Kabar buruk datang dari super apps Grab. Anthony Tan selaku CEO Grab telah mengumumkan melalui memo CEO pada Selasa, (16/6) bahwa Grab akan melakukan PHK terhadap 360 Grabbers, sebutan karyawan Grab.
Jumlah ini masih kurang dari 5 persen bila dilihat dari total keseluruhan Grabbers yang saat ini berjumlah sekitar 7.000 orang di delapan negara.
Dalam catatannya tersebut, Anthony menyatakan bahwa ini bukanlah keputusan yang mudah bagi perusahaan, sebab setiap Grabbers telah turut berkontribusi untuk perkembangan perusahaan.
Baca juga: Program akselerasi startup Grab Ventures Velocity kembali digelar
Namun sejak Februari lalu, ia telah melihat dampak buruk Covid-19 ini yang bisa menyebabkan resesi ekonomi berkepanjangan sehingga harus meninjau ulang keuangan perusahaan.
Terkait masalah PHK ini, ia tidak merinci di negara mana saja Grabbers yang terkena dampak tersebut pasalnya Grab saat ini beroperasi di 8 negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam dan Kamboja.
Meski begitu, sebelum adanya PHK ini perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk pemulihan kembali kondisi keuangan perusahaan seperti:
- Menerapkan pemotongan gaji untuk staf senior
- Pengurangan pengeluaran diskresioner
Namun, sayangnya perusahaan harus lebih merampingkan lagi organisasi agar dapat melewati tantangan ekonomi pasca pandemi.
Baca juga: Grab potong 20 persen gaji untuk bantu mitra yang terdampak COVID-19
Bahkan beberapa proyek non inti harus dihapuskan dari agenda perusahaan dan melakukan fungsi-fungsi konsolidasi untuk efisiensi yang lebih besar dengan memasukkan tim sesuai kebutuhan.
Ke depan perusahaan akan fokus pada:
- Layanan pengiriman yang saat ini mengalami peningkatan
- Angkutan penumpang
- Pembayaran dan layanan keuangan
- Mendukung usaha kecil dengan memberikan layanan penawaran kepada mereka seperti Grab Marchant yang beberapa waktu lalu di luncurkan
Dalam surat yang cukup panjang itu, ia menyebutkan bahwa bagi Grabbers yang terkena PHK maka mereka akan menerima email pada hari ini Selasa, (16/6) pukul 13.00 waktu Singapura disertai dengan beberapa catatan.
Grabbers tersebut dapat menghubungi tim HRD beserta Manajer Bisnis untuk mendiskusikan hal ini selama dua hari kedepan. Perusahaan juga akan menunaikan kewajibannya berupa:
- Pemberian pesangon
- Pemberian uang pisah sekitar 1.5 bulan gaji diluar uang pesangon sebagai bantuan tambahan dana sekaligus bonus untuk pekerjaan yang dilakukan pada 2020
- Asuransi kesehatan sampai akhir tahun ini
- Pemberian ekuitas pada Grabber
- Pencabutan cuti hamil dan cuti
- Pencairan cuti tahunan yang masih harus dibayar dan belum digunakan dan kredit GrabFlex yang tidak digunakan
- Transisi karier dan dukungan pengembangan dalam bentuk tim Talent Acquisition dan Talent Directory yang memungkinkan perekrut dan perusahaan menjangkau Grabbers yang terkena dampak untuk mendapatkan peluang serta pelatihan pengembangan karir secara online selama setengah tahun
- Dukungan emosional melalui program bantuan Grabbers selama 3 bulan
Anthony memastikan bila ini merupakan pengumuman PHK yang terakhir akan terjadi di tahun ini.
Baca juga: 14 alasan kenapa perusahaan melakukan PHK
Dalam penutupan pesannya tersebut, ia bercerita bahwa selama 8 tahun berdiri perusahaan selalu bisa bertahan dan berkembang hingga akhirnya dapat menjadi perusahaan besar di Asia Tenggara.
Akan tetapi, dirinya juga tak dapat membendung dampak yang begitu besar akibat adanya pandemi ini.
Sumber:
- CEO Note Grab
- Bloomberg
- TechinAsia
- TechCrunch