Ketika dihadapkan pada krisis, hal pertama yang dicari karyawan adalah seorang pemimpin.
Pasalnya, sosok pemimpin dianggap paling tahu bagaimana menyelesaikan masalah dan mengambil langkah-langkah yang harus diperlukan di tengah situasi krisis tersebut.
Itu sebabnya penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki skill crisis leadership, apalagi di tengah situasi penuh ketidakpastian seperti yang terjadi pada beberapa waktu terakhir ini. Kenapa? Agar lebih jelas, simak penjelasan berikut ini.
Apa itu crisis leadership?
Seorang pemimpin akan diuji kemampuannya saat menghadapi krisis - EKRUT
Pada dasarnya crisis leadership adalah kemampuan untuk memimpin di bawah tekanan yang terjadi akibat krisis.
Kemampuan ini penting dimiliki seorang pemimpin di sebuah organisasi atau perusahaan karena mereka yang dapat membuat perbedaan terhadap orang-orang yang terkena dampak dari krisis yang dihadapi.
Pasalnya, dalam kondisi krisis, pemimpin diharap dapat mampu mengurangi ketidakpastian, memberi laporan tentang apa yang sedang terjadi, mengapa hal itu terjadi dan apa yang harus dilakukan.
Lantas apa membedakan crisis leadership dan manajemen krisis?
Perbedaan manajemen krisis dan crisis leadership adalah pada dasar pemecahan masalah.
Manajemen krisis berdasar pada protokol dan metode-metode yang sudah distandarisasi perusahaan. Sementara crisis leadership didasarkan pada prinsip dan nilai seorang pemimpin itu sendiri.
Tipe-tipe krisis yang mungkin dihadapi perusahaan
Setiap ancaman yang datang secara tiba-tiba dapat dianggap sebagai krisis bagi perusahaan - EKRUT
Krisis sendiri dapat dipahami sebagai keadaan bencana besar atau serangkaian peristiwa yang mengancam tujuan strategis, reputasi, atau kelangsungan hidup organisasi.
Ada tiga elemen yang mendasari suatu peristiwa dikatakan sebagai krisis bagi perusahaan, yaitu dinilai sebagai ancaman bagi organisasi,adanya elemen kejutan, dan waktu pengambilan keputusan yang singkat.
Adapun krisis yang dihadapi perusahaan, umumnya dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
- Routine events, krisis yang dapat diprediksi oleh perusahaan sehingga prosedur penanganan pun dapat direncanakan sebelum kejadian. Misalnya seperti rencana likuiditas.
- Novel crises, krisis yang menunjukan dampak dan frekuensi yang tidak biasa. Tidak ada perusahaan yang memiliki perencanaan untuk mengatasi jenis krisis ini karena dianggap terlalu besar dan tidak dapat diprediksi. Contohnya seperti bencana alam, serangan teror, sabotase atau penipuan. Kemampuan mengambil keputusan dan berpikir strategis seorang pemimpin akan diuji di sini.
Baca juga: 7 Cara mengambil keputusan agar tidak salah langkah
Karakteristik yang dibutuhkan pemimpin saat menghadapi krisis
Pemimpin yang dapat menghadapi krisis harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat - EKRUT
Kemampuan yang dibutuhkan pemimpin untuk membimbing tim atau perusahaan ketika krisis tentu akan berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan saat membantu tim bertumbuh.
Adapun karakteristik yang dibutuhkan dalam menerapkan kemampuan crisis leadership adalah:
- Kemampuan merasakan. Pemimpin harus mampu merasa dan menyadari situasi bahkan dalam ketidakpastian untuk menentukan kemungkinan dampak dan ancaman. Mereka harus memahami situasi dengan cepat, jelas dan cepat.
- Pengambilan keputusan. Pemimpin harus mampu membuat keputusan di tengah informasi,nilai dan risiko yang bahkan saling bertentangan untuk menghasilkan keputusan terbaik walau dalam waktu terbatas.
