Kamu pernah mendengar istilah e-business? Jangan tertukar dengan e-commerce ya, e-business adalah sebuah kegiatan bisnis yang terintegrasi secara online. Simak penjelasan selengkapnya mengenai e-business berikut ini.
Apa itu e-business?
E-business adalah proses bisnis yang terhubung dan terkomputerisasi secara online - Pexels
Maraknya penggunaan internet pada awal hingga pertengahan era 1990-an menjadi awal berkembangnya konsep e-business atau electronic business. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh CEO perusahaan IBM, Lou Gerstner. E-business adalah semua proses bisnis dengan sistem informasi yang terkomputerisasi dan terhubung satu sama lain, sehingga semua transaksi dan pemesanan dilakukan secara online.
Menurut Steven Alter, e-business adalah pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis menggunakan teknologi komunikasi dan data yang sudah terkomputerisasi.
Sistem pemrosesan data secara internal dan eksternal yang dilakukan oleh sebuah bisnis dapat diproses secara lebih efisien dan fleksibel menggunakan e-business. Sehingga e-business banyak digunakan oleh supplier atau mitra bisnis agar dapat melayani dan memuaskan pelanggan.
Dalam buku Cases in Electronic Commerce, Sid L. Huff berpendapat bahwa e-business adalah semua kegiatan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk bisa melakukan kegiatan bisnis antara perusahaan dengan konsumen dan sebaliknya.
Baca juga: Jangan salah, ini perbedaan marketplace dan ecommerce
Jenis-jenis e-business
Beberapa jenis e-business adalah business to consumer, government to business dan business to business - Pexels
E-business memiliki beberapa jenis berdasarkan transaksi juga tujuan. Jenis-jenis e-business adalah sebagai berikut.
1. Business to business
Yang pertama adalah business to business, yaitu transaksi antara sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya atau lebih dikenal dengan istilah B2B. Semua transaksi yang dilakukan jenis e-business ini dilakukan secara online seperti email atau menggunakan platform khusus electronic data interchange (EDI).
2. Consumer to consumer
Jenis berikutnya adalah consumer to consumer, yaitu transaksi antara seorang konsumen dengan konsumen lain. Contohnya seperti jual-beli barang bekas secara online di platform jual-beli, seorang konsumen yang telah membeli barang kemudian ingin dijual kembali kepada orang lain.
3. Business to consumer
Selanjutnya adalah transaksi antara business to consumer atau yang lebih dikenal sebagai B2C. E-business ini merupakan jenis yang paling umum dilakukan, yaitu transaksi elektronik antara perusahaan atau bisnis yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen.
4. Consumer to business
Jenis e-business yang satu ini adalah kebalikan dari jenis sebelumnya. Transaksi consumer to business dalam e-business adalah keadaan saat konsumen yang melakukan proses penjualan atau penawaran barang atau jasa kepada perusahaan atau organisasi.
5. Government to business
Berikutnya adalah jenis government to business, yaitu ketika pemerintah bekerja sama dengan perusahaan untuk melakukan interaksi secara online. Contohnya seperti perhitungan pajak perusahaan termasuk juga urusan pengadaan barang dan penjualan resmi atau lelang.
6. Business to government
Jenis e-business selanjutnya adalah antara perusahaan dengan pemerintah yang dikenal juga dengan pemasaran di sektor publik. Contohnya seperti pengadaan barang untuk kebutuhan masyarakat banyak seperti pasokan produk sembako yang akan dibagikan ke masyarakat.
7. Government to government
Yang terakhir dari jenis e-business adalah government to government, yaitu antar pemerintah. Tujuan dari e-business ini adalah untuk diplomasi juga untuk kepentingan masyarakat, bisnis, dan perindustrian, contohnya peraturan pajak, ekspor-impor, dan lainnya.
Baca juga: Semakin berkembang, ini potensi e-commerce di Indonesia
Model e-business
Beberapa model e-business adalah virtual storefront, marketplace concentrator, dan content provider - Pexels
Beberapa model e-business adalah sebagai berikut.
1. Virtual storefront
Virtual storefront adalah model e-business dengan penjualan produk secara online oleh pemilik bisnis, sementara konsumennya tetap menggunakan sarana tradisional seperti jasa kurir untuk menerima barang yang dibelanjakan, contohnya seperti Amazon, Virtual Vineyards, Security First, dan Network Bank.
2. Marketplace concentrator
Model e-business marketplace concentrator ini memusatkan informasi produk dan jasa dari beberapa produsen ke dalam sebuah titik sentral yang sama, sehingga konsumen dapat mencari, membandingkan produk, dan melakukan transaksi di titik sentral tersebut. Contoh dari e-business ini adalah Internet Mall, DealerNet, Industrial Marketplace, Insuremarket.
3. Information broker
Berikutnya adalah information broker yang menyediakan informasi mengenai produk, harga hingga ketersediaan barang, sehingga informasi menjadi nilai utama dari model e-business ini. Contohnya seperti Partnet, Travelocity, Auto by Tei.
