Saat kamu ingin menampilkan iklan secara online dengan tujuan untuk brand awareness, CPM adalah salah satu opsi penghitungan biaya terbaik yang dapat kamu pilih. Apa itu CPM? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Apa itu CPM?
Facebook adalah salah satu contoh platform yang menggunakan CPM sebagai metode penghitungan (sumber: Pexels)
CPM adalah singkatan dari Cost per Mille atau Cost per Thousand yang berarti biaya per seribu, karena mille sendiri adalah bahasa latin yang berarti ribuan. CPM adalah opsi iklan berbayar di mana pengiklan membayar harga untuk setiap 1.000 impression yang diterima iklan tersebut. Contoh penghitungan untuk CPM adalah ketika iklan dihitung saat tampilan iklan sudah mencapai 1.000 tayangan, saat itulah pengiklan harus membayar biaya iklan.
Impression sendiri dihitung saat seseorang melihat sebuah kampanye di media sosial, mesin pencari atau platform pemasaran lainnya. Facebook dan Google adalah salah satu contoh platform yang menggunakan CPM sebagai metode penghitungan. Penghitungan CPM dilakukan oleh pengiklan untuk memahami apakah biaya iklan yang mereka bayarkan setimpal dengan hasil yang mereka raih. Pengiklan juga dapat menganalisis kualitas iklan mereka berdasarkan hasil dari perhitungan CPM iklan tersebut.
Banyak pengiklan yang menggunakan penghitungan CPM saat tujuan iklan mereka adalah brand awareness, saat ingin menyampaikan pesan tertentu, untuk menghasilkan trend agar dapat mengarah pada peningkatan traffic dan konversi. CPM hanya mengukur iklan yang telah tayang sebanyak 1.000 kali, tidak mengukur apakah iklan tersebut di klik atau tidak. Untuk mengukur berapa kali sebuah iklan diklik, biasanya metode yang digunakan adalah click-through rate (CTR). Namun pengiklan juga sering mengukur keberhasilan kampanye CPM dengan mengukur CTR-nya.
CPM adalah metode penghitungan biaya iklan yang banyak disukai oleh pemilik platform karena mereka dibayar hanya untuk menampilkan iklan. Walaupun begitu, tarif CPM sendiri tergolong rendah, sehingga platform-platform ini membutuhkan traffic yang tinggi untuk dapat menghasilkan uang dari iklan CPM. Pada tahun 2021, rata-rata CPM iklan di Facebook dan Instagram mencapai $9 sedangkan rata-rata CPM di LinkedIn dan Twitter adalah sekitar $6,50.
Baca juga: 15 Jenis Iklan Mulai dari Konvensional hingga Digital beserta Objektif dan Contohnya
Perbedaan CPM, CPC, dan CPA
CPM adalah metrik untuk menghitung biaya iklan setelah dilihat sebanyak 1,000 kali oleh pengguna media sosial (sumber: Pexels)
CPM adalah salah satu metode untuk menentukan biaya iklan. Selain CPM, terdapat metode penetapan harga lainnya yaitu Cost per Click (CPC) atau yang sering juga disebut sebagai Pay per Click (PPC) dan Cost per Acquisition (CPA). Simak tabel berikut ini untuk memahami lebih dalam mengenai perbedaan CPM, CPC dan CPA.
