Melakukan analisis data adalah sebuah kegiatan yang selalu menjadi tantangan besar, khususnya bagi para pekerja dalam bidang marketing. Sebuah data cenderung sulit untuk dipahami secara langsung oleh manusia, ada kalanya kamu harus menginterpretasikan data yang dimiliki. Untuk membantu kegiatan analisis data hingga memvisualisasikannya menjadi sesuatu yang mudah untuk dibaca banyak orang, kamu dapat mencoba menggunakan Google Data Studio. Google Data Studio sangat cocok bagi kamu yang ingin mengubah sebuah data mentah menjadi sebuah laporan yang informatif dan mudah dipahami. Untuk itu, kenali lebih dalam mengenai fungsi, fitur utama, integrasi platform, dan cara menggunakan Google Data Studio di artikel ini.
Baca juga: Google Keep: Pengertian, Fitur, dan Panduan Menggunakannya
Apa itu Google Data Studio?
Google Data Studio. (Sumber: CallTrackingMetrics)
Google Data Studio adalah sebuah platform yang digunakan untuk memvisualisasikan data agar lebih mudah untuk dipahami. Platform ini juga dapat kamu gunakan secara gratis. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan dengan menggunakan Google Data Studio di antaranya adalah mengubah data menjadi grafik, tabel atau diagram batang, kamu juga dapat memutuskan data apa yang hendak dinaikkan. Selain itu, kamu dapat menambahkan penjelasan mengenai poin-poin dari setiap data yang ditampilkan. Tidak usah khawatir sulit dioperasikan, Google Data Studio memiliki fitur-fitur yang mudah digunakan serta dapat menyimpan data untuk dibandingkan dengan kinerja dari waktu ke waktu.
Baca juga: 7 tips Google Analytics untuk business intelligence
Fungsi Google Data Studio
Ragam fungsi Google Data Studio. (Sumber: Pexels)
Sebagai sebuah wadah untuk melakukan visualisasi data, Google Data Studio memiliki berbagai fungsi. Berikut fungsi-fungsi dari platform Google Data Studio.
1. Menyimpan data
Fungsi Google Data Studio yang pertama adalah untuk menyimpan data. Terlepas dari sumber datanya, Google Data Studio dapat digunakan untuk melakukan autentikasi data, mengurus hak akses serta struktur untuk melakukan kalkulasi, transformasi data serta visualisasi data. Dengan menggunakan connector, maka dengan mudah kamu dapat mengimpor data dari berbagai sumber. Misalnya mengimpor data dari Google Analytics, Google Ads, Google BigQuery, Campaign Manager 360, MySQL, dan masih banyak lagi.
2. Melakukan transformasi data
Dengan menggunakan Google Data Studio, kamu juga dapat melakukan transformasi data. Kamu dapat mengubah data mentah menjadi sebuah matrik dengan berbagai dimensi sesuai yang diperlukan untuk membuat laporan. Fungsi Google Data Studio dalam melakukan transformasi data adalah membersihkan, menggabungkan, menjelajahi, dan mengubah semua data mentah kamu tanpa perlu menulis kode atau membuat SQL queries.
3. Untuk memvisualisasikan data
Google Data Studio juga berfungsi untuk memvisualisasikan data yang kamu miliki. Data tersebut dapat dibuat menjadi sebuah bagan atau grafik sehingga data mudah untuk dibaca. Menggunakan Google Data Studio, kamu dapat menambahkan logo serta menyesuaikan bentuk dan gambar untuk visualisasi data. Data yang akan kamu visualisasikan dapat kamu impor dari connector.
4. Mengerjakan data secara kelompok
Bagi kamu yang bekerja secara berkelompok, Google Data Studio berfungsi untuk mengerjakan data secara berkelompok. Kamu dan kelompok dapat dengan mudah mengedit, melihat, menambahkan komentar serta mengelola versi dasbor dan laporan menggunakan Google Data Studio. Fungsi yang satu ini tentu akan mempermudahmu dan kelompokmu untuk mengolah data.
Baca juga: 8 Digital marketing tools yang wajib untuk kamu tahu!
