Keputusan resign selalu menjadi hal yang tidak mudah dilakukan terutama bila kamu sudah lama bekerja di perusahaan tersebut. Tidak ada yang salah dengan keputusan untuk resign, tetapi akan menjadi masalah ketika kamu tidak dapat membangun kesan yang baik di mata atasan dan rekan kerjamu setelah memutuskan untuk mengundurkan diri. Nah, supaya hal itu tidak terjadi, coba perhatikan cara resign yang baik di bawah ini.
Baca juga: Ekspektasi Atasan yang Ideal dan Alasan yang Membuat Karyawan Resign
Menulis surat pengunduran diri
Tulislah surat resign yang baik dan sopan agar tujuanmu dapat dimengerti oleh atasan - Pexels
Bila ingin meninggalkan kesan baik pada perusahaan lama, maka sebelum memutuskan untuk resign kamu sebaiknya membuat surat pengunduran diri. Adapun surat pengunduran diri yang baik, di dalamnya berisi beberapa bagian meliputi berikut ini.
- Sapaan atau salam pembuka pada atasan.
- Pemberitahuan pengunduran diri, jenis jabatan yang diemban di perusahaan lama, serta tanggal terakhir bekerja.
- Alasan mengundurkan diri.
- Ucapan terimakasih atas pengalaman bekerja yang diberikan.
- Bersedia memberikan bantuan dalam proses transisi jabatan.
- Sapaan atau salam penutup.
Sebagai catatan, kamu juga sebaiknya menuliskan surat pengunduran diri dengan sopan meskipun mungkin kesanmu terhadap perusahaan kurang baik.
Cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan atasan
Carilah waktu terbaik di mana kamu dapat berbicara dengan atasan untuk resign - Pexels
Berbicara kepada atasan secara langsung perihal resign menjadi perkara tidak mudah lainnya yang kamu lakukan. Sebelum berbicara langsung, sebaiknya kamu menentukan waktu yang tepat untuk itu. Carilah waktu di mana atasanmu tidak sedang sibuk, memiliki emosi yang kurang bagus, atau memiliki janji meeting dengan seseorang. Bila jadwal atasanmu terlalu padat, ada beberapa upaya lain yang dapat kamu lakukan seperti mengabarinya via telepon atau email. Saat waktu itu tiba, kamu dapat mengungkapkan alasan mengundurkan diri yang sebenarnya kepada atasanmu.
Ada tiga hal yang mungkin terjadi saat kamu mengutarakan keinginan untuk resign seperti berikut.
- Respons baik, di mana atasanmu menerima alasan pengunduran dirimu tersebut.
- Respons buruk, di mana atasanmu menolak, marah, atau merasa dikhianati atas keputusan tersebut. Bila respons dari atasanmu buruk, maka usahakan untuk tetap profesional.
- Respons membujuk, di mana atasanmu menawarkan kenaikan gaji yang lebih besar daripada gaji di perusahaan baru. Kamu dapat mempertimbangkan untuk tetap resign atau tetap bekerja di perusahaan lama.
Ajukan one month notice sebelum meninggalkan kantor
Pemerintah telah mengatur aturan one month notice untuk pegawai yang berniat resign - Pexels
Pemerintah melalui peraturan undang-undang telah mengatur permohonan pengunduran diri. Seperti dalam Undang-Undang Pasal 26 ayat 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang syarat mengundurkan diri yang berbunyi di bawah ini.
- Pekerja/buruh mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dengan disertai alasannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri.
- Pekerja/buruh tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.
- Pekerja/buruh tidak terikat dalam ikatan dinas.
Bila mengacu pada peraturan pemerintah, sebaiknya kamu mengikuti aturan notice period (satu bulan) ini sebelum resign dari perusahaan lama. Di samping itu, pemberitahuan satu bulan sebelum resign dibutuhkan perusahaan agar dapat mencari orang untuk menggantikan posisimu.
Baca juga: Contoh Surat Pengunduran Diri yang Profesional beserta Struktur Penulisannya
Memberitahukan kepada rekan kerja
Memberi kabar kepada rekan kerja bahwa kamu akan resign perlu dilakukan - Pexels
Kepergianmu di perusahaan tentunya akan meninggalkan kesan bagi teman-teman kerjamu. Mereka akan banyak bertanya alasanmu resign dan ke mana kamu akan pindah bekerja. Khusus untuk kolega terdekat, kamu tentunya dapat langsung berpamitan kepada mereka, bahkan kamu bisa mengajak mereka makan bersama sebagai bentuk perpisahan. Sementara untuk beberapa kolega yang tidak begitu dekat, kamu dapat memberikan ucapan perpisahan melalui email atau telepon.
Latih penggantimu
Berikan panduan bagi pengganti kamu di posisi tersebut untuk memperlancar proses transisi - Pexels
Jika kamu sudah mengetahui siapa yang akan menggantikan pekerjaanmu nanti, maka sediakan waktu untuk membantu penggantimu tersebut untuk mempelajari seluk beluk peran yang kamu pegang sebelumnya. Ini akan membantu mempercepat transisi penggantimu dan membantu tim agar tidak kehilangan produktivitas.
Jika tidak dapat secara langsung memberi pelatihan, kamu juga dapat meninggalkan panduan komprehensif yang mencakup proses kerja utamamu di posisi tersebut, saran dan kontak yang bisa mereka hubungi ketika memiliki pertanyaan. Melatih atau memberi panduan bagi penggantimu ini memang bukan langkah yang harus kamu lakukan. Namun, ini dapat menjadi tanda kamu menunjukkan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan mantan atasan selama ini. Kemurahan hati ini juga tentu akan meninggalkan kesan yang baik dan profesional kepada rekan-rekan kerjamu.
