Digital marketing masih menjadi strategi yang dianggap paling efektif agar brand bisa menjangkau audiens mereka. Namun, saat ini brand juga sudah mulai mempertimbangkan untuk melakukan strategi lain seperti community marketing agar dapat lebih dekat dengan target pasar mereka.
Apa itu strategi community marketing dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Apa itu community marketing?
Community marketing melibatkan brand untuk berinteraksi dengan pelanggan melalui lingkungan online - Unsplash
Community marketing atau dapat diartikan sebagai pemasaran berbasis komunitas adalah sebuah taktik yang melibatkan suatu brand atau bisnis untuk berinteraksi dengan grup (atau komunitas) yang beranggotakan orang-orang dengan kegemaran yang sama. Interaksi tersebut biasanya dilakukan melalui lingkungan online, seperti grup media sosial, situs blog yang tertarget, maupun forum diskusi online.
Strategi community marketing dibagi menjadi dua tipe yaitu, organik dan bersponsor. Komunitas organik adalah komunitas yang secara alami saling berinteraksi tanpa bantuan brand di dalamnya. Melalui komunitas yang dibangun tersebut, pelanggan dapat saling bertukar informasi, bertanya mengenai produk terkait, mengetahui ulasan produk, serta membuat asumsi mengenai brand tersebut.
Tipe komunitas kedua adalah komunitas yang disponsori dan dikembangkan oleh brand. Sebagai contoh ketika bagian pemasaran perusahaan membuat akun media sosial. Saluran tersebut tidak hanya memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi dengan sesama pelanggan tetapi juga dengan brand yang terkait.
Baca juga: 12 Jenis strategi pemasaran yang paling efektif
4 Manfaat community marketing
Menerapkan community marketing akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan - Unsplash
Jika kamu masih belum yakin apakah community marketing akan bermanfaat bagi bisnismu, coba simak terlebih dahulu keuntungan menggunakan pendekatan berbasis pemasaran komunitas seperti dilansir dari marketingcraft.getcraft.com sebagai berikut.
1. Memudahkan brand untuk berinteraksi dengan konsumen
Konsumen saat ini tidak hanya menggunakan produk atau layanan dari brand saja. Mereka juga ingin merasa didengar dan memiliki nilai penting terhadap perusahaan. Dengan mengembangkan strategi community marketing, brand memiliki wadah untuk mendengarkan hal-hal yang sedang menjadi perhatian pelanggan dan membuat konsumen menjadi tahu bahwa brand memiliki kepedulian terhadap mereka.
2. Dapat memberikan dukungan yang saling menguntungkan
Community marketing adalah cara yang bagus untuk membina hubungan dua arah antara perusahaan dengan konsumen. Ketika sebuah perusahaan sudah mendapat dukungan penuh dari komunitasnya akan membantu brand menghadapi persaingan dengan kompetitor. Pelanggan yang puas dapat menjadi pendukung utama brand perusahaan, membantu memasarkan produk perusahaan melalui ulasan, testimonial, dan promosi dari mulut ke mulut.
3. Memperkuat nilai brand
Melalui komunitas yang dibuat, perusahaan dapat menanyakan kepada audiens apakah nilai brand yang ingin disampaikan sudah tepat sasaran. Perusahaan juga dapat mengetahui bagaimana konsumen menangkap makna dari produk atau layanan yang ditawarkan? Apakah produk atau jasa tersebut penting bagi mereka dan dapat mempermudah mereka dalam menjalani hidup? Strategi ini juga dapat memperkuat nilai brand yang ingin diunggulkan sekaligus mempertegas unique selling point perusahaan.
4. Mendapat berbagai saran dan masukan dari pelanggan
Terkadang brand cukup sulit mencari tahu produk yang sedang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini yang menyebabkan inovasi sebuah produk gagal dan tidak laku di pasaran. Untuk meminimalisir hal tersebut, brand dapat mencari tahu apa yang benar-benar dibutuhkan oleh publik melalui komunitas. Melalui community marketing, perusahaan dapat mendengar masukan dari pelanggan, rekomendasi, serta saling menyemangati satu sama lain dalam meraih objektif yang telah ditentukan.
Baca juga: 9 Tren digital marketing 2021 yang perlu kamu siapkan
Contoh community marketing
Starbucks adalah salah satu brand yang berhasil menjalankan strategi community marketing - Unsplash
Tiga perusahaan berikut telah memiliki brand ternama dan gerai di berbagai negara. Mereka berhasil melakukan kegiatan pemasaran dengan membentuk dan mengelola komunitas online.