Keterangan | CPM | CPC | CPA |
Singkatan | Cost per Mille | Cost per Click | Cost per Acquisition |
Definisi | Metrik yang digunakan untuk menghitung biaya iklan setiap 1.000 impresi | Metrik yang digunakan untuk menghitung biaya iklan setelah pengguna mengklik iklan | Metrik yang digunakan untuk menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi satu pelanggan baru |
Pembayaran iklan terjadi saat | Tampilan iklan (impression) telah mencapai 1.000 tayangan | Saat iklan diklik | Saat terjadi pembelian setelah mengklik iklan |
Paling umum digunakan untuk | Kampanye yang berfokus pada funnel awareness | Kampanye yang berfokus pada funnel consideration atau conversion | Kampanye yang berfokus pada funnel conversion |
Rumus | CPM=Total biaya iklan/Total Impresi x 1000 | CPC=Total biaya iklan/Total klik | CPA=Total biaya iklan/Total konversi |
Baca juga: Mengenal Advertising, Jenis, dan 4 Tips Merancang Strategi
Cara menghitung CPM
Rumus dari CPM adalah total biaya iklan dibagi total impresi lalu dikali seribu (sumber: Pexels)
Untuk menghitung CPM, kamu hanya perlu membagi semua biaya iklan dengan jumlah tayangan kemudian dikali seribu. Pengiklan harus membayar kepada platform tempat mereka memasang iklan setiap iklan tersebut tayang sebanyak 1.000 kali. Perlu diingat bahwa CPM yang lebih rendah tidak selalu menjadi indikator positif bagi pengiklan, karena traffic dengan kualitas buruk dapat menjadi faktor lain. Begitu juga untuk pemilik platform, memiliki biaya CPM yang tinggi tidak selalu berarti penghasilan yang lebih tinggi, karena beberapa inventaris iklan mungkin saja tidak terjual.
Rumus dari CPM adalah sebagai berikut.
CPM = Total biaya iklan x 1.000
Total impresi
Contoh menghitung CPM adalah ketika total biaya iklan yang dikeluarkan Rp6.000.000 dan total jumlah tayangan yang didapatkan Rp3.000.000. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut.
CPM = Total biaya iklan x 1.000
Total impresi
CPM = 6.000.000 x 1.000
3.000.000
CPM = 2 x 1.000
CPM = Rp2.000
Sehingga CPM untuk iklan tersebut atau biaya iklan setiap tayang 1.000 kali adalah Rp2.000.
Baca juga: Online Advertising: Pengertian, Manfaat, dan 15 Tipenya
Cara mengoptimasi CPM
Salah satu cara mengoptimasi CPM adalah dengan membuat visual dan copywriting yang menarik (sumber: Pexels)
Optimalnya iklan CPM membuat banyak platform sosial dan mesin pencari seperti Facebook dan Google menawarkan metode penghitungan CPM ini. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memaksimalkan kampanye CPM kamu, yaitu sebagai berikut.
1. Menargetkan orang yang tepat
Dengan menargetkan audiens yang tepat dan segmentasi yang disempurnakan, iklan yang kamu pasang dapat memiliki peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
2. Perhatikan tingkat frekuensi
Kamu harus bisa memperhatikan tingkat frekuensi iklan yang dilihat oleh audiens agar iklan tersebut tidak dilihat oleh akun yang sama lebih dari 3 kali. Makin kecil tingkat frekuensi iklan tersebut, maka akan lebih optimal hasil iklan yang kamu terima.
3. Menggunakan visual dan copywriting yang menarik perhatian
Jika kamu ingin mendapatkan hasil iklan yang optimal, pastikan visual dan copywriting iklan yang kamu buat menarik untuk dilihat dan dibaca. Sehingga audiens tertarik untuk memberhentikan iklan kamu yang sedang lewat di timeline mereka kemudian melihat, menonton atau membaca isi dari iklan tersebut, bahkan melakukan CTA yang kamu tawarkan.
4. Tambahkan bukti sosial
Cara optimasi yang terakhir, kamu dapat meyakinkan audiens dengan menyertakan bukti sosial berupa endorsement dari influencer atau review kepuasan dari pelanggan terhadap sesuatu yang kamu tawarkan di iklan tersebut.
Baca juga: Catat, ini 6 cara optimalkan media sosial untuk pemasaran
Itu tadi penjelasan mengenai definisi CPM hingga cara menghitungnya. Semoga dapat membantumu membuat iklan terbaik dengan hasil optimal, ya! Kamu tertarik bekerja memegang media sosial? Yuk, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Sumber:
- publift.com
- sproutsocial.com
- investopedia.com