Dalam dunia perkuliahan, terdapat berbagai istilah yang perlu diketahui oleh calon mahasiswa baru. Di antaranya adalah IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif dan IP atau Indeks Prestasi. Kedua istilah tersebut adalah sebutan untuk nilai dalam dunia perkuliahan. Tidak perlu khawatir, untuk mengetahui IPK dan IP, terdapat cara menghitung IPK dan IP yang mudah dan cepat. Mau tahu bagaimana cara menghitung IPK dan IP? Simak terus artikel ini, ya!
Apa itu IPK?
Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK adalah perolehan nilai mahasiswa secara keseluruhan dari semester awal hingga akhir. Sumber: Pexels
Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK adalah akumulasi keseluruhan perkuliahan mulai dari semester pertama hingga semester akhir yang diwakili dengan 1 angka IPK. Nilai IPK akan tercantum pada Ijazah dan dapat menjadi faktor tingkatan kualitas lulusan kampus tersebut. Jika nantinya mahasiswa tidak dapat memenuhi nilai minimum IPK, maka akan kesulitan dalam menambah SKS untuk semester berikutnya bahkan bisa mengakibatkan tidak diluluskan. Mahasiswa yang memiliki IPK tertentu biasanya berhak mendapatkan predikat kehormatan pada saat lulus.
Baca juga: Mau Kuliah Sambil Kerja? Inilah 15+ Rekomendasi Pekerjaan untuk Mahasiswa
Bedanya IP dan IPK
IPK dan IP merupakan dua nilai yang berbeda. Sumber: Pexels
Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah sesuatu yang berbeda. Biasanya, IP diperoleh oleh mahasiswa pada setiap semester sehingga nilainya akan berbeda-beda, tergantung dengan pencapaian akademik dalam semester tersebut. Sedangkan IPK, akan dihitung dari awal semester. Sehingga, IP pada semester pertama hingga semester akhir akan diakumulasikan. Perhitungannya kemudian membuat nilai IPK di tiap semester akan terus menurun. Nilai di semester akhir adalah nilai akhir dari IPK tersebut.
Baca juga: 9 Contoh Kuesioner untuk Berbagai Macam Kebutuhan
Cara menghitung IP dan IPK
Cara menghitung IPK bisa kamu lakukan secara mandiri. Sumber: Pexels
Sebelum mengetahui cara menghitung IPK dan IP, hal yang perlu diperhatikan adalah konversi nilai berupa angka (skor dan bobot) atau huruf. Tiap universitas memiliki konversi yang berbeda. Berikut contoh konversi nilai berupa skor, bobot dan huruf dari Universitas Gadjah Mada.
Skor | Nilai Bobot | Nilai Huruf |
100-90 | 4 | A |
89-85 | 3.75 | A- |
84-80 | 3.5 | A/B |
79-75 | 3.25 | B+ |
74-70 | 3 | B |
69-65 | 2.75 | B- |
64-60 | 2.5 | B/C |
59-55 | 2.25 | C+ |
54-50 | 2 | C |
49-45 | 1.75 | C- |
44-40 | 1.5 | C/D |
39-35 | 1.25 | D+ |
34-30 | 1 | D |
<30 | 0 | E |
1. Indeks Prestasi (IP)
Sebelum mengetahui cara menghitung IPK, kamu perlu untuk mengetahui bagaimana cara menghitung IP. Sebab, komponen utama IPK adalah IP. Berikut rumus untuk menghitung IP.
Berikut contoh perhitungan IP dengan 6 mata kuliah:
Mata Kuliah | Nilai Bobot | Nilai Kredit | Nilai Kredit x Nilai Bobot | Total |
1 | A | 3 | 3 x 4 | 12.00 |
2 | B- | 3 | 3 x 2.75 | 8.25 |
3 | C+ | 3 | 3 x 2.25 | 6.75 |
4 | C | 3 | 3 x 2 | 6.00 |
5 | D | 3 | 3 x 1 | 3.00 |
6 | E | 3 | 3 x 0 | 0.00 |
Jumlah | 18 | 36.00 |
IP = 36/18 = 2.00.
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Cara menghitung IPK dapat dilakukan dengan menjumlahkan semua nilai IP mulai dari semester awal hingga semester akhir. Lalu, jumlah nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP. Berikut cara menghitung IPK.
Contoh menghitung IPK:
- Nilai IP semester 1 = 3.80
- Nilai IP semester 2 = 3.50
- Nilai IP semester 3 = 3.20
- Nilai IP semester 4 = 3.20
- Nilai IP semester 5 = 3.00
- Nilai IP semester 6 = 3.00
- Nilai IP semester 7 = 3.10
- Nilai IP semester 8 = 3.00
IPK = 25.8 : 8
IPK = 3.225
Maka, nilai IPK yang diperoleh adalah 3.225.
