Punya uang berlebih dan ingin menginvestasikan uang tersebut? Salah satu produk keuangan deposito bisa kamu coba. Pasalnya produk keuangan sekaligus investasi ini banyak dipilih karena keamanannya dan minim resiko.
Jika kamu saat ini sedang mempelajari tentang deposito dan ingin mengetahui seputar kelebihan serta kekurangannya, ada baiknya kamu membaca ulasan berikut.
Mengenal apa itu deposito
Deposito menjadi salah satu produk perbankan yang berguna untuk berinvestasi - EKRUT
Deposito adalah produk penyimpanan uang yang disediakan oleh perbankan dengan sistem penyetoran dana di awal, namun tidak dapat diambil sewaktu-waktu melainkan harus sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati bersama antara deposan (orang yang melakukan deposito) dan pihak bank.
Lantaran memiliki tenggat waktu, deposito juga kerap disebut dengan deposito berjangka. Adapun tenggat waktu penyimpanan deposito biasanya selama 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan hingga beberapa tahun sesuai kelipatan.
Hal ini karena sistem bank sudah mendukung automatic roll over (ARO) yakni perpanjangan deposito untuk jangka waktu yang sama, tanpa pemberitahuan atau pertegasan dari deposan.
Dari penjelasan di atas, sekilas deposito terlihat menyerupai tabungan berjangka. Akan tetapi perlu diketahui bahwa keduanya berbeda karena umumnya setoran awal deposito lebih besar. Misalnya, seperti di bank BCA saja untuk setoran awal minimal deposito adalah Rp8 juta.
Setoran ini juga hanya diberikan di awal saja, tidak dibayarkan tiap bulan seperti layaknya tabungan berjangka.
Lantaran nilai setoran awalnya cukup besar, tidak heran bila deposan bisa mendapatkan bunga yang besar ketimbang produk tabungan lainnya.
Adapun besaran suku bunga deposito tiap bank berbeda-beda. Contoh suku bunga untuk deposito di CIMB, nilainya adalah 5 hingga 5.25 persen tergantung tenor dan besaran depositonya.
Sementara deposito di bank Mandiri, suku bunganya mulai dari 4.25 hingga 5.25 persen tergantung tenor dan besaran depositonya.
Tak hanya mendukung setoran dalam bentuk mata uang rupiah, kini deposan juga bisa menabung deposito dalam bentuk mata uang asing yang dikenal dengan deposito valas.
Beberapa mata uang yang diizinkan tersebut seperti EUR, USD, JPY, SGD, GBP, AUD HKD dan CNH.
Baca juga: Gajimu 10 juta? Ini 8 cara menabung yang tepat untukmu
Jenis-jenis deposito
Salah satu deposito yang akrab ditelinga adalah deposito berjangka - EKRUT
Ada berbagai jenis deposito yang perlu kamu tahu sebelum memulai investasi dalam bentuk produk keuangan ini, di antaranya:
Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah konsep deposito yang hanya bisa diambil sesuai tenggat waktu tertentu. Jenis deposito ini bisa diterbitkan dalam bentuk perorangan atau lembaga.
Nantinya bank akan memberikan suku bunga secara sekaligus ketika jatuh tempo saat deposan mengambilnya, bukan bunga per bulan seperti tabungan biasa.
Orang yang dapat mengambil deposito ini, juga harus sesuai dengan nama yang tertera pada bilyet-nya.
Deposito on call
Jenis kedua dari deposito adalah deposito on call. Produk keuangan deposito on call ini menawarkan jangka waktu penyimpanan yang relatif singkat, minimal 7 hari maksimal 1 bulan.
Akan tetapi, setoran awal yang dikenakan untuk membuka akun deposito on call ini umumnya berjumlah besar, bisa mencapai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta sesuai ketetapan bank.
Sertifikat deposito
Sertifikat deposito ini sama seperti deposito berjangka pada umumnya yang memiliki tenggat waktu.
Perbedaanya adalah sertifikat deposito tidak mengacu pada nama seseorang atau suatu lembaga tertentu, sehingga siapapun pemiliknya bisa memperjualbelikan dan mencairkan jenis deposito ini.
Jika deposito berjangka sistemnya lebih condong seperti tabungan, maka sertifikat deposito ini sistemnya lebih ke arah investasi dan sudah termasuk ke dalam instrumen produk Pasar Uang.
Baca juga: Kesulitan menabung? Ini cara menabung uang yang efektif
Kelebihan dan kekurangan deposito
Sebelum mengikuti deposito pertimbangkan dulu keuntungan dan kerugiannya - EKRUT
Sebelum memastikan deposito menjadi pilihan produk keuanganmu, ada baiknya kamu mengetahui dulu kelebihan dan kekurangan dari deposito ini.
Kelebihan deposito
Adapun kelebihan dari deposito adalah:
- Memiliki resiko yang rendah karena biasanya deposito menawarkan bunga yang tetap untuk jangka waktu tetap. Selain itu, umumnya produk deposito juga telah mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Suku bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan menabung biasa.
- Kemudahan dalam akses bunga. Beberapa bank di Indonesia memberikan kemudahan kepada deposan untuk bisa mengambil bunganya atau mentransfer bunganya ke rekening yang diinginkan oleh deposan.
- Mengontrol pengeluaran yang impulsif, apalagi bagi orang-orang yang boros. Sebab, deposan tidak bisa mengambil dana deposito sewaktu-waktu karena akan dikenakan denda atau penalti.
Kerugian deposito
Selain itu, kerugian dari deposito yang perlu kamu pikirkan juga yakni:
- Sanksi dalam deposito bisa menjadi kerugian juga bagi deposan, sebab dana deposito yang diambil sebelum jangka waktu pengambilan tidak hanya menyebabkan penalti, tapi juga mengakibatkan hilangnya bunga dari deposito tersebut.
- Keuntungan deposito kecil jika dibandingkan dengan produk investasi lainnya. Belum lagi jika dihitung dengan pajak yang dibebankan kepada deposan.
- Tidak fleksibel, dalam hal untuk menambah setoran deposito. Sebagaimana kita tahu bahwa setoran deposito hanya bisa diberikan sekali di awal pembukaan.
- Tidak mendapatkan keuntungan ketika bunga bank tinggi, karena bunga deposito bersifat tetap.
Setelah membaca ulasan di atas, kini kamu bisa lebih memahami produk deposito ini dan mempertimbangkannya sebagai salah satu pilihan dalam berinvestasi.
Baca juga: 4 Cara memilih investasi properti yang tepat
Meski begitu, pilihlah bank dengan reputasi yang terjamin sebelum memutuskan untuk membuka deposito agar lebih aman dan keuntungan yang didapat lebih maksimal.
Sumber:
- cimb.niaga.co.id
- bca.co.id
- bisnis.com
- bi.go.id
- mozo.com
- accurate.id