun milenial sedikit kurang hemat darpada generasi Z, bukan berarti mereka lebih sembrono, lho. Walaupun milenial mengeluarkan uang untuk membeli beberapa produk, mereka juga memiliki penghasilan yang lebih banyak dari generasi sebelumnya. Selain itu, juga merupakan kelompok usia yang paling berpendidikan, dan optimis terhadap masa depan.
6. Durasi dalam mengkonsumsi konten
Konten yang dinikmati generasi milenial.dan generasi z juga memiliki perbedaan (Sumber: Pexels)
Dalam hal mengkonsumsi konten, kebiasaan generasi milenial dan generasi Z juga memiliki perbedaan. Milenial akan memperhatikan konten selama 12 detik, sedangkan generasi Z hanya akan fokus pada konten untuk 8 detik. Oleh karena itu, generasi Z lebih menyukai konten video pendek, seperti Instagram Story. Sementara milenial menikmati konten yang berdurasi lebih panjang, seperti video detail atau podcasts. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk marketer dalam pembuatan konten yang ingin menyesuaikan dengan kebiasaan generasi milenial dan generasi Z.
Baca juga: 5 Langkah penting dalam content marketing
Apa perbedaan generasi milenial dan generasi Z dalam dunia kerja?
Generasi Z dianggal lebih dapat multi tasking dibanding milenial - EKRUT
Di dalam dunia bisnis, memahami perbedaan dua generasi ini penting dilakukan agar kamu lebih paham untuk menghadapi dan membagi peran di antara kedua generasi ini. Termasuk dalam hal penyesuaian marketing, penyesuaian dalam kepemimpinan, dan penyesuaian pada tahap perekrutan pegawai agar tetap relevan dengan masa yang akan datang. Inilah perbedaan keduanya.
1. Generasi Z merupakan generasi yang sulit fokus
Generasi Z merupakan generasi yang hidup dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih dan maju. Generasi ini memperoleh informasi jauh lebih cepat dari generasi lain dengan bantuan aplikasi terkini. Dengan demikian, kemampuan fokus mereka jauh lebih rendah dibandingkan generasi milenial.
2. Generasi Z merupakan multi-taskers yang lebih baik
Meski dianggap sebagai generasi yang sulit untuk fokus, generasi Z memiliki keunggulan multi-tasking yang lebih baik. Dengan kemajuan teknologi yang mereka nikmati sejak dini, generasi Z bisa bekerja lebih cepat dan efisien. Mereka sudah terbiasa dengan teknologi sejak kecil. Mereka juga sudah terbiasa mengerjakan tugas dan bermain dalam waktu bersamaan sehingga lebih lihai mencari cara tercepat untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini akan menguntungkan untuk perusahaan nantinya.
Baca juga: Keberadaan generasi sandwich di antara milenial, kamu salah satunya?
3. Generasi Z suka berbelanja langsung; milenial memilih belanja online
Milenial merupakan generasi yang gemar sekali belanja online. Barang apapun yang sedang mereka butuhkan, akan dibeli secara online. Generasi milenial merasakan perubahan dunia dari tradisional hingga kini hampir seluruhnya berbasis online. Maka dari itu, sebagian dari mereka lebih senang berbelanja online. Sementara itu, generasi Z sebenarnya lebih senang untuk belanja lansung di toko. Mereka suka merasakan dan melihat produk secara langsung untuk memastikan bahwa mereka membeli produk dengan kualitas yang baik.
4. Gen Z lebih kompetitif
Dalam kelompok, milenial dapat dikatakan lebih kolaboratif dan berorientasi pada kerja tim. Mereka ingin bekerja dalam lingkungan yang memprioritaskan inklusi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, Gen Z bisa dikatakan didefinisikan oleh daya saingnya. Mereka ingin bekerja sendiri dan dinilai berdasarkan kemampan mereka sendiri dan bukan dari tim mereka.
5. Gen Z lebih ingin mandiri
Kemandirian Gen Z berkaitan dengan daya saing mereka. Secara umum generasi ini lebih suka bekerja sendiri. Mereka lebih suka memiliki ruang kerja sendiri dibanding ruang kerja yang terbuka dan kolaboratif. Mereka juga tidak ingin bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Baca juga: Perang melawan terorisme di era big data
Bagaimana pendekatan marketing di setiap generasi?
Pendekatan generasi milenial.dan generasi z dalam strategi marketing juga perbedaan. (Sumber: Pexels)
Terdapat beberapa peluang buat kamu untuk memasarkan kepada generasi milenial dan generasi Z secara bersamaan. Namun, mungkin akan lebih menguntungkan untuk melakukan brainstorming secara kreatif yang lebih fokus ke satu generasi. Nah, untuk membantu kamu mengembangkan strategi yang dapat menarik perhatian konsumen yang sesuai. Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangkan saat memeasarkan produk untuk generasi milenial dan generasi Z.
1. Marketing untuk millennial
Mungkin kamu lebih familiar memasarkan produk untuk generasi ini. Milenial juga merupakan generasi yang menonjol di sosial media dan lebih suka untuk mengkonsumsi berbagai konten multimedia, dari mulai video hingga podcast. Daya beli untuk milenial ini juga tinggi, lebih teredukasi dibandingkan generasi sebelumnya, dan melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum membeli produk.
Salah satu tipe dari marketing yang tepat untuk milenial adalah dengan memberikan informasi bagaimana produk kamu akan membuat hidup mereka lebih mudah. Kamu bisa lebih fokus menerapkan strategi dengan sosial media atau ecommerce, dimana banyak milenial akan mencari tahu mengenai suatu produk.
2. Marketing untuk generasi Z
Agar dapat memasarkan produk dengan sukses kepada generasi Z. Kamu bisa membuat konten yang lebih to-the-point dan menjelaskan kenapa produk tersebut akan bernilai untuk mereka. Pastikan untuk memanfaatkan format video pendek dan konten yang bisa diakses dengan mudah oleh ponsel. Lebih fokus melakukan pemasaran dengan niche sosial media yang biasa mereka gunakan seperti Instagram, YouTube, atau TikTok juga dapat menguntungkan. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mensponsori influencer yang sesuai dengan produkmu untuk melakukan review.
Baca juga: Mantan CEO Bukalapak Achmad Zaky jadi investor startup pendidikan
Nah, itulah beberapa perbedaan antara generasi milenial dan generasi Z. Kedua generasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam dunia kerja.
Jadi, di antara generasi milenial dan generasi z ini, mana yang menurutmu lebih menguntungkan untuk bisnismu?
Sumber:
- hubspot.com
- adeccousa.com
- salasforce.com