Distribusi merupakan rantai penting dalam aktivitas ekonomi. Tanpa distribusi, proses pemasaran tidak akan berjalan dengan lancar. Apapun jenis industrinya, kegiatan distribusi memegang peranan yang krusial karena distribusi adalah bagian paling awal dalam proses pemasaran produk.
Apa itu distribusi?
Distribusi adalah penyaluran barang atau jasa kepada konsumen - Freepik
Kata "distribusi" memiliki beberapa arti dalam dunia keuangan. Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang, distribusi adalah kegiatan penyaluran secara langsung atau tidak langsung kepada konsumen. Selain itu, menurut KBBI, distribusi adalah penyaluran atau pengiriman barang kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.
Produk dengan harga terbaik tidak akan ada artinya jika produk tersebut tidak tersedia di pasar pada titik di mana konsumen dapat membelinya. Dengan sistem distribusi yang baik, perusahaan memiliki peluang lebih besar untuk menjual produknya. Perusahaan yang dapat menyalurkan barang atau jasanya lebih luas, lebih cepat, dan dengan biaya yang lebih rendah dapat bertahan lebih lama dalam kondisi pasar yang sulit.
Tujuan distribusi
Salah satu tujuan distribusi adalah menjamin produk sampai ke konsumen - Pexels
Selain menciptakan kelancaran arus pemasaran, distribusi juga memiliki beberapa tujuan lain, yaitu sebagai berikut seperti dikutip dari Liputan6.com.
1. Menjamin kelangsungan produksi
Proses distribusi membuat produk dapat tersalurkan kepada konsumen dan tidak tertahan di pihak produsen. Kegiatan produksi pun akan terus berjalan dan perusahaan memperoleh keuntungan.
2. Menjamin produk sampai ke konsumen
Selain penting untuk produsen, distribusi juga penting untuk konsumen. Dengan proses distribusi, konsumen dapat menerima produk yang diinginkan serta barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. Proses distribusi juga meliputi cara pengenalan barang atau promosi hingga proses pengiriman barang ke konsumen.
Baca juga: Supplier adalah: Pengertian, fungsi, 4 jenis, dan cara menjadi supplier
Bedanya distribusi dengan distributor
Distributor berperan untuk menjual produk dengan harga yang kompetitif - Pexels
Agar kamu semakin memahami perbedaan antara distribusi dan distributor, simak penjelasan lengkap yang dikutip dari Cekaja.com melalui tabel di bawah ini.
Distribusi | Distributor |
Penyaluran hasil produksi berupa barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. | Pihak atau orang yang melakukan kegiatan distribusi. |
Kegiatan distribusi berperan untuk menjamin kelangsungan produksi. | Distributor berperan untuk memperkenalkan produk, memasarkan produk, melakukan penyortiran produk, melakukan pengangkutan produk, menjual produk dengan harga yang kompetitif, menyimpan produk dengan baik, dan membeli produk dari produsen. |
Baca juga: Perbedaan distributor dengan supplier, agen, dan reseller
3 Jenis distribusi
Perusahaan makanan ringan biasanya menggunakan sistem distribusi tidak langsung - Pexels
Dalam siklus ekonomi, aktivitas penyaluran barang atau jasa kepada konsumen terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut seperti dikutip dari Kompas.com.
1. Distribusi langsung
Distribusi langsung adalah kegiatan penyaluran barang atau jasa tanpa melalui perantara, dengan kata lain dilakukan langsung oleh produsen kepada konsumen. Sistem distribusi langsung akan cocok diaplikasikan oleh para pengusaha yang belum mempunyai anggaran besar.
Selain itu, jenis distribusi ini juga tidak melibatkan pihak ketiga sehingga dapat menekan biaya produksi. Contoh kegiatan distribusi ini biasa digunakan oleh perusahaan layanan jasa keuangan yang umumnya menangani klien atau pelanggan secara langsung tanpa perantara.
2. Distribusi semi-langsung
Dalam distribusi semi-langsung, barang atau jasa didistribusikan dari produsen ke konsumen melalui jasa agen atau perantara pedagang yang merupakan bagian dari produsen. Agen yang ditunjuk berperan sebagai perantara yang bekerja sebagai ahli untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang dijual tetap memiliki kualitas yang sama dari pabrik atau produsen hingga ke tangan konsumen.
Sistem distribusi semi-langsung ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang berkualitas dengan harga yang cukup tinggi. Contoh distribusi semi-langsung adalah perusahaan atau produsen barang-barang bermerek.
3. Distribusi tidak langsung
Sistem distribusi tidak langsung adalah kegiatan penyaluran barang atau jasa yang melibatkan beberapa distributor sebelum akhirnya sampai kepada konsumen. Sistem ini dapat membuat pemasaran barang menjadi lebih luas, menyeluruh, dan juga menjangkau lebih banyak konsumen.
Perusahaan yang cocok menggunakan sistem distribusi tidak langsung adalah perusahaan yang memproduksi barang tahan lama, seperti perusahaan makanan ringan atau minuman instan. Sistem ini juga mayoritas diadopsi oleh perusahaan yang sudah memiliki anggaran besar.
Para pemilik perusahaan wajib memperhatikan hal-hal penting seperti jumlah modal yang tersedia, jenis produk serta ketahanannya, jumlah produk yang dibuat, skala pemasaran, hingga sarana yang akan digunakan sebagai alat distribusi.
Contoh distribusi
Pedagang sayur di pasar adalah salah satu contoh distribusi - Freepik
Salah satu perusahaan distributor yang berhasil di Indonesia adalah PT Indomarco Prismatama yang beroperasi sebagai Indomaret dengan jaringan swalayan kecil yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Perusahaan distribusi ini juga sudah merambah ke pasar mancanegara.
Saat ini, PT Indomarco Prismatama sudah memegang produk dari berbagai produsen. Selain dari Indofood, Indomaret juga memegang produk dari Bogasari, Pepsi, Unilever, dan beberapa produk lain nonmakanan.
Kegiatan distribusi tidak hanya dapat dilakukan oleh produsen besar atau perusahaan seperti PT Indomarco Prismatama. Bahkan, pihak yang memproduksi barang tanpa mesin seperti pengrajin juga bisa menjadi produsen untuk para distributor. Berikut ini beberapa contoh kegiatan distribusi di lapangan seperti dikutip dari Kompas.com.
- Penjualan sembako di warung atau toko kelontong
- Pedagang sayur di pasar
- Agen penjualan pulsa
- Perum Bulog yang mendistribusikan beras
- Pertamina yang mendistribusikan bahan bakar minyak
- Perdagangan kain dan produk fesyen di Tanah Abang
- Apotik yang menjual berbagai obat-obatan
- Importir yang mendatangkan barang dari luar negeri
Baca juga: Apa itu omzet? Berikut pengertian dan panduan untuk meningkatkannya
Keberhasilan suatu bisnis sangat bergantung pada faktor pemasaran. Semakin banyak rantai distribusi yang dibentuk, maka akan semakin banyak pula peluang keberhasilannya. Selain distribusi, harga produk juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan pengusaha agar bisnisnya dapat berkesinambungan. Faktor terakhir adalah membuat kerjasama dengan pihak distributor lainnya.
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Selain itu, jika kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru. Yuk, sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan dan startup ternama menantimu!
Jika kamu ingin mengetahui faktor-faktor lain agar terhindar dari kegagalan produk, kamu bisa cek video lengkapnya di bawah ini, ya!
Sumber:
- kompas.com
- kbbi.kemdikbud.go.id
- liputan6.com
- cekaja.com