startup

15 Startup berbasis ESG (Environmental, Social, Governance) di Indonesia

Published on
Min read
8 min read
time-icon
Fakhrizal Muttaqien

I'm a writer with experience in content writing, copywriting, and script writing. I'm used to writing articles on blogs or websites, social media, and video content for Youtube and TikTok.

pexels-singkham-1108572.jpg

Saat ini isu lingkungan dan sosial makin menarik perhatian masyarakat, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Berbagai inovasi bisnis dan teknologi yang berdampak pada lingkungan dan sosial makin banyak bermunculan. Hal tersebut didorong oleh banyaknya investor yang tertarik dengan produk atau bisnis yang bisa memberikan dampak positif untuk lingkungan dan sosial.

Startup berbasis ESG atau Environmental, Social, and Governance terus bermunculan di Indonesia. Mulai dari yang berfokus pada manajemen sampah, perubahan iklim hingga energi terbarukan sudah banyak bermunculan. Lalu, startup apa saja yang berbasis ESG di Indonesia? Simak artikel berikut ini!

Apa itu startup berbasis ESG?

sekelompok sedang berdiskusi tentang startup esg
Startup berbasis ESG berfokus pada solusi bisnis untuk menangani isu lingkungan dan sosial (sumber: pexels)

ESG atau singkatan dari Environmental, Social, and Governance adalah istilah umum yang digunakan di pasar modal. Ketiga faktor tersebut digunakan oleh investor untuk mengukur keberlanjutan dan dampak etis dari hasil investasi dari bisnis atau perusahaan.

Startup berbasis ESG dapat diartikan sebagai sebuah bisnis yang tidak hanya mementingkan keuntungan, tetapi juga fokus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Adapun cakupannya adalah sektor-sektor yang disasar dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), seperti penanganan perubahan iklim, ekosistem lautan, ekosistem daratan, dan lain sebagainya.

Selain dapat memberi solusi di masyarakat tentang isu lingkungan dan sosial, startup ESG juga mempunyai kelebihan dibanding startup lain yang bergerak di bidang yang mainstream. Di antaranya, dapat menarik perhatian investor. Saat ini, sudah banyak investor yang mulai melirik bisnis di sektor ESG. Selain itu, berdasarkan katadata.co.id, potensi pasar dari bisnis yang berdampak sosial sangat tinggi, bisa mencapai 100 triliun rupiah.

Baca juga: 10 Manajer Investasi Terbaik di Indonesia Lengkap dengan Dana Kelolaan Juni 2022

15 Startup ESG di Indonesia

seorang pria sedang presentasi tentang startup esg
Saat ini banyak startup yang berbasis ESG di Indonesia (sumber: pexels)

Di Indonesia sendiri sudah banyak bermunculan startup yang berfokus mendorong peran ESG. Berikut ini adalah 15 startup ESG di Indonesia.

1. Aruna

Aruna merupakan startup ESG Indonesia yang didirikan pada tahun 2016 dan berfokus untuk menghubungkan nelayan lokal ke pasar yang lebih luas dengan menggunakan teknologi yang canggih. Perusahaan yang didirikan oleh Farid Naufal Aslam tersebut memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia pada tahun 2045. Pada tahun 2021, Aruna telah mengembangkan 100 komunitas nelayan yang terdiri dari sekitar 26 ribu anggota di 75 lokasi di Indonesia. Aruna juga telah beroperasi  di 27 provinsi di Indonesia, atau dengan kata lain sudah menjangkau 70% wilayah Indonesia.

2. Pitik

Pitik merupakan startup yang mulai beroperasi tahun 2021 atas inisiasi Arief Witjaksono dan berfokus untuk memajukan dan menyejahterakan peternak ayam di Indonesia. Pitik memberikan layanan berbasis teknologi untuk mengelola peternakan ayam dan menghasilkan ayam yang berkualitas tinggi. Pitik menawarkan tiga solusi teknologi dalam platformnya. Pertama, Farm IoT, yaitu sensor yang terhubung dan perangkat IoT yang dipasang di kandang untuk menyajikan informasi real-time ke aplikasi. Pitik Farm Algorithm yang didukung dengan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan kinerja di kandang. Terakhir, Pitik Digital Assistant yang bisa memberikan rekomendasi peningkatan performa dan memantau kondisi kandang.