4. Transaction broker
Transaction broker adalah model e-business dimana pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian dengan aktivitas bisnis utama adalah fasilitasi transaksi. Contoh transaction broker adalah Etrade dan Ameritrade.
5. Electronic clearinghouses
Model e-business selanjutnya menyediakan tempat lelang produk, sehingga harga dan ketersediaan produk akan selalu berubah tergantung reaksi konsumen. Contoh electronic clearinghouses adalah Bid dan Onsile.
6. Reverse auction
Berikutnya dari model e-business adalah reverse auction dimana konsumen dapat mengajukan penawaran kepada beberapa penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang diinginkan pembeli.
7. Digital product delivery
Digital product delivery adalah model e-business yang menjual dan mengirimkan produk dalam jenis perangkat lunak, multimedia dan produk digital lainnya secara online.
8. Content provider
Model e-business selanjutnya adalah content provider dimana pendapatan diperoleh melalui penyediaan konten, sehingga pendapatan bisnis dihasilkan dari biaya langganan atau biaya akses. Contohnya streaming services Netflix dan Spotify.
9. Online service provider
Model terakhir dari e-business adalah online service provider, yaitu layanan dan dukungan untuk pengguna perangkat lunak dan perangkat keras. Contohnya seperti Indihome dan First Media.
Baca juga: Bagaimana blockchain untungkan platform e-commerce?
Bedanya e-business dengan e-commerce
E-Commerce adalah bagian dari elemen e-business - Pexels
Sering dianggap sama, padahal e-business dan e-commerce berbeda. Berikut beberapa perbedaan keduanya.
- E-business memiliki jangkauan yang lebih luas daripada e-commerce, contohnya dari segi permodalan, sumber daya manusia, hingga risiko setelah transaksi dan pembelian barang. Sementara e-commerce hanya terbatas pada kegiatan jual-beli produk menggunakan platform online seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya.
- E-commerce hanya sebatas jual-beli produk, sementara cakupan e-business lebih luas contohnya edukasi masyarakat mengenai transaksi online.
- E-business adalah sistem yang lebih kompleks, sementara e-commerce adalah bagian kecil dari elemen e-business yang cukup luas. E-commerce sendiri lebih fokus dengan transaksi bisnis menggunakan website dan aplikasi.
Baca juga: Begini tantangan e-commerce di Indonesia
Faktor keberhasilan e-business
Salah satu faktor keberhasilan e-business adalah saat informasi mengenai pengiriman dapat diakses secara akurat - Pexels
Beberapa faktor keberhasilan e-business adalah sebagai berikut.
1. E-business dan strategi organisasi
Faktor keberhasilan e-business yang pertama adalah saat e-business dapat membantu organisasi dalam penerapan dan pencapaian seluruh strategi bisnis.
2. Pembeli dan inbound logistic
Faktor keberhasilan berikutnya dari e-business adalah saat terjadi peningkatan pembelian dan perusahaan dapat dengan mudah melakukan identifikasi calon pemasok, melakukan perbandingan harga, hingga pemusatan seluruh data pembelian untuk menetapkan total transaksi pembelian.
3. Operasional internal, sumber daya manusia, dan infrastruktur
Faktor keberhasilan selanjutnya adalah ketika e-business mampu meningkatkan efisiensi operasional internal secara signifikan dan peningkatan akses informasi untuk meningkatkan perencanaan bisnis. Dalam hal ini, adanya sumber daya manusia dan infrastruktur akan mendukung efisiensi dan efektivitas kegiatan utama perusahaan.
4. Outbound logistic
Faktor keberhasilan berikutnya adalah saat seluruh informasi terkait pengiriman dapat diakses secara akurat dan tepat waktu sehingga penjual dapat melakukan penghematan biaya transportasi, contohnya dengan mengirimkan produk kepada pelanggan yang lokasinya berdekatan.
5. Penjualan dan pemasaran
Faktor keberhasilan e-business selanjutnya adalah saat perusahaan atau bisnis sudah memiliki katalog elektronik di website, sehingga otomatisasi input pesanan dan penjualan dapat dilakukan dengan lebih rapi, cepat, dan efisien. Dengan begitu, pelanggan dapat melakukan pemesanan sesuai kebutuhan dan bisnis dapat menghemat jumlah staf secara signifikan termasuk menghapus biaya telepon dan surat menyurat yang tidak diperlukan lagi.
6. Pelayanan dan dukungan purna jual
Faktor keberhasilan e-business yang terakhir adalah secara signifikan dapat meningkatkan kualitas customer service kepada para pelanggan yang ingin melakukan klaim atau memberikan keluhan setelah kegiatan jual beli berakhir.
Baca juga: 8 Cara membuat startup yang sukses dan terus berkembang
Itu tadi informasi mengenai e-business, semoga dapat membantu kamu lebih memahami lagi beda e-business dan e-commerce, ya! Kamu mau bekerja di industri yang menggunakan e-business? Yuk, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Sumber:
- accurate.id
- midtrans.com