Demotivasi kerja tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tapi juga kinerja tim. Rasa frustrasi yang timbul lambat laun semakin menurunkan produktivitas dan akan terus bertambah buruk, kecuali kamu mengambil langkah konkret untuk mengakhirinya.
Tidak ada orang yang luput dari demotivasi kerja, dan semua orang tentu pernah merasakan semangat yang naik-turun selama menjalani pekerjaannya. Hal yang membedakannya adalah bagaimana kamu menghadapi semangat yang tengah menurun.
Apa itu demotivasi?
Demotivasi adalah kondisi kehilangan semangat untuk melakukan sesuatu. (Sumber: Pexels)
Demotivasi adalah kebalikan dari motivasi, jika motivasi diartikan sebagai dorongan yang dimiliki seseorang untuk berbuat sesuatu, maka demotivasi adalah kondisi ketika seseorang tidak memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu yang mengakibatkannya menjadi tidak bersemangat dan cenderung seperti kehilangan arah.
Dilansir dari SehatQ, demotivasi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mulai kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. Kondisi demotivasi ini bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya yaitu berkaitan dengan pekerjaan.
Penyebab demotivasi adalah terdiri dari beberapa faktor, misalnya kelelahan fisik, mental, atau emosional akibat stres yang berkepanjangan. Kondisi tersebut mengakibatkan seseorang kehilangan motivasi untuk melakukan pekerjaan sehingga ia terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakannya. Kondisi ini tentu akan merugikan diri sendiri dan orang lain jika terus dibiarkan.
Jenis-jenis demotivasi
Jenis-jenis demotivasi adalah demotivasi pekerja, sosial, dan sekolah. (Sumber: Pexels)
Kondisi demotivasi ini bisa terjadi dalam beberapa ranah kehidupan seperti di kantor, sekolah, kampus, dan lain-lain. Untuk itu, kamu perlu mengenali beberapa jenis dari demotivasi untuk kemudian mengetahui cara mengatasinya. Jenis-jenis demotivasi adalah sebagai berikut.
1. Demotivasi pekerja
Demotivasi pekerja adalah kondisi di mana seorang pekerja menjadi tidak bersemangat berada di lingkungan kerjanya. Kondisi ini bisa muncul dari beberapa faktor, misalnya berkaitan dengan pekerjaannya atau juga bisa karena adanya konflik atau ketidakcocokan dengan rekan kerja atau atasan.
2. Demotivasi sosial
Demotivasi sosial adalah demotivasi yang muncul saat berada di ranah masyarakat. Demotivasi sosial ini disebabkan oleh pengalaman tidak menyenangkan seseorang saat berinteraksi dengan suatu social circle dan menganggap social circle tersebut tidak memberikan benefit.
3. Demotivasi sekolah
Demotivasi sekolah adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi tidak bersemangat berada di lingkungan sekolah. Demotivasi sekolah ini biasanya disebabkan oleh adanya tekanan yang dialami seseorang saat berada di lingkungan sekolah untuk menyelesaikan tugas dan soal-soal yang diberikan oleh guru atau dosen.
8 Cara mengatasi demotivasi kerja
Rasa kelelahan yang menumpuk bisa jadi penyebab demotivasi kerja - EKRUT
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi demotivasi kerja.
1. Memahami penyebab demotivasi kerja
Demotivasi kerja bukanlah suatu hal yang muncul tanpa penyebab. Sadar ataupun tidak, kamu sebenarnya sedang mengalami suatu konflik antara diri sendiri dengan lingkungan kerja berikut tuntutan di dalamnya. Cobalah menyempatkan waktu untuk merenungi apa yang kamu rasakan saat ini. Pahami lebih dalam, apa yang sebenarnya membuatmu mengalami demotivasi kerja. Beberapa pemicu yang paling umum di antaranya:
- rasa takut untuk bergerak ke depan
- rasa lelah yang menumpuk
- menentukan tujuan yang keliru
- konflik antara nilai-nilai pribadi
- tidak ada kebebasan untuk mengambil keputusan
- tidak ada kejelasan tentang apa yang benar-benar kamu inginkan
- tidak ada tantangan
- kesepian karena terus bekerja
- emosi negatif, keraguan terhadap diri sendiri, tidak ada kepercayaan terhadap orang lain, atau merasa tersesat
2. Menentukan tujuan yang jelas
Tentukan tujuan karier realistis yang bisa kamu uraikan menjadi langkah sederhana. Contohnya, jika demotivasi terjadi karena kamu merasa tidak mendapatkan tantangan baru, kamu bisa menentukan target utama berupa sebuah proyek di mana kamu menjadi pemimpin tim. Uraikan target besar tersebut menjadi tahap-tahap yang lebih kecil. Kamu bisa berdiskusi terlebih dulu dengan rekan kerja, menyusun draf proyek, lalu mengajukannya kepada supervisor. Lakukanlah satu demi satu agar kamu fokus.
