Content editor adalah salah satu profesi yang populer jika kamu terlibat dalam dunia penerbitan. Baik pada media offline maupun online, content editor pasti dibutuhkan. Ia bertanggung jawab pada isi konten sebelum naik cetak atau dipublikasikan. Untuk tahu lebih dalam siapa yang berhak disebut content editor hingga tanggung jawab dan skill yang harus dimiliki, simak ulasan berikut!
Apa itu content editor?
Content editor adalah mereka yang mengawasi proses penerbitan. (sumber: pexels)
Content editor atau editor konten adalah seseorang yang mengawasi kebutuhan penerbitan konten. Pekerjaan utama content editor adalah penyampaian konten berupa tulisan, visual, ataupun gabungan keduanya yang menarik kepada audiens yang menjadi target. Ini termasuk melakukan konseptualisasi, produksi, pengeditan, dan analisis konten.
Content editor mengedit konten untuk berbagai media, seperti situs web, platform media sosial, dan buletin. Mereka biasanya bekerja sama dengan tim pemasaran, penulisan, dan desain grafis untuk memastikan setiap konten tersampaikan dengan akurat. Baik dari segi pesan, nada, akurasi, hingga kualitas.
Baca juga: 7 Tren Content Marketing yang Dapat Kamu Terapkan di Tahun 2022
Tanggung jawab content editor
Content editor bertanggungjawab pada isi konten sebelum naik cetak atau dipublish. (sumber: pexels)
Pada dasarnya, content editor tidak hanya sebatas melakukan editing saja. Masih ada banyak tanggung jawab yang dipegang seorang content editor. Untuk lebih jelas, berikut beberapa tanggung jawab editor konten.
1. Pengawasan tim penulis
Secara umum, tim penulis bekerja untuk seorang editor. Meski konten yang diberikan penulis sudah melalui self-editing terlebih dahulu, akan tetapi untuk memastikan konten lebih berkualitas, perlu adanya peran editor. Pengawasan penulis dimulai dari mengingatkan deadline pekerjaan, mengoreksi, mengedit ejaan, tata bahasa, sampai sintaksis menjadi lebih bagus. Jika ada kesalahan dari penulis, maka tugas editor yang menyampaikannya.
2. Menyesuaikan hasil konten dengan keinginan perusahaan
Sebuah konten yang dibuat pasti ada standar tertentu dari perusahaan. Mungkin sudah disesuaikan oleh penulis, akan tetapi terkadang ada salah tafsir pengerjaan. Di sinilah tanggung jawab content editor dilakukan. Pemahaman job desk dari perusahaan harus dipahami content editor secara baik. Tujuannya agar hasil tulisan atau konten lain sesuai dengan yang diharapkan, tanpa kesalahan.
3. Berkolaborasi dengan rekan kerja
Tidak hanya berhubungan dengan tim penulis atau pembuat konten. Content editor juga wajib bisa bekerja sama dengan departemen lain. Misalnya, dengan tim desain grafis agar konten yang disuguhkan saling bersinergi satu sama lain.
4. Bisa menganalisis data dan SEO
Content editor juga bertanggung jawab menganalisis data. Tujuannya agar paham keterlibatan dan traffic pengunjung atau pembaca. Selain itu, pengetahuan tentang SEO dan praktiknya juga wajib dipahami agar artikel yang didistribusikan optimal kualitasnya.
Baca juga: 10 Jenis Artikel yang Umum dan Penting untuk Diketahui Seorang Penulis
Skill yang harus dimiliki content editor
Content editor tidak hanya tahu caranya menulis. (sumber: pexels)
Sebuah pekerjaan pasti memerlukan kemampuan khusus, seperti halnya content editor. Berikut ini merupakan skill yang harus kamu persiapkan jika tertarik menjajal profesi ini.
