Bagi sejumlah masyarakat yang mengikuti perkembangan ekonomi, pasti familiar dengan istilah deflasi. Istilah deflasi umumnya dikaitkan dengan istilah inflasi karena secara definisi, kedua istilah tersebut memiliki makna yang bertolak belakang. Deflasi adalah kondisi terjadinya penurunan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Berikut ini pengertian, faktor penyebab, jenis, dampak positif dan negatifnya.
Apa itu deflasi?
Kebalikan dari pengertian inflasi, deflasi terjadi saat seluruh harga barang turun - Freepik
Deflasi adalah kondisi terjadinya penurunan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu karena jumlah uang yang beredar relatif lebih kecil daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Bila diterka secara istilah, mungkin deflasi merupakan aktivitas ekonomi yang menguntungkan bagi para konsumen barang dan jasa, karena harga barang konsumtif maupun jasa akan jadi lebih terjangkau. Namun di sisi lain, dengan adanya aktivitas deflasi yang terus menerus pada suatu wilayah akan berdampak merugikan bagi beberapa pihak, terutama pihak produsen barang atau penyedia jasa pada wilayah tersebut.
Dampak deflasi akan membuat pihak produsen atau para penyedia jasa mengalami kerugian karena tak mampu menutup biaya produksi maupun biaya operasional. Bila deflasi ini terus berjalan berangsur mengikuti zaman, tak menutup kemungkinan akan berdampak pada pemberlakuan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh pihak produsen maupun penyedia jasa yang dirugikan. Semakin tinggi deflasi akan memacu tingginya potensi PHK yang akan diberlakukan.
Dari problematika deflasi, seringkali dikaitkan dengan kondisi perekonomian suatu wilayah yang sedang melemah, roda perekonomian yang terus melambat, karena permintaan konsumen yang meningkat dan adanya investasi yang merosot.
Baca juga: Masa depan dunia digital di tangan AI dan big data
Faktor penyebab deflasi
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya deflasi di suatu wilayah - Freepik
Beberapa faktor pemicu terjadinya deflasi pada suatu wilayah, antara lain karena adanya barang yang diproduksi secara massal di satu waktu yang sama. Sesuai dengan prinsip ekonomi, dimana semakin banyak barang atau jasa di pasar, maka akan semakin rendah harga dari barang atau jasa tersebut.
Faktor pemicu kedua terjadinya deflasi yang sering kali terjadi adalah karena menurunnya permintaan dari konsumen akan barang atau jasa secara signifikan. Maka dengan adanya hal tersebut, akan memicu terjadinya penurunan harga barang atau jasa pada suatu wilayah yang berdampak pada permintaan barang atau jasa yang kian melemah.
Selain dari aspek konsumen dan produsen, penyebab terjadinya deflasi juga bisa datang dari kebijakan pemerintah maupun bank sentral. Kebijakan akan suku bunga yang tinggi yang ditentukan oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter secara tidak langsung akan mendorong masyarakat untuk lebih menyimpan uang di bank terkait adanya bunga bank yang tinggi.
Dengan adanya hal tersebut, maka peredaran uang di masyarakat akan semakin sedikit, serta akan berdampak pada permintaan barang dan jasa di pasar yang kian melemah, sehingga cepat atau lambat deflasi akan segera terjadi pada suatu wilaya tersebut.
Baca juga: Kenali Fear of Missing Out (FOMO): Gangguan Kecemasan
Jenis-jenis deflasi
Kenali deflasi dalam beberapa jenis di bawah - Freepik
Berdasarkan jenisnya, deflasi terdiri menjadi dua kategori. Penjelasan dari jenis-jenis deflasi adalah sebagai berikut.
1. Deflasi strategis
Deflasi strategis adalah deflasi yang timbul akibat adanya sebuah penetapan kebijakan pemerintah maupun kebijakan bank sentral selaku otoritas moneter pada beberapa negara. Kebijakan tersebut berkaitan dengan pengendalian gejala-gejala konsumsi yang berlebihan pada masyarakat.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah diyakini tidak dapat menekan gejala konsumsi berlebihan pada masyarakat, melainkan mengakibatkan penurunan harga barang maupun jasa sehingga konsumsi masyarakat semakin meningkat.
Salah satu penyebab utama terjadinya deflasi adalah karena adanya kebijakan penurunan tingkat suku bunga yang dikeluarkan bank sentral dan pemerintah. Kebijakan ini mengakibatkan banyaknya masyarakat maupun pelaku usaha untuk sesegera mungkin menyimpan uang di bank demi mendapatkan bunga yang relatif besar.
Pada akhirnya, kondisi peredaran uang di masyarakat menjadi semakin sedikit dan terjadi penurunan harga barang maupun jasa. Deflasi ini berakibat negatif pada kestabilan perekonomian negara yang semakin menurun.
