Technology

Tutorial Cara Menggunakan Google Data Studio untuk Pemula

Published on
Min read
7 min read
time-icon
Fakhrizal Muttaqien

I'm a writer with experience in content writing, copywriting, and script writing. I'm used to writing articles on blogs or websites, social media, and video content for Youtube and TikTok.

pexels-lukas-577210.jpg

Google Data Studio merupakan tools gratis berbasis cloud dari Google untuk memvisualisasikan data yang berguna dalam pelaporan hasil kerja kepada kolega atau stakeholder. Dengan menggunakan Google Data Studio, kamu dapat mengimpor data dari berbagai sumber ke dashboard-mu sendiri dan menyimpannya secara otomatis ke Google Drive. Selain itu, Google Data Studio menawarkan banyak template untuk berbagai laporan, overviews, insight, dan website. Aplikasi ini juga dapat diakses dan diedit oleh rekan kerjamu dan stakeholder, sehingga lebih memudahkan dalam melakukan pelaporan hasil kerja. Lalu, bagaimana cara menggunakan Google Data Studio? Pada artikel kali ini akan dibahas tentang tutorial menggunakan Google Data Studio dan berbagai tips yang bisa kamu lakukan sebagai pemula. Jadi, langsung saja simak penjelasannya berikut ini!

Baca juga: Ini perbedaan analisis dan visualisasi data yang perlu kamu tahu

Kegunaan Google Data Studio

google data studio menampilkan grafik di laptop
Google Data Studio berguna untuk visualisasi data (sumber: pexels)

Sebelum kamu mengetahui cara menggunakan Google Data Studio, kamu juga harus mengetahui apa saja yang bisa dilakukan oleh Google Data Studio. Berikut ini adalah kegunaan Google Data Studio.

1. Data visualization

Pada Google Data Studio kamu bisa membuat visualisasi data berupa grafik, seperti grafik garis, bar, dan lingkaran. Cara membuat dan mengeditnya pun sangat mudah, cukup dengan cara drag-and-drop. Selain itu, kamu juga bisa membuat peta geografi, grafik bubble dan area, tabel pivot, dan tabel data paginasi.

Google Data Studio juga memiliki tools visualsi tambahan untuk membuat visualisasi datamu lebih valuable. Tools tersebut di antaranya sebagai berikut.

  • Interactive controls, seperti filter tampilan dan kontrol tanggal atau rentang data. Tools ini sering menentukan bagaimana pengguna lain dapat mengakses, mengedit, dan berbagi konten di dalam dashboard.
  • Links, yaitu tools yang memungkin kamu untuk menambahkan hyperlink dalam teks dan gambar. Tools ini berfungsi untuk membantu pengguna berbagi data tambahan seperti katalog produk, pustaka gambar atau video, dan buku referensi.
  • Annotations, yang berfungsi membantu pengguna memberi label dan konten brand dengan informasi tambahan seperti gambar atau teks.
  • Personalization options, yang menawarkan opsi personalia, seperti tema dan warna yang meningkatkan daya tarik visual laporan dan dashboard.

2. Data connection

Google Data Studio memungkinkan penggunanya untuk mengoneksikan dan mengimpor data dari sumber lain tanpa membutuhkan coding atau pemrograman. Hal tersebut tentunya semakin memudahkanmu dalam melakukan impor data.

Berikut ini beberapa dataset yang dapat dikoneksikan melalui Google Data Studio.

  • Produk marketing Google, seperti Analytics
  • Produk konsumen Google, sepeti Sheets atau Docs
  • Platform media sosial
  • Flat files
  • Google Cloud Storage

3. Data sharing and collaboration

Google Data Studio menawarkan opsi kolaborasi secara real-time, yang artinya pengguna dapat bekerja secara bersamaan pada database atau dashboard yang sama. Kapabilitas sharing Google Data Studio meliputi penyematan konten ke dalam halaman atau sumber lain, seperti web Google lainnya, postingan blog, atau artikel. Selain itu, kamu dapat mengundang pengguna lain, seperti rekan satu tim atau stakeholder untuk melihat dan mengedit dashboard yang kamu buat. Kamu juga bisa mengirim mereka email terjadwal melalui Google Data Studio.

