Pernahkah kamu mendengar tentang competitive advantage? Competitive advantage adalah sebuah hal penting dalam dunia bisnis. Competitive advantage mengacu pada faktor atau atribut yang memungkinkan sebuah perusahaan tertentu untuk menghasilkan layanan atau produk yang lebih terjangkau serta berkualitas lebih tinggi dibanding pesaingnya. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang competitive advantage, pengertian, cara kerja, jenis, dan contohnya dalam bisnis berikut ini!
Baca juga: Wirausaha adalah: Pengertian, bedanya dengan wiraswasta, dan faktor keberhasilannya
Pengertian competitive advantage
Competitive advantage adalah suatu hal yang membuat barang dan jasa suatu entitas lebih unggul (freepik.com)
Competitive advantage adalah suatu hal yang membuat barang dan jasa suatu entitas lebih unggul dari semua pilihan yang ada atau suatu keadaan ketika sebuah perusahaan memiliki penawaran lebih baik yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Istilah ini sangat umum digunakan dalam bisnis, strateginya juga berlaku dalam organisasi, negara, atau individu dalam lingkungan yang kompetitif.
Dengan mengetahui competitive advantage, maka sebuah perusahaan akan lebih berpeluang untuk mendapatkan perhatian konsumen. Beberapa contoh dari competitive advantage yang biasa kamu temui antara lain, harga yang lebih ekonomis, bonus yang diberikan dalam bentuk produk dan jasa.
Competitive advantage output-nya, tidak selalu dalam bentuk produk akhir atau output yang diproduksi, tapi juga tenaga kerja yang kompeten sehingga memiliki pengaruh terhadap produk akhir. Sebagai contoh, pengecer yang mau menawarkan harga terendah, memiliki competitive advantage dibanding pengecer dengan harga tinggi. Tentu saja harga rendah ini akan sangat menarik konsumen dibanding harga standar.
Baca juga: 9 Kesalahan umum startup di tahun pertamanya
Cara kerja competitive advantage
Cara kerja competitive advantage (knowledge.insead.edu)
Seperti apa sih cara kerja competitive advantage? Untuk menerapkan teori bisnis ini dengan tepat, kamu harus menjalankan beberapa hal berikut:
1. Menganalisis pasar (market research)
Market research atau analisis pasar merupakan sebuah kegiatan penting yang bertujuan untuk melihat apa yang tengah dibutuhkan pasar sekarang ini dan apa yang sanggup perusahaan tawarkan demi mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Dengan melakukan analisis pasar, para produsen bisnis dapat terhindar dari inefisiensi karena sudah memiliki gambaran akan apa yang telah terjadi di pasar.
Tiga hal utama yang bisa dilakukan ketika menganalisis pasar untuk kebutuhan competitive advantage adalah menentukan siapa target pasar atau demografi, menentukan manfaat besar yang ditawarkan produk pada konsumen, serta menganalisis pesaing (cari tahu kekuatan dan kelemahannya).
2. Identifikasi kekuatan internal
Setelah melakukan market research, produsen bisa melihat kekuatan internal apa yang ia miliki sehingga mampu mengisi kekosongan yang ada di pasar demi memenuhi kebutuhan konsumen. Di fase ini, produsen dituntut untuk menjadi konsisten dengan apa yang sudah dilakukan.
3. Menentukan strategi
Selain menentukan kekuatan internal perusahaan, produsen juga harus menentukan strategi yang diinginkan. Sebagai contoh, membuat diferensiasi produk, membuat produk lebih unggul dibanding pesaing. Beberapa strategi yang dapat dilakukan bisnis demi mencapai competitive advantage antara lain:
- Strategi diferensiasi
- Strategi kepemimpinan biaya
- Pendekatan terfokus
- Strategi pencitraan merek
- Keuntungan jaringan
- Keuntungan sumber daya
4. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan selama proses produksi, tujuannya untuk meninjau kembali apakah produk atau jasa yang dibuat memiliki standar atau kualitas yang lebih baik dari para pesaing. Sebagai contoh, perusahaan ingin menawarkan harga yang kompetitif pada konsumen. Dari hasil tersebut, maka sebaiknya produsen meninjau ulang proses produksi dengan membuat rumusan penghematan bahan baku, supaya harga produk bisa ditawarkan lebih ekonomis tanpa harus mengurangi kualitasnya secara drastis.
Sebuah bisnis juga perlu menyesuaikan diri dengan pasar sasarannya untuk menciptakan permintaan, pendorong semua pertumbuhan ekonomi. Mereka perlu tahu persis siapa pelanggan mereka dan bagaimana membuat pengalaman konsumen akan produk yang ditawarkan jadi lebih baik.
Baca juga: Mengenal perusahaan dagang beserta 4 hal penting yang harus diperhatikan
Jenis-jenis competitive advantage
Jenis-jenis competitive advantage (linkedin.com)
Pada tahun 1985, Profesor Harvard Business School, Michael Porter menulis Competitive Advantage, sebuah buku bisnis yang menjabarkan tentang definisi competitive advantage. Dalam bukunya, Porter menjelaskan bahwa sebuah perusahaan harus menciptakan tujuan, strategi, dan operasi yang jelas untuk membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Budaya perusahaan dan nilai-nilai karyawan harus sejalan dengan tujuan tersebut. Porter meneliti ratusan perusahaan untuk mengidentifikasi tiga cara utama perusahaan mencapai competitive advantage, yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus.
