Setiap lingkungan kerja memiliki keunikan, kelebihan, hingga masalahnya masing-masing. Saat terjadi masalah di lingkungan kerja, setiap orang yang terlibat seyogianya memahami cara menghadapi masalah agar tetap profesional.
Sikap profesional menunjukkan bahwa kamu mampu menghadapi masalah tanpa harus menyeretnya ke dalam pekerjaan. Hal ini bermanfaat agar produktivitas kerja tidak terganggu oleh masalah yang semestinya bisa diatasi dengan efektif.
Baca juga: Stres di tempat kerja? Begini cara benar mengatasinya
Pentingnya problem solving dalam dunia kerja
Kemampuan menghadapi masalah berkaitan erat dengan berbagai soft skills lainnya. (Gambar: pexels.com)
Kemampuan menghadapi masalah atau problem solving penting untuk dimiliki dalam dunia kerja. Kemampuan ini ternyata berhubungan erat dengan soft skills lainnya seperti kemampuan mendengar, berkomunikasi, team work, dan pengambilan keputusan. Saat berada di tempat kerja dan dihadapkan dengan masalah, kamu tentu tidak bisa kabur begitu saja. Kamu perlu menghadapinya dengan pikiran yang logis dan realistis. Kemampuan problem solving ini dicapai dengan cara berpikir luas terhadap sudut pandang suatu masalah dan menyelesaikannya dengan bijaksana. Singkatnya, kemampuan problem solving ini penting karena dalam keseharian dunia kerja akan muncul berbagai macam permasalahan sehingga diperlukan orang-orang yang bisa menyelesaikannya dengan baik.
Apa saja permasalahan umum dalam dunia kerja?
Permasalahan dalam dunia kerja bisa timbul dari lingkungan kerja yang tidak sehat. (Gambar: pexels.com)
Konflik dalam dunia kerja biasa terjadi, misalnya masalah personal antar karyawan, persaingan kerja yang tidak sehat, masalah dengan atasan, miskomunikasi antar tim, bullying, beban kerja terlalu berat, tidak adanya ruang untuk bertumbuh bersama perusahaan, dan sebagainya. Permasalahan setiap orang dalam dunia kerja bersifat unik karena terdapat berbagai faktor yang memengaruhinya. Meskipun kadang permasalahan bersifat personal, jika tidak lekas diselesaikan secara baik-baik, permasalahan ini akan mempengaruhi kinerja diri dan lebih jauh lagi kepada kinerja tim.
Baca juga: Tanda lingkungan kerja tidak sehat dan cara mengatasinya
10 Cara menghadapi masalah di kantor
Mengetahui cara menghadapi masalah di kantor penting sebagai antisipasi. (Gambar: pexels.com)
Ada baiknya setelah mengetahui permasalahan umum yang biasa terjadi di tempat kerja, kamu belajar untuk menghadapinya. Ketika masalah tersebut menimpamu, kamu jadi sudah tahu bagaimana cara mengatasinya. Berikut adalah beberapa masalah yang sering terjadi di kantor serta cara mengatasinya:
1. Perundungan/bullying atau diskriminasi
Tindakan bullying di tempat kerja dapat memengaruhi kesehatan mental kamu - EKRUT
Hal pertama yang perlu kamu lakukan saat mengalami masalah ini adalah membuat catatan pribadi. Catatlah semua hal yang kamu alami secara rinci. Cantumkan pula kapan dan seberapa sering peristiwa tersebut terjadi. Beberapa orang dapat melakukan perundungan tanpa disadari. Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa perbuatannya menimbulkan rasa tidak nyaman. Cobalah sampaikan apa yang kamu rasakan agar mereka memahami sudut pandangmu.
Jika kamu merasa mengalami pelecehan seksual di kantor, cobalah untuk melakukan beberapa cara mengatasi pelecehan seksual di sini.
Baca juga: 5 Cara mengatasi bullying di tempat kerja
2. Keinginan untuk komplain terhadap masalah tertentu
Sampaikan keluhan kepada atasan agar mereka membantu mencari solusi yang tepat - EKRUT
Sebagai karyawan, kamu memiliki hak untuk mengajukan komplain atas masalah yang terjadi di kantor. Namun, pastikan kamu sudah memahami prosedur pengajuan komplain yang berlaku di perusahaan tempatmu bekerja. Kamu dapat mengajukan komplain secara formal langsung kepada atasan atau melalui meeting. Jangan menunda terlalu lama, sebab beberapa masalah di kantor mungkin perlu diselesaikan dalam waktu lebih lama.
