Pernahkah kamu datang ke sebuah diskusi atau pertemuan untuk pertama kalinya, dan kamu merasa orang-orang di situ lebih hebat, lebih cerdas, dan lebih bermartabat dibandingkan dirimu? Padahal orang-orang di sana juga datang sebagai peserta sama seperti denganmu. Nah, jika kamu pernah berada di situasi seperti itu, mungkin saja kamu mengalami kondisi inferiority complex.
Istilah inferiority complex diperkenalkan oleh Alfred Adler pada tahun 1907 untuk menjelaskan kondisi dimana seseorang mengalami rasa rendah diri dan tidak percaya diri yang berasal faktor seperti keterbatasan fisik atau psikologis yang nyata maupun sebatas khayalan. Kondisi ini dapat mengakibatkan sikap penakut dan pemalu, hingga merasa kualitas pencapaian dirinya jauh dibandingkan orang lain.
Baca juga: 25+ Kata-kata Motivasi untuk Penyemangat Diri Sendiri!
Apa itu inferiority complex?
Inferiority complex adalah suatu keadaan dimana orang merasa rendah diri yang berlebihan (sumber: pexels)
Istilah inferiority complex adalah istilah yang menggambarkan tentang suatu keadaan dimana seseorang merasa lebih rendah daripada orang lain. Inferiority complex merupakan kondisi yang timbul karena perasaan lemah dan ketidakmampuan yang berlebihan pada diri seseorang.
Inferiority complex tidak hanya sekadar rasa kecewa dan sedih ketika menghadapi kegagalan. Namun lebih dari itu, orang yang memiliki kecenderungan inferiority complex selalu merasa bahwa pencapaian, kemampuan, dan kebahagiaan yang didapatkannya tidak bermakna dibandingkan dengan orang lain.
Bahkan orang yang memiliki kondisi inferiority complex tertanam dalam benak pikirannya secara sadar atau tidak sadar mengakui bahwa memang dirinya lebih inferior dari orang lain. Kondisi seperti ini akan membuat mereka lebih mudah overthinking dan menilai negatif terhadap dirinya sendiri.
Karena menilai negatif terhadap dirinya sendiri, orang yang memiliki kecenderungan inferiority complex sering merasa pesimis dan khawatir tidak dapat memenuhi ekspektasi terhadap orang lain bahkan dirinya sendiri. Perasaan rendah diri ini jadi penghalang mereka dalam menatap impian.
Mental rendah diri yang dirasakan dari inferiority complex ini sulit dihilangkan bahkan dalam kondisi yang parah akan menjadi kebiasaan dan mendarah daging. Penerimaan dari rasa rendah diri ini menimbulkan dampak yang cukup besar dalam hidup seseorang. Rasa rendah diri tersebut mempengaruhi cara seseorang bergaul, cara bagaimana menjalani hidup, dan cara dalam mengambil setiap keputusan.
Baca juga: Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya
Ciri-ciri kita mengalami inferiority complex
Sering membandingkan kemampuan diri dengan orang lain adalah ciri inferiority complex (sumber: pexels)
Simak beberapa ciri-ciri yang mengindikasikan kamu mengalami kecenderungan inferiority complex.
- Merasa rendah diri dan tidak berharga dibandingkan orang lain
- Jarang menghargai diri sendiri dan menganggap rendah prestasi dan kualitas diri sendiri
- Menutupi masalahnya sendiri serta berusaha menjauh dan menarik diri dari situasi sosial
- Memiliki cara berkomunikasi yang pasif dan menghindari kontak mata dengan lawan bicara
- Sering membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain
- Memiliki motivasi dan energi yang rendah sehingga kesulitan untuk menyelesaikan sebuah tanggung jawab
- Sering merasa gugup dan tertekan sehingga menimbulkan perasaan frustrasi
- Mengalami kecemasan dan depresi di situasi tertentu
- Menghindari kegiatan ataupun topik pembicaraan yang bersifat kompetitif
- Sensitif terhadap kritik dan sulit mengakui kesalahan sendiri
Baca juga: 4 Manfaat Self Reminder yang Perlu Direnungkan beserta Cara untuk Memulainya
Kenapa inferiority complex bisa terjadi?
