Layanan video streaming HOOQ dikabarkan tengah mengajukan proses likuidasi karena perusahaan tidak dapat tumbuh secara berkelanjutan untuk mengembalikan investasi maupun menutupi biaya operasional yang meningkat.
Kabarnya perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Singapore Telecommunications Ltd ini, belum berhasil mendapatkan pendanaan baru dari investor yang sudah ada.
Sebelumnya sejak berdiri 5 tahun silam hingga sekarang, HOOQ telah mengumpulkan dana sebanyak USD 95 juta, termasuk USD 70 juta dari tiga perusahaan investor yakni, SingTel, Warner Bros Entertainment dan Sony Pictures Television.
Baca juga: Tunggak pajak hingga milyaran, Netflix dikecam Pemerintah
Rencananya pada 13 April mendatang, HOOQ akan mengundang para pemegang saham dan kreditor untuk membicarakan tentang rencana likuidasi ini. SingTel sendiri mengaku likuidasi HOOQ tidak berpengaruh banyak pada bisnisnya.
Kini HOOQ telah ada di lima negara mencakup India, Indonesia, Singapura, Thailand dan Filipina. HOOQ juga sudah berhasil memiliki sekitar 80 juta pengguna dengan pengguna terbesar berasal dari India.
HOOQ juga sebelumnya sempat bekerja sama dengan Grab untuk memasukkan konten di aplikasi ride hailing tersebut.
Kabar likuidasi yang tengah diajukan oleh HOOQ ini bertolak belakang dengan yang dialami oleh layanan video streaming lainnya seperti Netflix yang justru mengaku mengalami peningkatan saham di tengah epidemi Corona ini.
PHK Karyawan HOOQ
Kabarnya perusahaan berbasis di Singapura ini melakukan PHK-EKRUT
Menyusul kabar pengajuan likuidasi tersebut, perusahaan yang berbasis di Singapura ini sepertinya mulai melakukan PHK terhadap karyawannya.
Seperti terlihat dari akun LinkedIn Akshay Iswar selaku Senior Product Manager HOOQ yang menuliskan bahwa perusahaannya telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca juga: Ketahui cara menghitung pesangon dengan tepat
Akshay membagikan daftar timnya yang mengalami PHK untuk dapat dijangkau oleh perusahaan-perusahaan yang sedang mencari talent dari berbagai bidang seperti bidang Engineer, Marketing, Data Scientist, Designer, dan Q&A Engineer.
Setidaknya dari data yang dibagikan oleh Akshay ada sekitar ratusan orang yang berada dalam daftar tersebut.
Rekomendasi bacaan:
- Fenomena PHK Karyawan dari Indosat hingga startup
- Berbagai alasan perusahaan melakukan PHK
- RedDoorz lakukan PHK karyawan
Sumber:
- Techcrunch