- Koordinasi. Pemimpin harus menyadari bahwa krisis tidak selalu dapat dikelola secara linear dan hierarkis. Perlu ada komunikasi yang ringkas dan efektif untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan krisis.
- Memberi makna. Kemampuan ini mengacu pada manajemen konflik sebagai bagian komunikasi politik terhadap para pemangku kepentingan
- Belajar. Pemimpin perlu menyadari bahwa ada pelajaran yang selalu bisa dipetik dari krisis.
Mengimplementasikan crisis leadership
Dibutuhkan komunikasi secara aktif dari pemimpin ke anggota saat krisis mencuat - EKRUT
Situasi krisis yang dihadapi akan selalu menguji keterampilan seorang pemimpin. Tidak hanya sebatas harus mengambil keputusan dengan cepat, pemimpin juga tidak boleh gegabah dan harus memberi solusi dengan tepat.
Agar berjalan secara efektif, perhatikan beberapa hal dalam menerapkan crisis leadership, seperti:
1. Memimpin dengan tegas
Ini adalah hal penting selama krisis terjadi. Namun CEO tidak selalu menjadi pilihan ideal untuk memimpin respon tersebut. Jajaran eksekutif lain C-level dan manajer dalam beberapa kasus juga dapat melangkah maju untuk memberi dukungan.
2. Berkomunikasi secara aktif
Berkomunikasi secara aktif penting dilakukan selama krisis terjadi. Tidak hanya di level internal karyawan, namun juga komunikasi ke luar seperti kepada para pelanggan, klien, investor dan vendor.
Pastikan pesan yang disampaikan tetap terkontrol. Namun ingatlah bahwa kejujuran dan transparansi sangat penting.
Kamu juga dapat menunjuk manajer krisis sebagai juru bicara dan sumber informasi tunggal terutama untuk komunikasi ke luar.
3. Lakukan analisa berkelanjutan
Alih-alih hanya berpegang pada analisa pertama terhadap krisis, cobalah untuk lebih fleksibel merangkul informasi baru yang datang.
Analisa informasi tersebut untuk menentukan apakah rencana yang kamu siapkan harus dibuat ulang atau disesuaikan. Dengan begitu kamu dapat mengelola krisis dengan lebih efektif.
4. Bersiap untuk hal tidak terduga
Pahamilah bahwa di bawah tekanan ekstrim, individu dapat bertindak berbeda dari keadaan normal. Untuk mengatasi itu, kamu harus memiliki batasan dengan tidak menjadi satu-satunya orang yang menghadapi krisis tersebut.
Rencanakan kapan dan bagaimana kamu dapat memasukan peran dari pihak lain untuk membantumu mengelola dan mengatasi krisis tersebut.
5. Bangun kepercayaan dengan tetap tenang dalam menghadapi kekacauan
Dalam krisis, kamu perlu meraskaan urgensi dengan tetap berkepala dingin. Pasalnya, semua orang akan mengawasimu. Karena itu jagalah emosi dan lakukan semua dengan tenang
Pasalnya meski dalam beberapa situasi kamu tidak bisa mengendalikan krisis dengan seratus persen, namun kamu memiliki peran untuk mengendalikan respon tim.
Justru dengan menjaga semua orang tetap tenang dan fokus, kamu dapat lebih efektif dalam mengelola krisis ketimbang membiarkan kepanikan terjadi.
Nah, sekarang kamu sudah mengenal apa itu crisis leadership, bukan?
Meski krisis tidak selalu dapat diprediksi, tapi membekali diri dengan kemampuan crisis leadership tentu akan membantumu mengelola segala risiko yang ada dengan tepat. Salah satunya seperti ketika kamu dihadapkan pada situasi harus memimpin di tengah situasi ketidakpastian wabah Covid-19 seperti sekarang ini.
Sumber:
- deloitte.com
- The European Financial Review
- technofunc.com
- tuckerhall.com