Baca juga: Data Driven: Pengertian, Pentingnya, Cara Menerapkan, dan Tips Mempresentasikannya

Cara menggunakan Google Data Studio untuk membuat dashboard

tampilan data di laptop dari google data studio
Cara menggunakan Google Data Studio untuk membuat dashboard bagi pemula (sumber: pexels)

Jika kamu masih pemula dalam menggunakan Google Data Studio, kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat dashboard-mu sendiri. Berikut tutorial membuat dashboard di Google Data Studio.

1. Kumpulkan datamu

Langkah pertama adalah kumpulkan data-datamu. Tempatkan semua sumber data yang kamu ingin tampilkan di dashboard agar bisa dikoneksikan pada report. Kumpulkan data pada satu sumber, seperti Google BigQuery, agar bisa menyederhanakan proses pengumpulan data. Jika kamu akan berkolaborasi dengan pengguna lain, pertimbangkan untuk menghubungkan dataset satu per satu. Dataset adalah file dan informasi individu dalam sumber data, sehingga kamu dapat berbagi sumber data berbeda dengan rekan kerja yang berbeda.

2. Koneksikan sumber datamu

Selanjutnya, kamu bisa mulai membuat grafik pada report setelah mengoneksikan sumber datamu dan mengimpor informasi di setiap sumber. Pada report yang masih kosong, sidebar sebelah kanan menampilkan sample sumber data. Jika kamu masih belajar tentang Google Data Studio, pertimbangkan untuk bereksperimen dengan sample sumber data tersebut.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengoneksikan sumber data pada report.

  • Pada menu utama, pilih “Data Sources” dari tombol “Create” di sisi kiri halaman.
  • Pilih ikon “+” di pojok kiri atas dari skrin.
  • Pilih sumber data yang menjadi preferensimu.
  • Pilih “Allow” ketika Google meminta izin untuk mengakses informasi di sumber data.
  • Pilih file, proyek dan akun yang ingin kamu gunakan.
  • Klik “Connect” di pojok kanan atas halaman.
  • Ulangi langkah tersebut untuk menambahkan sumber data yang kamu inginkan.

3. Buat report kosong

Saat kamu masuk ke Data Studio, kamu akan melihat basic interface dengan bagian atas halaman berjudul “Start a new report”. Di bawahnya, kamu bisa melihat daftar laporan sebelumnya dan dokumen Data Studio lainnya. Untuk membuat laporan yang baru, temukan simbol plus di bagian kiri atas halaman di bagian “Start a new report”, lalu, klik. Setelah itu, kamu akan mendapat report baru yang kosong.

Jika kamu ingin membuat laporan dari sumber data, kunjungi halaman sumber data dan pilih “Create a new report”. Google Data Studio akan menanyakan kepada pengguna apakah mereka ingin menambahkan sumber data baru ke laporan? Lalu pilih “Add to report”. Data Studio akan membuat tabel acak berdasarkan sumber data tersebut, tetapi kamu dapat menghapusnya dan membuat grafik baru sesuai keinginanmu.

4. Persiapkan dashboard-mu sendiri

Setelah kamu mengoneksikan datamu, tentukan tipe informasi apa yang kamu inginkan untuk ditampilkan pada dashboard-mu. Pikirkan tentang informasi yang paling penting yang ingin kamu presentasikan kepada yang lain. Kamu bisa mulai membuat laporanmu dengan menambahkan bagan, rentang tanggal, grafik, dan elemen visualisasi lainnya ke halaman. Kamu juga bisa mengubah skema warna pada bagan atau grafik.

Menu di bagian atas laporan berisi banyak opsi untuk membuat visualisasi ini dan mempersonalisasi laporanmu. Berikut daftar beberapa fungsi dari menu tersebut.

  • Add a page, untuk membuat halaman tambahan pada laporan.
  • Undo and Redo, untuk menghapus atau mengulang tindakan terbaru.
  • Selection mode, yang memungkinkan kamu untuk memilih bagan atau elemen lain dan melihat tab konfigurasi untuk setiap bagannya.
  • Add data, yang memungkinkan kamu untuk menambah sumber data yang lebih banyak.
  • Add a chart, yang memungkinkanmu untuk membuat visualisasi berbeda untuk laporanmu.
  • URL embed, yang memungkinkanmu untuk menyematkan video dan elemen lain ke dalam dashboard.
  • Image, yang memungkinkanmu untuk memasukkan gambar ke dalam dokumen.
  • Theme and Layout,  yang memungkinkan untuk membuat panel muncul dengan opsi berbeda dengan mengubah warna dan penyajian data di dashboard.

