Pengangguran friksional: Definisi, Jenis, dan cara mengatasinya

Published on: 08 November 2021

•

Min read: 7 min read

Nur Rosita Dewi

An experienced Content Writer since 2015 | Content Editor & Marketing

Pengangguran friksional adalah pengangguran sementara misalnya saja seseorang yang baru saja lulus atau sedang berganti pekerjaan. Salah satu kendala dari terjadinya pengangguran friksional adalah kendala informasi antara pencari kerja dengan pencari kandidat.

Pengangguran sendiri merupakan seseorang dengan usia produktif tetapi tidak atau belum memiliki pekerjaan. Jenis pengangguran beragam tergantung pada faktor penyebabnya.Salah satu jenisnya adalah pengangguran friksional.

Pengangguran friksional dapat terjadi karena berbagai macam alasan. Pengangguran jenis ini dapat menimpa siapa saja, berikut ulasan lebih lanjut mengenai pengangguran friksional.

Tingkat pengangguran di Indonesia

Terjadi peningkatan pengangguran di masa pandemi - Pexels

Di masa pandemi seperti sekarang ini, sudah dipastikan tingkat pengangguran di Indonesia meningkat. Covid-19 berdampak besar pada sektor ekonomi, karenanya banyak pekerja yang di PHK atau dirumahkan sementara.

Pada bulan Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat sebanyak 7,07%, dengan total 9,77 juta orang. Berdasarkan data BPS, terdapat 29, 12 juta jumlah pekerja yang terdampak akibat pandemi.

Imbas dari peningkatan jumlah pengangguran ini juga turut membuat jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan.

Apa itu pengangguran friksional?

Pengangguran friksional bersifat sementara waktu. - Pexels

Pengangguran friksional adalah pengangguran sementara misalnya saja seseorang yang baru saja lulus atau sedang berganti pekerjaan. Salah satu kendala dari terjadinya pengangguran friksional adalah kendala informasi antara pencari kerja dengan pencari kandidat.

Pengangguran friksional merupakan transisi pekerjaan secara sukarela dalam suatu perekonomian. Hal ini terjadi secara alami, bahkan dalam ekonomi yang tumbuh, berkambang, dan stabil.

Pengangguran friksional akan selalu ada dalam perekonomian dan berkontribusi pada gambaran ketenagakerjaan secara keseluruhan.

Penyebab pengangguran friksional

Pengangguran friksional dapat terjadi karena beberapa alasan. - Pexels

Lalu, apa penyebab dari pengangguran friksional bisa terjadi? Terdapat beberapa penyebab yang mendasari seseorang menjadi pengangguran friksional.

Fresh graduates dan orang-orang yang mencari pekerjaan untuk pertama kali biasanya kesulitan mencari lowongan atau menemukan pekerjaan yang sesuai. Hal ini bisa disebabkan dari kurangnya informasi mengenai lowongan pekerjaan. Selain itu, bisa juga ketersediaan pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan skill yang dimiliki. Sehingga mereka memilih untuk menunggu sampai menemukan pekerjaan yang cocok.
Transisi sementara dimana seseorang berpindah tempat tinggal ke kota lain merupakan bagian dari pengangguran friksional. Hal ini karena biasanya ada jeda waktu sampai seseorang tersebut menemukan pekerjaan yang baru.
Karyawan yang berhenti bekerja untuk mencari pekerjaan baru dengan gaji atau lingkungan yang lebih baik. Dimana beberapa orang dalam kasus ini memilih mengundurkan diri dari kantornya untuk melakukan upskill dengan bersekolah lagi atau mengikuti kursus.
Pekerja yang mengundurkan diri karena alasan personal seperti sakit, hamil, dan lainnya. Ketika kembali mencari pekerjaan, mereka juga bisa disebut pengangguran friksional.

Perbedaan pengangguran friksional dengan jenis lainnya

Terdapat perbadaan antara pengangguran friksional dan struktural yang cukup signifikan. - Pexels

Terdapat beberapa perbedaan antara pengangguran friksional dan struktural, seperti berikut ini:

Pengangguran friksional	Pengangguran struktural
Transisi pekerjaan yang bersifat sukarela dan tidak berpengaruh pada siklus ekonomi.	Terjadi akibat dari pergeseran ekonomi.
Hanya terjadi sementara.	Bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Tidak berpengaruh pada peningkatan jumlah pengangguran terbuka.	Berperan dalam meningkatkan jumlah pengangguran suatu negara.
Pertanda baik bagi perekonomian karena menunjukkan pekerja mencari gaji dan pekerjaan yang lebih baik.	Perubahan teknologi atau penurunan suatu industri merupakan penyebab utama.