3. Waste4Change

Waste4Change adalah startup ESG yang berfokus pada pengelolaan sampah di masyarakat. Perusahaan yang didirikan oleh Mohamad Bijaksana Junerosano di tahun 2014 tersebut telah mengelola lebih dari 8 juta kilogram sampah yang berasal dari klien perusahaan dan individu. Waste4Change juga memiliki berbagai layanan, seperti layanan pengumpulan sampah ke tempat pembuangan akhir, in-store recycling, digital EPR, penelitian pengelolaan sampah, hingga jual beli sampah dengan mudah. Dengan berbagai layanan tersebut, Waste4Change ingin menjadi pemimpin dalam menyediakan solusi pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

4. Octopus

Octopus merupakan startup yang fokus di bidang pengelolaan sampah yang didirikan oleh seorang public figure, Hamish Daud, bersama 3 koleganya pada tahun 2020. Octopus menempatkan diri sebagai platform aggregator bagi industri untuk mendapatkan sampah daur ulang dari pemulung dan pengepul. Octopus telah melayani hampir 200 ribu pengguna yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali, dan Makassar. Selain itu, Octopus juga sudah bekerja sama dengan lebih dari 1.700 bank sampah dan 14.500 pelestari, sebutan Octopus untuk pemulung yang sudah terlatih dan terverifikasi.

5. Gringgo

Gringgo adalah startup yang berfokus pada penangan sampah dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Startup yang berbasis di Bali ini didirikan oleh Febriadi Pratama dan sudah beroperasi sejak tahun 2014 dengan nama awal Cash for Trash. Gringgo mengembangkan aplikasi berbasis teknologi kecerdasan buatan untuk mengenali jenis dan nilai jual sampah dari fotonya. Teknologi tersebut membuat para pengumpul sampah bekerja lebih efisien. Layanan lain yang ditawarkan oleh Gringgo, di antaranya, G-Collect dan Envi.

Baca juga: Perjalanan Startup Indonesia 10 Tahun Terakhir Beserta Daftar Perusahaannya

6. Zerowaste id

Zerowaste id atau ZWID adalah komunitas berbasis online yang didirikan oleh Maurilla Imron dan Kirana Agustina pada tahun 2018. ZWID sendiri bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia menjalani gaya hidup nol sampah atau zero waste lifestyle. ZWID aktif menyebarkan penerapan pola pikir bijak dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot). Selain itu ZWID juga menjadi wadah berkumpulnya individu, penggiat lingkungan, komunitas, dan semua pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

7. BLUE

BLUE atau singkatan dari Bina Usaha Lintas Ekonomi adalah startup besutan Abu Bakar Abdul Karim yang berfokus pada bidang energi terbarukan. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2018 tersebut menyediakan solusi satu atap untuk barang dan jasa energi terbarukan melalui marketplace Warung Energi. Selain itu, BLUE juga menyediakan layanan B2B untuk sistem energi surya secara komersial, industrial, maupun tersentralisasi bagi wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia.

8. Xurya

Startup ESG berikutnya adalah Xurya. Berdiri sejak tahun 2018, Xurya berfokus pada layanan B2B untuk penggunaan energi surya. Perusahaan yang didirikan oleh Eka Himawan tersebut menyediakan listrik yang berasal dari panel surya untuk cold storage, hotel, hingga pusat perbelanjaan. Xurya sendiri telah mengoperasikan sekitar 83 PLTS yang tersebar di berbagai lokasi. Klien yang dilayaninya pun berasal dari berbagai industri, seperti F&B, consumer goods, pertanian, otomotif, baja, bahan bangunan, tekstil, dan lain-lain.

9. Jejak.in

Jejak.in merupakan startup yang berfokus pada penanganan perubahan iklim menggunakan teknologi Internet of things (IoT) dan Artificial Intelligences (AI). Startup ini didirikan oleh Arfan Alandra pada tahun 2018. Jejak.in sendiri sudah memiliki berbagai layanan, seperti tree and carbon storage monitoring platform, carbon calculator, dan tree and carbon offset marketplace. Dengan berbagai fitur tersebut, masyarakat dapat mengetahui perkembangan perubahan iklim dan emisi karbon dengan real-time.

Baca juga: Fuad Hamidan: Tantangan Switch Career dari Developer menjadi Product Manager Jejakin

10. Nafas

Nafas adalah startup climate change yang didirikan oleh Piotr Jakubowski dan Zulu Nathan Roestandy pada tahun 2018. Startup ini dapat menghadirkan kondisi dan situasi iklim serta emisi karbon secara real-time dengan akurasi yang tepat dan akurat. Nafas memiliki 46 sensor yang dapat memperbaharui data kualitas udara setiap 20 menit dan tersebar di Jabodetabek. Data yang dihadirkan Nafas adalah kadar Air Quality Index (AQI) dan Particulate Matter (PM).