Baca juga: Cara menggunakan Google Analytics temukan risiko software testing

Tips menggunakan Google Data Studio untuk pemula

seseorang sedang menampilkan data google data studio di laptop
Kamu bisa menggunakan template Google Data Studio sebagai inspirasi membuat dashboard (sumber: pexels)

Bagi kamu yang sedang belajar atau baru mengenal tentang Google Data Studio, kamu bisa melakukan tips berikut untuk menggunakannya.

1. Gunakan template yang tersedia

Jika kamu masih bingung dari mana kamu harus memulai untuk menggunakan Google Data Studio, kamu bisa menggunakan template yang tersedia sebagai inspirasi.  Ada banyak template yang dibuat oleh Google Data Studio, kamu bisa menemukannya di bagian “Marketing Templates”.

Beberapa template yang biasa digunakan adalah sebagai berikut.

  • GA Behavior Overview, sebuah dashboard yang mengeluarkan informasi paling relevan dari bagian Behavior Google Analytics.
  • Paid Channels Mix Report, sebuah template untuk memahami bagaimana kinerja iklanmu di Facebook, Twitter, LinkedIn, pencarian, dan lainnya.
  • Website Technical Performance Indicator, untuk mendapatkan overview singkat tentang kinerja webmu secara real-time, termasuk JavaScript, 404 errors, dan waktu page load.

2. Koneksikan dengan 150+ sumber data

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa Data Studio dapat dikoneksikan dengan sumber data dari Google, seperti dari Google Search Console, Google Ads, YouTube, dan Campaign Manager. Namun, sebenarnya Data Studio dapat dikoneksikan dengan sumber data lain yang bukan dari Google, seperti dari Adobe, Analytics, AdRoll, Asana, Amazon Ads, dan AdStage. Kamu bisa mencari sumber data tersebut pada tab Connect to data” di halaman awal Data Studio.

3. Buat tema layout laporanmu sendiri

Jika kamu akan mempresentasikan laporanmu di Data Studio kepada stakeholder atau klien, kamu bisa mempercantik tampilannya dengan memilih tema layout sendiri. Kamu bisa klik opsi “Layout and theme” di toolbar. Setiap perubahan pada opsi ini akan berlaku untuk seluruh laporan, sehingga kamu hanya perlu memilih font, warna, dan lain-lain.

Secara default, Data Studio menyediakan dua tema, yaitu simple dan simple dark. Namun, kamu bisa mengubahnya dengan klik “Customize” di bagian “Theme”. Kamu bisa gunakan gaya brand-mu untuk memilih warna primer dan sekunder, font, dan warna teks agar laporanmu terlihat lebih selaras.

Baca juga: Layout adalah: Pengertian, 5 elemen desain layout, manfaat, dan prinsip pembuatannya

Itulah pembahasan tentang tutorial menggunakan Google Data Studio, dari mulai kegunaannya, cara membuat dashboard, hingga tips menggunakan Google Data Studio bagi pemula. Google Data Studio sangat useful dan representatif untuk visualisasi data dan pelaporan, jadi cobalah untuk menggunakannya, ya!

Demikian artikel EKRUT Media, dapatkan juga berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.

Sumber:

  • indeed.com
  • hubspot.com
0

Tags

Share

Apakah Kamu Sedang Mencari Pekerjaan?

    Already have an account? Login

    Artikel Terkait

    cover_(2).jpg

    Technology

    30 Contoh Slogan Unik dan Menarik Serta Cara Membuatnya

    Detty Risetya

    13 February 2023
    4 min read
    H1_jadwal_fyp_tiktok.jpg

    Technology

    Jadwal FYP TikTok 2022: Jam Terbaik untuk Upload Video

    Nurina Ulfah

    16 January 2023
    5 min read
    0-cara-cek-nomor-indosat.jpg

    Technology

    5 Cara Cek Nomor Indosat dengan Mudah dan Cepat 2022

    Arin Khurota

    19 December 2022
    5 min read

    Video