Sebagian bisnis manufaktur, menggunakan cycle time sebagai alat pengumpulan data untuk mengetahui seberapa efektif operasionalnya. Bisnis perlu mengelola data cycle time agar bisa berkembang dan tumbuh di pasar industri. Meskipun ada metode pelacakan lain seperti matriks dan KPI, namun cycle time, lead time, dan takt time adalah beberapa metode pelacakan yang paling umum digunakan perusahaan manufaktur. Artikel ini akan mempelajari apa itu cycle time, tips, serta cara menghitung cycle time yang bisa kamu ikuti. Mari simak bersama, ya!
Baca juga: Apa itu model bisnis? Berikut pengertian, manfaat, dan 10 jenisnya
Apa itu cycle time?
Pengertian cycle time yang membantu bisnis makin produktif. (sumber: pexels)
Cycle time adalah bagian penting dari industri manufaktur. Cycle time adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu dari awal hingga selesai. Dalam arti kata lain, cycle time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit atau item dari awal hingga akhir.
Dengan cycle time, perusahaan dapat mengetahui kecepatan operasionalnya. Matriks pengukuran dengan cycle time memungkinkan perusahaan bisa mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk atau jasa. Sehingga, perusahaan bisa meningkatkan atau memperbaiki jika ada hal-hal teknis yang menghambat produktivitas dan efisiensi usahanya.
Baca juga: 6 Time management yang efektif dan membantumu
Kenapa cycle time penting?
Cycle time memberikan manfaat perhitungan efisiensi waktu produksi. (sumber: pexels)
Cycle time memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan waktu pengiriman produk dan memastikan pesanan pelanggan diterima sesuai tenggat waktu. Pengukuran cycle time biasanya dipakai ketika hendak menyiapkan proses pengiriman yang tepat waktu. Atau, ketika perusahaan dikejar deadline proyek, namun harus tetap memberikan hasil terbaik dan produk berkualitas. Perlu diingat, setiap bisnis pasti ingin memberikan kepuasan dan membuat pelanggannya senang. Dengan memanfaatkan cycle time, maka perusahaan bisa menjamin pengiriman tepat waktu untuk mencapai tujuan dan memberikan layanan prima bagi pelanggan.
Baca juga: Manajemen pemasaran: Pengertian, tujuan, tugas, dan strateginya
Tips menghitung cycle time
Tips perhitungan cycle time yang dapat kamu terapkan. (sumber: pexels)
Di bawah ini adalah beberapa tips menghitung cycle time dengan langkah yang mudah diikuti.
1. Teliti dan periksa ulang angkanya
Saat menghitung cycle time, penting untuk memeriksa ulang metode perhitungan, angka, serta satuan untuk memastikan perhitungannya akurat. Sebab, cycle time seringkali memakai perhitungan desimal besar.
2. Lakukan perhitungan secara rutin
Karena cycle time bisa menjadi matriks yang berubah-ubah, penting untuk melakukan perhitungan secara teratur. Melakukan perhitungan secara rutin, dapat memastikan keakuratan cycle time secara keseluruhan untuk membantu penyempurnaan proses produksi.
Baca juga: 12 Jenis Strategi Pemasaran yang Paling Efektif Beserta Contohnya
Cara menghitung cycle time beserta rumusnya
Menghitung cycle time dapat dilakukan dengan memahami rumusnya. (sumber: pexels)
Setelah memahami pengertian dan tips menghitung cycle time, mari pelajari cara menghitung cycle time beserta rumusnya. Untuk menghitung cycle time, kamu dapat menggunakan rumus di bawah ini.
Dengan mengingat rumus ini, ikuti lima langkah berikut untuk membantu menghitung cycle time untuk sebuah proyek:
1. Waktu produksi bersih (net production time)
Untuk menghitung cycle time, kamu perlu mengetahui besaran waktu produksi bersih atau net production time. Waktu produksi bersih adalah jumlah waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan proyek, biasanya diukur dalam jam.
Waktu produksi bersih dapat membantu memperhitungkan proses dan waktu tunda selama operasi produksi. Untuk menemukan waktu produksi bersih, kurangi waktu yang dihabiskan di luar proyek, seperti saat istirahat makan siang atau rapat, dari total waktu yang dihabiskan di tempat kerja per hari.