Perlakuan masa kecil adalah faktor yang sangat mempengaruhi inferiority complex (sumber: pexels)
Kondisi inferiority complex bisa terjadi dikarenakan beberapa faktor internal atau eksternal dari individu tersebut. Berikut ini adalah beberapa penyebab timbulnya inferiority complex.
1. Perlakuan masa kecil
Dalam buku Study of Organ Inferiority and Its Physical Compensation milik Alfred Adler, penyebab inferiority complex berawal dari perlakuan di masa kecil, yaitu anak yang dimanjakan (spoiling child) dan anak yang ditolak (neglected child).
Anak yang sering dimanjakan akan memiliki perasaan bahwa dunia selalu tentang dirinya dan berpusat pada dirinya sehingga saat ia berada di situasi dimana orang-orang tidak memperlakukannya sedemikian rupa, maka hal tersebut dapat menumbuhkan perasaan inferiornya perlahan-lahan.
Inferiority complex pada kasus anak yang ditolak (neglected child) berawal dari kondisi anak yang dirinya tidak diinginkan dan diperlakukan berbeda dari orang tuanya. Situasi tersebut menumbuhkan perasaan ditolak dan tidak diinginkan oleh lingkungannya sehingga menyebabkan munculnya rasa tidak berharga dan rendah diri terhadap lingkungan sosial.
2. Kondisi fisik
Inferiority complex juga disebabkan oleh kondisi fisik seseorang yang membuat mereka merasa rendah diri. Keadaan fisik seperti berat badan, tinggi badan, bentuk wajah, bentuk rambut, bentuk hidung, dan hal-hal yang sering dibanding-bandingkan akan membuat mereka merasa insecure sehingga membentuk karakter yang merasa rendah diri.
Penyandang disabilitas memiliki kemungkinan mengalami inferiority complex yang sangat besar dikarenakan stigma “kekurangan” dan “ketidaksempurnaan” oleh masyarakat sebagai sesuatu yang perlu dikasihani. Rasa iba dari masyarakat ini membuat penyandang disabilitas merasa tidak berdaya dan rendah diri.
3. Faktor ekonomi
Kondisi ekonomi pada kalangan kelas menengah ke bawah juga berperan sebagai penyebab munculnya kondisi inferiority complex. Kalangan kelas menengah ke bawah menganggap bahwa kesenjangan ekonomi ini membuat mereka menjadi tidak setara dengan orang-orang dari kalangan kelas.
Privilege dan kesempatan lebih besar yang didapatkan oleh orang dengan ekonomi kelas atas juga menyebabkan orang dengan ekonomi menengah ke bawah merasa mudah menyerah dan memandang negatif terhadap dirinya sendiri sehingga memiliki motivasi yang rendah.
4. Sosial kultur masyarakat
Sosial kultur yang berkembang di masyarakat membentuk persepsi dan pandangan yang membuat seseorang merasa rendah diri dibandingkan orang lain. Seperti contoh pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa orang desa lebih kolot dibandingkan orang kota, atau contoh lain bahwa masyarakat barat lebih maju dibandingkan masyarakat timur.
Dengan adanya persepsi sosial kultur yang ada di masyarakat, hal tersebut membuat individu-individu yang dianggap berasal dari kalangan inferior akan merasa lebih rendah dibandingkan individu yang berasal dari kalangan superior. Sebagai contoh, banyak warga negara Indonesia yang berkuliah atau bekerja di Amerika merasa dirinya lebih rendah dibandingkan warga asli di sana karena anggapan bahwa warga Amerika lebih superior dibandingkan Indonesia.
