Ketika seseorang jenuh terhadap sesuatu, termasuk jenuh terhadap kariernya, orang tersebut punya kecenderungan untuk berhenti atau beralih dari karier yang telah digelutinya setelah sekian tahun. Fenomena ini biasa disebut dengan career switch.
Baca juga: Keren, ini 7 tanda kariermu sedang berkembang
Apa itu career switch?
Career switch kini tengah marak terjadi karena satu dan lain hal. (sumber: pexels)
Melansir dari Indeed, career switch adalah tindakan mengejar posisi atau profesi tertentu yang berada di luar lingkup posisi atau profesi yang kamu miliki sekarang. Misalnya, awalnya kamu bekerja di bidang medis. Namun, karena satu dan lain hal, kamu memutuskan untuk “banting setir” dan bekerja di bidang pemerintahan.
Selain berbeda bidang, orang yang melakukan career switch juga mengalami pergeseran posisi. Misalnya, selama beberapa tahun terakhir kamu memangku jabatan sebagai Manager HRD. Akan tetapi, karena melakukan career switch ke divisi yang sama sekali berbeda, jabatanmu diturunkan terlebih dahulu menjadi Assistant Manager karena masih perlu beberapa penyesuaian.
Adanya fenomena career switch membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mencoba hal baru dan belajar dari awal. Selain itu, dengan adanya career switch, orang-orang juga lebih mempunyai peluang untuk menyesuaikan jam kerja, kepuasan dalam bekerja, dan target kerja yang lebih cocok untuk dirinya.
Baca juga: 9 Hal yang Membuatmu Profesional dalam Dunia Kerja dan Cara Membangunnya
Rasa jenuh: salah satu penyebab terbesar terjadinya career switch
Rasa jenuh bisa jadi salah satu penyebab career switch. (sumber: pexels)
Ketika pekerjaan yang dilakukan setiap hari tidak lagi terasa menyenangkan dan hanya terasa seperti rutinitas, kamu mungkin berpikir untuk melakukan career switch, terlebih jika kamu adalah tipe orang yang menyukai tantangan. Bidang karier yang sudah dikuasai dan tidak lagi memberikan hal baru untuk dipelajari boleh jadi malah membuatmu tersiksa dan tidak berkembang sama sekali. Jika sudah seperti ini, career switch memang bisa dijadikan pilihan.
Selain adanya rasa jenuh, adanya perubahan value dan prioritas juga bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk melakukan career switch. Misalnya, kamu yang awalnya sangat mengedepankan pencapaian target boleh jadi berubah dan lebih ingin melakoni pekerjaan yang bisa menghadirkan work-life balance. Seiring berjalannya waktu, value kamu sangat mungkin berubah menjadi seperti itu. Hal yang sebaliknya juga bisa terjadi. Kamu yang awalnya mementingkan kenyamanan dan kesolidaritasan rekan kerja boleh jadi mengubah prioritas menjadi pencapaian secara finansial. Mengingat manusia adalah makhluk yang dinamis, hal semacam ini sangat wajar terjadi.
Tidak hanya faktor dari dalam diri manusia sendiri, ada juga faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya career switch. Salah satu alasannya adalah adanya keinginan untuk menyelaraskan kemampuan dengan kebutuhan industri. Berkembangnya teknologi sekaligus pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa pergeseran di bidang industri terjadi. Tidak sedikit perusahaan yang harus gulung tikar dan pegawai yang terpaksa dirumahkan. Supaya tetap dapat bertahan hidup dan meraih momentum, ada banyak orang yang memutuskan untuk melakukan career switch.
Masih berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19, alasan lain yang menyebabkan munculnya fenomena career switch adalah maraknya sistem kerja remote. Melansir dari U.S. Chamber, budaya kerja remote tampaknya akan menjadi kondisi permanen dalam dunia kerja. Dengan demikian, perusahaan mempunyai lebih banyak kandidat untuk direkrut dan calon karyawan punya lebih banyak perusahaan untuk dilirik. Di sinilah peluang career switch terjadi.
Baca juga: 12 Cara Membangun Networking untuk Menunjang Karier
Persiapkan rencana career switch-mu dengan matang
Buat rencana agar career switch jadi lebih mudah. (sumber: pexels)
Berpindah dari satu bidang ke bidang lainnya tentu bukan perkara mudah. Ada keharusan untuk belajar dari awal dan kemungkinan turun jabatan. Oleh sebab itu, simak delapan tips berikut ini jika kamu ingin melakukan career switch.
