Membuat lamaran pekerjaan adalah langkah awal dari seorang pencari kerja, baik yang masih belajar maupun seorang lulusan baru. Foto diri dalam lamaran kerja merupakan satu aspek kuat yang menampilkan citra diri bagi perekrut (recruiter). Oleh karena itu, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah mengetahui ketentuan dan aturan dalam membuat foto lamaran kerja yang baik.
Sebab, melalui foto inilah pertama kalinya seorang pencari kerja akan dikenal atau dibayangkan oleh para perekrut. Foto adalah gambaran awal dari seseorang di mata orang lain. Tentu, sudah sepantasnya jika perekrut melihat foto para pelamar kerja dalam kondisi yang baik. Berikut adalah beberapa ketentuan foto lamaran kerja itu.
Ketentuan Foto Lamaran Kerja
Secara umum, memang tidak aturan baku dalam ukuran atau bentuk foto lamaran kerja. Namun, ketentuan yang tidak baku ini seringkali membuat pelamar kerja menjadi terjebak dan terlena. Hal ini misalnya seorang pelamar mengirim foto kasual padahal perusahaan yang dilamar memiliki kultur pakaian bisnis rapi, atau sebaliknya.
Sepintas, permasalahan foto lamaran kerja ini nampak sepele, namun sesungguhnya hal ini amat menentukan. Padahal, foto lamaran kerja ini dapat membantu seorang perekrut untuk menilai pribadi seorang pelamar, khususnya lewat gestur tubuh dan wajah. Lantas bagaimana ketentuan umum dari foto lamaran kerja ini?
Pertama, ukuran foto yang optimal dan direkomendasikan adalah 2x3 atau 4x6 dengan gambar meliputi kepala hingga dada (pas foto). Perlu dicatat bahwa masih ada beberapa perusahaan yang mewajibkan foto lamaran kerja ukuran 3R. Ukuran ini amat standar untuk segala lini instansi, baik pendidikan dan pemerintahan/publik, sehingga lebih aman untuk digunakan.
Kedua, pastikan wajah dalam foto tampak segar atau cerah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencuci muka sebelum pengambilan foto atau pengaturan cahaya saat pengambilan foto.
Ketiga, sesuaikan pakaian dengan kultur perusahaan tujuan. Sebagai langkah aman, setidaknya ada dua kultur perusahaan dalam berpakaian yaitu kasual/santai dan rapi bisnis. Untuk kultur pertama bisa dilakukan dengan pakaian bebas rapi, sedangkan untuk kultur kedua umumnya mengharuskan kemeja atau blazer.
Jika sudah memenuhi semua hal di atas, kamu bisa membuat foto lamaran kerja dan melengkapi resume milikmu. Setelah itu, kamu bisa mencari pekerjaan yang cocok lewat Ekrut. Sebelumnya, pastikan dirimu terdaftar di Ekrut agar pencari kerja bisa menemukanmu.
Memahami pentingnya foto lamaran kerja di CV, resume atau portofolio
Salah satu alasan kenapa CV kerap mencantumkan foto adalah karena bisa membangun personal branding - EKRUT
Memutuskan untuk mencantumkan foto lamaran kerja memang akan membuatmu lebih terlihat dibandingkan dengan pelamar yang lain. Namun, pertanyaan sebenarnya adalah apakah foto tersebut akan membuatmu menonjol secara positif atau negatif? Jawabannya bergantung pada beberapa faktor.
Skenario 1: Memasang foto lamaran kerja
1. Foto membantu membangun personal branding
Beberapa profesi di industri kreatif seperti desainer grafis, aktor film, model, animator, reporter hingga fashion stylist kerap memiliki kebebasan untuk menaruh foto mereka di bagian resume. Bukan tanpa alasan, ternyata kebiasaan ini dilakukan sebagai cara membangun personal branding. Hal itu sesuai dengan hasil riset yang menyebutkan bahwa sebuah foto dapat membangun sebuah kepercayaan dan kredibilitas.
Selain itu, menempelkan foto yang sama baik itu di LinkedIn, CV, portofolio dan resume juga dapat menunjukkan citra profesional yang konsisten dari pelamar.