1. Cost leadership
Cost leadership artinya perusahaan memberikan nilai yang standar dengan harga yang lebih rendah. Perusahaan melakukannya dengan terus meningkatkan efisiensi operasional, misalnya dengan membayar upah/gaji karyawan yang lebih rendah. Beberapa perusahaan mengkompensasi upah yang lebih dengan menawarkan fasilitas tidak berwujud seperti opsi saham, tunjangan, atau peluang promosi.
Sementara lainnya mengambil keuntungan dari surplus tenaga kerja tidak terampil. Seiring pertumbuhan bisnis ini, mereka dapat mendapatkan manfaat dari skala ekonomi, kemudian mampu membeli dalam jumlah besar. Walmart dan Costco adalah dua contoh competitive advantage yang diperoleh dengan membayar upah/gaji karyawan lebih rendah.
2. Diferensiasi
Diferensiasi berarti perusahaan memberikan manfaat yang lebih baik. Sebuah perusahaan dapat mencapai diferensiasi dengan menyediakan produk yang unik atau berkualitas tinggi. Yang ketiga adalah memasarkan dengan cara yang menjangkau pelanggan dengan lebih baik.
Perusahaan dengan strategi diferensiasi dapat menyasar harga premium, dimana biasanya margin yang dimiliki jauh lebih tinggi. Perusahaan biasanya mencapai diferensiasi dengan inovasi, kualitas, atau layanan pelanggan.
Inovasi berarti mereka memenuhi kebutuhan yang sama dengan cara baru. Contoh ini bisa kamu temukan dari Apple. iPhone yang diciptakan oleh Apple sangat inovatif karena menjadi handphone dengan kekuatan komputer. Karena yang dititikberatkan adalah kualitas, berarti harga dari produk yang ditawarkan jauh lebih tinggi.
3. Fokus
Fokus artinya para pemimpin perusahaan memahami dan melayani pasar sasaran mereka lebih baik dari kompetitor. Kunci dari strategi fokus yang sukses adalah memiliki target pasar yang sangat spesifik. Misalnya, bank komunitas menggunakan strategi fokus untuk mendapatkan competitive advantage.
Mereka menargetkan bisnis kecil lokal atau individu yang memiliki tingkat kekayaan tinggi. Target audiens mereka menyukai layanan spesial yang tidak dapat diberikan oleh bank-bank besar, dan para pelanggan rela membayar sedikit lebih mahal untuk mendapatkan layanan ini.
Baca juga: 4 Keuntungan Perdagangan Online Bagi Indonesia
Contoh competitive advantage
Contoh competitive advantage (marketing91.com)
Setelah kamu tahu tentang apa itu competitive advantage, apa jenisnya, dan bagaimana teorinya bekerja. Satu yang tak boleh tertinggal, memahami contoh-contoh dari competitive advantage berikut.
1. Startup penyedia transportasi online
Salah satu competitive advantage dari startup di Indonesia adalah Gojek. Bisa dikatakan produk layanan ini bukan yang pertama di dunia, akan tetapi Gojek sudah memiliki market-nya sendiri di Indonesia dengan pelanggan setianya. Dikenal sebagai startup sukses buatan anak bangsa, competitive advantage memberikan keuntungan pada Gojek dengan brand image-nya yang sudah melekat di masyarakat.
2. Majalah online
Jika dulu majalah hadir dalam bentuk cetak, kini kamu bisa menikmati majalah dalam bentuk online. Majalah online ingin mengambangkan keunggulan kompetitinya dibanding publikasi online lain. Mereka membuat artikel, kuis, survei, mengisi kuesioner, atau membuka diskusi di media sosial yang menarik audiens. Ini bisa menjadi competitive advantage yang positif.
3. Obat dengan hak paten
Obat-obatan yang beredar di pasaran tentu sudah melewati proses riset dan pengembangannya akan memiliki hak paten berjangka panjang. Sepanjang jangka waktu ini, obat tersebut hanya dapat dibuat oleh perusahaan pemegang lisensi.
Itulah mengapa di pasar kamu sering menjumpai istilah obat generik dan obat paten, dimana harga obat paten jauh lebih mahal dibanding generik. Obat bisa dikatakan generik saat hak patennya habis dan tidak mendatangkan royalti pada perusahaan pembuat, sehingga perusahaan pembuat obat paten dikatakan tidak memiliki sustainable competitive advantage karena keunggulannya terbatas pada jangka waktu.
Baca juga: Apa Itu Model Bisnis? Berikut Pengertian, Manfaat dan 10 Jenisnya
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan jika competitive advantage membutuhkan proses, strategi, dan juga pengembangan. Namun, sebuah perusahaan yang berhasil mendapatkannya, dapat memperoleh margin yang lebih tinggi dan kelangsungan bisnis berjalan dalam jangka panjang.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- thebalance.com
- info.populix.co
- corporatefinanceinstitute.com