3 Cara mengatasi pengangguran friksional yang efektif

Selain kendala informasi, pengangguran friksional juga dapat terjadi karena adanya ketidakcocokan antara kandidat dengan pekerjaan yang tersedia. Guna mengatasi hal ini, berikut adalah cara mengatasi pengangguran friksional berdasarkan penyebabnya.

1. Ketidakcocokan antara kandidat dengan pekerjaan yang tersedia

pengangguran friksional - EKRUT
Ketidakcocokan antara pencari kerja dengan perusahaan dapat diatasi dengan platform talent marketplace - EKRUT

Mendapatkan pekerjaan yang cocok bisa menjadi hal yang mudah asalkan kamu tahu cara yang tepat untuk mendapatkannya. Salah satu caranya adalah dengan bergabung di talent marketplace.

Kenapa? Karena tipe platform seperti ini hanya akan menjodohkanmu dengan pekerjaan yang cocok. Kamu juga tidak perlu repot untuk melamar ke sana-kemari.

Seperti namanya, talent marketplace adalah wadah bagi perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja dengan kecanggihan data science yang dimiliki, kamu juga akan lebih mudah ditemukan oleh perusahaan yang cocok.

2. Kendala informasi antara perusahaan dengan kandidat

Terhambatnya informasi dari perusahaan ke pencari kerja dapat menjadi penyebab pengangguran friksional - EKRUT

Tidak sampainya informasi mengenai lowongan kerja yang dibuka oleh suatu perusahaan juga dapat menjadi salah satu penyebab adanya pengangguran friksional. Oleh karena itu, cara mengatasi pengangguran friksional selanjutnya adalah, perusahaan harus pintar dalam mengumumkan lowongan yang tersedia.

Kandidat pun harus pintar dan peka terhadap informasi. Misalnya dengan aktif di media social profesional seperti Linkedin, dan bergabung di beberapa komunitas profesi tertentu.

3. Kualitas kandidat

Meningkatkan kualitas kandidat dapat menjadi cara untuk mengatasi pengangguran friksional - EKRUT

Selain kendala informasi, sebagian perusahaan juga kesulitan mendapatkan kandidat yang cocok dengan kualitas yang dicari. Oleh karena itu, sebagai seorang kandidat, setelah bergabung di talent marketplace, media sosial professional seperti Linkedin, dan komunitas, hal yang tidak kalah penting adalah dengan terus mengembangkan diri.

Pasalnya, dengan terus mengembangkan diri tentu nilai seorang kandidat pun akan semakin meningkat serta semakin terlihat di mata perusahan. Jadi, sebagai kandidat cobalah untuk lebih aktif dalam mencari program pelatihan. Beberapa pelatihan bisa dilakukan secara online, lho!

Selain beberapa hal di atas, terkadang meningkatnya jumlah pengangguran juga dapat disebabkan beberapa kandidat masih belum mengenali minat dan bakat dirinya. Oleh karena itu, ada baiknya sebelum memasukin dunia kerja seseorang sudah mengetahui apa yang menjadi minat dan rencana kariernya.

Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan juga adalah, mempertahankan pekerjaan saat ini sebelum resign. Pasalnya, untuk diterima bekerja di perusahaan baru dapat membutuhkan proses yang cukup lama. Hal inilah yang akan meningkatkan pengangguran friksional. Maka dari itu, akan lebih ideal jika seseorang mempertahankan pekerjaan saat ini hingga mendapatkan pekerjaan berikutnya.

Itulah beberapa cara mengatasi pengangguran frisional yang sebaiknya terus diterapkan guna membantu penurunkan angka pengangguran. Mulai dari pertukaran informasi yang lancar, jembatan antara pencari kerja dengan penyedia kerja, serta semakin meningkatnya kualitas sumber daya adalah kunci dari kondisi ini.

Last update: 6 April 2021