2. Banyak orang tertarik pada gambar
Tidak bisa dipungkiri dengan banyaknya media sosial saat ini membuat konten visual lebih banyak digandrungi ketimbang konten tulisan. Dari sini kita bisa menilai bahwa orang-orang termasuk recruiter cenderung menyukai konten visual seperti foto. Dengan penggunaan foto yang tepat dan menarik kamu tentu bisa meraih perhatian mereka.
3. Diutamakan oleh para pencari kerja global
Tahukah kamu jika para perekrut di negara Eropa seperti di Jerman dan Perancis sangat tertarik dengan kandidat yang menaruh fotonya di CV atau resume. Meskipun aturan ini tidak sepenuhnya berlaku di Amerika karena di negara tersebut memang jarang pelamar yang menggunakan foto pada CV-nya. Tentu ini menjadi catatan khusus bagi kamu yang berminat berkarier di luar negeri untuk memperhatikan kebiasaan perekrutan di suatu tempat, termasuk apakah perlu menggunakan foto atau tidak.
Baca juga: Mitos dan tips cara membuat CV yang menarik
Skenario 2: Tidak memasang foto lamaran kerja
1. Berpotensi tidak profesional
Salah satu konsultan pengembangan karier, Alison Green yang berasal dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa foto tidak termasuk dalam resume kecuali kalau kamu akan melamar pekerjaan sebagai model atau aktor. Green juga berpendapat bahwa penampilan seseorang tidak ada hubungannya dengan kemampuannya melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, mencantumkan foto justru dianggap sebagai suatu hal yang tidak pantas dan mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak profesional.
2. Berisiko mengalami diskriminasi
Seorang pakar resume, Julie O'Malley mengatakan bahwa pencari kerja perlu mempertimbangkan potensi diskriminasi jika memutuskan untuk melampirkan foto dalam lamaran kerja. Adalah suatu hal yang ilegal jika keputusan perekrutan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti seperti usia, ras, jenis kelamin, agama, asal negara, orientasi seksual, atau status disabilitas. Oleh karena itu, beberapa perekrut memilih untuk tidak mengetahui sama sekali bahkan menolak resume dengan foto di dalamnya.
Ketentuan foto lamaran kerja
Foto lamaran kerja perlu dibuat sesuai ketentuan untuk menghindari kesalahan (Sumber: venngage.com)
Secara umum, memang tidak aturan baku dalam ukuran atau bentuk foto lamaran kerja. Namun, ketentuan yang tidak baku ini seringkali membuat pelamar kerja menjadi terjebak dan terlena. Hal ini misalnya seorang pelamar mengirim foto kasual padahal perusahaan yang dilamar memiliki kultur pakaian bisnis rapi, atau sebaliknya.
Sepintas, permasalahan foto lamaran kerja ini nampak sepele, namun sesungguhnya hal ini amat menentukan. Padahal, foto lamaran kerja ini dapat membantu seorang perekrut untuk menilai pribadi seorang pelamar, khususnya lewat gestur tubuh dan wajah. Lantas bagaimana ketentuan umum dari foto lamaran kerja ini?
Pertama, ukuran foto yang optimal dan direkomendasikan adalah 2x3 atau 4x6 dengan gambar meliputi kepala hingga dada (pas foto). Perlu dicatat bahwa masih ada beberapa perusahaan yang mewajibkan foto lamaran kerja ukuran 3R. Ukuran ini amat standar untuk segala lini instansi, baik pendidikan dan pemerintahan/publik, sehingga lebih aman untuk digunakan.
Kedua, pastikan wajah dalam foto tampak segar atau cerah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencuci muka sebelum pengambilan foto atau pengaturan cahaya saat pengambilan foto.
Ketiga, sesuaikan pakaian dengan kultur perusahaan tujuan. Sebagai langkah aman, setidaknya ada dua kultur perusahaan dalam berpakaian yaitu kasual/santai dan rapi bisnis. Untuk kultur pertama bisa dilakukan dengan pakaian bebas rapi, sedangkan untuk kultur kedua umumnya mengharuskan kemeja atau blazer.