11. Hijauku.com

Hijauku.com adalah sebuah media yang menyediakan informasi terkini tentang gaya hidup hijau dan sehat. Startup yang didirikan oleh Hidzbullah Arief pada tahun 2011 tersebut menyajikan konten-konten berisi ide untuk penghijauan untuk mengedukasi orang-orang dan lebih jauh lagi menghijaukan bisnis. Selain itu, Hijauku.com menyediakan informasi untuk mengetahui emisi karbon di daerah sekitarnya, memprediksi perubahan cuaca, dan iklim di Indonesia. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

12. LindungiHutan.com

LindungiHutan.com adalah startup ESG yang berfokus pada penggalangan dana, donasi, dan kerjasama untuk penghijauan kembali di Indonesia melalui skema reforestation dan afforestation secara digital. Startup ini diinisiasi oleh Hario Laskito Ardi pada tahun 2016. LindungiHutan.com menjembatani berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan aksi nyata dalam konservasi hutan dan lingkungan. LindungiHutan.com memiliki program unggulan, di antaranya program Collaborate untuk mewadahi berbagai pihak yang ingin berperan aktif dalam penghijauan, Kado Bumi untuk membuat kampanye alam, dan Imbangi untuk penanaman pohon.

13. Siklus

Startup ESG berikutnya adalah Siklus. Siklus merupakan startup yang menyediakan layanan isi ulang kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan. Startup yang dibangun oleh Jane Marlen von Rabenau pada tahun 2019 tersebut memfasilitasi pengisian ulang produk rumah tangga, sehingga dapat mengurangi permasalahan limbah. Para pelanggan dapat memilih produk rumah tangga, seperti sabun cuci atau sabun lantai melalui aplikasi Siklus. Kemudian, motor isi ulang akan mendatangi rumah pelanggan dan pelanggan dapat menggunakan wadah isi ulang yang dimiliki. Namun, hingga saat ini Siklus masih tersedia di sekitar Jabodetabek.

14. Izifill

Izifill adalah startup ESG yang memiliki visi untuk mengurangi sampah plastik di masyarakat, terutama botol minuman. Startup yang didirikan oleh Ichsan Mulia di tahun 2020 tersebut menyediakan water station berbasi IoT (internet of things), sehingga bisa dioperasikan tanpa harus menyentuh dan cukup diakses melalui aplikasi Refill My BottleWater station dari Izifill berbentuk seperti dispenser yang dapat menyajikan air dingin dan panas. Kualitas air higienis dan harga yang lebih murah dari air botol kemasan biasa, menjadi kelebihan Izifill. Sehingga masyarakat hanya butuh tumbler minuman saja dan dapat mengurangi sampah botol plastik.

15. Duitin

Duitin adalah startup ESG yang didirikan oleh Agy pada tahun 2019 dan berfokus pada pengelolaan sampah. Aplikasi Duitin dibuat dengan tujuan memudahkan pengelolaan sampah daur ulang menggunakan fasilitas penjemputan oleh picker. Duitin juga menggagas gerakan untuk memilah, mengumpulkan, dan mengelola sampah sehingga bisa mendapatkan “kehidupan kedua” melalui proses daur ulang. Hingga saat ini, Duitin mengklasifikasikan sampah daur ulang yang dapat dikelola menjadi 6 jenis, yaitu plastik, karton, kaca, minyak jelantah, kaleng alumunium, dan kotak multi-layer. Sebagai reward, Duitin akan memberikan Duitin Coin kepada kontributor yang dapat dicairkan ke rekening bank atau e-wallet.

Baca juga: Memahami Lean Startup, Metode yang Wajib Dikuasai oleh Business Owner Saat Ini!

Itulah sejumlah startup yang mendorong peran ESG di Indonesia. Adanya startup yang berfokus pada sektor ESG, bukan hanya dapat menarik investor-investor luar, tetapi juga bisa memajukan potensi masyarakat dan bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan.

Demikian artikel kai ini, dapatkan berbagai artikel menarik lainnya tentang karier, teknologi, dan bisnis di EKRUT Media Prime. Kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • dailysocial.id
  • katadata.co.id
  • startupstudio.id
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    landingpage.png

    startup

    5 Tips Menciptakan Landing Page yang Efektif

    Widyanto Gunadi

    16 January 2023
    0 min read
    struktur-organisasi-perusahaan---EKRUT.jpg

    startup

    Struktur Organisasi Perusahaan: Fungsi, Manfaat, Contoh, dan 7 Jenisnya

    Maria Tri Handayani

    02 November 2022
    4 min read
    Daftar-perusahaan-yang-menerapkan-wfh-secara-permanen-setelah-pandemi---EKRUT.jpg

    startup

    Daftar Perusahaan yang Menerapkan Sistem WFH

    Maria Tri Handayani

    12 October 2022
    4 min read

    Video