Feasibility study atau studi kelayakan merupakan suatu tolok ukur yang penting dilakukan dalam dunia project management. Studi ini menjadi komponen dalam perhitungan yang harus dilakukan oleh tim sebelum memulai proyek. Studi ini dibutuhkan untuk berbagai penilaian, mulai dari kelayakan proyek serta SDM dan logistik yang telah disiapkan.
Di bidang bisnis, studi kelayakan juga digunakan untuk analisis return on investment yang akan dicapai perusahaan atau penyelenggara. Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu feasibility study?
Feasibility study adalah analisis untuk memastikan proyek sukses (sumber: pixabay)
Feasibility study adalah studi analisis yang memperhitungkan semua faktor dalam proyek, termasuk pertimbangan ekonomi, hukum, teknis, dan timeline. Feasibility study atau studi kelayakan dilakukan untuk memastikan kemungkinan penyelesaian proyek dengan sukses.
Namun, feasibility study tidak hanya digunakan untuk mengukur atau memperkirakan keuntungan finansial. Suatu usaha dapat dikatakan layak bisa berarti yang berbeda, tergantung dari prospek industri dan tujuan proyek. Misal, studi kelayakan dapat membantu menentukan apakah rumah sakit dapat menghasilkan cukup sumbangan dan investasi untuk memperluas dan membangun pusat rehabilitasi baru.
Baca juga: 10 Skill yang Paling Dibutuhkan Pada Tahun 2021
Manfaat feasibility study
Feasibility study penting untuk memperhitungkan risiko dan peluang (sumber: pexels)
Manfaat feasibility study adalah membantu manajer proyek menentukan risiko, mengidentifikasi dan menilai peluang serta ancaman yang ada, sumber daya yang dibutuhkan, dan prospek keberhasilan proyek. Selain itu, melalui studi kelayakan inilah, manajer proyek dapat memberikan informasi penting kepada tim manajemen perusahaan dalam upaya pencegahan usaha bisnis yang berisiko. Maka dapat dikatakan bahwa feasibility study adalah metode yang dapat membantu mengembangkan bisnis baru, termasuk:
- Menentukan bagaimana proyek atau perusahaan akan beroperasi
- Mempersempit alternatif proyek dan bisnis
- Membantu identifikasi alasan yang sah untuk melaksanakan proyek
- Memperhitungkan potensi hambatan, persaingan, serta peluang
- Menganalisis pasar
- Menganalisis jumlah dan sumber pembiayaan yang dibutuhkan
Feasibility study adalah metode yang memiliki tujuan untuk membangun strategi pemasaran yang dapat membantu meyakinkan investor. Strategi yang tepat akan menjadi penentu perkembangan proyek atau bisnis tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa feasibility study adalah kunci yang memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Baca juga: Ekonomi kreatif: Pengertian, Manfaat, 10 Contoh, dan Faktor Pendorong
Jenis-jenis feasibility study
Salah satu jenis feasibility study adalah studi kelayakan waktu (sumber: pexels)
Feasibility study diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penilaian perusahaan. Beberapa jenis feasibility study adalah sebagai berikut.
1. Kelayakan teknis
Kelayakan teknis merupakan jenis feasibility study yang digunakan dalam menentukan apakah suatu organisasi atau perusahaan memiliki sumber daya. Selain sumber daya, keahlian teknis dari para SDM yang dimiliki perusahaan juga menjadi faktor analisis untuk memenuhi persyaratan proyek.
Indikator dari kelayakan teknis ditinjau dari beberapa aspek berikut:
- Teknis, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak
- Teknologi yang sudah ada atau baru
- Tenaga kerja
- Analisis situs
- Angkutan
2. Kelayakan ekonomi
Feasibility study adalah metode yang dapat digunakan untuk menilai faktor ekonomi proyek. Dengan demikian, kelayakan finansial proyek dapat ditentukan. Kelayakan ekonomi umumnya menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis) untuk membandingkan biaya keuangan dengan manfaat yang diproyeksikan.
