Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu pernah dipertemukan dengan situasi yang memerlukan negosiasi. Negosiasi dapat berlangsung di tempat kerja, sekolah, pasar, dan di berbagai tempat lain yang terdapat aktivitas manusia. Agar memudahkan saat bernegosiasi, kamu dapat membaca beberapa contoh teks negosiasi. Yuk, cari tahu pengertian, ciri-ciri, struktur, dan contoh teks negosiasi di bawah ini!
Baca juga: Pengertian, Tujuan, Manfaat, 3 Jenis Negosiasi, dan tahapannya
Apa itu teks negosiasi?
Teks negosiasi adalah teks bentuk interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan. (Sumber: Pexels)
Bersumber dari laman Investopedia, negosiasi adalah diskusi strategis yang menyelesaikan masalah dengan cara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Dalam negosiasi, masing-masing pihak mencoba membujuk pihak lain untuk setuju dengan sudut pandangnya. Dengan bernegosiasi, semua pihak yang terlibat berusaha menghindari pertengkaran dan setuju untuk mencapai beberapa bentuk kompromi. Lalu, apa itu teks negosiasi? Teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Teknik Negosiasi dalam Pekerjaan
Ciri-ciri teks negosiasi
Ciri-ciri teks negosiasi adalah menghasilkan kesepakatan. (Sumber: Pexels)
Teks negosiasi tentu memiliki ciri khas sendiri yang membedakannya dengan teks-teks lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri teks negosiasi yang perlu kamu pahami:
- Menghasilkan kesepakatan
- Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
- Memprioritaskan kepentingan bersama
- Sarana untuk mencari penyelesaian
- Mengarah pada tujuan praktis
Baca juga: 10 Tips Negosiasi Gaji yang Perlu Kamu Pertimbangkan
Struktur teks negosiasi
Struktur teks negosiasi adalah orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. (Sumber: Pexels)
Dalam menyusun teks negosiasi, terdapat susunan atau struktur yang perlu kamu perhatikan. Struktur teks negosiasi terdiri dari orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, dan persetujuan. Penjelasan selengkapnya mengenai struktur teks negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi
Orientasi berisi pendahuluan berupa pemaparan situasi dari pihak pertama dan kedua. Dari sini bisa diketahui bagaimana posisi dari kedua belah pihak.
2. Permintaan
Permintaan merupakan konsep kedua belah pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan menuju tahap selanjutnya.
3. Pemenuhan
Pemenuhan di sini adalah tindakan dari pihak pertama yang memenuhi permintaan dari pihak kedua.
4. Penawaran
Penawaran adalah alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi.
5. Persetujuan
Persetujuan adalah proses memilih solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah pihak. Dalam persetujuan ini, terdapat kesepakatan atau kesimpulan antara kedua belah pihak.
Baca juga: Bagaimana sih Caranya Nego Gaji agar Tetap Terlihat Wajar?
3 Contoh teks negosiasi
Beberapa contoh teks negosiasi. (Sumber: Pexels)
Untuk memudahkan kamu memahami teks negosiasi, kamu bisa melihat beberapa contoh teks negosiasi berikut ini.
1. Contoh teks negosiasi jual beli smartphone
Berikut ini adalah contoh teks negosiasi jual beli smartphone.
Orientasi Pembeli: "Selamat siang, Mbak." Penjual: "Siang, Mas. Ada yang bisa kami bantu?" Pembeli: "Saya mau lihat smartphone merk A, Mbak." Penjual: "Mau yang seri berapa, Mas? Terdapat banyak seri yang tersedia, mulai dari harga Rp8 juta sampai Rp25 juta." Permintaan Pembeli: "Saya mau lihat dulu yang harga Rp15 jutaan, Mbak." Penjual: "Ini barangnya, Mas. Silakan dilihat dulu." Penawaran Pembeli: "Harganya bisa kurang nggak, Mbak?" Penjual: "Untuk pembayaran cash, kami bisa berikan potongan harga Rp500 ribu, Mas. Jadi, harganya Rp14,5 juta." Pembeli: "Apa tidak bisa ditambah lagi potongan harganya, Mbak?" Penjual: "Mohon maaf belum bisa, Mas." Persetujuan Pembeli: "Baik, Mbak. Kalau begitu, saya jadi beli. Pembayaran cash ya, Mbak. Ini uangnya." |
2. Contoh teks negosiasi pengajuan kredit
Berikut ini adalah contoh teks negosiasi pengajuan kredit.
