Saat ingin mengunjungi rumah temanmu, kamu pasti mendapatkan alamat berupa nama jalan, nomor rumah, hingga kodepos. Sedangkan apabila kamu ingin mengunjungi suatu website tertentu, yang perlu kamu tahu adalah alamat domainnya, misalnya facebook.com, google.com, atau ekrut.com. Yuk, kenali pengertian, fungsi, cara kerja, tipe, hingga cara membuat domain sendiri dengan menyimak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu domain?
Dua unsur dalam domain adalah nama domain dan ekstensi domain. (Sumber: Pexels)
Dilansir dari Dewaweb, domain adalah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah website dengan nama yang lebih mudah diingat dan diketik dibandingkan IP address yang sangat rumit.
Misalnya ekrut.com, “ekrut” adalah nama domain yang dipilih dan website yang ingin kamu kunjungi, sedangkan “.com” adalah sebuah ekstensi domain yang cocok dengan jenis organisasi/perusahaan. Pada intinya, dengan domain, kamu tidak perlu repot-repot mengingat dan mengetik alamat IP masing-masing website yang ingin kamu kunjungi.
Baca juga: 5 Cara membuat website pribadi untuk personal branding
Fungsi domain
Fungsi domain adalah memudahkan pengguna untuk mengunjungi website tertentu. (Sumber: Pexels)
Fungsi utama domain sebenarnya sama dengan pembahasan sebelumnya, yaitu untuk memudahkan pengguna internet mengunjungi website tertentu dengan cara mengetikkan domain daripada menuliskan deretan angka IP yang sulit untuk diingat. Namun, lebih lengkapnya, beberapa fungsi domain adalah sebagai berikut:
- Sebagai alamat unik penghubung server. Domain adalah nama alias dari IP address komputer server yang berperan untuk menghubungkan antara server dan client. Tanpa adanya domain, pengguna harus menghafal baris kode beberapa digit angka yang panjang.
- Menjadi perwakilan identitas pemilik website. Domain adalah bagian dari branding. Untuk itu, dalam memilih domain sebaiknya sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
- Memudahkan pengguna mengakses website. Nama domain yang singkat, unik, dan mudah diingat biasanya akan membuat pengguna lebih mudah mengakses websitenya. Selain itu juga lebih berhasil untuk membuat pengguna tertarik mengunjungi website tersebut.
Baca juga: Kenapa sih harus ubah pengaturan DNS?
Bagaimana cara kerja domain?
Cara kerja domain adalah menghubungkan pengguna dengan alamat server yang menghosting situs web. (Sumber: Pexels)
Setelah kamu memasukan nama domain ke browser dan menekan tombol enter, permintaan tersebut akan dikirim ke jaringan global server yang membentuk Domain Name System (DNS). DNS kemudian mentransfer nama domain ini menjadi alamat IP, yang merupakan alamat server yang menghosting situs web. Setelah itu, server dapat dengan cepat dihubungi dan situs web ditampilkan kepada pengguna.
Baca juga: 5 Cara mempercepat jaringan wifi agar WFH tetap aman
5 Tipe domain
Tipe-tipe domain adalah top level domain dan second level domain. (Sumber: Pexels)
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa domain terdiri dari nama domain dan ekstensi domain. Faktanya, domain memiliki banyak ekstensi yang bisa dipilih sesuai preferensi, meskipun, ada beberapa ekstensi domain yang tidak bisa sembarangan dibeli karena memerlukan persyaratan administrasi. Lalu apa saja tipe-tipe domain yang ada?
1. TLD: Top level domain
Top level domain adalah nama domain yang paling sering digunakan dan termasuk top level. Contohnya yang sering dipergunakan yaitu .com, .net, .org, .edu. Domain ini tidak merujuk pada organisasi tertentu jadi bebas digunakan oleh situs personal.
2. ccTLD: Country code top level domain
Country code top level domain adalah domain yang menggambarkan kode dari negara tertentu. Penggunaan ccTLD mengindikasikan bahwa situs yang bersangkutan merupakan milik negara tertentu atau bisa juga sengaja digunakan untuk menargetkan pengunjung dari negara yang country code nya dipakai.
