Ketika kamu memutuskan untuk menginvestasikan uang, perkiraan pengembalian aset investasi menjadi faktor yang penting untuk dipertimbangkan. Persentase tingkat pengembalian aset investasi tersebut dapat diukur melalui ROI atau return of investment. Agar semakin mengetahui apa itu ROI dan bagaimana cara menghitung ROI yang tepat, berikut penjelasan lengkapnya!
Baca juga: 6 Langkah membuat bisnis startup yang sukses
Apa itu ROI?
ROI adalah metrik yang digunakan untuk menghitung keuntungan dari investasi - Freepik
ROI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur pengembalian atau keuntungan dari investasi. Indikator ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi atau membandingkan efisiensi sejumlah investasi yang berbeda. Efisiensi investasi tersebut ditentukan dengan melihat pengembalian atas jumlah tertentu yang diinvestasikan dalam sebuah proyek bisnis atau dalam investasi umum seperti saham, reksadana, dan aset lainnya. Dalam praktiknya, ROI tidak hanya digunakan oleh pemilik bisnis, melainkan juga investor yang hendak menghitung profit dari setiap investasi yang dilakukan.
Baca juga: Rapat umum pemegang saham dan segala seluk beluknya
Kegunaan rumus ROI
ROI dapat digunakan untuk mengukur perkembangan bisnis - EKRUT
Seperti yang dijelaskan di atas, ROI adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi atau membandingkan efisiensi sejumlah investasi yang berbeda. Efisiensi investasi tersebut ditentukan dengan melihat pengembalian atas jumlah tertentu yang diinvestasikan dalam sebuah proyek bisnis atau dalam investasi umum seperti saham, reksadana dan aset lainnya. Bagi pelaku bisnis, ROI akan sangat berguna untuk mengukur kesuksesan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu.
Pelaku bisnis dapat mengevaluasi apakah selama ini sumber daya dalam bisnis telah digunakan secara optimal atau tidak. Evaluasi ini lah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis di masa depan. Perusahaan juga dapat menggunakan ROI untuk mengukur keberhasilan proyek tertentu. Misalnya jika perusahaan menginvestasikan uang dalam kampanye iklan, mereka akan melihat penjualan yang dihasilkan oleh iklan tersebut untuk menentukan ROI. Jika uang yang dihasilkan melebihi jumlah yang dihabiskan maka perusahaan dapat menganggap ROI proyek tersebut dapat diterima. Sementara bagi investor, ROI akan sangat membantu dalam membuat keputusan investasi dan mengevaluasi berbagai peluang investasi yang ada.
Baca juga: 4 Langkah awal mendapatkan investor untuk startup
Cara menghitung ROI
Rumus ROI pada dasarnya sederhana - EKRUT
Cara menghitung ROI sendiri terbilang relatif mudah. Kamu cukup membagi keuntungan dari investasi dengan biaya investasi dengan hasil berupa persentase atau rasio. Sehingga bisa dipahami bahwa secara sederhana rumus ROI adalah:
rumus dasar ROI - EKRUT
Dari rumus ROI ini kamu akan mendapatkan hasil yang bisa dianalisa. Bila hasilnya positif itu berarti kamu memperoleh pengembalian investasi. Begitu pun sebaliknya, jika hasilnya negatif maka sebetulnya investasi tersebut membuat kamu telah kehilangan uang.
Contohnya bila dalam sebuah investasi bisnis kamu mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000.000. Diketahui ternyata penjualan yang dihasilkan sebesar Rp25.000.000.
Maka, bila dihitung menggunakan rumus ROI di atas, angka persentase ROI didapatkan sebesar 20 persen. Hasil ROI yang positif tersebut menjadi pertanda bahwa ternyata kamu mendapatkan margin keuntungan dari investasi yang dilakukan. Meski begitu perlu dicatat bahwa selain rumus ROI di atas ada berbagai alternatif metode perhitungan ROI lainnya yang bisa digunakan.
Baca juga: Cara membuat proposal untuk menggaet investor
Kelemahan dan kelebihan ROI
Rumus ROI mengabaikan faktor waktu yang tak kalah penting dalam memberi dampak pada investasi - EKRUT
Dalam penerapannya, ROI memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan dari ROI adalah metrik tersebut sederhana, mudah untuk dihitung dan mudah dipahami. Selain itu ROI juga memiliki banyak manfaat. Contohnya dapat membantu investor dan profesional keuangan untuk memeriksa prospek investasi, membantu mengukur potensi pengembalian berbagai peluang investasi, membantu pengukuran manfaat investasi di departemen tertentu, dan membantu pengukuran persaingan pasar.
Meski begitu ROI juga memiliki keterbatasan seperti sulitnya membandingkan ROI antar perusahaan karena praktik dan metode yang digunakan dalam perusahaan dalam menghitung ROI bisa saja berbeda. Selain itu rumus ROI tidak memperhitungkan faktor waktu, padahal waktu juga akan memengaruhi nilai laba investasi karena faktor fluktuasi nilai uang.