Integrasi platform Google Data Studio
Google Data Studio terintegrasi dengan berbagai platform. (Sumber: Pexels)
Untuk menggunakan Google Data Studio, kamu juga dapat mengimpor data kamu dari berbagai sumber yang telah terintegrasi. Sumber-sumber tersebut disebut dengan connector. Berikut sederet integrasi platform Google Data Studio.
1. Campaign Manager 360
Campaign Manager 360. (Sumber: support.google.com)
Platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio yang pertama adalah Campaign Manager 360. Dengan menggunakan Campaign Manager 360, kamu dapat membuat data yang real-time untuk memantau serta mengukur keberhasilan campaign yang telah kamu buat. Kamu bisa melakukan optimasi pada berbagai upaya periklanan yang telah kamu buat untuk membuat keputusan mengenai pemasaran dengan lebih baik.
2. Google Ads
Google Ads. (Sumber: ppcfoundry.com)
Selain Campaign Manager 360, Google Data Studio juga terintegrasi dengan Google Ads. Buatlah data berdasarkan data real-time untuk membantumu memutuskan dan mengoptimalkan iklan apa yang cocok untuk perusahaanmu.
3. Google Analytics
Google Analytics. (Sumber: 1000marcas.net)
Bila kamu ingin memantau data terkait kinerja sebuah situs website, aplikasi seluler atau berbagai perangkat yang telah terhubung ke internet, kamu dapat menggunakan Google Analytics. Tak perlu khawatir terkait bagaimana cara mengolah data Google Analytics, sebab Google Data Studio telah terintegrasi dengan platform yang satu ini.
4. Google BigQuery
Google BigQuery. (Sumber: cxl.com)
Google BigQuery adalah sebuah platform untuk memonitor data-data yang berasal dari big data warehouse. Bila kamu butuh untuk melakukan visualisasi data secara real-time menjadi metrik, perpaduan platform Google BigQuery dengan Google Data Studio merupakan dua hal yang saling melengkapi satu sama lain.
5. Google Cloud SQL
Google Cloud SQL. (Sumber: medium.com)
Kamu dapat membuat data Cloud SQL agar mudah dipahami dan membagikannya dengan audiens menggunakan Google Cloud SQL. Dengan menggunakan JDBC Standard dan SSH Tunneling, kamu dapat membagikan data tersebut tanpa perlu merasa khawatir mengenai SQL queries. Google Cloud SQL juga telah terintegrasi dengan Google Data Studio.
Baca juga: Indexing Adalah: Fungsi dan 7 Langkah Penerapannya pada Website Kamu
6. Google Sheets
Google Sheets. (Sumber: jing.fm)
Platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio yang selanjutnya adalah Google Sheets. Dengan menggunakan Google Data Studio, kamu dapat membuat data secara custom menggunakan Google Sheets, khususnya untuk mengelola spreadsheet dan juga data CSV milikmu.
7. MySQL
MySQL. (Sumber: logo.wines)
Buatlah dasbor MySQL untuk melacak metrik penting berbasis data. Jangan lupa untuk menggunakan data-data real-time untuk mendapatkan hasil data yang maksimal. Platform MySQL juga termasuk salah satu platform yang terintegrasi dengan Google Data Studio, sehingga kamu bisa secara langsung mengimpor data dari platform MySQL ke Google Data Studio.
8. PostgreSQL
PostgreSQL. (Sumber:EnterpriseDB)
Data yang kamu simpan pada database PostgreSQL dapat kamu impor ke Google Data Studio untuk diolah dan divisualisasikan. Biasanya banyak orang akan menggunakan PostgreSQL JDBC untuk menghubungkan data yang dimilikinya ke dalam Google Data Studio dan sebuah tabel pada database PostgreSQL agar lebih mudah untuk dibaca.
9. YouTube
YouTube. (Sumber: 1000logos.net)
Dengan mudah kamu dapat melakukan visualisasi data dari berbagai bidang yang tersedia di YouTube API, sehingga kamu dapat membuat dasbor YouTube otomatis untuk channel YouTube perusahaanmu. Agar data makin mudah untuk dibaca, maka kamu perlu menggunakan Google Data Studio untuk membantu membisualisasikannya.
