Perusahaan startup kopi on demand Fore Coffee dikabarkan telah menutup sebagian outlet-nya. Sekitar 16 outlet dari total 133 kedai Fore Coffee yang ada dikabarkan tutup secara permanen, sementara 45 outlet lainnya tutup sementara karena Ramadan dan Covid-19.
Sebelumnya beredar kabar bahwa, perusahaan kopi milik Elisa Suteja tersebut menutup operasional bisnis yang mengakibatkan seluruh kedai kopinya tutup secara permanen.
Kabar itu berhembus dari salah satu karyawannya yang membocorkan informasi perihat internal perusahaan. Rumor ini pun langsung dibantah oleh Elisa, selaku CEO Fore Group yang mengatakan bila kabar itu tidak benar.
Meski begitu dirinya tidak menyangkal, memang saat ini sebagian kafe Fore Coffee telah ditutup dan aset-aset di lokasi tersebut sedang dalam tahap penjualan. Sayangnya Elisa tidak merinci kedai-kedai kopi mana saja yang ditutup secara permanen.
Baca juga: Elisa Suteja, dari East Ventures hingga Fore Coffee
Ia menambahkan bahwa selama pandemi ini merebak di Indonesia, Fore Coffee telah dan akan melakukan berbagai macam upaya agar bisnis tetap berjalan meski berada di tengah situasi PSBB yang ketat. Beberapa strategi bisnis itu di antaranya:
- Penggabungan beberapa toko
- Membuat inovasi untuk minuman kesehatan seperti menu temulawak rempah dan wedang uwuh
- Meluncurkan produk dengan nama Do It Your Self di mana pelanggan bisa membuat sendiri minuman dan makanan dari produk Fore
- Meluncurkan varian minuman dengan kemasan 1 liter yang sudah dipasarkan melalui Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan juga platform Fore Coffee. Inovasi ini kabarnya telah mendorong penjualan Fore Coffee sebanyak 22 persen per minggunya
- Akan menyediakan layanan pengantaran dari aplikasi Barista Delivery, di mana pesanan yang berjarak kurang dari 2 meter dari gerai akan diantarkan langsung oleh Barista
Selain upaya di atas, perusahaan juga mengklaim telah menjaga kebersihan produk secara higienis dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sebagai informasi, Fore Coffee didirikan pada 2018 oleh dua orang yakni Elisa Suteja yang awalnya berprofesi di East Ventures dan Robin Boe Co-Founder dari Otten Coffee. Dari sana perusahaan mulai berkembang dan mendapatkan suntikan dana dari investor.
Pada Januari 2019 lalu, Fore Coffee mendapatkan tambahan dana dari East Ventures diikuti oleh investor lainnya seperti Pavillion Capital, Insignia Ventures Partners, Agaeti Ventures Capital SMDV dan lain-lain.
Baca juga: EKRUTtalks #3: Uniknya pendanaan tahap awal ala Fore Coffee
Perusahaan pun terus berkembang pesat dengan peningkatan jumlah kedai kopi yang dimiliki, hingga per bulannya perusahaan mampu menjual sebanyak 300 ribu cangkir kopi.
Terakhir pada November 2019 lalu, perusahaan mengumumkan kolaborasi dengan Airy, rencananya 1.000 outlet akan dibangun dalam jaringan hotel Airy. Tapi sayangnya, kini Airy sendiri akan tutup beroperasi secara resmi pada Mei nanti.
Sumber:
- TechinAsia
- DealStreetAsia
- Kr-Asia
- Katadata