2. Deflasi sirkulasi
Deflasi sirkuler atau biasa disebut deflasi sirkulasi. Deflasi ini dapat disebabkan karena kondisi yang tidak stabil di dalam sebuah kondisi perekonomian. Deflasi ini akan berlangsung dalam transisi kondisi ekonomi yang stabil menuju ekonomi merosot.
Deflasi sirkulasi disebabkan oleh perilaku konsumsi yang menurun dan daya produksi yang meningkat. Kondisi ini diawali dengan adanya penurunan pembelian kebutuhan masyarakat terhadap barang ekonomis dan banyaknya produksi barang dengan jenis serupa dan berlebihan di waktu yang sama. Sehingga, mengakibatkan penurunan harga yang relatif dan signifikan.
Baca juga: Akuntan Publik: Pengertian, Bidang Jasa, Perizinan dan Tips
Dampak positif dan negatif deflasi
Tidak hanya berdampak negatif, deflasi juga memiliki sisi positif - Freepik
Dengan adanya deflasi pada suatu wilayah maupun negara, juga dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi perekonomian bisnis dan perusahaan maupun negara. Berikut ini merupakan dampak yang terjadi bila deflasi melanda di suatu wilayah maupun negara.
1. Dampak positif
Dampak positif yang akan terjadi bila deflasi terjadi pada suatu negara antara lain:
- Masyarakat mendapatkan harga barang yang murah
- Masyarakat dapat membiasakan hidup hemat
- Nilai mata uang rupiah akan lebih menguat
- Munculnya kesadaran menabung bagi masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan
2. Dampak negatif
Dampak negatif yang akan terjadi bila terjadi deflasi pada suatu negara antara lain:
- Terjadinya banyak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
- Investasi dan harga saham menurun
- Pendapatan sektor bisnis yang menurun
- Menurunnya upah minimum
- Mendorong lebih banyaknya kredit macet di perbankan dan lembaga keuangan
Baca juga: 5 Contoh Surat Keterangan Penghasilan yang Baik dan Benar
4 Cara mengatasi deflasi
Paling tidak, ada empat cara untuk mengatasi deflasi - Freepik
Deflasi merupakan kondisi yang harus segera ditanggulangi oleh pihak pemerintah maupun bank sentral. Berikut ini merupakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi deflasi antara lain:
1. Menerapkan kebijakan moneter
Cara mengatasi deflasi yang pertama adalah dengan menerapkan kebijakan moneter. Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dengan menambahkan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
2. Menerapkan kebijakan non-moneter
Dengan mengimplementasikan kebijakan non-moneter atau kebijakan yang terjadi secara alamiah atas kesadaran tingkah laku masyarakat. Cara ini digadang-gadang sebagai cara paling efektif untuk mengentaskan deflasi. Kebijakan ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di kalangan masyarakat.
3. Menerapkan kebijakan fiskal
Ketiga, cara mengatasi deflasi adalah lewat penerapan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi disinflasi. Bentuk kebijakan berupa pengelolaan dan pembuatan strategi agar kondisi perekonomian menjadi lebih baik. Selain itu, pemerintah juga mengatur dan memperbarui pendapatan dan pengeluaran negara.
4. Politik diskonto
Cara mengatasi deflasi adalah melalui kebijakan politik diskonto. Ini merupakan kebijakan dari bank sentral dengan menurunkan tingkat suku bunga bank sehingga masyarakat akan menarik tabungan dari bank.
Dengan menurunnya tingkat suku bunga akan membuat investor menarik sejumlah dana dan memilih mencari laba melalui bisnis konvensional. Sehingga, jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan bertambah.
Baca juga: Venture Capitalist? Berikut Jenis Pendanaan dan Posisinya
Contoh deflasi
Deflasi memiliki beberapa contoh untuk diketahui - Freepik
Mungkin peristiwa deflasi terjadi tanpa disadari bahwa peristiwa tersebut merupakan deflasi. Berikut adalah contoh deflasi yang pernah terjadi.
1. Perluasan revolusi industri dunia
Pada abad ke-19 akhir saat teknologi mulai bermunculan, banyak industri berlomba-lomba memproduksi barang, akibatnya jumlah produksi berlebih. Karena pasokan barang meningkat drastis, maka harga barang semakin menurun.
2. Turunnya harga bahan makanan di Indonesia
Pada September tahun 2019, BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi mencapai angka 0,27%. Kondisi ini terjadi akibat sebagian besar harga komoditas makanan dan bumbu-bumbu seperti cabai rawit, ayam, cabai merah, dan telur menurun.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai deflasi. Berbeda dengan inflasi, fenomena deflasi yang parah jarang terjadi dalam suatu negara.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- kompas