Beberapa orang kerap menyamakan gaji pokok dengan take home pay, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Take home pay adalah pembayaran upah yang diterima oleh karyawan di mana proses penghitungannya mempertimbangkan penambahan pendapatan rutin, pendapatan insidental serta dikurangi komponen pemotongan gaji. Agar memberimu gambaran lebih jauh tentang apa itu take home pay dan bagaimana cara menghitung take home pay, simak ulasannya berikut ini.
Apa itu take home pay?
Take home pay merupakan gaji bersih yang diterimakan oleh seorang karyawan atau pekerja (Sumber: Pexels)
Take home pay adalah pembayaran upah yang diterima oleh karyawan di mana proses penghitungannya mempertimbangkan penambahan pendapatan rutin, pendapatan insidental serta dikurangi komponen pemotongan gaji. Dalam definisi lain, take home pay merupakan jumlah pendapatan bersih yang diterima setelah dikurangi pajak, tunjangan, dan kontribusi sukarela dari gaji seperti asuransi atau iuran pokok karyawan.
Pemahaman mudah dari take home pay adalah seluruh pendapatan kotor dikurangi semua pengurangan seperti pajak penghasilan, kontribusi jaminan sosial dan kesehatan, dana pensiun, dan berbagai hal lain sesuai aturan perusahaan. Take home pay juga disebut gaji netto atau gaji bersih yang dibawa pulang oleh seorang karyawan.
Baca juga: Cara menghitung gaji prorata yang tepat
Komponen penghitungan take home pay
Ada tiga komponen penghitungan dari take home pay-EKRUT
Dalam pengertian tentang take home pay di atas, telah disebutkan beberapa istilah yang menyertainya seperti:
- Pendapatan rutin. Apa itu pendapatan rutin? Pendapatan rutin adalah komponen gaji rutin yang diberikan perusahaan kepada karyawan berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian tertulis yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan tidak tetap dan tunjangan tetap.
- Pendapatan insidental adalah pendapatan tidak tetap yang didapatkan oleh karyawan karena alasan tertentu, contohnya mendapatkan bonus, lembur, laba hingga prestasi dari perusahaan.
- Komponen pemotongan gaji bentuknya seperti iuran BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, PPh 21, utang atau tunggakan kepada perusahaan dan sebagainya.
Baca juga: Cara menghitung gaji prorata yang tepat
Komponen penghitungan upah
Antara komponen take home pay dan penghitungan upah keduanya berhubungan satu sama lain-EKRUT
Selain harus mengetahui tentang komponen penghitungan take home pay, kamu pun harus mengetahui tentang komponen penghitungan upah sebab keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Untuk memudahkanmu mengerti tentang hal tersebut, setidaknya pemerintah melalui Perpu Nomor 78 tahun 2015 sudah mengatur tentang tiga komponen upah mulai dari:
- Gaji pokok adalah upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan berdasarkan jenis pekerjaan atau tingkatannya. Besarnya gaji pokok ini didapatkan saat adanya kesepakatan dalam kontrak kerja terkait upah yang diinginkan oleh karyawan.
Dalam UU 78 tahun 2015 disebutkan, bila persentase gaji pokok ini sekitar 75 persen dari total gaji pokok dan tunjangan tetap.
- Tunjangan tidak tetap adalah pembayaran secara langsung dan tidak langsung yang dibayarkan secara tidak tetap kepada pekerja atau keluarganya dan terkadang dibayarkan tidak berbarengan dengan pembayaran upah pokok.
Contoh, tunjangan makan dan tunjangan transportasi yang diberikan atas dasar kehadiran karyawan.
- Sedangkan tunjangan tetap adalah pembayaran teratur yang diberikan kepada karyawan atau keluarga karyawan bersamaan dengan pembayaran gaji pokok.
Contoh tunjangan tetap yakni tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan makanan bila tidak berdasarkan kehadiran, tunjangan transportasi bila tidak berdasarkan kehadiran dan sebagainya.
Baca juga: Catat, ini tips ampuh agar kamu naik gaji!
Selain memahami 3 komponen upah di atas, kamu juga sebaiknya memahami tentang istilah Upah Minimum Provinsi (UMP). UMP adalah standar minimum yang digunakan oleh perusahaan untuk memberikan upah kepada pekerja, di mana setiap daerah memiliki nilai UMP yang berbeda-beda.
