Grab meluncurkan program terbaru yang dinamakan Grab Merchant. Nantinya program ini akan fokus dalam layanan B2B (Business to Business).
Grab Merchant adalah layanan yang memiliki model seperti toko swalayan, dimana mitra dagang atau merchant dari Grab dapat membeli stok kebutuhannya lewat layanan ini dengan harga grosir.
Bila di Indonesia, layanan seperti ini modelnya sama seperti bisnis yang dilakoni oleh perusahaan Ralali atau GudangAda dan STOQO yang telah tutup beberapa waktu lalu.
Melalui layanan Grab Merchant ini, para pedagang makanan yang tadinya ada di GrabFood akan dialihkan ke dalam layanan Grab Merchant. Ini akan memperkuat basis GrabFood bersamaan dengan adanya GrabMart serta didukung dengan pembayaran GrabPay.
Baca juga: Grab meluncurkan kartu pembayaran GrabPay Card
Uniknya dalam layanan Grab Merchant ini, perusahaan menawarkan beberapa keistimewaan seperti:
- Memungkinkan pebisnis makanan dapat membangun tokonya secara online hingga mengatur alat pembayaran non tunai
- Memungkinkan pedagang untuk membuat iklan sampai dapat menganalisis dari iklan tersebut
- Memberi wawasan kepada pedagang untuk tahu prospek penjualan mereka, kebiasaan pelanggan sampai efektivitas kampanye yang perlu dilakukan
- Mitra dagang dapat membeli bahan-bahan dengan harga grosir lalu akan dikirim di hari berikutnya
Kabarnya layanan Grab Merchant ini akan tersedia dalam bentuk aplikasi dan portal web.
Aplikasi Grab Merchant akan diluncurkan pada Juni 2020 ini, sedangkan keberadaan situsnya akan menyusul di Juli 2020 untuk wilayah Singapura, Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina.
Baca juga: Grab potong 20 persen gaji untuk bantu mitra yang terdampak COVID-19
Di masa pandemi ini, perusahaan mengklaim telah terjadi lonjakan penambahan merchant baru sebanyak 120 ribu pedagang dalam kurun waktu Maret hingga Mei.
Itulah yang kemudian mendorong Grab untuk serius dalam mendukung keberadaan usaha UMKM ini dalam bentuk Grab Merchant tersebut.
Sumber:
- DealstreetAsia
- TechinAsia
- Marketing-interactive.com