Seringkali kamu memahami DP adalah uang muka. Sementara bila dilihat dari istilahnya, DP adalah singkatan down payment. Ketika kamu membeli barang secara angsuran, kamu harus membayar uang muka untuk menutupi sebagian harga pembelian. Uang muka ini dijadikan tanda jadi dan akan mengurangi harga barang selama proses mengangsur. Oleh karena itu, sangat penting memahami pengertian DP dan cara kerjanya agar kamu bisa bertransaksi dengan lancar.
Baca juga: Payment Gateway: Pengertian, Cara Kerja, 3 Manfaat, hingga Contohnya
Apa itu DP (down payment)?
DP dapat membantu menurunkan jumlah uang angsuran. (Sumber: Pexels)
DP adalah pembayaran di muka yang dilakukan untuk membeli rumah, kendaraan, atau aset barang lainnya. Uang DP adalah berasal dari tabungan. Namun, metode pembayarannya beragam bisa melalui kartu kredit, pembayaran elektronik, maupun pembayaran tunai.
DP adalah bagian dari harga pembelian yang kamu bayarkan sendiri, bukan pinjaman. Misalnya, kamu melihat promo “DP 0%” untuk pembelian mobil. Maka, tidak ada uang muka yang diperlukan untuk membeli mobil tersebut. Tetapi, kalau kamu membayar uang muka semisal 20%. Maka, harga mobil akan dikurangi 20% dari harga pembelian. Selebihnya, kamu cukup mengangsur sisa pembayaran mobil sampai lunas.
Baca juga: Termin: Definisi, Fungsi, Manfaat, dan Bedanya dengan Uang Muka
Fungsi DP (down payment)
Fungsi DP adalah salah satunya menjadi tanda ikatan jadi. (Sumber: Pexels)
Seperti yang dijelaskan di atas, DP adalah uang muka yang sering dipakai jika terjadi pembelian dalam nominal besar. Contohnya seperti pembelian rumah, kendaraan, dan aset besar lainnya seperti mesin pabrik, seringkali membutuhkan uang muka. Nominal DP adalah bervariasi, namun biasanya DP adalah persentase dari total harga. Misalnya, 5%, 10%, 20%, dan sebagainya. Uang muka ini harus dibayarkan sebelum barang atau produk diserahkan.
Walaupun tampaknya uang muka menguntungkan penjual karena menerima uang sebelum barang diserahkan ke pembeli, akan tetapi pembeli juga diuntungkan sebab dapat mengurangi jumlah total yang terutang. Selain itu, fungsi DP adalah memastikan pembeli atas penjualan barang tersebut atau sebagai ikatan tanda jadi.
Dalam bisnis, uang muka juga dibutuhkan untuk penjualan terkait produk atau jasa yang proses pembuatannya manual atau dikirimkan bertahap. Dengan kata lain, jika pesanan harus dikerjakan secara manual dan membutuhkan waktu, maka penjual bisa meminta uang muka untuk memastikan pembeli memang benar-benar serius dalam transaksi.
Baca juga: 10 Jenis Transaksi yang Biasa Digunakan dan Contohnya
Cara kerja DP (down payment)
Cara kerja DP adalah membayar sebagian total harga sebelum barang diterima. (Sumber: Pexels)
Untuk melihat gambaran cara kerja DP, kamu bisa membuat contoh kasus sebagai berikut.
Rudi memiliki bisnis pertukangan. Ia membuat pesanan furnitur meja dan kursi dengan kualitas bahan premium dan pengerjaan rapi. Karena tiap bagian dibuat sesuai order pelanggan, Rudi mengharuskan pelanggan membayar uang muka sebelum dia mulai membuat furnitur pesanan.
Sarah sebagai pelanggan, memesan set meja makan. Selanjutnya, Rudi memberikan penawaran dan meminta uang muka 20% untuk tanda jadi pembelian. Rudi memperkirakan total biaya tenaga kerja dan bahan untuk membuat set meja makan adalah Rp12.000.000. Jadi, uang muka yang harus dibayarkan Sarah adalah 20% x Rp12.000.000, yaitu Rp2.400.000. Kemudian, Rudi mengirimkan faktur tagihan uang muka kepada Sarah dan sisanya dilunasi setelah pesanan meja makan selesai.
Baca juga: 5 Cara mengatur keuangan agar bisa beli rumah
Keuntungan dan kerugian DP (down payment)
Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari pembayaran uang DP. (Sumber: Pexels)
Adapun keuntungan dan kerugian DP adalah sebagai berikut.
Keuntungan DP antara lain:
1. Cicilan bulanan yang lebih rendah
Membayar uang muka atau DP adalah cara tepat menurunkan jumlah pinjaman yang perlu diangsur tiap bulan ke pihak bank atau kreditur. Makin besar uang muka, maka biasanya angsuran juga lebih rendah.
2. Mudah mengambil kredit
Biasanya karena ada uang muka, pihak kreditur atau bank akan lebih mempermudah proses pembelian. Sebab, sudah ada ikatan tanda jadi berupa uang muka tersebut.
3. Menyesuaikan bujet
Ketimbang membayar total harga dalam jumlah yang besar sekaligus, dengan membayar uang muka terlebih dulu, kamu bisa menyesuaikan kondisi finansial dan mengatur untuk kebutuhan lainnya.
Kerugian DP antara lain:
1. Mengurangi anggaran untuk biaya lain
Sebagai contoh, bila kamu membayar uang muka yang besar untuk membeli rumah. Maka, anggaran keuangan berkurang untuk biaya lain seperti biaya renovasi, membeli perabot baru, biaya pindahan, dan lainnya.
2. Memakan waktu lama dalam pembelian
Misalnya, pembelian rumah secara DP akan memperpanjang proses pembelian rumah tersebut. Beda dengan membeli rumah atau barang lainnya secara tunai, kamu hanya butuh waktu mungkin beberapa hari hingga rumah atau barang diserahkan.
3. Uang terikat dalam aset
Dalam kasus pembelian rumah, uang muka yang dibayarkan akan menjadi bagian dari nilai total properti. Meskipun di masa depan harga properti naik, namun membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, uang muka yang sudah dibayarkan tetap terikat dalam waktu yang sangat lama sampai rumah atau barang lunas.
Baca juga: Tenor Adalah: Pengertian, Jenis, dan 5 Tips
Jadi, demikian pembahasan kita mengenai apa itu DP atau down payment. Mudah-mudahan memberikan manfaat dan tambahan informasi dalam transaksi keuanganmu, ya! Hanya di EKRUT Media kamu bisa mendapatkan berbagai informasi menarik dan berharga dalam dunia industri. Temukan juga tips-tips seputar karier di YouTube EKRUT Official untuk upgrade insight dan wawasan di dunia kerja. Sign up EKRUT sekarang dan bersiap mengembangkan peluang kerja dan karier impianmu!
Sumber:
- investopedia.com
- corporatefinanceinstitute.com