UMP ini penting untuk diketahui lantaran saat perusahaan memberikan tawaran gaji pokok, tentunya mereka juga akan mempertimbangkan UMP setempat dan pasaran gaji dari bidang pekerjaanmu.
Cara menghitung take home pay
Kamu dapat menggunakan rumus penghitungan take home pay di bawah ini untuk mendapatkan gambaran jelas-EKRUT
Agar semakin membuatmu paham, tidak ada salahnya kamu mempelajari terlebih dahulu tentang rumus dan cara menghitung take home pay. Adapun rumus menghitung take home pay adalah:
Take home pay = (Pendapatan rutin + pendapatan insidental) - (komponen pemotongan gaji)
Contoh:
Ezra adalah seorang karyawan swasta yang setiap bulannya memiliki gaji pokok Rp 5.000.000 per bulan. Setiap bulan Ezra mendapat tunjangan tetap makan sebesar Rp 500.000 dan kebetulan di bulan ini Ezra mendapatkan bonus sebesar Rp 3.500.000. Walaupun begitu, Ezra juga setiap bulan memiliki pemotongan pinjaman kredit laptop sebesar Rp 50.000 per bulan, pemotongan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Rp 200.000, serta pengurangan PPh 21 Rp 250.000. Lalu berapakah take home pay Ezra bulan ini?
Diketahui:
Gaji pokok Ezra : Rp 5.000.000
Tunjangan tetap makan Rp 500.000
Bonus Ezra : Rp 3.500.000
Komponen pemotongan gaji
Cicilan kredit laptop per bulan: Rp 50.000
Iuran BPJS Kesehatan + Ketenagakerjaan: Rp 200.000
Pajak PPh 21 Rp 250.000
Rumus THP
(Gaji rutin + pendapatan insidental) - (komponen pemotongan gaji) = THP
(Rp 5.000.000 + Rp 500.000 + 3.500.000) - (Rp 50.000 + Rp 200.000+ Rp 250.000) = THP
(Rp 9.000.000 - Rp. 500.000) = Rp 8.500.000
Jadi, take home pay yang di bawa oleh Ezra pada bulan ini adalah Rp 8.500.000
Begitulah penjelasan mengenai cara menghitung take home pay yang bisa kamu simak. Sederhananya, gaji pokok adalah salah satu komponen dalam penghitungan take home pay atau gaji bersih yang kamu terima setiap bulan.
Berikut ini adalah beberapa contoh slip gaji take home pay sebagai penjelas,
PT Dharma Eka Transindo |
SLIP GAJI Nama Karyawan : Ezra Teguh Nengah Suyasa
Gaji pokok : Rp5.000.000 Total : Rp9.000.000 Potongan Cicilan kredit laptop per bulan : Rp50.000 Total : Rp500.000
Drs. Pande Made Sukarsa |
3 Contoh perhitungan take home pay
Ilustrasi perhitungan take home pay. (Sumber: Pexels.com)
Untuk memperjelas lagi tentang slip gaji take home pay, berikut ini adalah tiga contoh perhitungan take home pay beserta contohnya.
1. Take home pay dua lajur
Take home pay dua lajur umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan komponen pendapatan dan pemotongan gaji yang beragam. Komponen pendapatan gaji ini dirinci dengan berbagai bentuk di dalamnya seperti tunjangan transportasi, lembur, BPJS, honorarium dan lainnya. Sedangkan komponen pemotongan gaji terdiri dari pengurangan jaminan hari tua, jaminan pensiun, PPh 21 dan asuransi kesehatan.
Contoh slip take home pay beserta komponen pengurangannya (Sumber: onlinepajak.com)
Contoh slip take home pay beserta biaya komponen pengurangnya (Sumber: asifah.com)
2. Contoh perhitungan take home pay sederhana tanpa potongan
Ngurah bekerja di PT Jaya Bali Wisata dengan gaji pokok sebesar Rp 4.000.000. Setiap bulannya, Ngurah mendapatkan tunjangan makan sebesar Rp 400.000 dan tunjangan transportasi sebesar Rp 200.000. Pada bulan tertentu saat musim liburan dan konsumen tinggi, Ngurah mendapatkan bonus sebesar Rp 5.000.000 dari prestasi kerjanya.