10. Dynamic, Secure Data Connections
Dynamic, Secure Data Connections. (Sumber: PC Magazine)
Bila ingin mengetahui data yang sudah lama bahkan telah ada saat bertahun-tahun yang lalu, kamu dapat menggunakan Dynamic, Secure Data Connections. Biasanya platform ini akan menyediakan data yang diperbaharui secara berkala dalam setiap laporannya. Platform ini juga terintegrasi dengan Google Data Studio.
Baca juga: 20 Tools Digital Marketing Terbaik di Tahun 2022
Cara menggunakan Google Data Studio 2022
Cara-cara untuk menggunakan Google Data Studio. (Sumber: Pexels)
Untuk menggunakan Google Data Studio, terdapat beberapa cara yang dapat kamu tempuh. Berikut cara-cara untuk menggunakan Google Data Studio 2022.
- Pertama, akses Google Data Studio dengan mengunjungi situs www.google.com/analytics/data-studio, apabila sudah berada dalam situs tersebut maka yang perlu kamu lakukan adalah log in dengan menggunakan akun Google Analytics kamu. Bila kamu baru pertama kali menggunakan Google Data Studio, kamu perlu menjawab beberapa pertanyaan dari pihak Google Data Studio. Seperti nama perusahaan, negara asal, dan beberapa pertanyaan lainnya.
- Selanjutnya, kamu akan diminta untuk memilih connector. Sebab, bagi sebagian orang Google Analytics akan menjadi salah satu metrik yang akan ditampilkan dalam laporanmu.
- Bila selesai memilih connector, kamu akan diminta untuk melakukan otorisasi Google Analytics atau connector uang telah kamu tambahkan sebelumnya. Kamu cukup melakukan login, dilanjutkan dengan otorisasi dan menyambungkan.
- Nantinya, kamu akan diperlihatkan laporan kosong. Namun, kamu juga akan melihat beberapa contoh laporan atau template yang berfungsi memberi gambaran mengenai tampilan laporan serta jenis informasi yang dapat kamu masukkan ke dalam laporan. Kamu juga dapat mengubahnya sesuai selera.
- Apabila kamu baru menggunakan Google Data Studio, akan lebih baik jika kamu mengikuti panduan Welcome to Data Studio. Untuk mengikuti panduan tersebut, klik Own By Me yang berada di sebelah kiri laman. Selanjutnya pilih Tutorial Report.
- Google juga memberikan beberapa video Data Studio untuk panduan tentang menggunakan berbagai tool yang ada di Google Data Studio.
- Pada bagian atas Homepage Google Data Studio, kamu akan melihat bagian Reports, Data Sources, dan Explorer. Pada bagian Reports, kamu dapat menggunakannya untuk membuat laporan dan melakukan visualisasi data.
- Fitur Explorer pada Google Data Studio dapat kamu gunakan untuk mengedit visualisasi data serta memfilter data dan insights. Fitur tersebut membantumu untuk menemukan insight lebih cepat karena dapat menyederhanakan proses pengeditan serta tampilan dengan menerapkan sebuah filter untuk mempercepat.
- Google Data Studio menggunakan Google Drive interface, sehingga akan lebih familiar bagi kamu yang biasanya menggunakan produk-produk lainnya dari Google.
Baca juga: Ini manfaat mengikuti Google Analytics Academy untuk Digital Marketers
Demikian informasi mengenai fungsi, fitur utama, integrasi platform, dan cara menggunakan Google Data Studio. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kamu yang sedang mempelajari Google Data Studio.
Sekarang, melamar pekerjaan sangat mudah karena kamu bisa langsung melamar dari rumah dengan menggunakan platform EKRUT. EKRUT punya banyak informasi tentang dunia pekerjaan, lho! Kamu bisa mencari informasi seputar lowongan pekerjaan, diskusi tentang pekerjaan, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait dengan pekerjaan.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, berbagai informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- analytics.google.com
- searchengineland.com
- marketingplatform.google.com