Hampir tiga minggu sudah Indonesia bergelut dengan wabah Covid-19, dan selama itu pula banyak perusahaan seperti startup mulai menutup operasional dan mempekerjakan karyawan secara jarak jauh.
Tentunya keadaan ini tidak mudah diterima oleh perusahaan lantaran banyak menimbulkan kerugian. Tapi, langkah apa saja kira-kira yang bisa diambil oleh perusahaan startup untuk bertahan di tengah Corona? Mari kita simak di sini!
1. Cara perusahaan bertahan di tengah Corona dengan mengontrol laju anggaran perusahaan
Kontrol laju kas anggaran perusahaanmu-EKRUT
Bila di hari-hari biasa sebelum Corona merebak, mungkin perusahaanmu bisa bebas menentukan berbagai macam kebijakan dalam penggunaan anggaran perusahaan, maka kini situasinya berbeda.
Tim manajerial haruslah teliti dalam mengatur alur pengeluaran anggaran supaya arus kas perusahaan bernilai positif. Maka dari itu tim manajerial harus menghitung berapa banyak anggaran bruto yang dikeluarkan, dengan cara:
- Menghitung berapa banyak anggaran yang dikeluarkan setiap bulan
- Berapa banyak variabel yang dikeluarkan seperti gaji, komisi perjalanan dan sebagainya
- Perhitungkan pendapatan riil yang masuk setiap bulan
Ada baiknya dalam keadaan ekonomi yang sulit sekarang ini, perusahaan menahan arus kas negatif demi menjaga keuangan perusahaan tetap sehat.
2. Cara perusahaan bertahan di tengah Corona dengan membuat model bisnis baru
Kamu pun bisa mulai memikirkan model bisnis yang baru-EKRUT
Cara startup agar bisa bertahan di tengah serangan Covid-19 adalah dengan memikirkan model bisnis yang baru.
Misalkan, bila layanan kamu tadinya berbasis Business to Business (B2B), mungkin kamu bisa mencoba layanan yang berbasis Business to Customers (B2C).
Cara lainnya kamu juga bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melakukan proses pemasaran secara langsung.
Seperti yang terjadi pada kebanyakan startup di bidang makanan, di mana mereka mulai membuka layanan secara online dan melakukan pengiriman kepada pelanggan.
Baca juga: Cari tahu pengaruh Corona terhadap bisnis startup di Tanah Air
3. Cara perusahaan bertahan di tengah Corona dengan menunda berinvestasi dalam R&D
Kurangi untuk melakukan R&D dalam perusahanmu-EKRUT
Setiap perusahaan tentu ingin maju dan berkembang salah satunya adalah dengan mengembangkan bidang research and development perusahaan.
Sayangnya langkah ini tidak pas dilakukan untuk saat ini karena kita tahu untuk melakukan R&D ini tentu tidak murah.
Ada baiknya, rencana pengembangan bisnis yang menyedot biaya besar kamu tahan hingga Corona mereda. Baru setelah wabah ini usai kamu bisa mengimplementasikannya.
4. Cara perusahaan bertahan di tengah Corona dengan menurunkan tarif pajak penghasilan perusahaan
Pemerintah juga mengeluarkan keringan dalam membayar pajak bagi badan usaha-EKRUT
Pemerintah telah mengeluarkan Perpu No 1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas ekonomi untuk penanganan Covid-19.
Dalam aturannya itu, salah satu kebijakan pemerintah adalah melakukan pemangkasan tarif pajak penghasilan (Pph) badan atau perusahaan dari yang tadinya 25 persen menjadi 22 persen.
Dalam pasal 5 ayat 1 disebutkan penyesuaian tarif pajak penghasilan dalam wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap akan mengalami penurunan pajak sebesar 22 persen yang berlaku pada tahun pajak 2020 dan 2021.
Sementara pada tahun 2022 akan ada penurunan pajak kembali menjadi 20 persen. Lalu pada pasal 5 ayat 2 disebutkan syarat pengurangan Pph bagi perusahaan ini mencakup tiga hal yaitu:
- Berbentuk perseroan terbuka
- Memiliki saham yang diperdagangkan di BEI minimal 40 persen
- Memenuhi syarat tertentu seusai aturan Peraturan Pemerintahan
Baca juga: Pemerintah bebaskan PPh 21 karyawan selama 6 bulan
5. Cara perusahaan bertahan di tengah Corona dengan melakukan restrukturisasi karyawan
Jalan terakhir adalah melakukan restrukturisasi organisasi dalam perusahaan-EKRUT
Menjadi hal yang sulit bagi perusahaan untuk bertahan di tengah wabah ini. Meski begitu perusahaan bisa menekan pengeluaran dengan mempertimbangkan untuk melakukan restrukturisasi organisasi.
Cara ini sebaiknya menjadi pilihan terakhir untuk dilakukan. Sebab, di tengah wabah seperti sekarang mencari pekerjaan baru tentu tidak mudah.
Jika kamu terpaksa untuk melakukan restrukturasi perusahaan, maka beberapa orang yang dinilai kurang produktif mungkin bisa jadi pertimbangan.Itulah lima cara yang bisa dipakai oleh perusahaan untuk bertahan di tengah wabah Corona ini.
Beberapa cara lain seperti pengurangan gaji karyawan juga sudah diimplementasikan oleh beberapa perusahaan seperti Grab dan Gojek. Para karyawan dan jajaran petinggi di dua startup ini akan mulai dikurangi gajinya sebesar 20- 25 persen per orang.
Meski terdengar merugikan bagi karyawan, namun langkah ini jadi salah satu upaya terbaik agar perusahaan tetap bisa bertahan di tengah pandemi ini.
Lagi pula, masalah Corona bukanlah masalah para petinggi manajemen saja bukan? Melainkan masalah bersama yang harus dicari solusinya sebaik mungkin.
Rekomendasi bacaan:
- Cara perusahaan mengatasi penyebaran virus Corona di kantor
- Daftar perusahaan yang telah beri donasi di tengah Corona
- Sederet dampak corona bagi negara-negara di dunia
Sumber:
- Venturebeat
- Coindesk