1. Starbucks
Sebagai sebuah perusahaan, Starbucks selalu menaruh nilai pada penyempurnaan produk serta prosedur dengan mengikuti feedback dari pelanggan. Pada tahun 2008, pendiri Starbucks, Howard Schultz, meluncurkan platform inovasi terbuka melalui My Starbucks Idea. Perusahaan ini menjadikan komunitas tersebut sebagai media konsumen sehingga setiap orang bisa menyampaikan ide kreatif mereka untuk kemajuan perusahaan.
2. Sephora
Sephora merupakan salah satu brand yang cukup berpengaruh dalam bidang perawatan tubuh dan kecantikan. Kemajuan perusahaan ini juga dipengaruhi oleh community marketing melalui Beauty Insider Community yang dibangun dan dikelola oleh perusahaan. Dalam platform ini, para anggota diberikan kebebasan berpendapat, saling bertukar tips seputar kecantikan, hingga membagikan ide-ide baru yang out of the box.
3. Lego
Lego Ideas merupakan website yang memungkinkan anggota komunitas mengunggah kreasi Lego mereka dan membagikannya kepada dunia. Pengguna lain dapat mengomentari kreasi tersebut serta membagikan dan mendukungnya. Bagian favoritnya ketika kreasi tersebut mendapatkan cukup banyak pendukung, perusahaan akan memproduksinya dan memasarkannya di toko-toko. Dengan tergabung dalam komunitas tersebut, para anggota tidak hanya dapat memberikan masukan tentang produk perusahaan tetapi mereka juga dapat mendesain produknya sendiri.
Baca juga: 7 Cara menulis artikel SEO friendly dengan tepat
3 Strategi community marketing yang efektif
Brand harus tetap konsisten membangun dan mengelola komunitas online - Unsplash
Membangun pemasaran melalui komunitas memang bukan sesuatu yang mudah. Namun, berbekal strategi di bawah ini, kamu harus yakin dapat menjalankan community marketing dengan lebih baik.
1. Berpartisipasi dengan aktif
Biasanya orang tertarik bergabung dengan komunitas online karena mereka saling menyukai suatu produk atau layanan yang sama. Mereka berada di sana karena ingin terhubung dengan orang lain untuk saling berbagi informasi dan mempelajari topik apa saja yang sedang diminati. Tidak ada orang yang bergabung dengan komunitas karena ingin mendapatkan iklan atau penjualan langsung dari perusahaan.
Dengan mengingat hal ini, perusahaan semestinya dapat menggunakan komunitas sebagai ruang untuk berpartisipasi dalam sebuah diskusi dan mengenal orang-orang yang berada di sana. Hal ini akan membuat perbedaan besar pada komunitas online yang kamu buat.
2. Mudah diakses
Berpartisipasi dalam komunitas online dan muncul secara konsisten di platform tersebut akan membantu membangun kepercayaan perusahaan. Fokuslah pada pelanggan serta kebutuhan mereka dengan berkomunikasi secara otentik. Tunjukkan bahwa kamu adalah manusia dan bukan hanya robot pemasaran dengan membantu mereka menemukan solusi yang tepat.
3. Tetap konsisten
Jangan mudah putus asa jika belum ada yang bergabung dalam komunitas yang kamu buat. Tetap konsisten dengan pendekatan yang dilakukan dan konten yang dipublikasikan. Dengan begitu, jaringan komunitas akan tumbuh secara alami dan terbangun kepercayaan dengan pelanggan.
Tidak hanya itu, kamu juga akan semakin memahami target audiensmu. Mendapatkan feedback yang konsisten dari pelanggan maupun calon pelanggan merupakan hal yang berharga, jadi yang harus kamu lakukan adalah dengarkan, libatkan, dan beradaptasi dengan mereka.
Community marketing dengan digital marketing merupakan dua strategi yang saling melengkapi. Kamu dapat mengkombinasikan keduanya untuk mencapai pemasaran yang optimal. Untuk tahu lebih lanjut mengenai tren digital marketing di tahun 2021, simak video berikut, ya.
Kamu juga dapat menjelajahi berbagai pilihan karier untuk posisi community marketing maupun digital marketing melalui EKRUT.
Sumber:
- disciplemedia.com
- searchenginejournal.com
- redcomm.co.id
- marketingcraft.getcraft.com
- study.com
- marketing-schools.org