Revolusi industri 4.0 dan transformasi digital telah membuat perusahaan membutuhkan digital talent agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Sayangnya, banyak negara yang masih mengalami kesenjangan antara kebutuhan dan keberadaan digital talent ini, termasuk Indonesia.
Namun, sebelum membahasnya lebih jauh simak penjelasan mengenai apa itu digital talent dan upaya apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut melalui ulasan berikut.
Baca juga: 3 Cara Membangun Digital Mindset yang Pebisnis Wajib Miliki
Apa itu Digital Talent?
Digital talent adalah karyawan yang dapat beradaptasi dengan teknologi - EKRUT
Digital talent adalah karyawan berbakat yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital dan memahami tentang keberadaan industri 4.0.
Dilansir dari BCG.com, setidaknya dalam sebuah perusahaan digital akan ada enam bidang yang banyak membutuhkan digital talent seperti:
Bidang Digital Business
Bidang pekerjaan ini akan mendemonstrasikan kepemimpinan di semua tahapan model bisnis digital dan mengarahkan perusahaan menuju kepada kesuksesan secara digital.
Profesi yang dibutuhkan ada dalam ranah pekerjaan ini seperti Digital Transformation Manager dan Digital Venture Strategist.
Bidang Digital Marketing
Bidang pekerjaan lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan digital talent adalah digital marketing. Di bidang ini biasanya digital talent dibutuhkan untuk membuat konten, berinteraksi dengan pengguna secara online hingga mengatur branding perusahaan.
Contoh profesi yang kerap ada di bidang digital marketing ini adalah Social Media Strategist hingga Community Manager.
Baca juga: Panduan kerja: 100 hari pertama sebagai Community Manager
Bidang Digital Development
Digital Development akan banyak berhubungan dengan ranah pembuatan produk atau layanan secara digital. Sumber Daya Manusia yang kerap dibutuhkan dalam bidang ini contohnya seperti UX/UI Design dan Product Manager.
Bidang Analisis
Seperti namanya, bidang ini akan membantu perusahaan membuat analisis berdasarkan data yang ditemukan. Biasanya bidang ini akan banyak diisi oleh profesi Data Scientist hingga Business Intelligence Specialist.
Ranah Industri 4.0
Bidang lainnya yang membutuhkan keberadaan digital talent adalah pekerjaan yang telah mengaplikasikan konsep industri 4.0 dalam pengoperasiannya.
Kebanyakan profesi yang bekerja di bidang ini adalah virtual manufacturing engineer hingga automation engineer yang harus banyak memahami tentang robotic.
Ranah Scrum
Bidang pekerjaan yang mengelola proses pengembangan dan cara kerja yang lebih agile, seperti scrum master.
Baca juga: 6 Tahap scrum yang perlu dijalankan product developer
Mengenal Digital Talent Scholarship
Untuk mengatasi kesenjangan itu, Kominfo kemudian membuat program yang diberi nama Digital Talent Scholarship - EKRUT
Data dari World Bank menyebutkan bahwa Indonesia kekurangan digital talent sebanyak 9 juta dalam 15 tahun terakhir.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, Kominfo membuat program yang diberi nama Digital Talent Scholarship 2020 demi menghasilkan 600 ribuan pekerja terampil.
Program ini terbuka bagi lulusan SMK, D3, D4, S1, pelaku industri dan ASN/PNS/TNI/ Polri untuk melakukan upskilling atau reskilling.
Digital Talent Scholarship sendiri merupakan program beasiswa pelatihan intensif yang diberikan kepada 60 ribu peserta, dengan tujuan meningkatkan daya saing dan keterampilan di bidang teknologi dan informasi sebagai bagian dari program prioritas pembangunan nasional.
Untuk diketahui bahwa ini bukanlah pertama kalinya program digital talent diadakan.Program ini sudah berlangsung sejak tahun 2018 dengan diikuti oleh 1.000 peserta, lalu pada 2019 diikuti oleh 25 ribu peserta dan pada tahun ini meningkat akan menghasilkan 60 ribu peserta.
Pada tahun 2020 ini, program digital talent Kominfo menghadirkan tujuh program akademi di antaranya:
1. Fresh Graduated Academy (FGA)
Program pelatihan digital talent yang diperuntukkan bagi lulusan D3, D4 dan S1 dari bidang TIK, MIPA atau teknik lainnya yang dibuktikan dengan ijazah/SKL dan tidak sedang bekerja.
Program ini terselenggara atas kerjasama Kominfo dengan 55 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Setidaknya ada tujuh program akademi yang disediakan di antaranya:
- Java Programming.
- Database Design and Programming with SQL.
- Cloud Computing.
- CCNA Network Engineer.
- CCNA Cyberoperation Specialist.
- Data scientist
Nantinya melalui akademi ini peserta akan menerima pelatihan sebanyak 210 jam pelatihan (JP) secara daring kemudian di akhir pelatihan tersebut, kamu akan diberikan pembekalan berupa pengembangan soft skills selama 12 jam pelatihan.