3. Beban kerja meningkat drastis
Beban kerja harus dikelola dengan tepat - EKRUT
Jika beban kerja meningkat drastis hingga melampaui kemampuanmu, kamu mungkin perlu berdiskusi mengenai masalah ini dengan atasan. Ajaklah atasanmu bertemu ketika ia tidak sedang sibuk atau terburu-buru. Jelaskan bahwa kamu menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan beban kerja yang meningkat. Sampaikan alasan dan solusi yang hendak kamu tawarkan. Misalnya, membagi salah satu tugas dengan rekan kerjamu.
4. Pekerjaan tidak sesuai dengan posisi yang kamu lamar
JIka masalahnya adalah pekerjaanmu tidak sesuai dengan posisi yang kamu lamar, cobalah untuk menyampaikannya kepada atasan - EKRUT
Cara terbaik menghadapi masalah ini adalah dengan menyampaikannya kepada atasan. Pastikan kamu menggunakan nada bicara yang tenang dan kolaboratif, bukan amarah yang menimbulkan kesan bahwa kamu sedang komplain. Jika berhasil, atasanmu mungkin akan memberikan tugas yang lebih sesuai dengan posisimu. Namun, kamu tidak perlu kecewa jika atasanmu mengatakan sebaliknya. Cara ini tetap bisa membantumu menentukan langkah ke depan terkait pekerjaanmu saat ini.
Baca juga: 7 Tips agar kamu mampu bekerja di bawah tekanan
5. Konflik dengan sesama rekan kerja
Kesampingkan ego agar konflik dengan rekan kerja dapat teratasi - EKRUT
Konflik dengan rekan kerja dapat berpengaruh terhadap pekerjaan. Cobalah bersikap profesional dengan mengesampingkan egomu dari masalah ini. Ingatlah bahwa kamu tidak harus selalu memenangkan konflik yang terjadi. Apabila cara ini tidak membuahkan hasil yang baik, masalahnya bisa jadi berasal dari perilaku rekan kerjamu. Pada kasus seperti ini, cukup lakukan interaksi yang berkaitan dengan pekerjaan untuk mengurangi kemungkinan konflik.
Baca juga: 5 Strategi manajemen konflik di tempat kerja yang bisa kamu terapkan
6. Mendapatkan penilaian pekerjaan yang buruk
Evaluasi cara kerjamu setiap kali penilaian performa dilakukan - EKRUT
Semua pekerjaan berjalan lancar, tapi kamu mendapatkan penilaian yang buruk? Jangan panik, dengarkan masukan dari atasan dan tanyakan semua hal yang perlu kamu pahami dari penilaian tersebut. Penilaian yang tidak sesuai ekspektasi justru dapat menunjukkan berbagai evaluasi yang sebelumnya tidak kamu sadari. Cobalah menelaah kembali setiap masukan dan kritik yang kamu dapatkan, lalu tentukan langkah untuk memperbaikinya.
7. Tidak ada ruang untuk tumbuh
Carilah perusahaan baru bila memang kamu tidak mendapat ruang untuk mengembangkan karier di perusahaan lama - EKRUT
Sebagai karyawan tentu wajar bila kamu ingin membuat kemajuan dalam karier. Namun terkadang ada saatnya kamu dihadapkan pada situasi di mana perusahaan tidak memberikan kamu peluang untuk tumbuh dan mengembangkan karier tersebut. Bisa jadi karena perusahaan kamu terbilang kecil atau sedang memasuki fase stagnan sehingga tidak dapat memberikan promosi jabatan bagi karyawan.
Kamu pun mungkin akan mudah kehilangan motivasi kerja bila hal ini terjadi. Namun jangan jadikan ini alasan untuk kamu bermalas-malasan dan tidak bekerja dengan benar. Cara menghadapi masalah pekerjaan ini adalah dengan terus mencari tantangan. Cobalah mencari proyek baru di tempat kerja kamu dan ajukan diri untuk terlibat dengan sukarela. Dengan melakukan ini kamu dapat terus dapat belajar dan menambah keterampilan.
