Pernahkah kamu mengalami nafas yang terengah-engah atau jantung yang berdebar terlalu kencang, bahkan emosi yang memuncak dan meledak-ledak padahal tidak ada situasi kebahayaan yang mengancam jiwa ketika sedang bekerja di kantor? Kemungkinan besar kamu tengah mengalami serangan panik, biasa juga disebut panic attack at work. Mari kita tarik napas melalui hidung yang dalam beberapa kali, apabila sudah cukup tenang, mari kita lanjutkan mengatasi permasalahan ini dengan lebih mindful.
Baca juga: Mudah, Ini 9 Cara Mempraktikan Mindfulness di Tempat Kerja
Waspada dengan serangan panik
Serangan panik datang ketika tidak ada kebahayaan yang mengancam keselamatan jiwa kita (Sumber: Shutterstock)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, panik didefinisikan sebagai bingung, gugup, atau takut dengan mendadak (sehingga tidak dapat berpikir dengan tenang). Dapat kita pahami bahwa kepanikan ini datang secara mendadak dengan pemicu yang bermacam-macam. Sedangkan gejala-gejala yang terjadi selama serangan panik terjadi bisa berupa sesak nafas, jantung berdebar terlalu kencang, pusing kepala, sakit di bagian dada, badan gemetar, mual, sampai rasanya tidak bisa bergerak karena lumpuh. Kamu pernah merasakan kejadian seperti ini di kantor? Kamu harus waspada dan berhati-hati, ya. Mari kita identifikasi penyebabnya.
Penyebab terjadinya serangan panik di kantor
Pemicu serangan panik pada setiap individu berbeda-beda (Sumber: Shutterstock)
Serangan panik bisa terjadi kapan saja dengan pemicu yang beragam pada setiap individu. Mencari penyebab utama mungkin cukup membingungkan karena tidak akan langsung mengatasi panikmu. Namun ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yang pertama memahami gejala yang terjadi pada tubuhmu saat kepanikan menyerang. Beberapa gejala yang terjadi seperti yang telah disebutkan di atas dapat berupa sesak nafas, jantung berdebar terlalu kencang, pusing kepala, sakit di bagian dada, badan gemetar, mual, sampai rasanya badan tidak bisa bergerak karena lumpuh. Apabila salah satu atau beberapa gejala tersebut acap kali terjadi kamu dapat mengatasinya dengan cara-cara dibawah ini.
Baca juga: Manfaat Dan Pentingnya Work Life Balance Bagi Karyawan, Serta 5 Tips Mewujudkannya
Cara mengatasi serangan panik di kantor
Pekerjaanmu tidak sepatutnya mengganggu kesehatan mentalmu. (Sumber: Shutterstock)
Apabila kamu tengah mengalami serangan panik sekarang, ikutilah 10 tips dibawah ini. Namun, kamu tetap dapat menyimak langkah-langkah ini dan beberapa teknik dibawahnya untuk berjaga-jaga apabila panic attack tiba-tiba menyerangmu.
Ketika serangan panik sedang kamu alami
- Tinggalkan situasimu sekarang, kamu bisa menggunakan izin ke toilet apabila diperlukan.
- Carilah tempat aman untukmu dimana kamu tidak perlu menjelaskan apapun pada siapapun, tempat ini bisa berupa toilet, ruangan untuk beribadah, atau taman di sekitaran kantor.
- Fokus pada pernafasanmu, pastikan kamu menggunakan hidung untuk menarik napas dan merasakan perutmu mengembang ketika menarik nafas melalui hidung.
- Sambil mengatur pernafasan, mulailah berpikir bahwa hal yang terjadi ini bukan kesalahanmu.
- Lawan pikiran buruk dimana kamu menyalahkan atau menyesali hal yang telah kamu lakukan, fokus pada nafasmu dan ulangi poin empat bahwa hal ini bukan kesalahanmu.
- Ingatlah bahwa kamu telah mengatasi serangan panik sebelumnya dan kamu pasti bisa mengatasinya sekarang.