Menariknya pelatihan kali ini diselenggarakan dengan beberapa mitra perusahaan teknologi global seperti IBM Indonesia, Oracle Academy, Red Hat Academy, Amazon Web Service (AWS) Educate dan Cisco Networking Academy.
2. Vocational School Graduate Academy (VSGA)
Program lain dari akademi digital talent scholarship adalah diperuntukkan bagi lulusan pendidikan vokasi seperti SMK, D3 dan D4 di bidang Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, Animasi, TIK, Elektro, dan Multimedia bagi mereka yang belum bekerja.
Dalam menyelenggarakan program ini, Kominfo menggandeng 37 perguruan tinggi dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di seluruh Indonesia.
Adapun pelatihan yang akan diberikan di antaranya pelatihan tentang soft skill development, uji kompetensi/ sertifikasi dan pelatihan technical skills, dimana para peserta akan mengikuti pelatihan ini secara daring selama 102 jam mata pelajaran. Di akhir sesi pelatihan ini, peserta akan disertifikasi kompetensi berbasis SKKNI oleh LSP.
Baca juga: Tips menguasai soft skill yang paling dicari perusahaan di 2020
3. Coding Teacher Academy (CTA)
Jika dua akademi di atas diperuntukkan bagi lulusan baru, kali ini program CTA diperuntukkan khusus bagi guru berstatus PNS atau Non PNS mulai dari jenjang pendidikan SD hingga pendidikan menengah.
Tujuan dari adanya akademi CTA ini adalah supaya guru dapat meningkatkan kompetensi teknis dalam bidang pemrograman, sehingga lewat kemampuan itu guru bisa mendidik dan mengajarkan kompetensinya kepada murid.
Bagi guru di jenjang pendidikan SD, SMP, Madrasah, SLB dan sederajat program pelatihan akademi ini akan dilaksanakan selama 32 jam dalam bentuk tatap muka.
Sementara bagi guru yang mengajar untuk tingkat pendidikan menengah seperti SMK atau SMA, maka akan diberikan pelatihan selama 102 jam pelajaran dalam bentuk daring dan juga tatap muka.
Dalam menyediakan program pelatihan akademi ini, Kominfo bekerja sama dengan global tech company untuk menyediakan modul, silabus, kurikulum dan instruktur.
4. Thematic Academy (TA)
Program akademi lainnya yaitu Thematic Academy, program ini diperuntukkan bagi 2.000 lulusan D3, D4 dan S1 di sektor industri tertentu yang kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan industri tersebut.
Melalui program ini, pelatihan akan difokuskan pada lima tema yang meliputi, IT Perbankan, Digital marketing, Big Data (for social science), IT Project Management, dan tema spesifik untuk eks buruh migran.
5. Regional development Academy (RDA)
RDA adalah program peningkatan SDM yang ditujukan bagi ASN khususnya di daerah pariwisata serta 122 kabupaten yang diprioritaskan. Sama seperti pelatihan lainnya, nantinya para ASN ini akan dibekali dengan lima tema pelatihan mulai dari:
- Smart city
- Analisis Media sosial
- Junior Graphic Designer
- Big data analytics
- Junior Network Administrator
Adapun bentuk pelatihan ini nantinya akan dilaksanakan dalam bentuk daring dengan durasi yang berbeda-beda dari tiap temanya.
6. Digital Entrepreneurship Academy (DEA)
Ini merupakan program digital talent Kominfo yang menyasar talenta-talenta di bidang UMKM, yang rencananya bisa menggaet sedikitnya 22.500 orang untuk diberikan pelatihan selama 2 hari atau 16 jam untuk mempersiapkan mereka mendukung industri 4.0.
7. Online Academy (OA)
Program terakhir dari akademi digital talent scholarship adalah program yang dirancang untuk memberikan beasiswa pelatihan dan sertifikasi bagi 1.000 peserta dalam bidang TIK.
Bekerja sama dengan perusahaan Global Technology Company, materi pelatihan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang IT, nantinya peserta akan dapat belajar secara daring dan menentukan waktu belajar secara mandiri sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Dilihat dari Instagram resmi Digital Talent Scholarship diperoleh informasi bahwa pendaftaran untuk setiap akademi ini berbeda-beda waktunya dan telah dimulai sejak awal tahun lalu.
Terakhir, informasi penutupan untuk program academy Thematic Academy baru saja ditutup pada 21 September lalu.
Supaya dapat lolos mengikuti program ini setidaknya ada dua tahapan seleksi yang akan kamu lalui, yakni seleksi administrasi dan substansi. Persyaratan untuk seleksi administrasi biasanya meliputi scan soft copy ijazah/ SKL, KTP hingga surat keterangan kerja dari perusahaan.
Baca juga: Bekerja dan belajar, daya tarik di startup
Setelah diberitahukan lulus dalam tahap tes administrasi, nantinya peserta akan mengikuti juga tes substansi dengan mengerjakan beberapa soal secara daring sesuai tema pelatihan.
Bila kamu lolos dalam tes substansi, maka kamu akan diikutsertakan dalam program academy yang kamu pilih.
Rekomendasi video:
Sumber:
- igi-global
- bcg
- digitalent.kominfo