Jika sudah memenuhi semua hal di atas, kamu bisa membuat foto lamaran kerja dan melengkapi resume milikmu. Setelah itu, kamu bisa mencari pekerjaan yang cocok lewat EKRUT. Sebelumnya, pastikan dirimu terdaftar di Ekrut agar pencari kerja bisa menemukanmu.
Hal yang harus dihindari dalam foto lamaran kerja
Jangan memakai aksesoris yang dapat menutupi wajah untuk foto lamaran kerja seperti kacamata hitam (Sumber: resumegenius.com)
Foto lamaran kerja yang ideal tentu membutuhkan batasan yang harus dihindari. Hal ini akan membantu tampilan foto lamaran kerja agar terkesan elegan dan tidak berlebihan. Berikut adalah hal-hal yang patut dihindari saat membuat foto lamaran kerja.
- Hindari memakai aksesoris berlebihan saat pengambilan foto lamaran kerja, khususnya aksesoris yang menutupi wajah.
- Hindari pengambilan foto lamaran kerja dengan resolusi rendah, misalnya dari kamera laptop atau kamera depan smartphone yang tidak stabil.
- Hindari foto lamaran kerja dengan pose kasual hasil cropping dari foto bersama orang lain. Usahakan untuk pose kasual adalah potret mandiri.
- Hindari penggunaan filter untuk foto lamaran kerja, karena dapat dianggap tidak profesional.
- Hindari penggunaan foto lamaran kerja yang diambil secara swafoto (selfie) karena terkesan tidak profesional.
Warna foto lamaran kerja
Hindari mengambil foto dengan resolusi rendah seperti dari webcam laptop. (Sumber: Pexels)
Umumnya, warna latar belakang foto lamaran kerja dibedakan hanya dengan warna merah atau biru. Di beberapa instansi pemerintahan dan pelayanan publik, warna latar belakang foto ini bergantung pada tahun lahir seseorang.
Latar belakang foto lamaran kerja berwarna biru digunakan untuk orang yang lahir di tahun angka genap. Di samping itu, warna latar foto lamaran kerja warna merah dipakai untuk seseorang kelahiran tahun ganjil. Meski dua latar belakang foto lamaran kerja ini yang umum dipakai, namun tak menutup kemungkinan diperlukan foto hitam putih maupun latar belakang bebas.
Selebihnya, mengubah warna dalam foto lamaran kerja ini sudah dapat dilakukan secara daring melalui situs-situs penyunting foto. Beberapa situs seperti “remove.bg” menyediakan cara mudah untuk mengubah warna latar foto jika diperlukan penggantian.
Ukuran foto lamaran kerja
Beberapa ukuran foto yang tepat untuk foto lamaran kerja (Sumber: sahabatnesia.com)
Seperti yang telah disinggung di atas, ukuran foto lamaran kerja cukup beragam sesuai kondisi atau persyaratan yang diminta perusahaan pencari kerja. Namun, dalam praktiknya para pelamar kerja dapat menyiapkan beberapa ukuran foto lamaran kerja seperti di bawah ini.
- Ukuran 2x3 (seperti foto identitas standar).
- Ukuran 3x4 (seperti foto ijazah standar).
- Ukuran 4x6 (foto SKCK), pilihan terbaik jika ada syarat mengumpulkan foto fisik.
- Ukuran 3R (sekarang sudah cukup jarang diminta, tapi mungkin masih dibutuhkan).
Untuk ukuran foto lamaran kerja ini pun tergantung pada surat lamaran kerja atau resume yang hendak dikirim. Jika resume berbentuk softfile maka pastikan bahwa kamu memiliki salinan foto tersebut untuk dilampirkan pada resume. Beberapa aplikasi desain untuk membuat resume juga telah menyiapkan template untuk penyisipan foto lamaran kerja secara otomatis.