1. Tilik kembali motif dan value yang kamu punya
Sebelum memutuskan untuk melakukan career switch, pastikan kamu sudah mempertimbangkan motif dan value yang kamu yakini. Jika kamu melakukannya karena faktor internal, seperti merasa jenuh dan perlu tantangan baru, pastikan bidang pekerjaan yang kamu tuju bisa mengatasi hal tersebut. Jika kamu melakukan career switch karena faktor eksternal, seperti kondisi finansial atau adanya keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, pastikan hal tersebut tidak bertentangan dengan value yang kamu punya. Karena career switch adalah hal yang besar, kamu harus yakin bahwa kamu tidak akan berhenti di tengah jalan.
2. Lakukan riset terhadap bidang pekerjaan yang kamu incar
Penting bagimu untuk mengetahui seluk-beluk bidang pekerjaan yang nantinya akan kamu geluti. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang scope pekerjaan, salary, skill yang harus dikuasai, dan bootcamp atau kursus yang bisa membantumu belajar. Kamu bisa melakukan research di internet atau bertanya pada seseorang yang sudah terlebih dahulu bekerja di bidang tersebut.
3. Carilah seorang mentor yang bisa memberikan saran
Dengan mempunyai mentor, kamu bisa meminta pendapatnya dan menjadikannya bahan pertimbangan. Pengalaman yang ia miliki bisa kamu jadikan pembelajaran sehingga kamu mempunyai gambaran saat melakukan career switch.
4. Buat rencana dan realisasikan dengan tekun
Setelah melakukan riset, kamu bisa mulai membuat rencana dan target selanjutnya. Kamu bisa mulai menyusun jadwal pelatihan skill atau mencari sumber pengetahuan yang dapat mempertajam kemampuanmu. Buat rencana sedetail namun serealistis mungkin. Tidak perlu terburu-buru, yang penting sesuai dengan kapasitas diri.
5. Perluas jaringan pertemanan
Selain bisa mendapatkan lebih banyak informasi, dengan memperluas koneksi pertemanan, kamu juga bisa belajar dari orang dengan berbagai latar belakang juga kemampuan. Semakin banyak belajar, semakin mudah proses career switch-mu.
6. Perkuat skill yang sudah kamu miliki
Meskipun kariermu berganti, bukan berarti skill yang sudah lama kamu asah tidak terpakai lagi. Tetap pertajam kemampuan yang sudah kamu miliki karena siapa tahu, skill tersebut akan sangat berguna untuk bidang pekerjaanmu yang baru.
7. Melakukan rebranding terhadap diri sendiri
Ketika kamu sudah bekerja di satu bidang dan menjadi ahli, personal branding yang melekat padamu tentunya tidak jauh dari bidang pekerjaan tersebut. Apabila kamu memutuskan untuk melakukan switch career, kamu perlu melakukan rebranding terhadap resume, CV, atau bahkan profil LinkedIn. Dengan begitu, perusahaan yang berpotensi menjadi tempatmu meniti karier bisa mempertimbangkanmu.
8. Pertimbangkan untuk mengikuti kegiatan internship atau volunteering
Jika kamu ingin melakukan career switch namun masih ragu untuk meninggalkan pekerjaan lama, kamu bisa mencoba untuk mengikuti kegiatan magang atau menawarkan diri sebagai volunteer di lembaga nonprofit. Dengan begitu, kamu bisa mempunyai pengalaman langsung tanpa harus terburu-buru keluar dari pekerjaanmu yang sebelumnya.
Baca juga: Generalist vs Specialist: Harus Pilih yang Mana agar Karier Cemerlang?
Lantas, apakah career switch bijak dilakukan?
Pertimbangkan pilihan career switch sebelum benar-benar melakukannya. (sumber: pexels)
Career switch memang bukan hal yang mudah dilakukan karena banyaknya risiko yang mungkin harus dihadapi. Seseorang yang sudah ahli dan terbiasa pada satu bidang tiba-tiba harus beralih ke bidang yang bisa jadi sama sekali berlainan. Belum lagi adanya potensi menganggur, penurunan jabatan, dan kesulitan finansial selama masa transisi karier itu terjadi.
Kendati demikian, bukan berarti career switch adalah hal yang dianggap tidak bijak. Selagi alasan untuk melakukan tindakan tersebut kuat dan sudah ada pertimbangan-pertimbangan khusus, career switch justru bisa dianggap sebagai salah satu langkah cerdas. Tidak hanya menambah pengetahuan dan skill, seseorang juga mempunyai peluang yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri. Satu hal yang perlu diingat adalah seseorang yang melakukan career switch bukan berarti tidak setia dengan bidang pekerjaannya. Ia hanya ingin mengupayakan yang terbaik untuk dirinya sambil tetap menjalani hidup.
Baca juga: Fuad Hamidan: Tantangan Switch Career dari Developer menjadi Product Manager
Nah, itulah pembahasan mengenai career switch yang sekarang marak terjadi. Semoga bermanfaat untukmu, ya! Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- indeed.com
- uschamber.com
- masterclass.com