Kelayakan ekonomi ditinjau dari beberapa aspek berikut:
- Investasi awal
- Sumber daya untuk mendapatkan modal, termasuk bank, investor, pemodal ventura
- Pengembalian investasi
3. Kelayakan hukum
Sebuah proyek harus memenuhi persyaratan hukum, termasuk undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kelayakan hukum berlaku untuk semua aktivitas dan hasil yang dalam proyek yang dilangsungkan.
4. Kelayakan operasional
Kelayakan operasional mengacu pada analisis proyek berdasarkan perencanaan kapasitas, sumber daya, sasaran strategis, dan tujuan bisnis.
Indikator studi yang dilakukan mengacu pada:
- Struktur organisasi bisnis
- Struktur hukum bisnis atau proyek tertentu
- Kompetensi, keterampilan profesional, dan pengalaman tim manajemen
5. Kelayakan waktu
Studi kelayakan waktu memperkirakan waktu yang diperlukan untuk melangsungkan proyek dan mengatur tenggat waktu. Ketika proyek berlangsung, maka penting untuk memperhitungkan jadwal proyek sesuai dengan operasi yang telah ditetapkan, seperti perencanaan permintaan, jadwal produksi, dan lainnya.
Baca juga: Lisensi Adalah: Pengertian, Tujuan, 5 Jenis, Kelebihan, Kekurangan hingga Contohnya
Tools untuk feasibility study
Sejumlah tools dibutuhkan dalam mendukung analisis feasibility study (sumber: pexels)
Feasibility study adalah metode yang membutuhkan sejumlah tools dalam mendukung keberhasilan analisis. Tools ini tidak hanya mengacu pada teknologi saja, tetapi juga menyangkut faktor-faktor kerja yang akan membantu proses analisis. Tools dalam feasibility study umumnya dikatakan sebagai komponen dan praktik.
1. Praktik feasibility study
Meskipun mungkin setiap proyek dapat memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda bergantung preferensi bisnis dan proyek yang dilaksanakan. Namun, teknis praktik terbaik untuk feasibility study adalah sebagai berikut:
- Melakukan analisis awal, termasuk mendapatkan feedback tentang konsep baru dari stakeholder yang sesuai, mempertimbangkan skenario dan ide bisnis lainnya yang lebih luas dan memungkinkan.
- Analisis dan ajukan pertanyaan tentang data yang diperoleh pada fase awal penelitian untuk memastikan bahwa itu data valid.
- Lakukan survei pasar atau riset pasar untuk mengidentifikasi permintaan pasar dan peluang untuk mengejar proyek atau bisnis.
- Tulis rencana organisasi, operasional, atau bisnis, termasuk mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, biayanya, dan untuk berapa lama.
- Siapkan laporan proyeksi laba rugi, mencakup pendapatan, biaya operasi, dan laba.
- Siapkan neraca pembukaan.
- Identifikasi hambatan dan potensi kerentanan, serta cara mengatasinya.
- Buat keputusan awal "jalan" atau "tidak boleh" untuk melanjutkan rencana.
2. Komponen feasibility study
Komponen feasibility study adalah tool pertama yang akan menguatkan hasil analisis. Perlu diketahui bahwa feasibility study adalah metode penilaian yang biasanya diusulkan oleh para stakeholder dan penyelenggara. Oleh karena itu, feasibility study tidak bisa dilakukan sembarangan dan tanpa persiapan matang. Ada beberapa komponen yang perlu dikaitkan perusahaan ketika pelaksanaan studi.
Menurut Drive Research, beberapa daftar mengenai komponen feasibility study adalah sebagai berikut:
- Market aspect, yakni komponen yang mencakup permintaan dan penawaran pasar.
- Technique aspect, yakni komponen yang mencakup teknis proyek, termasuk daftar peralatan, SDM, dan lain-lain.
