Cara mencari literatur ilmiah penting diketahui mahasiswa, dosen, maupun peneliti, terutama mengaplikasikan filter untuk menemukan jurnal yang tepat. Jurnal yang tepat dapat menjadi referensi yang mendukung kuatnya informasi yang diangkat dalam tulisan. Ada beberapa situs yang populer menyajikan berbagai rekaman jurnal di seluruh dunia, salah satunya Google Scholar. Untuk lebih memahaminya secara mendalam, simak panduan penggunaan Google Scholar berikut ini!
Baca juga: 5 Cara Download File Scribd Terbaru Tanpa Login 2022
Apa itu Google Scholar?
Google Scholar menyediakan referensi jurnal ilmiah gratis (sumber: trendolizer)
Google Scholar adalah mesin pencari yang khusus untuk mencari literatur ilmiah, terutama jurnal yang tersedia secara gratis. Google Scholar sering disebut sebagai versi akademik Google. Alih-alih mencari semua informasi di website, Google Scholar secara khusus menyajikan repositori, universitas, dan situs ilmiah web lain.
Google Scholar juga disebut sebagai Google Cendekia. Situs ini memungkinkan pengguna untuk mencari sumber akademik dan literatur ilmiah, seperti abstrak, artikel teks lengkap, tesis, buku, dan banyak lagi dari berbagai disiplin ilmu lainnya. Dari satu tempat, pengguna dapat menemukan berbagai referensi ilmiah dengan mudah. Situs ini juga membantu pengguna untuk menemukan pekerjaan yang relevan terkait penelitian ilmiah di seluruh dunia.
Dikutip dari laman resminya, Google Scholar memiliki tujuan untuk membuat peringkat dokumen yang telah dilakukan peneliti. Hasil pencarian Google Scholar menimbang dari kelengkapan teks setiap dokumen, serta seberapa sering dan seberapa baru dokumen tersebut dikutip dalam literatur ilmiah lainnya.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Creative Thinking dan Pentingnya dalam Dunia Kerja
Fitur dalam Google Scholar
Fitur google scholar untuk menautkan sitasi (sumber: googlescholardigest)
Semua orang telah menggunakan Google untuk mencari informasi di kehidupan sehari-hari. Lalu, untuk apa menggunakan Google Scholar? Salah satu keuntungan menggunakan Google Scholar adalah tampilan antarmuka yang nyaman dan akrab bagi siapa pun yang telah menggunakan Google. Ada sejumlah perbedaan antara Google Scholar dengan Google biasanya, yaitu sebagai berikut.
- Opsi untuk menyalin kutipan berformat dalam gaya yang berbeda termasuk MLA dan APAMengekspor data bibliografi (BibTeX, RIS) untuk digunakan dengan perangkat lunak manajemen referensi
- Tautan yang memungkinkan untuk menjelajahi karya lain yang mengutip karya yang terdaftar
- Tautan yang memungkinkan untuk menemukan versi teks lengkap artikel dengan mudah
- Menemukan dokumen melalui perpustakaan atau web
- Fitur perkembangan terbaru di bidang penelitian apapun
- Fitur untuk memeriksa siapa saja yang telah mengutip publikasi yang kamu buat, serta membuat profil penulis diakses publik
Meskipun tersedia secara gratis, sebagian besar konten tidak tersedia secara bebas. Namun, Google tetap memberikan salinan artikel terbatas di repositori publik yang sering berisi draft (pracetak) sebelumnya. Selain itu, jika kamu berada dalam institusi akademik atau penelitian, kamu juga dapat mengatur koneksi perpustakaan untuk menyoroti item tersedia apa saya yang di-update melalui langgan institusi.
Baca juga: 7 Platform Tes Psikotes Online untuk Kebutuhan Rekrutmen serta Tips Mengerjakannya
Hasil pencarian Google Scholar
Tampilan hasil pencarian pada Google Scholar (sumber: EKRUT)
Mencari referensi jurnal di Google Scholar semudah ketika mencari informasi di Google. Kamu dapat memulai di halaman pencarian Google Scholar. Ketikkan kata kunci yang ingin dicari, misalnya “flu burung”, kemudian akan muncul beberapa link dari hasil pencarian. Ada beberapa hal yang mungkin perlu kamu perhatikan mengenai berbagai informasi yang ditampilkan.
Dua baris pertama: informasi bibliografi inti
Dua baris pertama dari entri hasil pencarian Google Scholar menunjukkan informasi bibliografi inti: Judul, penulis, nama jurnal, tahun publikasi (sumber: EKRUT)
Dua baris pertama dari setiap hasil akan menyajikan judul dokumen (misalnya artikel, buku, bab, atau laporan). Baris kedua memberikan informasi bibliografi tentang dokumen, dalam urutan: penulis, jurnal atau buku itu muncul, tahun penerbitan, dan penerbit. Apabila diklik, tautan judul akan mengarah ke halaman penerbit di mana memungkinkan pengguna dapat mengakses lebih banyak informasi tentang dokumen tersebut, termasuk abstrak dan opsi untuk mengunduh PDF dokumen.
Quick full text-access options
Untuk beberapa entri, Google Scholar menyediakan tautan ke teks lengkap (sumber: EKRUT)
Di ujung kanan entri terdapat lebih banyak opsi langsung untuk mendapatkan teks lengkap dokumen. Dalam contoh ini, Google juga telah menemukan PDF dokumen yang tersedia untuk umum yang dihosting di unud.ac.id. Namun, perlu diperhatikan bahwa tautan tersebut hanya menyajikan versi artikel yang telah terbit.