Orientasi Pengusaha: "Selamat pagi, Pak." Pihak bank: "Selamat pagi. Selamat datang di Bank ABC. Ada yang bisa saya bantu?" Pengusaha: "Tentu, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit." Permintaan Pengusaha: "Maksud kedatangan saya adalah ingin mengajukan kredit untuk mengembangkan usaha saya." Pihak bank: “Baik, Pak. Saya coba bantu. Boleh tahu, berapa besar jumlah kredit yang ingin Bapak ajukan?” Pengusaha: "Saya mengajukan kredit sebesar Rp500 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman itu?" Pihak bank: "Sebelumnya mohon maaf, Pak. Jumlah pinjaman yang Bapak ajukan terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberikan pinjaman kepada Bapak sebesar Rp200 juta?" Penawaran Pengusaha: "Apa tidak bisa lebih dari itu, Pak? Menimbang saya telah menjadi nasabah bank ini selama 7 tahun lamanya." Pemenuhan Pihak bank: "Baiklah untuk Bapak, bank bisa berikan Rp225 juta. Bagaimana, Pak?" Pengusaha: "Saya minta tolong diusahakan bisa lebih dari nominal tersebut. Saya membutuhkan itu untuk mengembangkan usaha saya." Persetujuan Pihak bank: "Baiklah. Bank hanya mampu memberikan pinjaman maksimal sebesar Rp250 juta, Pak. Selanjutnya nanti mungkin bank bisa mempertimbangkan untuk kenaikan pinjaman setelah beberapa bulan ke depan." Pengusaha: "Baiklah. Akan saya ambil. Kalau bisa, uang dicairkan secepatnya." Pihak bank: "Kalau Bapak setuju, uang paling cepat bisa dicairkan besok." Pengusaha: "Baiklah kalau begitu. Terima kasih atas kerjasamanya." Pihak bank: "Sama-sama, Pak. Selamat pagi." Pengusaha: "Selamat pagi." |
3. Contoh teks negosiasi sewa rumah
Berikut ini adalah contoh teks negosiasi sewa rumah.
Orientasi Penyewa: "Selamat sore. Apakah saya bisa bertemu dengan pemilik rumah ini, Pak?" Pemilik: "Selamat sore, kebetulan saya sendiri. Dengan siapa?" Permintaan Penyewa: "Saya yang mau lihat-lihat rumah ini. Kemarin saya sudah kontak Bapak terlebih dahulu untuk bikin janji." Pemilik: "Oh iya, Pak, saya ingat. Bapak yang berminat itu, ya. Silakan masuk, Pak." Penyewa: "Terima kasih. Saya izin lihat-lihat rumahnya dulu ya, Pak?" Pemenuhan Pemilik : "Boleh. Silakan masuk saja, Pak." Penyewa: "Setelah saya cek masuk ke semua sudut ruangan, kondisinya masih bagus. Tapi, saya mau tanyakan dulu harga sewa dan yang lainnya, Pak." Pemilik: "Rumah tipe 36, luas tanah 90 meter persegi. Rencana akan saya sewakan Rp25 juta per tahun." Penyewa: "Wah, harganya cukup tinggi ya, Pak." Pemilik: "Harga setara dengan fasilitas yang didapatkan, Pak. Di sini airnya bagus, lingkungan aman, dan akses juga terjangkau, dekat dengan jalan utama. Untuk harga sewa, masih bisa nego, Pak." Penawaran Penyewa: "Kalau boleh saya mau nego di harga Rp20 juta. Bagaimana, Pak?" Pemilik: "Jangan, Pak. Mohon maaf sekali untuk penawaran harga segitu belum dapat, Pak." Penyewa: "Begini saja, pasnya di harga berapa, Pak?" Pemilik: "Paling di harga Rp23 juta, Pak." Persetujuan Penyewa: "Baik, Pak. Harga segitu saya masih oke. Ini saya beri tanda jadi dulu, ya Pak." Pemilik: "Baik. Sebentar, saya ambilkan kwitansi dan materai dulu, Pak." Penyewa: "Siap, Pak." Pemilik : "Ini, Pak. Silakan Bapak tanda tangan." Penyewa : "Terima kasih. Sudah sepakat, ya." Pemilik: "Sudah, terima kasih. Segera hubungi nomor yang sama untuk informasi kapan mau mulai menempati ya, Pak." Penyewa: "Baik, pak. Terima kasih. Saya pamit dulu." |
Baca juga: 7 Tips Sebelum Nego Gaji yang Harus Kamu Perhatikan
Itulah pengertian teks negosiasi dan contohnya. Dengan mengetahui teks negosiasi, semoga kamu bisa menerapkannya saat melakukan persetujuan terhadap sesuatu. Ikuti berbagai informasi tentang perkembangan karier melalui EKRUT Media. Selain itu, kamu juga bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, kalau kamu ingin mengembangkan karier dan mendapatkan pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT sekarang juga. Dengan EKRUT kamu bisa mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!
Sumber:
- brilio.net
- pinhome.id
- gramedia.com
- ruangguru.com