Anak perusahaan Gojek yakni GoPay kabarnya akan segera menjadi perusahaan unicorn baru di Indonesia.
Ini terlihat dari total jumlah saham yang telah disahkan oleh perusahaan dengan jumlah mencapai 18 juta lembar saham. Di mana 11,2 juta saham tersebut merupakan saham milik Gojek dan investor lainnya, sementara sisa saham lainnya dialokasikan untuk pendanaan di masa depan.
Pada Juni lalu, kabarnya nilai dari tiap saham GoPay telah mencapai sekitar Rp 1 juta per lembar saham yang bila ditotal maka aset nilai perusahaan sudah mencapai Rp 1.8 triliun atau sekitar USD 1.2 miliar.
Baca juga: GoPay akan luncurkan GoPark sebagai metode pembayaran parkir
Dengan nilai aset ini harusnya GoPay sudah bisa memiliki status unicorn. Namun nilai ini tidak sepenuhnya akurat lantaran status ini diberikan perusahaan untuk keperluan pajak dan akuntansi.
Menurut sumber dalam perusahaan, GoPay harus memiliki nilai usaha setidaknya USD 4 miliar untuk menjadi unicorn sebelum investor menyuntikkan dana.
Bila mengacu pada status unicorn yang disematkan pada OVO beberapa waktu lalu, perusahaan itu telah memiliki nilai bisnis sekitar USD 2.9 miliar pada saat mengumumkan statusnya sebagai unicorn.
Baca juga: Mengenal ragam istilah pendanaan dalam dunia startup
Selain mengacu pada nilai di atas, beberapa indikator yang mampu menunjukkan GoPay pantas menyandang unicorn yakni:
- GoPay merupakan fintech favorit pertama di Indonesia berdasarkan riset perusahaan konsultasi Ipsos pada Februari lalu
- PayPal dan Facebook dikabarkan menginvestasikan sekitar USD 300 juta untuk Gojek yang sebagian besar dialokasikan untuk GoPay
- GoPay telah hadir di berbagai negara seperti di Filipina melalui Coins.ph, dan di Thailand melalui e-wallet GET
Sumber:
- DealsteetAsia.com