Contohnya bisa kamu lihat pada kasus berikut:
A melakukan investasi senilai Rp 10.000.000 di perusahaan X di tahun 2013, lalu menjual investasi tersebut di tahun 2015 dengan nilai Rp 15.000.000 maka nilai ROI investasinya adalah 50 %. Sementara di tahun 2013, B juga melakukan investasi dengan nilai yang sama di perusahan Y. Investasi tersebut kemudian dijual dengan nilai Rp 15.000.000 di tahun 2018 maka nilai ROI investasinya sama dengan A, 50%.
Meski nilai ROI sama, namun apabila di analisa tentu keuntungan A dan B sebetulnya beda karena ada faktor inflasi di tahun berbeda. Bila memperhitungkan nilai inflasi, maka sebetulnya keuntungan yang diperoleh B jauh lebih sedikit dibanding A. Itu sebabnya untuk mendapatkan evaluasi investasi yang tepat ada baiknya kamu juga memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat memberikan dampak seperti jangka waktu.
Baca juga: Pengertian pitch deck dan rahasia cara membuatnya
Faktor yang memengaruhi ROI
Kualitas barang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ROI - Pexels
Tingkat pengembalian aset investasi atau ROI akan sangat menentukan sejauh mana kamu, sebagai investor, dapat memenuhi tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi atau bahkan menentukan hasil laba atas investasimu. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari insight6.com.
1. Pangsa pasar
Faktor terbesar yang paling mempengaruhi adalah pangsa pasar. Semakin luas pangsa pasar maka akan semakin tinggi margin keuntungan yang diperoleh. Menurut insight6.com, perusahaan yang memiliki pangsa pasar di atas 36% rata-rata menghasilkan tiga kali lipat lebih banyak daripada bisnis dengan pangsa pasar kurang dari 7%.
2. Kualitas barang atau layanan perusahaan
Faktor berikutnya yang akan mempengaruhi ROI adalah kualitas produk atau layanan perusahaan. Ketika pelanggan puas dengan apa yang disediakan, mereka memiliki potensi lebih besar untuk kembali dan membeli barang atau menggunakan layanan perusahaan. Hasil yang ideal akan terlihat bagi perusahaan yang memiliki pangsa pasar luas dan menyediakan produk atau layanan yang unggul.
4 Langkah utama pengukuran ROI
Tentukan metrik bisnis terlebih dahulu untuk membantu penghitungan ROI - Pexels
Sulit untuk mengukur keuntungan jika belum ada indikator yang pasti. Oleh karena itu, retaildive.com menganjurkan langkah-langkah utama pengukuran ROI sebagai berikut.
1. Menentukan metrik bisnis
Dengan mengukur bisnismu terhadap metrik yang biasa digunakan saat ini, kamu dapat menentukan indikator atau tolak ukur yang tepat. Metrik tersebut dapat meliputi:
- Jumlah rata-rata transaksi per hari per toko
- Nilai pesanan rata-rata setiap transaksi
- Waktu atau biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk melatih karyawan baru
- Pendapatan yang dihasilkan per toko
2. Memperkirakan efisiensi anggaran
Setelah menetapkan metrik bisnis, langkah berikutnya adalah memperkirakan anggaran dengan mempertimbangkan aspek-aspek berikut agar tepat sasaran dan efisien:
- Apakah lebih efektif menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang sudah ada atau memperbarui perangkat keras dan perangkat lunak ke generasi berikutnya?
- Bagaimana biaya pemeliharaan pada sistem lama versus biaya pemeliharaan dan dukungan infrastruktur teknologi informasi pada generasi berikutnya?
- Berapa banyak biaya sewa yang diperlukan? Apakah perlu ruang tambahan untuk menampilkan produk perusahaan?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan karyawan untuk mempelajari sistem penjualan yang sudah ada atau perlu memperbarui perangkat dan antarmuka pengguna yang lebih mudah digunakan?
3. Menghitung kebutuhan biaya
Langkah berikutnya yaitu menghitung kebutuhan biaya. Sebagai contoh hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain:
- Investasi infrastruktur teknologi informasi untuk jaringan nirkabel yang aman di dalam toko
- Layanan manajemen melalui perangkat seluler
- Melatih staf penjualan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan
4. Menerapkan rumus ROI
Langkah terakhir yaitu menghitung ROI dengan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kamu juga perlu mengaudit aktivitas perusahaan dan menganalisis proses bisnis yang dijalankan saat ini sehingga kamu dapat mengoptimalkan aktivitas penjualan dan meningkatkan perolehan laba perusahaan.
Baca juga: Angel investor dan tips mendapatkan pendanaan untuk startup
Nah, dari penjelasan di atas kamu sudah bisa mengenal lebih dalam tentang manfaat ROI hingga cara menghitung ROI yang tepat untuk bisnis dan investasi, kan? Bila sudah, sekarang waktunya menggunakan rumus ROI ke dalam bisnis dan investasi yang sudah kamu lakukan. Dengan begitu kamu bisa segera mempertimbangkan perbaikan dan strategi apa yang bisa kamu ubah agar bisnis dan investasi yang kamu miliki jadi lebih menguntungkan.
Sumber:
- investopedia.com
- efinancemanagement.com
- callrail.com
- insight6.com
- retaildive.com