Selesaikan semua pekerjaan
Menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal sebelum resign - Pexels
Sebelum kamu meninggalkan perusahaan, jangan lupa untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang sedang kamu kerjakan dan juga pekerjaan yang sudah diserahkan kepadamu. Jika memang pekerjaan tersebut adalah sebuah proyek yang jangka waktunya belum selesai, pastikan bahwa pekerjaan terakhir yang kamu selesaikan akan mudah dilanjutkan oleh penerusmu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu dapat menuliskan panduan untuk penerusmu yang dapat mendemonstrasikan cara untuk mengerjakan proyek tersebut, apa saja hal yang sudah dilakukan serta rencana yang akan dilakukan untuk proyek tersebut. Walaupun mungkin banyak hal yang perlu kamu persiapkan dan lakukan saat kamu akan berpindah pekerjaan, tetapi tetap luangkan waktumu untuk menyelesaikan semua pekerjaanmu. Selain itu, penting juga untuk tetap bekerja keras, serta memberikan hasil terbaik dan maksimal di tugas-tugas terakhirmu sampai waktumu di perusahaan tersebut benar-benar berakhir.
Baca juga: Tips Menyampaikan Kata-kata Perpisahan Kerja yang Berkesan beserta Contohnya
Tetap membantu jika dibutuhkan
Berikan bantuan kepada relasi perusahaan yang masih membutuhkanmu - Pexels
Kamu mungkin banyak membangun relasi untuk perusahaanmu sehingga mungkin ada beberapa relasi kantor yang masih menghubungimu. Cobalah untuk tetap memberikan bantuan untuk menjembatani komunikasi antara relasi tersebut dengan kolega yang masih bekerja di kantormu.
Mungkin juga ada kondisi ketika kolega perusahaan lama akan menghubungimu untuk bertanya mengenai dokumen atau proyek yang sedang berlangsung. Hindari untuk tidak menghiraukan perusahaan lamamu, tetaplah memberikan bantuan semaksimal mungkin yang bisa kamu lakukan. Jika pun kamu sedang sibuk dan tidak bisa langsung memberikan bantuan, setidaknya berikan kabar kepada kolegamu tersebut agar mereka bisa menunggu dengan sebuah kepastian alih-alih mengabaikan pesan yang mereka kirimkan.
Kembalikan fasilitas kantor ke kondisi semula
Membersihkan meja dan membawa barang pribadi saat resign - Pexels
Saat kamu mendapatkan fasilitas dari perusahaan seperti komputer, laptop atau handphone, jangan lupa untuk mengembalikan kondisinya seperti semua. Contohnya seperti membersihkan semua dokumen pribadi yang kamu simpan di komputer. Dengan begitu, fasilitas tersebut dapat digunakan dengan lebih nyaman untuk staf lain. Selain itu, pastikan juga untuk membawa semua barang pribadimu yang masih tertinggal di kantor. Rapikan meja kerjamu atau area penyimpanan lain yang diberikan perusahaan sebagai fasilitas sehingga kamu meninggalkan semuanya dalam keadaan bersih dan rapi.
Minta rekomendasi kolega
Cobalah untuk meminta rekomendasi LinkedIn dari kolegamu sebelum resign - Pexels
Sebelum kamu meninggalkan perusahaan, cobalah untuk meminta rekomendasi dari bos dan kolegamu di kantor. Contohnya seperti opsi rekomendasi di platform LinkedIn. Rekomendasi ini dapat membantu kariermu di pekerjaanmu selanjutnya. Saat mengajukan hal ini, tetaplah bersikap sopan dan tekankan bahwa kamu memiliki pengalaman bekerja yang membuatmu tumbuh menjadi individu yang lebih baik.
Baca juga: Tips resign kerja setelah mendapatkan THR dan bonus
Berpamitan dengan teman sekantor
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih dan berpamitan dengan semua kolega - Pexels
Sebelum benar-benar pergi, jangan lupa untuk berpamitan dengan semua teman, kolega, bos, klien, juga vendor yang pernah bekerja sama denganmu. Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang. Kamu bisa menuliskan email atau bahkan memberikan bingkisan kecil yang dilengkapi dengan catatan pribadi kepada rekan kerja yang pernah bekerja bersamamu, bahkan office boy yang membantu membelikanmu makan dan membersihkan area kerjamu setiap hari.
Tetap menjaga hubungan baik dan silaturahmi dengan kolega
Tetap menjaga hubungan baik bahkan setelah resign - Pexels
Hal terpenting yang tidak boleh dilupakan adalah untuk tetap menjaga hubungan baik dan silaturahmi dengan semua teman, kolega, bos, klien dan vendor yang pernah bekerja sama denganmu. Pasalnya, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, kamu mungkin saja mendapatkan peluang kerja atau kesempatan baik lain dengan relasi yang telah kamu bangun di perusahaan sebelumnya. Tetap simpan semua kontak dan lanjutkan networking yang sudah kamu lakukan, contohnya via platform seperti LinkedIn, Instagram, atau Facebook, karena bukannya tidak mungkin kesempatan baik tersebut bisa datang saat kamu melihat posting dari relasimu di platform tersebut.
Baca juga: Ide alasan resign yang masuk akal dan profesional
Itulah beberapa tips cara resign yang baik agar citramu tetap positif di kantor lama. Semoga menginspirasi. Yuk, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Sumber:
- thecut.com
- forbes.com
- thebalancecareers.com