Baca juga: Pentingnya Self Improvement dan 20 Tips untuk Memulai Karier
Cara mengatasi inferiority complex
Mengapresiasi diri sendiri adalah cara ampuh mengatasi inferiority complex (sumber: pexels)
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecenderungan inferiority complex yang kamu alami.
1. Mengapresiasi diri sendiri
Kamu bisa mengurangi sifat inferiority complex dengan cara mengapresiasi diri sendiri dan mengubah pola pikir bahwa kamu mempunyai nilai dan berharga bagi diri kamu sendiri dan orang terdekatmu.
Pikiran negatif atas diri sendiri ini sering kali memunculkan persepsi yang belum tentu benar dengan kondisi yang ada. Misalnya, kamu berpikir bahwa kamu mendapatkan sebuah kesempatan hanya karena keberuntungan atau secara kebetulan semesta mendukung, padahal kenyataannya kamu diberikan kesempatan tersebut karena memang layak dan memiliki kapasitas untuk menjalankannya.
Belajar untuk mengapresiasi diri sendiri juga akan mengurangi sikap membandingkan diri sendiri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain sehingga kamu akan mensyukuri apa yang telah kamu capai.
2. Menyiasati penyebab inferiority complex
Dengan mengamati hal-hal yang menjadi pemicu inferiority complex, hal tersebut akan membantu kamu mencegah pikiran-pikiran rendah diri yang muncul dalam beberapa situasi. Menyiasati penyebab inferiority complex akan mendukung bagaimana cara-cara menghadapi situasi yang menjadi pemicu inferiority complex dengan efektif.
Misalnya, salah satu pemicu inferiority complex yang kamu alami adalah ketika lingkungan sekitarmu bekerja sebagai ASN dan kamu bekerja di perusahaan swasta. Nah, kamu harus dapat melihat sisi kelebihan dan nilai positif yang kamu miliki, sebagai contoh jam kerja yang fleksibel dan pekerjaan work from home yang tidak dimiliki oleh lingkungan sekitarmu yang bekerja sebagai ASN. Dengan begitu, kamu bisa mulai memposisikan dirimu dengan lingkungan sekitar.
3. Abaikan opini orang lain atas dirimu
Mengabaikan opini orang lain atas dirimu akan membuat kamu tidak overthinking dan memiliki pendirian yang kuat. Pilihan dan keputusan berada di tanganmu sendiri karena kamulah yang menjalani hidup bukan orang lain. Mengabaikan opini orang lain atas dirimu bukan berarti kamu menyangkal nasihat yang diberikan oleh orang lain. Kamu harus bisa memilah pendapat orang lain yang memang demi kebaikanmu atau opini yang hanya mengatur hidupmu.
4. Berkonsultasi kepada ahli
Jika kecenderungan inferiority complex yang kamu alami semakin menghambat kebahagiaan dan perkembangan dirimu, kamu mungkin membutuhkan konsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog. Dengan konsultasi dengan psikolog, hal tersebut akan membantu dalam mengevaluasi dan memetakan akar penyebab munculnya inferiority complex lebih dalam. Psikolog juga akan membantu kamu dalam menggali potensi-potensi yang selama ini tidak terlihat oleh dirimu.
Baca juga: Berani keluar dari comfort zone demi karier?
Inferiority complex adalah istilah yang menggambarkan keadaan dimana seseorang merasa lebih rendah dibandingkan orang lain. Orang dengan kecenderungan inferiority complex selalu merasa bahwa pencapaian, kemampuan, dan kebahagiaan yang didapatkannya tidak lebih baik dibandingkan yang dimiliki oleh orang lain.
Perlu dipahami bahwa setiap manusia memiliki keunikan dan kekuatannya masing-masing. Ada beberapa hal dari diri kamu yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Kamu harus dengan percaya diri menunjukkan bahwa kamu berharga dan selalu bersyukur dengan apa yang kamu punya.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- idntimes.com
- merdeka.com
- momsmoney.id