Etos kerja adalah hal yang sangat penting dan harus dimiliki setiap pekerja. Apa itu etos kerja? Simak manfaat, karakteristik, dan cara menumbuhkannya berikut ini.
Apa itu etos kerja?
Etos kerja adalah semangat dalam bekerja untuk mencapai target individual dan target tim - Pexels
Etos memiliki arti sebuah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Etos sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter dan keyakinan atas sesuatu. Sementara, kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah atau mata pencaharian. Sehingga etos kerja adalah semangat yang dimiliki seseorang dalam bekerja dan untuk mencapai target bagi dirinya sendiri dan perusahaan.
Dalam buku “Etos Kerja - Panduan Menjadi Karyawan Cerdas” yang ditulis Desmon Ginting disebutkan bahwa etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang bekerja, yang berlandaskan etika dan perspektif kerja yang diyakini serta diwujudkan melalui tekan dan perilaku konkret di dunia kerja.
Baca juga: 9 Contoh etos kerja yang penting bagi perkembangan karier
Manfaat memiliki etos kerja
Salah satu manfaat memiliki etos kerja adalah mendapatkan keuntungan dalam pekerjaan - Pexels
Etos kerja juga sering menjadi poin penilaian kinerja karyawan oleh atasan, sehingga etos kerja sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan kerap dijadikan pembeda dengan karyawan lain. Karyawan yang memiliki etos kerja yang tinggi akan dianggap lebih produktif, lebih cakap, dan memiliki semangat yang lebih tinggi dalam mengerjakan setiap tugas dan target pekerjaan yang diberikan.
Manfaat memiliki etos kerja yang lain adalah kamu dapat menjadi pribadi yang lebih mudah mencapai kesuksesanmu, sebut saja mendapatkan kenaikan gaji, promosi jabatan, hingga mendapatkan bonus atau keuntungan kerja lainnya. Tidak hanya itu, seseorang yang memiliki etos kerja juga selalu berpikir positif sehingga meminimalisir kemungkinan stres, serta memiliki mental yang lebih kuat dan tubuh serta pikiran yang sehat.
Baca juga: Mau dapat kenaikan gaji? Sontek 3 tips ini
Karakteristik orang yang memiliki etos kerja
Salah satu karakteristik orang yang memiliki etos kerja adalah menghargai waktu - Pexels
Ada beberapa ciri dari orang yang memiliki etos kerja. Berikut beberapa karakteristik orang dengan etos kerja.
1. Menghargai waktu
Ciri pertama orang yang memiliki etos kerja adalah mereka yang menghargai waktu, terutama saat bekerja. Salah satu tanda seseorang menghargai waktu adalah mereka disiplin contohnya datang ke kantor dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
2. Jujur
Karakteristik orang yang memiliki etos kerja berikutnya adalah kejujuran. Karyawan yang jujur akan lebih dihargai oleh kolega dan atasannya. Tidak hanya itu, kejujuran juga akan membantu karyawan lebih mudah menyelesaikan hambatan yang mungkin ditemui selama bekerja.
3. Berkomitmen
Ciri orang dengan etos kerja berikutnya adalah berkomitmen atau mereka yang memiliki keyakinan kuat. Karyawan yang berkomitmen akan lebih fokus bekerja untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh dirinya sendiri dan juga target kerja yang diberikan perusahaan.
4. Konsisten
Menjadi konsisten tidak hanya menjadi taat dan tidak berubah, tetapi juga pantang menyerah dan berani mempertahankan prinsip, terutama saat menghadapi masalah atau risiko. Mereka yang konsisten juga dapat mengendalikan emosi secara efektif dan tidak gegabah dalam mengambil tindakan.
5. Bertanggung jawab
Berikutnya, seseorang yang memiliki etos kerja akan berusaha untuk selalu bertanggung jawab dengan pekerjaan dan sesuatu yang dilibatkan kepadanya. Contohnya seperti tidak menunda pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline yang diberikan.
6. Memiliki inisiatif
Ciri orang yang memiliki etos kerja berikutnya adalah mereka yang memiliki inisiatif tinggi. Contohnya saja dengan memberikan ide saat rapat atau melakukan sesuatu di luar jobdesk yang diberikan kantor dengan tujuan ingin memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan.
7. Dapat bekerja sama
Sebagian besar pekerjaan akan melibatkan kamu untuk bekerja sama dengan orang lain. Hal ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan bagi mereka yang memiliki etos kerja. Mereka akan selalu berusaha memberikan yang terbaik saat bekerja secara individual maupun bersama tim agar membuahkan hasil terbaik dalam setiap pekerjaannya.
Baca juga: 9 Tanda kamu workaholic dan dampaknya dalam dunia kerja
Cara menumbuhkan etos kerja
Salah satu cara menumbuhkan etos kerja adalah dengan berusaha berkembang bersama rekan kerja lain - Pexels
Kamu dapat menumbuhkan etos kerja dengan beberapa cara berikut ini.