- Management and organization aspect, yakni mencakup aspek kualitas pihak manajerial dan penyelenggara yang bertanggung jawab atas proyek.
- Financial aspect, yakni aspek yang mencakup masalah finansial, termasuk biaya operasional dan modal investor.
- Social economy aspect, yakni aspek yang mencakup dampak terhadap masyarakat dari segi sosial ekonomi.
- Legal aspect, yakni aspek yang mencakup dokumen legalitas dan persetujuan proyek untuk mempertimbangkan kelayakannya terhadap hukum.
- Environment aspect, yakni aspek yang mencakup dampak terhadap lingkungan akibat pengerjaan proyek.
Setelah uji awal tuntas diselesaikan, maka biasanya dibuat pelaporan yang mencakup beberapa komponen berikut:
- Executive summary atau ringkasan eksekutif, tool ini merupakan bagian yang merumuskan narasi mengenai detail proyek, produk, layanan, rencana, atau bisnis.
- Technological considerations atau pertimbangan teknologi, seperti teknologi apa yang akan dibutuhkan. Apakah perusahaan memilikinya? Jika tidak, apakah perusahaan dapat memperolehnya? Berapa biayanya?
- Ketersediaan pasar, yakni laporan mengenai produk, layanan, rencana, serta kondisi pasar disesuaikan dengan bisnis atau proyek yang sedang dilakukan.
- Strategi pasar, yaitu penjelasan rinci mengenai strategi penetrasi pasar yang akan diterapkan. Misalnya, bagaimana produk dapat bersaing di pasar.
- Staf yang diperlukan, yaitu kebutuhan modal manusia untuk proyek ini seperti apa, termasuk penyusunan bagan organisasi.
- Jadwal dan timeline, termasuk tanggal yang signifikan untuk penyelesaian proyek membutuhkan berapa lama.
- Proyeksi keuangan, dimana hal ini perlu dijelaskan secara rinci, termasuk biaya yang dibutuhkan, untung rugi, serta modal dan investasi awal.
- Temuan dan rekomendasi, yang mencakup subset teknologi, pemasaran, organisasi, dan keuangan.
Baca juga: Mengenal “Kaizen” Filosofi ala Jepang untuk Memperbaiki Manajemen Perusahaan
Contoh penerapan feasibility study
Contoh penerapan feasibility study adalah proyek high-speed rail di Negara bagian Washington (sumber: pexels)
Feasibility study adalah metode yang menyangkut analisis berbagai rencana proyek. Contoh feasibility study adalah kasus yang dilakukan Departemen Transportasi Negara Bagian Washington dan mendapat kontribusi pribadi dari Microsoft Inc.
1. Proyek high-speed rail
Dilansir dari laman Departemen Perhubungan Negara bagian Washington, tim proyek akan melakukan studi kelayakan untuk membangun rel berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan Vancouver, British Columbia, Seattle, Washington, dan Portland, Oregon.
Tujuan pembangunan proyek ini berdasarkan analisis feasibility study adalah untuk menciptakan sistem transportasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, meningkatkan daya saing dan kemakmuran Pacific Northwest di masa depan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis feasibility study adalah:
-
Analisis awal
Analisis awal dilakukan dengan menguraikan kerangka tata kelola untuk pengambilan keputusan di masa depan. Studi ini melibatkan penelitian kerangka tata kelola dengan mewawancarai para ahli dan pemangku kepentingan, meninjau struktur tata kelola, dan belajar dari proyek kereta api berkecepatan tinggi yang ada di Amerika Utara. Setelah ditemukan data yang memadai, maka badan pengatur dan koordinasi dikembangkan untuk mengawasi dan mengikuti proyek jika disetujui oleh badan legislatif negara bagian.