Untuk menghitung take home pay yang diterima Ngurah, maka bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:
Take home pay = 4.000.000 + 400.000 + 5.000 .000 + 200.000 = 9.700.000 |
Jadi total take home pay yang dimiliki Ngurah adalah Rp. 9.700.000,- (sembilan juta tujuh ratus ribu rupiah)
PT JAYA BALI WISATA Jalan Raya Diponegoro 45, Denpasar, Bali |
SLIP GAJI KARYAWAN (Oktober) Nama : Ngurah Adi Suryawan, S. Par.
Gaji Pokok : Rp4.000.000
Direktur Finansial PT JBW
I Gde Rai Swakarya, S.E., M.M. |
Contoh slip gaji take home pay tanpa potongan
Cara menghitung PPh pasal 21 dalam take home pay
Cara menghitung PPh Pasal 21 dalam take home pay (Sumber: news.ddtc.co.id)
Dalam beberapa perusahaan, penggunaan pajak penghasilan Pasal 21 dilakukan sebagai komponen pemotongan gaji. Hal ini dilakukan dengan berbagai dasar hukum yang di antaranya adalah UU No. 7 tahun 1983 dan UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, dan Permenkeu No. 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
Pemotongan PPh 21 merupakan pajak pemotongan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seseorang WPOP (Wajib Pajak Orang Pribadi) yang diambil dari gaji, upah, hingga tunjangan.
Peraturan tentang WPOP ini diatur dalam pasal 17 ayat UU No. 36 tahun 2008 tentang PPh yang menerapkan tarif pajak sebagai berikut,
- Tarif pajak sebesar 5% dikenakan kepada WPOP dengan penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000 per tahun
- Tarif pajak sebesar 15% dikenakan kepada WPOP dengan penghasilan di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 per tahun
- Tarif pajak sebesar 25% dikenakan kepada WPOP dengan penghasilan di atas Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 per tahun
- Tarif pajak sebesar 30% dikenakan kepada WPOP dengan penghasilan di atas Rp 500.000.000 per tahun
Cara mengelola take home pay dengan bijak
Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengelola uang take home pay dengan bijak - EKRUT
Setelah memahami cara menghitung take home pay, kini kamu juga perlu memahami bagaimana caranya mengelola take home pay dengan bijak, agar tidak menjadi pendapatan yang tak berarti.
1. Tetapkan konsep penghitungan THP dengan formula 50-30-20
Formula 50-30-20 ini adalah konsep pengeluaran dengan membuat pos-pos dimana 50 persen THP yang kamu miliki akan digunakan untuk kebutuhan seperti makan, membeli perlengkapan sehari-hari, transportasi dan sebagainya. Lalu pisahkan juga 30 persen dari THP untuk bentuk keinginan atau hiburan seperti menonton film, jalan-jalan atau melakukan hobi lain. Sementara 20 persennya disisihkan untuk menabung atau membayar tunggakan utang. Dengan cara ini diharapkan keuangamu semakin sehat.
2. Rencanakan dengan baik setiap proses mengeluarkan uang
Terkadang perencanaan menjadi hal yang diremehkan padahal perencanaan yang benar saat kamu mengeluarkan uang itu perlu lho, supaya dana yang kamu siapkan tidak berlebihan. Begitupun saat kamu berbelanja kebutuhan sehari-hari ada baiknya dipersiapkan dan dicatat segala keperluan dan pengeluarannya agar semakin hemat.
3. Investasikan keuangan kamu dalam bentuk lain
Selain ditabungkan di bank kamu juga bisa menyimpan uang dengan cara lain yaitu melalui bentuk investasi seperti investasi properti, reksadana, saham, sampai dengan menabung emas. Dengan beberapa alternatif ini kamu bisa menyiapkan tabungan jangka panjang dan tidak hanya mengandalkan tabungan simpanan semata.
Baca juga: 9 tips negosiasi gaji yang perlu kamu pertimbangkan
Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan untuk mengelola take home pay dengan bijak. Kini kamu sudah memahami apa itu take home pay dan bagaimana cara menghitungnya dengan begitu kamu akan lebih terbantu ketika sedang mempertimbangkan negosiasi gaji sebelum menandatangani kontrak kerja.
Sumber:
- online-pajak.com
- talenta.co
- moneynomad
- https://www.investopedia.com/terms/t/take-home-pay.asp
- https://jdih.esdm.go.id/peraturan/UU%20No.%2036%20Thn%202008.pdf