Tahukah kamu bahwa untuk dapat bekerja di beberapa bidang seperti pertambangan memerlukan kompetensi dan kualifikasi khusus? Nah, di bidang tersebut umumnya terdapat sebagian besar posisi yang berhubungan dengan urusan teknis kebumian atau kita mengenalnya dengan teknik geologi. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan teknik geologi ini? Mari kita simak ulasannya berikut ini.
Apa itu geologi?
Geologi merupakan ilmu tentang kebumian secara fisik dan historis (Sumber: Pexels)
Merujuk pada ensiklopedia Britannica, geologi merupakan ranah studi kebumian yang secara historis berisi kerangka konseptual dan gambaran umum tentang evolusi bumi. Ahli geologi disebut Geologist yang bertanggung jawab atas proses penemuan mineral dan penerapan pengetahuan tentang struktur bawah permukaan dan kondisi kebumian.
Dilansir Geology,com, geologi juga diartikan sebagai studi tentang bumi, bahan pembuatnya, struktur bahan, dan proses yang terjadi pada bumi. Secara umum, geologi mencakup studi tentang organisme yang telah menghuni planet bumi sejak sebelum masa manusia. Bagian penting dari geologi sebagai ilmu adalah telaah studi pada bahan, struktur, proses, dan organisme bumi yang berubah dari waktu ke waktu.
Kata “geos” dalam Geology berarti bumi, dan “logos” merupakan pengetahuan. Secara etimologis, geologi memang berarti pengetahuan atau ilmu tentang bumi. Di mana dalam studinya, geologi mempelajari bahan-bahan pembentuk bumi hingga struktur pembentuk bumi.
Perkembangan bumi yang tercatat lewat batuan-batuan dalam bumi dipelajari pula dalam geologi, di mana nantinya ada yang dikenal sebagai geologi fisik dan historis.
Baca juga: Mengenal Profesi Surveyor, Tugas, Jenis, dan Tipsnya
Geologi menurut para ahli
Geologi merupakan yang digunakan untuk menguraikan sejarah bumi dan kandungan yang ada di dalamnya secara fisik (Sumber: Pexels)
Dalam bukunya berjudul “Pengantar Geologi”, Muhammad Zuhdi menjelaskan bahwa istilah “geologi” pertama kali digunakan oleh Jean-Andre Deluc pada tahun 1778 untuk merujuk pada ranah ilmu sains yang mempelajari komposisi bumi, struktur, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Menurut salah satu ilmuwan besar Geologi, Arthur Holmes dalam bukunya “Principles of Physical Geology” (1944) menyatakan bahwa geologi mulanya merupakan cabang dari geografi namun seiring perkembangan waktu dan pengamatan terlebih terhadap pertambangan, mineral, batuan, dan fosil, maka dikembangkan ilmu bumi yang lebih khusus, yaitu geologi.
Holmes juga menyatakan bahwa ilmu geologi modern bertujuan untuk menguraikan keseluruhan evolusi bumi dan penghuninya sejak zaman catatan paling awal yaitu lewat bebatuan yang rapat di bawah permukaan tanah.
John Ario Katili, salah satu geolog mula-mula dari Indonesia yang menerbitkan buku berjudul “Geologi” bersama P. Marks pada tahun 1966 mengemukakan pendapat bahwa geologi berperan sebagai wahana pengkajian dan pemanfaatan sumber daya alam serta penerapan perekayasaan lingkungan hidup. J.A. Katili juga mendefinisikan geologi sebagai pengetahuan yang menyatukan kajian tentang bumi, jenis batuan, beserta sifat kimia dan fisikanya.
Jika dirunut lebih jauh ke belakang, secara historis ilmu geologi disebut lahir pada abad ke-18 saat James Hutton, seorang fisikawan dari Skotlandia menerbitkan bukunya berjudul “Theory of the Earth” pada 1795. Dalam buku tersebut, Hutton menyoroti tentang uniformitas sebagai dasar dari geologi modern. Hutton secara tersirat menyebut bahwa hukum sains dari ranah ilmu Kimia, Biologi, dan Fisika yang bekerja saat itu juga berlaku pada masa lampau.
Pernyataan uniformitas Hutton ini lantas menjadi sebuah doktrin dalam dasar geologi yang mengarah pada pemanfaatan aspek kebumian seperti batuan dan lapisan-lapisannya untuk mengetahui masa lampau. Frasa terkenal dari Hutton terkait hal ini adalah “the present is the key of the past”, masa kini adalah kunci menuju masa lalu.
Oleh karena itu, geologi dianggap menyimpan berbagai pengetahuan tentang bumi dari masa sebelum manusia, sebab pegunungan, sungai, hingga laut pernah terlipat ke dalam bumi dan semua hal itu tercatat secara fisik lewat pelapukan dan lapisan batuan di bawah permukaan tanah.
Baca juga: Management Trainee: Pengertian, Tugas, dan Tanggung Jawabnya
Jenis ilmu geologi
ilmu Geologi dibagi menjadi dua ranah utama yaitu fisik dan historis terapan (Sumber: Pexels)
Dalam buku “Geologi Dasar” yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2013, setidaknya hal-hal terkait geologi telah dirangkum menjadi lebih ringkas. Berdasarkan penjelasan dalam buku tersebut, ilmu geologi dibagi menjadi dua jenis utama seperti yang diungkapkan Holmes lewat bukunya “Principle of Physical Geology”, yaitu geologi fisik dan historis.
Adapun penjelasan singkat dari kedua jenis ilmu geologi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Geologi fisik
Menurut Holmes dalam pendahuluan bukunya, geologi fisik merupakan ranah kajian geologi yang memperhatikan semua agen terestrial dan proses perubahan akibat efek dari keberadaan agen terestrial tersebut. Agen terestrial dalam hal ini adalah semua aspek dan faktor kebumian termasuk kemudian relief permukaan bumi.