-
Rencana keterlibatan stakeholder dan pemangku kepentingan
Rencana keterlibatan strategis melibatkan pendekatan dengan publik, pejabat terpilih, agen federal, pemimpin bisnis, kelompok advokasi, dan masyarakat adat. Rencana keterlibatan dirancang agar fleksibel, dengan mempertimbangkan ukuran dan ruang lingkup proyek dan berapa banyak kota yang akan dilibatkan.
Sebuah tim anggota komite eksekutif dibentuk dan bertemu untuk membahas strategi, pelajaran dari proyek sebelumnya dan bertemu dengan para ahli untuk membuat kerangka kerja penjangkauan.
-
Komponen keuangan
Komponen keuangan menguraikan strategi untuk mengamankan pendanaan proyek. Komponen ini juga mengeksplorasi perolehan dana dari investasi federal, negara bagian, dan swasta. Biaya proyek ini diperkirakan antara $24 miliar hingga $42 miliar. Pendapatan yang dihasilkan dari sistem kereta api berkecepatan tinggi diperkirakan antara $160 juta dan $250 juta.
Laporan tersebut membagi dua sumber uang antara pendanaan dan pembiayaan. Pendanaan mengacu pada hibah, alokasi dari pemerintah daerah atau negara bagian, dan pendapatan. Pembiayaan mengacu pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, pinjaman dari lembaga keuangan, dan investasi ekuitas, yang pada dasarnya adalah pinjaman terhadap pendapatan masa depan yang perlu dibayar kembali dengan bunga.
Sumber modal yang dibutuhkan bervariasi seiring dengan berjalannya proyek. Pada tahap awal, sebagian besar pendanaan akan berasal dari pemerintah, dan seiring dengan perkembangan proyek, pendanaan akan berasal dari kontribusi swasta dan langkah-langkah pembiayaan. Kontributor swasta termasuk Microsoft Inc., yang menyumbangkan lebih dari $570.000 untuk proyek tersebut.
-
Manfaat dan laporan
Manfaat yang diuraikan dalam laporan kelayakan menunjukkan bahwa wilayah tersebut akan mengalami peningkatan konektivitas, memungkinkan pengelolaan populasi yang lebih baik dan memacu pertumbuhan ekonomi sebesar $355 miliar di seluruh wilayah.
Sistem transportasi baru akan memberikan akses ke pekerjaan yang lebih baik, perumahan yang terjangkau, dan meningkatkan kolaborasi di seluruh komunitas masyarakat. Sistem kereta api berkecepatan tinggi juga akan meringankan daerah padat dari lalu lintas mobil.
-
Timeline
Timeline penelitian dimulai pada tahun 2016 ketika kesepakatan dicapai dengan British Columbia untuk bekerja sama dalam proyek transportasi kereta api berkecepatan tinggi. Laporan kelayakan diserahkan ke Badan Legislatif pertanahan Negara Bagian Washington pada Desember 2020. Namun, hingga tahun 2021, proyek tersebut belum memulai konstruksi.
Itulah pembahasan mengenai feasibility study. Feasibility study adalah analisis yang dirancang untuk menjawab apakah proyek atau ide yang diusulkan harus maju atau tidak dengan menentukan apakah proyek atau rencana tersebut praktis dan dapat dilakukan.
Sebuah studi kelayakan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari rencana yang diusulkan. Bila kamu dan rekan-rekan kerja hendak merencanakan proyek, maka feasibility study adalah analisis yang perlu dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko kerugian.
Bagi kamu yang memiliki mimpi untuk dapat berkarier di startup ternama, yuk, sign up EKRUT sekarang! Jangan khawatir, karena semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT bisa kamu dapatkan secara gratis.
Selain artikel-artikel di EKRUT Media, kamu juga bisa mendapatkan informasi seputar pekerjaan, career insight, serta tips bermanfaat seputar dunia kerja melalui YouTube Official EKRUT. Untuk mengetahui selengkapnya mengenai EKRUT, kamu juga bisa tonton video berikut ini.
Sumber:
- investopedia.com
- projectmanager.com
- patriquinarchitects.com