Contoh: Tim marketing menghabiskan 20 jam di luar proyek dan diberikan 100 jam untuk bekerja aktif pada proyek iklan sabun. Maka, waktu produksi bersihnya adalah 100 jam – 20 jam = total 80 jam.
2. Jumlah total barang yang diproduksi
Selanjutnya, hitung jumlah unit yang diproduksi selama proyek. Contoh: Perusahaan memproduksi 320 unit produk dalam suatu proyek.
3. Lakukan pembagian
Kemudian, setelah diketahui angka waktu produksi bersih dan jumlah total barang yang diproduksi, kamu tinggal membagi untuk mengetahui nilai cycle time.
Contoh: Jika waktu produksi bersih tim marketing adalah 80 jam, dan jumlah total barang yang diproduksi 320 unit. Maka, cara menghitung cycle time adalah 80 : 320 = 0,25.
4. Ubah nilai menjadi waktu
Setelah mendapatkan angka cycle time, penting untuk mengubahnya ke satuan waktu. Kamu dapat mengubah menjadi jam dengan mengailkan bagian desimal angka tersebut dengan 60. Contoh: 0,25 x 60 = 15 menit.
Baca juga: 4 Jenis Lead Time Beserta Fungsinya yang Berpengaruh
Bedanya cycle time, lead time, dan takt time
Perbedaan antara cycle time, lead time, dan takt time yang perlu diketahui. (sumber: pexels)
Di bawah ini adalah perbedaan antara cycle time, lead time, dan takt time yang perlu diketahui.
Cycle Time | Lead Time | Takt Time |
Dipakai untuk menghitung tingkat produksi | Dipakai sebagai gambaran proses produksi | Dipakai untuk dibandingkan dengan cycle time dan memahami status kemampuan produksi saat ini |
Digunakan untuk menyesuaikan waktu produksi agar bisa memenuhi permintaan pelanggan | Digunakan untuk meningkatkan produksi dan proses pengiriman/logistik | Digunakan untuk menghindari kelebihan/kekurangan produksi |
Dipakai untuk menyediakan data berharga dalam penyesuaian waktu tunggu | Digunakan untuk meningkatkan atau merestrukturisasi jadwal produksi |
Baca juga: Bisnis plan: Tujuan dan 6 Panduan Lengkap Membuat Proposal
Contoh menghitung cycle time
Simak cara menghitung cycle time dari contoh kasus. (sumber: pexels)
Agar lebih memahami cara menghitung cycle time, mari simak contoh kasus berikut ini.
Sebuah perusahaan pakaian online, PT Gaya Baru ingin mengukur cycle time yang dibutuhkan untuk memproses pesanan pelanggan. Pertama, PT Gaya Baru menghitung waktu produksi bersih terlebih dulu. Caranya, dengan melihat seberapa sering setiap pegawai menghabiskan waktu di luar pekerjaan, yaitu 1 jam (per hari). Selanjutnya, perlu ditentukan pula jumlah rata-rata shift setiap pegawai, yaitu 8 jam (per hari). Cara menghitung waktu produksi bersih adalah 8 jam – 1 jam = 7 jam waktu produksi bersih.
Sekarang, PT Gaya Baru akan menghitung jumlah total pesanan yang diproses selama tiap shift. Ternyata, ada 50 unit pakaian. Kemudian, untuk mendapatkan cycle time, PT Gaya Baru harus membagi waktu produksi bersih, yaitu 7 jam dengan jumlah total pesanan barang:
= 7: 50 = 0,14
Selanjutnya, kita akan mengubah desimal cycle time menjadi satuan waktu dengan dikalikan 60 menit.
0,14 x 60 = 8,4 menit
Jadi, total cycle time PT Gaya Baru adalah 8,4 menit per pesanan pakaian. Setelah diketahui cycle time, perusahaan dapat memutuskan apakah produksi mereka sudah efisien atau belum untuk tiap pesanan.
Baca juga: 10 Strategi promosi penjualan yang efektif dalam bisnis saat ini
Demikianlah pembahasan mengenai cara perhitungan cycle time beserta contoh kasusnya. Semoga bisa dipahami dan diterapkan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas produksi usaha. Nah, agar bisnis semakin melejit, EKRUT Media punya banyak tips menarik dan info berharga seputar dunia industri, marketing, hingga peluang kerja. Segera sign up EKRUT sekarang dan buka kesempatan karier yang lebih cemerlang di masa depan!
Sumber:
- tulip.co
- wrike.com
- isixsigma.com