Baca juga: 9 Aplikasi Cek Plagiarisme untuk Cek Keaslian Konten
Tips meningkatkan nilai IPK
Mengerjakan semua tugas yang diberikan dosen bisa menjadi salah satu langkah meningkatkan nilai IPK. Sumber: Pexels.
Agar nilai IPK kamu naik, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar nilai IPK kamu semakin meningkat.
- Berusaha selalu aktif saat mengikuti kelas perkuliahan
- Usahakan tidak absen saat ada kelas
- Carilah cara belajar yang menurutmu cocok untuk dirimu
- Mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh dosen
Baca juga: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Panduan Membuat Abstrak
Beberapa istilah lain dalam perkuliahan
Selain mencari cara menghitung IPK, mahasiswa baru umumnya mencari tahu istilah dalam perkuliahan. Sumber: Pexels
Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung IPK dan IP, sebagai mahasiswa baru, kamu juga perlu untuk mengetahui beberapa istilah lain yang digunakan dalam lingkungan perkuliahan. Berikut beberapa istilah lain dalam perkuliahan yang bisa kamu ketahui.
1. Satuan Kredit Semester (SKS)
Satuan Kredit Semester (SKS) adalah bobot kegiatan dalam perkuliahan. SKS dapat dikatakan juga sebagai beban kegiatan pada mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa. Setiap mata kuliah tentu memiliki bobot masing-masing, biasanya sekitar 2 hingga 3 SKS. Semakin tinggi SKS dari mata kuliah yang kamu ambil, maka waktu pembelajaran di kelas pada mata kuliah tersebut semakin lama. Jika 1 SKS memiliki durasi 45 menit maka jika kamu mengambil mata kuliah yang memiliki bobot 3 SKS waktu kegiatan belajar mata kuliah tersebut adalah 135 menit.
2. Kartu Rencana Studi (KRS)
Kartu Rencana Studi (KRS) adalah lembar yang berisi informasi seputar mata kuliah beserta jumlah SKS dari mata kuliah tersebut. Dengan menggunakan KRS, kamu bisa melihat jumlah mata kuliah yang kamu ambil, dan dapat dijadikan sebuah lembar dimana kamu bisa melihat apakah mata kuliah yang kamu ambil sudah memenuhi rata-rata SKS yang harus kamu tempuh per semesternya. Karena, pada setiap semester biasanya terdapat minimal dan maksimal SKS yang harus diambil oleh para mahasiswa.
3. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sistem pembayaran yang berlaku untuk seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Banyak orang menganggap biaya kuliah sangat mahal, dengan adanya UKT, membantu banyak orang yang tidak mampu untuk bisa tetap kuliah. Pembayaran UKT umumnya ditentukan berdasarkan besaran penghasilan dari orang tua. Besaran UKT biasanya diketahui sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. Calon mahasiswa akan diminta mengisi formulir untuk menentukan nilai UKT yang akan didapatkan.
4. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) adalah tanda pengenal bahwa kamu merupakan seorang mahasiswa. KTM wajib dimiliki oleh mahasiswa untuk memudahkan mahasiswa kegiatan mahasiswa baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik. KTM biasanya akan kamu dapatkan ketika menjadi mahasiswa baru. Kamu akan diminta untuk mengikuti alur pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa dengan menyerahkan beberapa berkas yang dibutuhkan. Saat ini, beberapa KTM bahkan memiliki bentuk elektronik dan dapat digunakan untuk alat transaksi non tunai.
5. Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) adalah nomor yang digunakan sebagai identitas mahasiswa selama perkuliahan. Nomor Induk Mahasiswa biasanya terdiri dari 14 digit angka yang mewakili identitas mahasiswa tersebut.
Baca juga: Turnitin Adalah: Pengertian, Fungsi, dan 4 Tips Lolos Uji
Demikian informasi mengenai cara menghitung IPK dan IP dengan mudah dan cepat yang wajib diketahui oleh mahasiswa. Saat ini, melamar pekerjaan sangat mudah karena kamu bisa langsung melamar dari rumah dengan menggunakan platform EKRUT. EKRUT punya banyak informasi tentang dunia pekerjaan, lho! Kamu bisa mencari informasi seputar lowongan pekerjaan, diskusi tentang pekerjaan, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait dengan pekerjaan.
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!
Sumber:
- kumparan.com
- penerbitbukudeepublish.com
- akseleran.co.id