Sebanyak 267 juta data pengguna Facebook tersebar di dunia maya. Hal ini ditemukan oleh pakar keamanan Bob Diachenko dan perusahaan teknologi Comparitech.
Adapun data yang diambil berupa nama lengkap, nomor telepon, ID pengguna Facebook, dan timestamp.
Jutaan data Facebook ini diperkirakan sudah tersebar selama 2 minggu, dan bisa diakses secara bebas.
Data-data ini bahkan sudah dibagikan di forum peretas yang dapat diunduh oleh siapa saja.
Kebanyakan dari data ini berasal dari warga negara Amerika Serikat.
Baca juga: Hacker ambil alih puluhan juta akun Facebook
Sementara untuk pelakunya, Diachenko mengatakan bahwa kemungkinan adalah para penjahat siber dari Vietnam dengan mengambil data melalui scraping ilegal atau penyalahgunaan Facebook API.
Nantinya, data pengguna yang terkumpul oleh para pelaku akan digunakan untuk mengirimkan SMS penipuan dalam jumlah yang besar dan kampanye spam.
SMS penipuan sendiri adalah kegiatan memperoleh informasi pribadi, berupa kata sandi dan info detail dengan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya dalam komunikasi elektronik.
Oleh sebab itu, pengguna Facebook patut curiga apabila menerima SMS tersebut.
Saat ini, Diachenko telah melaporkan kejadian itu ke layanan penyedia internet, sehingga akses data sudah tidak dapat dibuka kembali.
Untuk meminimalisir resiko peretasan, pengguna Facebook dapat mengatur ulang privasi di kanal Facebook, dengan cara:
- Pergi ke bagian pengaturan
- Pilih privasi
- Atur bagian privasi kamu di kolom hanya “teman” atau “hanya saya”
- Lalu pilih “tidak” pada pengaturan “Apakah anda ingin mesin pencari di luar Facebook menautkan ke profil anda”.
Baca juga: Karyawan NSO Group melaporkan Facebook ke Pengadilan
Sebelumnya pada 2018 lalu, Facebook juga sempat didenda sebanyak USD 5 milyar atau Rp 70 triliun oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika, lantaran membocorkan data pengguna sebanyak 85 juta oleh konsultan politik di Inggris Cambridge Analytica.
Rekomendasi Bacaan:
- Facebook luncurkan dompet digital Facebook Pay
- 8 Cara mendapatkan like banyak di Facebook yang tepat
- Langgar kebijakan privasi, aplikasi Facebook ini dihapus
Sumber:
Comparitech.com