Geologi fisik juga mempelajari bumi sebagai suatu bentuk hasil dari proses kegiatan alamiah lewat sudut pandang berbagai ranah sains. Geologi fisik berarti mencakup di sana tentang petrologi atau studi tentang batuan, stratigrafi atau studi tentang urutan pelapisan pada batuan, paleontologi (fosil), struktur geologis, sedimentologi, tektonik, serta geofisika dan geokimia.
2. Geologi historis
Secara umum, historical geology menurut Holmes adalah aspek kajian geologi yang menyoroti tentang perubahan dan sejarah dari bumi itu sendiri. Hal ini terkait bagaimana organisme hidup, materi, dan asosiasi keduanya tersimpan dalam bumi.
Geologi historis tidak hanya menyoal pengurutan peristiwa lewat sebuah operasi fisik geologi, tetapi juga dengan sejarah panjang adanya kehidupan di bumi selama berabad-abad. Ilmu ini kemudian digunakan oleh para arkeolog untuk terapan ilmu dalam mencari keberadaan dan korelasi fosil atau batuan dalam mengidentifikasi kehidupan di masa lampau.
Sebagai ilmu terapan, geologi juga nantinya mencakup banyak hal seperti hidrogeologi, geologi teknik, minyak dan gas, eksplorasi, dan geologi lingkungan.
Baca juga: 8 Alasan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)
Cabang ilmu geologi
Petrologi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari batuan dan mineral dalam bumi (Sumber: Pexels)
Seperti yang sudah ditulis di atas, geologi memiliki beberapa cabang ilmu yang terkait dengan aspek fisik maupun historis dan terapannya dalam ilmu pengetahuan. Adapun beberapa cabang ilmu geologi yang umum dikenal antara lain adalah sebagai berikut.
1. Petrologi
Petrologi merupakan cabang ilmu geologi yang paling tua atau muncul seiring perkembangan awal ilmu geologi itu sendiri. Petrologi menurut Holmes adalah bagian dari ilmu geologi yang mengkaji soal materi kebumian seperti batuan dan proses pembentukannya. Petrologi nantinya juga akan dibagi lagi seiring berkembangnya jenis batuan seperti batuan metamorf, beku, dan sedimen.
2. Stratigrafi
Stratigrafi sejatinya muncul seiring dengan perkembangan geologi fisik, namun belakangan cabang ilmu ini juga digunakan dalam proses identifikasi geologi historis. Hal ini dikarenakan oleh cabang ilmu ini mengkaji lapisan-lapisan tanah, batuan, dan relief bumi secara bertumpuk (strata). Dari lapisan-lapisan ini nantinya dapat diidentifikasi sejarah bumi, seperti lapisan tanah dari bekas letusan gunung, tsunami, hingga erosi besar di suatu wilayah.
Baca juga: Mengenal Profesi Arsitek, Pengertian dan Tanggung Jawabnya
3. Geofisika
Peristiwa geofisika merupakan ranah kajian dari cabang ilmu geologi yaitu geofisika (Sumber: Pexels)
Geofisika juga merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang populer. Keberadaan ranah ilmu ini dapat membantu manusia memahami perubahan fisik alam atau langkah preventif terhadap adanya bencana kebumian. Geofisika merupakan ilmu yang membahas tentang sifat-sifat fisik dari bumi dengan parameter fisika.
4. Tektonik dan vulkanologi
Hampir serupa dengan geofisika, cabang ilmu geologi yang populer lainnya adalah tektonika dan vulkanologi. Tektonika merupakan ilmu yang mengkaji proses endogen dari bumi seperti pergerakan lempeng dan pengaruhnya pada perubahan raut wajah bumi. Sedangkan vulkanologi lebih fokus pada proses kegunungapian dan perubahan wajah bumi akibat aktivitas gunung berapi.
Baca juga: Prospek Kerja Ekonomi Pembangunan dengan Gaji Tertinggi
Itulah tadi beberapa cabang ilmu geologi yang umum dikenal dan digunakan dalam berbagai ranah profesi. Umumnya, geologi dipelajari secara mendalam di bidang teknis lewat jurusan Teknik Geologi. Namun, di beberapa negara, ilmu geologi juga dipelajari secara murni dengan aspek dan faktor-faktor atau kebutuhan non-teknis lainnya.
Bagi kamu yang ingin bekerja di bidang pertambangan, prakiraan cuaca, hingga mitigasi bencana alam, ilmu geologi menjadi salah satu modal terkuat bagimu. Jika kamu merupakan lulusan Teknik Geologi, maka pekerjaan di beberapa bidang tersebut cocok buatmu. Kamu bisa bekerja di beberapa perusahaan tambang seperti batubara, minyak dan gas, tembaga, hingga emas, serta lain sebagainya.
Dilansir dari Okezone, gaji seorang Geolog di PT Freeport Indonesia mencapai rentang 9 juta hingga 15 juta per bulan. Gaji ini bisa menjadi dua kali lipat jika seseorang mencapai posisi Senior Geologist. Apakah kamu tertarik untuk bekerja di ranah geologi?
Nah, untuk menemanimu mencari karier yang tepat buatmu, EKRUT hadir dengan beragam informasi menyoal karier dan kesempatan kerja. Kamu bisa membaca berbagai informasi terkait karier di EKRUT dan juga bisa mendaftar lewat EKRUT untuk mendapatkan kesempatan kerja dari berbagai perusahaan bonafide di Indonesia.
Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu membuat CV terbaikmu lalu klik tautan di bawah ini untuk mendaftar lewat EKRUT.
Sumber:
- hostnezt.com
- gutenberg.org
- repositori.kemdikbud.go.id