1. Menentukan target kerja
Cara menumbuhkan etos kerja yang pertama adalah dengan menentukan target kerja, karena di saat kamu mengetahui target yang ingin kamu capai, kamu akan lebih mudah mengatur ritme kerja untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Berusaha menjadi contoh yang baik
Etos kerja tidak selalu diukur dari semangat kerja seseorang, namun juga sikap dan perbuatannya selama bekerja. Sehingga salah satu cara untuk menumbuhkan etos kerja adalah dengan menjadi contoh yang baik untuk orang lain, contohnya rekan satu tim. Cara-cara sederhana yang dapat kamu lakukan seperti datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu deadline, selalu bersikap positif, dan memberikan semangat dan dorongan kepada rekan kerja.
3. Memahami faktor penunjang etos kerja
Untuk menumbuhkan etos kerja, kamu perlu memahami faktor-faktor penunjangnya, contohnya seperti faktor agama. Dengan menjalankan kewajiban sesuai agama yang dipercaya, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan hal ini juga akan menimbulkan etos kerja.
4. Tidak mudah terpengaruh lingkungan kerja
Terpengaruh oleh orang lain adalah hal yang wajar dan mungkin dialami oleh banyak orang. Namun salah satu cara menumbuhkan etos kerja adalah dengan mengacuhkan pengaruh buruk yang menjadi penghambat. Walaupun terasa berat, namun memiliki prinsip untuk tidak terpengaruh dengan lingkungan akan membuat diri kamu lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lain yang mungkin terjadi dan memilih lingkungan kerja yang baik untuk mempertahankan etos kerja kamu.
5. Berusaha untuk berkembang bersama rekan kerja yang lain
Saat kamu sudah mengenali lingkungan kerja yang baik untukmu, kamu akan berusaha untuk bisa berkembang menjadi lebih baik lagi bersama rekan kerja kamu yang lain. Dengan begitu, kamu dapat menularkan etos kerja yang baik kepada rekan kerjamu dan mereka dapat membawa perubahan untuk rekan kerja lainnya.
6. Mengenali diri sendiri lebih dalam
Cara menumbuhkan etos kerja berikutnya adalah dengan mengenali diri sendiri dan melakukan evaluasi diri. Cara ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan diri kamu, tetapi juga mengubah pola pikir kamu menjadi semakin dewasa.
7. Memiliki keinginan untuk berubah menjadi lebih baik
Jika kamu sudah bisa melakukan evaluasi diri dan mengenal diri kamu lebih baik, kamu juga harus punya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dari diri kamu yang sebelumnya. Contohnya, kamu harus bisa mengatasi rasa malas, mencoba untuk tidak bergantung kepada orang lain, dan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: 8 Tips jitu agar kamu disukai atasan
Faktor yang mempengaruhi etos kerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah menciptakan lingkungan kerja yang nyaman - Pexels
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja adalah sebagai berikut.
1. Agama
Seseorang yang taat beragama terlihat dari caranya berpikir, bersikap, dan bertindak biasanya memiliki etos kerja yang baik juga.
2. Budaya
Hidup di Indonesia yang memiliki beragam suku dan budaya membuat seseorang harus mampu memiliki adat istiadat dan pemikiran yang maju sehingga dapat memiliki etos kerja yang tinggi.
3. Sosial politik
Struktur sosial dan politik di sebuah negara juga menjadi faktor yang mempengaruhi etos kerja masyarakatnya karena akan mendorong masyarakat untuk berpikir maju.
4. Kondisi lingkungan
Keadaan lingkungan juga berperan penting dalam etos kerja seseorang. Contohnya, lingkungan kerja yang nyaman dengan fasilitas AC akan membuat etos kerja karyawan lebih tinggi dibandingkan ruangan tanpa AC yang panas dan lembab.
5. Pendidikan
Berikutnya adalah faktor pendidikan yang sangat penting dalam proses pembentukan etos kerja seseorang. Mereka yang memiliki rentang waktu yang lebih lama dalam proses belajar akan mampu memiliki etos kerja yang lebih tinggi.
6. Motivasi diri sendiri
Faktor yang terakhir adalah motivasi dalam diri sendiri. Mereka yang mampu mengendalikan diri dan memotivasi dirinya sendiri agar dapat lebih semangat bekerja pasti memiliki etos kerja yang tinggi juga.
Baca juga: 10 Cara Membuat Lingkungan Kerja yang Nyaman dan Produktif
Setiap perusahaan pasti ingin memiliki karyawan dengan etos kerja yang baik. Semoga penjelasan mengenai etos kerja di atas dapat membantu kamu menjadi semakin semangat bekerja dan dapat mencapai targetmu ya!
Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Sumber:
- detik.com
- kompas.com