Direct selling merupakan istilah yang tidak asing digunakan dalam dunia bisnis. Istilah tersebut adalah aktivitas penjualan produk secara langsung kepada konsumen dalam lingkungan non-retail. Penjualan dilakukan di rumah atau kantor pelanggan, secara online, atau toko yang bersifat non-retail lainnya. Penjualan langsung dapat menjadi langkah yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Kamu juga bisa membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui penjualan jenis ini.
Dilansir dari sendpulse.com, pada tahun 2019, direct selling memperkaya ekonomi dunia dengan total lebih dari $193 miliar. Ketahui lebih jauh mengenai direct selling untuk membantu kamu dalam mendapatkan aliran revenue yang berbeda dan menghindari kemungkinan terjadinya penipuan.
Apa itu direct selling?
Produk dari penjualan langsung tidak ditemukan di toko retail tradisional. (Sumber: Pexels)
Direct selling adalah jenis penjualan yang menunjukkan kontak langsung antara penjual dengan konsumen tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan menggunakan penjualan jenis ini, distributor tidak menggunakan pihak ketiga sebagai perantara, seperti pedagang grosir atau toko retail lainnya. Produk akan dikirim secara langsung dari produsen atau pabrik ke perusahaan penjualan, selanjutnya diberikan ke perwakilan atau distributor, dan terakhir adalah konsumen. Penjualan dengan metode ini sangat bergantung kepada tim sales yang menawarkan secara langsung kepada konsumen. Perlu kamu ketahui bahwa produk yang dijual melalui direct selling tidak ditemukan di toko-toko retail tradisional. Sehingga, jika ingin membeli produknya, pembeli harus menemukan distributor atau perwakilan penjualan.
Nah, penjualan langsung ini tidak sama dengan direct marketing, lho. Dalam direct selling, distributor akan secara langsung menghadapi konsumen. Sedangkan direct marketing adalah dimana perusahaan memasarkan langsung ke kliennya, melalui email, brosur, iklan, panggilan telepon, dan lainnya.
Baca juga: 5 Perbedaan Sales dan Marketing Dalam Bisnis Perusahaan
Jenis-jenis direct selling
MLM merupakan salah satu jenis direct selling. (Sumber: Pexels)
Terdapat beberapa jenis metode dari penjualan langsung. Terkadang penggunaannya dikombinasikan, dan tidak bersifat eksklusif antara satu dengan lainnya. Adapun jenis direct selling, antara lain:
- Single-level direct sales atau penjualan langsung satu tingkat. Metode penjualan langsung ini biasanya dilakukan secara tatap muka, misalnya melalui presentasi door-to-door atau one-on-one. Namun, aktivitas tersebut tetap bisa juga dilakukan secara online. Dalam metode penjualan ini, salespeople atau wiraniaga akan memperoleh pendapatannya dari komisi penjualan dan bonus dari perusahaan tempat mereka mendapatkan produk. Mereka juga tidak akan merekrut tenaga lainnya agar dapat menerima pendapatan lebih banyak.
- Multi-level marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang. Banyak dari kamu yang mungkin sudah pernah mendengar penjualan dengan metode MLM. Jika kamu merupakan sales bisnis multi-level, fokus utama kamu bukanlah menjual produk, melainkan merekrut anggota. Lalu, apa yang membuat MLM berbeda dengan metode direct selling yang lainnya? Jenis MLM memperoleh pendapatannya berdasarkan komisi penjualan dan penjualan yang dilakukan mitra bisnis yang direkrut oleh perusahaan. MLM cukup populer untuk orang-orang yang ingin bekerja dari rumah, namun terdapat risiko saat berpartisipasi dan reputasinya yang kurang baik. Hal itu disebabkan karena uang muka yang besar, pendapatan yang tergantung pada perekrutan anggota, dan kuota yang sulit untuk dipenuhi.
- Party-plan sales atau mengadakan acara penjualan. Metode penjualan jenis ini dilakukan dalam bentuk grup yang terdiri dari konsumen. Metode utama yang dilakukan metode ini untuk menghasilkan penjualan yang berprospek adalah dengan menyelenggarakan acara sosial dan menawarkan produk untuk dijual. Wiraniaga akan menggunakan model penjualan party-plan (rencana pesta) sebagai sumber bisnis di masa yang akan datang dengan menanyakan pada konsumen apakah mereka juga ingin mengadakan acara serupa.
Baca juga: Soft Selling Adalah: Pengertian, Kelebihan, Cara Melakukan, dan 3 Contohnya
Kelebihan dan kekurangan direct selling
Salah satu kelebihan penjualan langsung adalah dapat dikerjakan di rumah. (Sumber: Pexels)
Direct selling memiliki beberapa kelebihan yang bisa dijadikan pertimbangan jika ingin memulainya. Namun, setiap penjualan pastinya akan datang bersamaan dengan risiko lainnya. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari penjual langsung.