- Kembali fokus pada pernafasan.
- Ulangi poin 3-7 berulang-ulang sebanyak mungkin sampai gejala yang kamu hadapi mulai mereda.
- Ambilah izin sakit dan pulang dan beritahu atasanmu bila memang diperlukan, pekerjaanmu tidak sepatutnya mengganggu kesehatan mentalmu.
- Pujilah dirimu sendiri atas pencapaian menangani serangan panik kali ini. Ingatlah rasa bangga atas kemampuanmu ini dan ketenanganmu sekarang.
Pencegahan dan penanganan selama keadaan baik
Hal pertama yang dapat dilakukan sebagai sarana pencegahan adalah berbicara kepada atasanmu. Trigger pada serangan panik di kantor dapat terjadi akibat beban kerja yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, mungkin kamu memerlukan bawahan atau atasanmu untuk mendelegasi sebagian tugasmu kepada rekan kerja yang lain. Komunikasikan hal-hal yang membuatmu tidak nyaman di kantor, apabila kamu tidak dapat mengomunikasikan hal ini, atasanmu mungkin tidak akan pernah sadar bahwa kamu mengalami tekanan yang melebihi kapasitasmu. Ingat, komunikasi adalah kunci.
Baca juga: Panduan Memiliki Komunikasi Efektif Dan Cara Membangunnya
Hal kedua yang dapat kamu lakukan sebagai pencegahan adalah memiliki teman berbicara. Untuk ranah pekerjaan, ada baiknya kamu memiliki rekan kerja yang cukup pengertian dan tidak menyepelekanmu saat kamu bercerita tentang masalah yang dihadapi di kantor. Pastikan kamu memiliki rekan bercerita yang baik, alih-alih mencegah serangan panik, rekan kerja yang kurang baik malah menambah penderitaanmu dari serangan panik. Bercerita kepada pasangan atau keluarga juga dapat membantu meringankan beban pikiran, pastikan kamu berbagi ceritamu disaat yang tepat, ya.
Hal yang dapat menjadi pencegahan dan penanganan pamungkas adalah berbicara dengan para profesional di bidangnya, dalam hal ini peran psikolog diperlukan. Kamu bisa mengakses psikolog yang kompeten serta tidak judgemental sehingga kamu benar-benar mendapat penanganan yang kamu butuhkan. Beberapa kantor ternama dan besar sudah mulai memberikan fasilitas mental health seperti ini bersamaan dengan asuransi kesehatan.
Baca juga: Pentingnya Kesejahteraan Karyawan Bagi Kualitas Pekerja
Kecenderungan bahwa orang yang mengakses psikolog seringkali diberi stigma memiliki gangguan kejiwaan sudah jelas tidak akurat, sejatinya depresi dan tekanan kantor pada saat ini memang lebih tinggi dibanding sepuluh dua puluh tahun yang lalu. Dengan persaingan yang ketat, tingginya inflasi, dan tingginya arus informasi, keperluan akan kesehatan yang mental juga akan meningkat. Maka, jangan takut untuk menemui profesional di bidang psikologi bila kamu merasa bebanmu sudah terlalu berat dan butuh didengar.
Perlu semua orang pahami bahwa bekerja secara produktif di kantor merupakan keinginan setiap pekerja, namun bukan berarti kamu harus menghadapi masalahmu sendirian. Apabila kamu dalam kondisi fisik yang bugar dan kondisi mental yang stabil, semua tanggung jawab pekerjaan dapat diselesaikan secara optimal dan semua pihak merasa senang. Semoga kita semua selalu sehat secara fisik dan mental, ya!
Baca juga: Ini Pentingnya Kesehatan Mental Karyawan Bagi Perusahaan
Untuk mendapatkan berbagai informasi penting lainnya seputar dunia kerja, kamu bisa mengakses laman EKRUT. Di situs tersebut, kamu juga bisa dihubungkan dengan berbagai macam perusahaan setelah melakukan registrasi. Yuk, sign up di EKRUT sekarang!
Sumber:
- Talkspace
- USNews
- Halodoc