1. Tahu cara menulis yang baik
Walau bukan sebagai pembuat konten, editor tetap harus tahu cara menulis yang baik. Tujuannya agar saat bekerja bisa menganalisis kesalahan tulisan. Tahu artikel yang baik dan sesuai standar perusahaan juga wajib dipahami content editor.
2. Mampu berkomunikasi secara lisan
Saat menyusun strategi, mengembangkan, sampai menjadi sebuah konten yang utuh, editor harus bekerja dengan departemen lain. Agar apa yang disampaikan dimengerti tim lain, kemampuan menyampaikan informasi secara lisan harus dimiliki.
3. Mampu menggunakan sistem manajemen konten
Proses penyuntingan konten saat ini memang berpusat ke ranah digital. Tentu saja ada alat tertentu yang dipakai dalam hal editing. Tentu saja kemampuan yang diperlukan adalah bisa memakai optimasi mesin pencari, paham HTML, sampai optimasi keyword.
4. Dapat bekerja sama dengan tim
Profesi satu ini tidak jarang berkolaborasi dengan departemen lain. Terutama bagian penulis atau pembuat konten. Content editor menuntut pelakunya luwes dalam bekerja secara profesional, bahkan jika ada pendapat yang berseberangan.
5. Berorientasi pada detail
Editor bertugas mengedit konten agar tidak ada kesalahan yang terlihat. Oleh karena itu, orientasi kerjanya harus sangat detail, misalnya mengedit artikel. Tentu yang diperlukan adalah bisa mengoreksi detail setiap kalimat. Misalnya, ejaan, gaya bahasa, struktur artikel, sampai proses optimasi SEO dalam artikel.
6. Bisa manajemen waktu
Content editor acap kali bekerja di bawah tekanan deadline. Oleh karena itu, manajemen waktu adalah hal utama yang diperlukan. Content editor harus paham skala prioritas karena biasanya ada banyak konten yang mengantri untuk diedit. Pengelolaan kalender editorial bisa menjadi alat untuk memperjelas deadline. Makin pintar editor mengelola waktu, maka makin maksimal pekerjaan dan lebih produktif.
Baca juga: 6 Cara Menjadi Seorang Content Editor yang Baik
Cara menjadi content editor
Menjadi content editor bisa dilakukan secara otodidak maupun melalui jalur akademik (Sumber: Pexels)
Lantas, bagaimana cara menjadi content editor? Berikut beberapa langkah menjadi content editor dilansir dari indeed.
1. Memperoleh gelar akademis
Walau menjadi content editor bisa dilakukan secara otodidak, gelar pendidikan juga tidak kalah penting. Banyak content editor yang background pendidikannya adalah jurnalisme, bahasa, sampai komunikasi. Selama menempuh pendidikan akan ada beberapa proyek yang bisa kamu buat. Proyek seperti pembuatan konten dan sejenisnya bisa kamu masukkan ke dalam portofolio.
2. Mencoba untuk magang
Mulailah karier menjadi content editor melalui jalur magang. Selama bekerja magang, kamu bisa mengembangkan keterampilan dasar pembuatan konten. Pengalaman magang ini juga bisa kamu masukkan ke dalam portofolio maupun CV.
3. Membuat portofolio
Presentasikan portofolio pekerjaanmu dengan menarik agar perusahaan yakin memakai jasa editing yang ditawarkan. Selain itu, portofolio juga penting saat melamar pekerjaan di perusahaan sebagai content editor.
Baca juga: 8 Perbedaan antara Copywriter dan Content Writer, sudah tahu?
Bagaimana mengumpulkan informasi yang menarik dalam sebuah portofolio? Kamu hanya perlu merangkum semua karya yang pernah dibuat. Misalnya, selama menjadi karyawan magang. Jika belum memiliki karya, tambahkan hasil praktik selama menempuh jalur pendidikan.
Suka dengan artikel di atas? Temukan juga berbagai artikel lainnya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- indeed.com
- betterteam.com
- becomewritertoday.com