Kelebihan | Kekurangan |
Tanpa pihak ketiga atau perantara, kamu bisa mengontrol reputasi dan pesan yang ingin kamu sampaikan. | Direct selling ini lebih cocok untuk individu yang memiliki sifat outgoing atau ramah. Bisnis ini bersifat nonstop dan membutuhkan output yang signifikan untuk memperluas jaringan untuk meningkatkan penjualan secara terus menerus. Hal ini bisa menimbulkan kerugian besar karena membatasi jaringan untuk banyak orang. |
Kamu berada dalam bisnis itu sendiri sehingga kamu bisa bekerja dari rumah. | Jika penjual memiliki lebih banyak insentif untuk merekrut anggota lain daripada menjual produk, kemungkinan itu merupakan skema piramida ilegal. |
Tidak ada persyaratan khusus, jadi siapa saja bisa masuk dalam direct selling, terlepas dari pendidikan atau riwayat kerja. | Direct selling seringkali mengalami penolakan dari pelanggan. Terutama jika kamu membujuk calon pelanggan untuk membeli sesuatu yang tidak diinginkan. |
Kamu tidak perlu memiliki tim khusus untuk memulai penjualan langsung. Kamu hanya membutuhkan satu orang yang membuat materi pemasaran untuk menjangkau calon konsumen. | |
Memiliki waktu yang lebih fleksibel, sehingga dapat bekerja dengan lebih nyaman. |
Baca juga: Personal Selling: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan 3 Contohnya
5 Tips melakukan direct selling yang efektif
Memiliki jaringan yang baik merupakan salah satu cara direct selling agar sukses. (Sumber: Pexels)
Jika kamu ingin terjun dalam bisnis direct selling, perhatikan tips berikut ini yang bisa membantu kamu dalam menjalankannya.
1. Konsisten dan terperinci dalam menyimpan data pelanggan
Data pelanggan yang detail memungkinkan kamu untuk melacak dan membangun jaringan. Selain itu, kamu bisa menggunakan data tersebut untuk berkomunikasi secara berkala dengan klien dan mendistribusikan materi pemasaran yang berbeda, seperti produk baru.
2. Fokus untuk membangun hubungan dengan klien
Membangun hubungan dengan klien adalah bagian penting dalam penjualan ini (Sumber: Pexels)
Prioritas utama dalam melakukan direct selling adalah membuat klien kamu memberikan perhatian dan waktunya. Kamu harus membangun hubungan yang baik dan menentukan kebutuhan yang diperlukan klien, sehingga kamu bisa menawarkan solusi. Selalu lakukan follow-up terhadap prospek baru dengan cepat untuk segera membangun hubungan.
3. Membangun dan menjaga jaringan
Strategi pemasaran dengan jaringan merupakan salah satu kunci sukses dalam direct selling. Memiliki hubungan yang saling menguntungkan dengan kolega kamu sangatlah penting. Kamu harus sering berkomunikasi dan belajar tips penjualan dari mereka sebagai referensi.
4. Memahami produk dengan baik
Memahami produk dengan baik berguna untuk meyakinkan pelanggan. (Sumber: Pexels)
Tenaga penjualan yang memiliki kepercayaan pada produknya dan mampu untuk mengetahui kebutuhan kliennya akan menjual lebih banyak. Sehingga kamu harus memastikan bahwa kamu memahami produk dengan baik dan bersemangat saat menawarkannya.
5. Tingkatkan skill penjualan
Kemampuan dalam berkomunikasi dengan klien dan mendengarkan dapat membantu kamu membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mengembangkan bisnis yang sukses. Kamu bisa belajar dari yang lebih senior atau mengikuti seminar yang berhubungan dengan teknik penjualan.
Untuk mendapatkan informasi penting lainnya mengenai dunia kerja, kamu bisa mengunjungi talent marketplace EKRUT.
Baca juga: 9 Skills Ini Kamu Butuhkan Untuk Jadi Sales Yang Sukses
Direct selling merupakan metode penjualan yang banyak diminati karena bisa dikerjakan di rumah dan memiliki waktu yang fleksibel. Selain kelebihan yang dimiliki oleh penjualan ini, kamu juga perlu melihat resiko dari direct selling. Sehingga kamu bisa mempertimbangkannya sebelum memulai bisnis dengan metode ini.
Rekomendasi Bacaan:
- Balance Scorecard: Fungsi, 4 Karakteristik, Dan Contohnya Dalam Bisnis
- 11 Cara Menggali Potensi Diri Untuk Menunjang Perkembangan Karier
- 7 Rekomendasi Aplikasi Mockup Website Untuk Kamu Coba
- Kenali Router, Fungsi, Bedanya Dengan Modem, Dan 6 Jenisnya
- 5 Tips Supaya Betah Saat Kerja Di Luar Kota
Sumber:
- sendpulse.com
- thebalancesmb.com
- snov.io