Namun, bila cara ini tidak membuahkan hasil, maka mungkin ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk mulai mencari pekerjaan baru. Cobalah mendaftarkan diri di talent marketplace EKRUT karena ada banyak peluang kerja yang menunggumu.
8. Atasan resign atau di-PHK
Cobalah untuk beradaptasi, bersikap tenang, dan berpikiran positif ketika ditinggalkan atasan. (Gambar: pexels.com)
Dalam dunia kerja, meninggalkan dan ditinggalkan adalah hal yang biasa. Meskipun sudah mengetahui bahwa hal ini biasa terjadi, namun tidak dapat dipungkiri bagaimanapun sebagai karyawan akan ada perasaan terkejut dan cemas jika ditinggal pergi atasan yang selama ini banyak memberikan arahan terhadap kesuksesan pekerjaan kamu.
Solusinya, kamu harus tetap tenang dan berpikiran positif. Jika belum ada penggantinya, ada baiknya kamu dan rekan tim mengetahui apa saja tanggung jawab harian atasanmu. Selain itu, kamu juga harus meyakini bahwa atasan pengganti nantinya bisa jadi sama baiknya atau bahkan lebih baik dari atasanmu sebelumnya.
Jika atasan yang baru sudah bergabung dengan tim, kamu bisa mencoba membantunya menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ada dan tim. Hindari bersikap untuk bersikap menghakimi gaya kerja atasan baru dan membanding-bandingkannya dengan atasan yang lama.
9. Gosip di tempat kerja
Hindarkan bergosip untuk menjaga produktivitas dan menjauhkan diri dari masalah. (Gambar: pexels.com)
Gosip dalam dunia kerja memang hal umum yang sulit untuk dihilangkan. Biasanya karena sering berkumpul dan bergosip maka akan mempengaruhi fokus terhadap pekerjaan dan membuat pekerjaan jadi tertunda. Jika kamu diajak untuk bergosip, kamu bisa menghindarinya dengan memberitahu bahwa ada pekerjaan yang harus segera kamu selesaikan. Selain untuk menjaga produktivitas, ini juga bisa menghindarkan kamu terhadap masalah yang tidak terduga.
10. Ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan
Ketidakpuasan terhadap perusahaan timbul karena adanya ekspektasi yang tidak terpenuhi. (Gambar: pexels.com)
Ketidakpuasan terhadap perusahaan bisa terjadi kepada siapa saja bahkan tidak terkecuali pada perusahaan besar yang bergengsi, sebab ketidakpuasan ini muncul dari adanya perbedaan ekspektasi dari masing-masing individu. Dilansir dari Sleekr, Beberapa faktor yang menimbulkan adanya ketidakpuasan terhadap perusahaan di antaranya yaitu pekerjaan yang kurang menantang, gaji yang kurang pantas, kondisi kerja dan rekan kerja yang kurang mendukung, atau ketidaksesuaian kepribadian dengan pekerjaan.
Jika memang tidak ada perubahan bahkan setelah kamu melakukan introspeksi diri, mungkin memang satu-satunya jalan keluar adalah mencari pekerjaan di tempat kerja yang baru yang bisa memenuhi ekspektasi yang tidak kamu dapatkan di perusahaan sekarang.
Itulah dia beberapa masalah yang umum kamu temui di tempat kerja beserta cara menghadapi masalah yang bisa kamu coba terapkan.Masalah di kantor dapat berasal dari interaksi sosial maupun pekerjaan itu sendiri. Jika dibiarkan berlarut-larut, dampaknya akan memengaruhi komunikasi, hubungan sosial dan profesional, serta kinerja karyawan yang terlibat dalam masalah tersebut.
Inilah pentingnya menerapkan cara menghadapi masalah secara profesional. Kamu tidak hanya mendapatkan solusi, tapi juga mampu melindungi performa kerja dari berbagai masalah di lingkungan kerja.
Sumber:
- hermoney.com
- advicenow.org
- wikihow.com
- citizenadvice
- hr.utexas
- acas.org
- sleekr.co