12 Tips foto lamaran kerja yang profesional
Foto yang profesional selalu memiliki latar belakang yang netral - EKRUT
Foto lamaran kerja yang baik adalah mampu menunjukan kepribadian pelamar kerja dan tampak elegan. Secara khusus, foto lamaran kerja harus dapat merepresentasikan seseorang melalui tampilan dan wajahnya. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk membuat foto lamaran kerja yang baik.
1. Pilih foto dengan latar belakang netral
Tips pertama yang perlu kamu perhatikan saat membuat foto lamaran kerja adalah dengan memastikan tidak ada hal yang mencolok di latar belakang fotomu. Oleh karena itu, pilihlah latar belakang yang netral agar tidak menghilangkan fokus saat perekrut melihat fotomu.
2. Foto lamaran kerja yang terbaru
Buatlah foto lamaran kerja yang terbaru. Pasalnya, manusia terus mengalami perubahan. Bisa jadi tampilan wajahmu berbeda ketika kamu berfoto untuk lamaran kerja beberapa tahun lalu, dan saat ini. Jadi sebaiknya berikan foto lamaran kerja yang terbaru.
3. Berikan pose yang bagus saat difoto
Tidak perlu bingung saat berpose untuk foto lamaran kerja. Kamu tidak perlu memperlihatkan gigimu secara lebar di kamera atau bermuka masam. Berposelah dengan memberikan senyuman kecil yang dapat memberi kesan ramah dan dekat. Jika tidak ingin tersenyum, maka kamu bisa mengungkapkan banyak hal melalui mata.
Tapi dari itu semua yang terpenting adalah berpose dengan keadaan rileks dan mengeluarkan energi yang positif. Dengan begitu kamu bisa membuat pose foto yang lebih bagus.
4. Memakai kacamata atau tidak
Terkadang menjadi hal yang sulit untuk memutuskan apakah foto lamaran kerja harus memakai kacamata atau tidak. Tidak perlu bingung. Bila kamu memang pengguna aktif kacamata, maka sebaiknya kenakan kacamata saat membuat foto lamaran kerja. Sebaliknya, jika kamu hanya menggunakan kacamata untuk beberapa kesempatan saja, maka jangan gunakan kacamata tersebut saat akan membuat foto lamaran.
5. Pilih foto close up
Foto lamaran kerja biasanya berbentuk close-up shot, yakni dengan mengambil angle foto dari ujung kepala hingga bahu atau dada. Jarang sekali perekrut yang meminta foto full body dari pelamar, kecuali untuk profesi tertentu seperti model.
6. Perhatikan tampilan wajah
Tampilan wajah harus utuh terlihat dalam foto lamaran kerja (Sumber: mycvdesigner.com)
Usahakan kamu memahami pentingnya pencahayaan saat pengambilan foto lamaran kerja. Hal ini untuk memastikan wajahmu terlihat secara terang. Tak hanya itu, jika diperlukan kamu juga perlu berdandan untuk membuat wajah tampak segar dan tidak pucat. Tapi hindari berdandan secara berlebihan.
7. Berdandan sebelum membuat foto lamaran kerja
Tips lain yang perlu diperhatikan dalam membuat foto lamaran kerja adalah berdandan yang tidak berlebihan, serta memakai pakaian sesuai dengan industri kerja yang dilamar. Dengan berdandan, merapikan tatanan rambut, dan memilih pakaian yang smart casual, kamu akan terlihat lebih segar serta profesional. Dengan begitu hasilnya fotonya akan bagus.
Baca juga: 5 tips memilih model baju batik kantor bagi wanita karier
8. Posisi bahu dan dagu tegak
Untuk foto lamaran kerja dengan gaya formal diperlukan posisi yang baik agar foto tampak elegan dan profesional. Umumnya, saat menggunakan jas, kemeja warna polos, atau blazer posisi pundak diatur agar tegak. Selain bahu, bagian dagu juga perlu sedikit diangkat tegak untuk menampilkan wajah secara utuh dan berani. Posisi bahu yang bungkuk dan wajah menunduk dapat mengurangi esensi diri.
