Kata crowdsourcing mungkin tidak begitu familiar bagi sebagian orang. Meski begitu ternyata crowdsourcing ini bisa membantu mempermudah pekerjaan terutama yang berkaitan dengan bisnis.
Apa saja dan bagaimana cara kerja crowdsourcing? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu crowdsourcing?
Kata crowdsourcing ini pernah dituliskan oleh Jeff Howe di artikel yang ia tulis di Wired.com - EKRUT
Crowdsourcing adalah sebuah istilah yang pertama kali dituliskan dalam artikelnya Jeff Howe pada 2006 di situs Wired.
Dalam artikel itu Howe menceritakan bahwa crowdsourcing menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan orang banyak.
Howe mengangkat cerita salah satunya tentang seorang pegawai Museum Washington yang tengah mencari stok-stok foto untuk ditampilkan di museumnya. Beruntung saat itu ia menemukan situs iStockphoto yang menyediakan beragam stok foto yang berasal dari orang lain.
Situs seperti iStockphoto, Shutterstock, Wikipedia dan sebagainya itu merupakan contoh-contoh dari layanan crowdsourcing. Jadi, apa sebenarnya crowdsourcing?
Secara sederhana crowdsourcing adalah salah satu cara mengumpulkan ide, layanan atau konten melalui kontribusi sekelompok orang.
Sekelompok orang di sini maksudnya adalah pihak ketiga yang tidak ada ikatannya dengan bisnis, seperti karyawan atau pemegang saham.
Baca juga: Rapat Umum Pemegang Saham dan segala seluk beluknya
Jenis-jenis crowdsourcing
Crowdfunding jadi salah satu jenis dari crowdsourcing yang banyak dilakukan - EKRUT
Perlu kamu tahu bahwa, crowdsourcing adalah industri yang berkembang pesat dengan begitu banyak sub bagian. Jenis crowdsourcing yang kamu pilih pada akhirnya akan menentukan layanan apa yang akan diberikan.
Berikut beberapa jenis crowdsourcing yang perlu diketahui.
- Microtasking. Microtasking yakni dengan memecah tugas besar menjadi tugas kecil yang siap dilakukan oleh sebagian besar orang. Contoh kasus ini adalah saat Starbucks mencari desain piala terbaik pada 2014 lalu dan meminta pelanggan untuk memilihkan desain terbaik tersebut.
- Crowdfunding adalah saat sekumpulan orang membantu mendanai suatu proyek. Contoh dari crowdfunding di Indonesia adalah situs Akseleran, Kitabisa.com, GandengTangan, Kolase.com dan sebagainya.
- Crowdwisdom, yakni ketika perusahaan meminta masukan atau pendapat dari banyak orang melalui situs. Misalnya situs Yahoo Answer atau Quora.
Baca juga: Situs tanya jawab Quora PHK karyawan
Contoh pengaplikasian crowdsourcing yang sukses
Starbucks jadi salah satu perusahaan yang sukses mengaplikasikan ide crowdsourcing - EKRUT
Sudah banyak perusahaan yang berhasil melakukan crowdsourcing ini. Beberapa contohnya bisa kamu lihat dalam uraian berikut:
- Starbucks yang sejak tahun 2008 lalu telah sukses mengumpulkan sekitar 216.000 ide di situsnya yakni melalui ideas.starbucks.com. Lewat situs ini pelanggan Starbucks dapat berbagi hal tentang pelayanan Starbucks yang dirasakan oleh pelanggan.
- Apple melaporkan telah mengumpulkan sekitar 9 juta developer dalam situs pengembang yang sempat dibuat oleh perusahaan itu.
- Google melalui aplikasi barunya Crowdsource meminta pengguna untuk menyumbangkan solusi terkait permasalahan umum dari produk dan layanan Google.
- Narasi TV beberapa waktu lalu bersama Kitabisa.com dan PMI telah berhasil melakukan crowdfunding untuk donasi Corona dengan jumlah mencapai Rp 9 miliar
Manfaat menggunakan crowdsourcing
Salah satu manfaat adanya crowdsourcing adalah dapat menekan anggaran - EKRUT
Crowdsourcing mampu menawarkan solusi bagi perusahaan yang memiliki permasalahan rumit namun dengan anggaran yang terbatas.
Selain itu, melalui crowdsourcing juga perusahaan dapat memaksimalkan peran pelanggan untuk dapat meningkatkan pelayanan. Beberapa manfaat lain dari crowdsourcing meliputi:
- Menghemat waktu dan uang sebab dengan mengumpulkan orang-orang profesional biasanya membutuhkan biaya yang lebih mahal. Akan tetapi mengumpulkan orang secara digital dapat memperluas parameter input dan menekan biaya.
- Mampu menciptakan brand ambassador. Lantaran crowdsourcing mengumpulkan saran positif dari audiens di mana audiens bisa menjadi bagian dari duta merek bisnis.
- Mempertahankan keterlibatan pelanggan. Dengan cara menyediakan medium bagi mereka untuk menyampaikan saran guna menciptakan layanan dan produk yang bagus bagi mereka
- Mempromosikan inovasi. Dengan crowdsourcing dapat membiarkan sekelompok orang berpartisipasi dalam inovasi yang tengah dibuat oleh perusahaan.
- Cakupan pemasaran dan media. Crowdsourcing dapat menjadi sumber pemasaran dan peliputan media yang hemat biaya dan sangat bagus.
Meski crowdsourcing memiliki berbagai macam manfaat, akan tetapi cara ini tidak dapat diaplikasikan pada semua proyek bisnis. Apalagi bila proyek itu bersifat sensitif untuk perusahaan dan melibatkan kekayaan intelektual.
Selain itu bila perusahaan ingin melakukan crowdsourcing jangan sampai dalam aktivitas proyek tersebut, perusahaan kehilangan kontrol sebab dapat menjadi ancaman untuk reputasi brand.
Baca juga: Mengenal pentingnya branding dalam bisnis
Itulah beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang crowdsourcing. Menarik bukan? Ke depan kamu pun bisa mendiskusikan untuk membuat program serupa terutama bila itu berkaitan dengan peningkatan produk dan layanan. Kamu mungkin dapat mengaplikasikan crowdsourcing ini dalam proses yang kerap kali dilakukan oleh UX Researcher.
Bisa dilihat bahwa beberapa brand di atas sudah berhasil mencoba. Tak menutup kemungkinan bisnis kamu pun juga bisa. Namun ingat, segala proyek crowdsourcing itu tetap harus memiliki kontrol ya.
Sumber:
- Sproutsocial.com
- Braineet.com
- Wired.com
- Fieldagent.com