Perusahaan transportasi online besutan Nadiem Makarim Gojek, kabarnya akan mengakuisisi perusahaan startup mobile point of sale Moka dengan nilai USD 120 juta.
Adapun kemungkinan tujuan dari akuisisi ini adalah untuk melebarkan sayap Gojek di bidang pembayaran digital, di mana sebelumnya Gojek juga memiliki aplikasi pembayaran yakni Gopay.
Kabarnya pembicaraan ini sempat didiskusikan oleh Gojek dan Moka, bahkan saat Nadiem masih berada di Gojek.
Sayangnya, sampai saat ini kedua belah pihak belum memberikan keterangan apapun.
Baca juga: Gojek dapatkan pendanaan dari Cool Japan Fund untuk kenalkan budaya Jepang
Moka sendiri didirikan pada Juli 2014 lalu oleh Grady Laksmono dan Haryanto Tanjo di Jakarta.
Platform ini membantu para pemilik gerai kopi, kafe, restoran dan ritel dalam pengelolaan pembayaran. Pengguna atau pedagang hanya perlu mengunduh platform Moka di telepon genggam dan tablet.
Moka juga memungkinkan pedagang untuk menerima pembayaran lewat kartu kredit, debit sampai pembayaran mobile Alipay.
Selain itu, aplikasi Moka juga dapat digunakan untuk mengelola karyawan, membantu melacak inventaris dan penjualan, sampai menjalankan program loyalitas.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa Moka telah mendapatkan pendanaan seri B pada September 2018 lalu.
Total pendanaan mencapai USD 24 juta yang berasal dari Mandiri Capital Indonesia, Softbank Ventures Korea, Sequoia Capital India, EDBI, Convergence VC, EV Growth dan Fenox VC.
Baca juga: GoPay akan luncurkan GoPark sebagai metode pembayaran parkir
Sementara itu, kini Gojek telah memimpin industri pembayaran digital di Indonesia dengan Gopay-nya yang bersaing dengan OVO dan DANA.
Gopay kini juga sudah bermitra dengan 370 toko offline di Indonesia dan 420 ribu pedagang online, di mana 90 persennya merupakan pengusaha UMKM.
Rekomendasi Bacaan:
- Dua kali ditolak, tahun depan Gojek mengaspal di Filipina
- Gojek berganti logo, ini cerita di baliknya
- Semakin maju, Gojek kini jadi Decacorn
Sumber:
Bloomberg.com