9. Senyum tipis
Untuk mengisyaratkan keramahan, foto lamaran kerja yang baik harus disisipi dengan senyum tipis. Perlu diperhatikan di sini bahwa untuk foto lamaran kerja formal senyum tipis adalah batas maksimal, sehingga senyum yang memperlihatkan gigi tidak disarankan. Lain halnya untuk foto lamaran kerja yang bersifat kasual, batas maksimal adalah senyum dengan gigi terlihat tapi tidak dalam kondisi tertawa lebar.
10. Buat foto lamaran kerja yang terbaru
Seiring dengan perubahan fisikmu, maka foto lamaran kerja juga harus disesuaikan dengan perubahan itu. Cara terbaik adalah membuat foto lamaran kerja terbaru setiap minimal enam bulan. Jika tidak, pastikan kondisi wajah atau bentuk potongan rambut tidak terlalu berbeda dengan yang ada pada foto lamaran kerja.
Beberapa studio foto atau aplikasi penyunting foto juga telah cukup canggih untuk menempatkan gambar wajah terbaru dalam template pas foto formal. Tentu hal ini hanya disarankan untuk kondisi darurat untuk mempersingkat waktu saja.
11. Pilih foto lamaran kerja close-up dan perhatikan aksesoris
Foto lamaran kerja yang optimal umumnya berbentuk close-up yang meliputi pengambilan sudut foto dari ujung kepala hingga bahu dan dada. Untuk itu perlu diperhatikan juga penggunaan aksesoris pada wajah. Pastikan tidak ada aksesoris yang tidak perlu pada wajah, terutama jika foto bersifat formal. Hal ini terkecuali untuk pengguna kacamata.
12. Letakkan foto lamaran kerja di sudut yang tepat pada CV atau resume
Posisi foto lamaran kerja dalam CV atau resume harus proporsional (Sumber: visualcv.com)
Penempatan foto lamaran kerja pada lembar resume atau CV perlu diperhatikan karena akan menentukan perhatian perekrut pada diri pelamar kerja. Foto yang baik berada di sudut atas lembar resume dengan ukuran sekitar sepertiga dari lebar dokumen bagian atas. Beberapa template desain pembuatan resume atau curriculum vitae juga umumnya telah menempatkan satu bidang yang bisa disisipi foto lamaran kerja. Bentuk bidang ini umumnya persegi atau lingkaran. Kamu bisa sesuaikan foto lamaran kerja dengan bidang ini untuk memberi kesan elegan.
Berikut tadi adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kawan-kawan pencari kerja dalam membuat foto lamaran kerja atau sedang menyusun resume. Pastikan kamu memperhatikan aturan dan ketentuan pembuatan foto lamaran kerja seperti yang terangkum di atas. Selamat mencoba!
Contoh foto lamaran kerja
Pastikan kamu memilih foto yang tepat untuk dicamtumkan dalam resume - Unsplash
Foto yang kamu cantumkan dalam lamaran kerja disarankan merupakan pas foto profesional yang mirip atau sama dengan yang kamu gunakan dalam profil LinkedIn-mu. Kamu juga bisa mencermati beberapa contoh foto berikut untuk dijadikan sebagai panduan.
1. Contoh foto lamaran kerja yang ideal dan profesional
Foto yang profesional dapat meningkatkan citra diri kamu di hadapan recruiter - Unsplash
2. Contoh foto lamaran kerja yang tidak direkomendasikan
Contoh foto yang tidak direkomendasikan karena terlalu banyak aksesoris yang digunakan, cahaya kurang memadai, dan pose kurang profesional - Unsplash
Itulah beberapa tips yang bisa kamu coba saat membuat foto lamaran kerja agar lebih terlihat profesional. Jika kamu merasa kesulitan mendapatkan hasil foto yang maksimal, pilihan menggunakan jasa studio foto bisa kamu coba pertimbangkan. Semoga artikel ini dapat membantumu ketika melamar pekerjaan melalui EKRUT, ya! Jika ada hal yang belum dimengerti, ada baiknya kamu simak juga video di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut cara memilih foto yang akan dilampirkan dalam resume. Good luck!
Sumber:
- careerprofessor.works
- visualcv.com
- erasmusu.com
- novoresume.com
- thebalancecareers.com
- wilsonhalligan.com