Di zaman teknologi sekarang ini, faktor keamanan masih menjadi isu serius. Anda tentu tahu teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi Bitcoin. Nah, belum lama ini, Korea terkena satu musibah finansial yang cukup serius, sehubungan dengan mata uang virtual atau cryptocurrency. Bursa kripto Korea, yaitu Coinrail, diretas. Puluhan juta dolar pun mennguap. Kok bisa sih?
Kehilangan uang dari berbagai token
Singkat cerita, Coinrail telah kehilangan sejumlah token yang berasal dari mekanisme penggalangan dana, initial coin offering (ICO). Nilai seluruh token yang hilang, mencapai US$ 40 juta, atau setara Rp 558 miliar. Diduga, raibnya jutaan dolar token tersebut terjadi akibat ulah peretas pekan lalu.
Korea memang bukan negara dengan potensi untuk investasi kripto terbesar. Akan tetapi, Coinrail tetap termasuk satu dari 90 perusahaan, penyedia jasa pertukaran mata uang digital terpopuler di dunia saat ini.
Berdasarkan catatan rekening yang diduga milik hacker, ada jejak US$ 19,5 juta yang dilarikan. Dana tersebut berbentuk token NPX, yang berasal dari pembayaran ICO milik Pundi X. Masih ada US$ 13,8 juta (Rp 192 miliar) dari Aston X, token US$ 5,8 juta (Rp 80 miliar) untuk Dent, serta US$ 1,1 juta (Rp 15 miliar) dari Tron, milik Tiongkok.
Belum pastikan kompensasi
Menyikapi hilangnya dana tersebut, Coinrail belum buka suara soal kompensasi. Meski demikian, sejumlah proyek ICO telah memberikan pernyataan dan menyampaikan kondisi akibat aksi peretasan itu. Pundi menyatakan, serangan hacker ini menyebabkan, sekitar tiga persen token dari total volume token terkena dampaknya. Untuk sementara ini, semua aktivitas transaksi token dihentikan pascaserangan.
Token yang dicuri berhasil dibekukan. Nantinya, token yang telah dibekukan tersebut akan dihanguskan, supaya hacker tidak bisa menggunakannya. Sementara itu, Coinrail telah memindahkan sisa aset dengan nilai sekitar 70 persen dari seluruh saham perusahaan dari brankas. Pemindahan dilakukan selama penyelidikan kasus ini masih berlangsung.
Bitcoin terpuruk
Nilai Bitcoin pun belakangan menurun, menyusul dugaan peretasan tersebut. Selama dua pekan, nilainya sudah anjlook lima tersen. Meski demikian, Coinrail membantah kasus yang menimpanya telah membuat nilai Bitcoin anjlok.
Satu hal yang pasti, peristiwa perampokan token ini mengingatkan para penggunanya, bahwa sistem pertukaran uang digital belumlah sepenuhnya aman. Sebaiknya, pembeli mata uang digital menaruh token yang telah dibeli, ke dompet digital pribadi agar aman. Anda juga harus berhati-hati ya. Terutama, yang aktif dalam kegiatan perdagangan cryptocurrency.
Sumber:
bitsonline.com
techcrunch.com
ethereumworldnews.com