Contoh dari ccTLD antara lain yaitu .id untuk Indonesia, .uk untuk United Kingdom atau Inggris, .us untuk United States, .kr untuk Korea Selatan, dan masih banyak kode lainnya.
3. gTLD: Generic top level domain
Generic top level domain adalah domain paling umum yang memungkinkan berbagai macam pengguna menggunakannya. Contoh domain adalah .com, .org, .net, .xyz, .name, .biz, .info, dll. Namun perlu diingat bahwa ada gTLD yang hanya boleh digunakan oleh pengguna tertentu, domain ini disebut dengan sponsored top-level domain dan penjelasannya ada dipoin nomor 4.
4. sTLD: Sponsored top level domain
Sponsored Top Level Domain adalah jenis TLD bersponsor yang dipergunakan untuk suatu komunitas atau institusi tertentu. Pengguna yang ingin mendaftarkan situsnya dengan domain ini harus mengikuti aturan tertentu. Beberapa contoh sTLD adalah .edu, .asia, .mil, dll.
5. SLD: Second level domain
Second level domain adalah domain yang menggambarkan alamat lebih rinci dan khusus. Contoh penggunaan SLD yaitu .co.id, .ac.us, .co.uk, dll. Menggunakan SLD menunjukkan tempat lebih khusus dari situs yang hendak dikunjungi.
Baca juga: 5 Cara membuat website pribadi untuk personal branding
Cara membuat domain sendiri
Langkah pertama dalam membuat domain sendiri adalah dengan menentukan namanya
Di internet, kamu dapat menjumpai banyak layanan pembuatan domain baik yang gratis maupun berbayar. Tentunya, layanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, selanjutnya untuk membuat domain sendiri, kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Menentukan nama domain website. Langkah pertama adalah menentukan nama website yang akan kamu buat. Tipsnya, pilih nama domain yang mencerminkan isi website kamu. Nama domain akan sangat berperan dalam optimasi website. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk memasukkan keyword ke dalam nama domain.
- Memesan/membeli nama domain. Setelah menentukan nama domain, yang perlu kamu lakukan adalah memesan nama domain. Beberapa layanan penyedia domain diantaranya yaitu pandi.id, rumahweb.com, hostinger.co.id, niagahoster.co.id, dll. Setelah menuju website penyedia domain, lakukan cek domain yang diinginkan untuk mengetahui ketersediaannya. Jika domain yang kamu inginkan masih tersedia untuk digunakan, kamu bisa melanjutkan proses registrasi sesuai alur yang ada pada masing-masing penyedia.
Baca juga: 8 Rekomendasi website membuat portofolio online
Daftar harga domain 2021
Harga domain biasanya dibayarkan pertahun
Harga domain yang ditawarkan biasanya adalah harga yang dibayarkan pertahun dan biasanya dibedakan antara daftar baru dan perpanjang/transfer. Berikut ini daftar range harga domain tahun 2021 yang didapatkan dari beberapa penyedia domain:
TLD | Range harga dalam rupiah |
.com | 125.000 - 145.000 |
.xyz | 11.000 - 208.700 |
.online | 14.000 - 16.164 |
.org | 172.400 - 189.000 |
.net | 169.000 - 172.200 |
.id | 200.000 - 566.800 |
.co.id | 275.000 - 383.400 |
Nah, itu tadi beberapa penjelasan mengenai domain. Semoga membantu kamu dalam memahami fungsi domain dan bagaimana cara membuat domain sendiri. Selanjutnya, jika kamu tertarik untuk eksplor kesempatan baru untuk karir yang lebih sukses, daftarkan dirimu melalui EKRUT sekarang juga. Di EKRUT terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Dapatkan juga berbagai tips & insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUTtv, salah satunya “Wawancara kerja yang benar” di bawah ini.
Sumber:
- Techopedia
- WP Beginner
- Hostinger
- Domainesia
- Niagahoster