Baris bawah: “Cited by”, jumlah, dan link bermanfaat lainnya
Tindakan tambahan seperti mengambil kutipan yang diformat dalam format populer seperti APA, MLA, dan Chicago (Sumber: EKRUT)
Di bawah potongan teks/abstrak terdapat sejumlah tautan yang berguna. Yang pertama adalah tautan Cited by akan menampilkan artikel lain yang telah mengutip sumber ini. Fitur Cited by memiliki banyak manfaat, yakni adalah untuk melacak penelitian terbaru yang telah menggunakan dan merujuk pada penelitian tersebut. Kemudian, penelitian lain yang telah mengutip dokumen ini akan memberikan kredibilitas yang lebih besar.
Tautan Versions akan menampilkan versi lain dari artikel atau basis data lain tempat artikel tersebut dapat ditemukan, beberapa di antaranya mungkin menawarkan akses gratis ke artikel tersebut. Jika ikon tanda kutip diklik, maka akan menampilkan pop-up dengan format kutipan yang umum digunakan seperti MLA, APA, Chicago, Harvard, dan Vancouver yang dapat disalin dan ditempel.
Namun, perlu diketahui bahwa data kutipan Google Scholar terkadang tidak lengkap sehingga ada baiknya periksa kembali sumbernya. Untuk memeriksanya, kamu dapat mengikuti tautan judul ke situs web penerbit. Pop-up “cite” juga menyertakan tautan untuk mengekspor data kutipan sebagai file BibTeX atau RIS.
Baca juga: Panduan Menulis Struktur Karya Ilmiah Terlengkap beserta 10 Langkahnya
Panduan menggunakan Google Scholar
Google Scholar memiliki algoritma tertentu yang sedikit berbeda (sumber: EKRUT)
Meskipun Google Scholar membatasi setiap pencarian maksimum hingga 1.000 hasil, tetapi kamu dapat terus menjelajahi lainnya. Kamu dapat menerapkan beberapa strategi efektif berikut untuk menemukan jurnal yang relevan.
1. Pencarian Google Scholar tidak mempermasalahkan huruf besar atau kecil
Google Scholar tidak mempedulikan case sensitive, seperti penggunaan huruf kapital. Maka pencarian “Flu Burung” akan menghasilkan hasil yang sama dengan pencarian “flu burung”.
2. Gunakan kata kunci, bukan kalimat lengkap
Katakanlah topik penelitianmu adalah tentang mobil yang bisa mengemudi sendiri. Untuk pencarian Google biasa, kita mungkin memasukkan kata kunci seperti, “Bagaimana keadaan teknologi saat ini yang digunakan untuk mobil self-driving”.
Di Google Scholar, kamu akan melihat hasil yang kurang relevan untuk kata kunci ini. Caranya adalah dengan membuat daftar kata kunci dan melakukan pencarian untuk kata kunci tersebut seperti mobil self-driving, kendaraan otonom, atau mobil tanpa pengemudi.
Google Scholar akan membantu dengan menampilkan hasil pencarian yang lebih relevan dan spesifik. Jika kamu bingung untuk menentukan kata kunci, maka saat kamu mulai mengetik, Google Scholar akan memberikan saran beberapa kata kunci. Kamu dapat memilih salah satunya.
3. Gunakan tanda kutip untuk mencari kecocokan yang sama persis
Jika kamu memasukkan frasa pencarian ke dalam tanda kutip, kamu dapat mencari kecocokan persis dari frasa tersebut di judul dan teks isi dokumen. Tanpa tanda kutip, Google Scholar akan memperlakukan setiap kata secara terpisah. Artinya, jika kamu menelusuri "taman nasional", kata-kata tersebut tidak serta-merta akan muncul bersamaan. Kata-kata yang dikelompokkan dan frasa yang tepat harus diapit dengan tanda kutip.
4. Tambahkan tahun ke frase pencarian untuk mendapatkan artikel yang diterbitkan pada tahun tertentu
Pencarian menggunakan misalnya “mobil self-driving 2022”, akan menampilkan hasil pencarian jurnal, artikel, atau buku terkait topik tersebut yang diterbitkan pada tahun 2022.
5. Gunakan kontrol bilah sisi untuk menyesuaikan hasil pencarian
Dengan menggunakan opsi di panel sebelah kiri, kamu dapat membatasi hasil pencarian dengan membatasi tahun yang dicakup oleh pencarian, penyertaan atau pengecualian, dan mengurutkan hasil berdasarkan relevansi atau tanggal.
6. Gunakan operator Boolean untuk mengontrol hasil penelusuran
Hasil pencarian Google Scholar memang tidak memperhatikan huruf kapital, tetapi ada sejumlah operator Boolean yang dapat digunakan untuk memengaruhi hasil pencarian pencarian dan harus dikapitalisasi.
- AND membutuhkan dua kata atau frasa atau sisi lain untuk menampilkan hasil dokumentasi
- NOT dapat ditempatkan di depan kata atau frasa untuk mengecualikan hasil yang menyertakan hasil pencarian
- OR akan memberikan bobot yang sama pada hasil yang hanya cocok dengan salah satu kata atau frasa di kedua sisi
Itulah panduan bagaimana mencari referensi jurnal yang relevan di Google Scholar. Semoga panduan ini dapat membantumu, ya! Bagi kamu yang memiliki mimpi untuk dapat berkarier di startup atau perusahaan ternama, yuk, sign up EKRUT sekarang! Jangan khawatir, karena semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT bisa kamu dapatkan secara gratis.
Sumber:
- library.shsu.edu
- library.gordon.edu
- scholar.google.com