3. Berinteraksi dengan orang-orang terdekat
Pekerjaan bisa menyita waktu sehingga kamu tidak memiliki kesempatan untuk bercengkerama dengan orang-orang terdekat. Lama-kelamaan, kesepian akan berkembang menjadi stres dan memicu demotivasi kerja. Tanpa disadari, produktivitas kerja menurun dan hasil pekerjaan menjadi tidak optimal. Cobalah kembali berinteraksi dengan teman, keluarga, atau orang-orang terdekat di sekitarmu. Hubungi mereka, atau sempatkan bertemu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Kamu akan terkejut dengan besarnya semangat yang muncul setelahnya.
4. Beristirahat untuk menjaga kesehatan
Apakah kamu sering menghabiskan waktu ekstra untuk bekerja lembur? Tidak ada salahnya untuk bekerja lembur sesekali, tapi coba hitung kembali berapa hari yang kamu habiskan untuk bekerja lembur dalam satu pekan. Berikan jeda bagi tubuhmu untuk beristirahat sejenak. Cukupi kebutuhan tidur dalam sehari, dan pastikan tidurmu juga berkualitas. Tidur cukup akan membantu tubuh dan pikiran untuk memulihkan diri sehingga semangat kembali meningkat.
Baca juga: Tips menjaga kesehatan untuk kamu yang workaholic
5. Hindari hal negatif yang terdapat di lingkungan kerja
Demotivasi kerja juga bisa dipicu oleh berbagai hal negatif yang ada di sekitarmu. Tidak hanya menurunkan motivasi dan semangat bekerja, hal negatif tersebut juga dapat memengaruhi cara berpikirmu terhadap pekerjaan. Hindarilah konflik yang tidak diperlukan serta pembicaraan negatif seputar pekerjaan. Jauhi perilaku yang dapat menimbulkan kesan buruk, seperti berbohong, mangkir dari pekerjaan, absen tanpa keterangan, dan sebagainya.
6. Jangan takut membuat kesalahan
Rasa takut menjadi penyebab seseorang mengalami demotivasi kerja. Oleh karena itu, lawan rasa takut tersebut karena kesalahan adalah hal yang wajar saat kamu bekerja. Itu lebih baik ketimbang kamu tidak mencoba sama sekali. Ingat tantangan dan rintangan adalah bagian dari hidup dan kamu harus bisa melewatinya.
7. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan
Buatlah batasan yang jelas antara pekerjaan dengan waktu untuk diri sendiri. Begitu selesai bekerja, matikan laptop dan simpanlah di tempat yang berbeda dengan kamar tidur agar kamu bisa fokus beristirahat. Hindari kebiasaan membuka email saat menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, atau pasangan. Terutama pada hari libur yang merupakan momen untuk beristirahat. Jadikan hari liburmu berkualitas agar semangat kembali muncul.
8. Pertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain
Beberapa masalah yang menimbulkan demotivasi sering kali telah begitu mengakar sehingga sulit untuk diatasi. Jika semua cara yang kamu lakukan tidak dapat mengatasi demotivasi, kamu dapat mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain. Perlu diingat bahwa resign adalah keputusan yang besar. Pastikan kamu telah memikirkannya matang-matang sebelum memutuskan mengundurkan diri. Bila memungkinkan, keputusan resign sebaiknya hanya diambil jika kamu telah mendapatkan pekerjaan baru.
Baca juga: 6 Cara resign yang baik dan profesional
4 Tanda kamu sedang mengalami demotivasi
Tanda mengalami demotivasi adalah hilangnya rasa inisiatif. (Sumber: Pexels)
1. Mengabaikan lingkungan sekitar
Saat seseorang sedang mengalami demotivasi, biasanya mereka tidak memiliki hasrat untuk melakukan apapun termasuk melakukan aktivitas yang berkenaan dengan hobinya. Hilangnya hasrat ini akan berpengaruh kepada interaksi sehari-harinya dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga ia cenderung akan mengabaikan lingkungan sekitarnya.
2. Hilang rasa inisiatif
Perasaan enggan melakukan sesuatu juga mengakibatkan hilangnya rasa inisiatif pada diri seseorang. Misalnya ia jadi tidak mau memulai sesuatu yang baru atau menerima tantangan baru yang bisa menjadikannya lebih berkembang dan menambah value pada diri.
3. Muncul rasa takut yang berlebih
Hilangnya inisiatif di atas juga bisa muncul bersama adanya ketakutan yang berlebih pada diri sendiri sehingga menghilangkan minat untuk mengembangkan diri. Perasaan takut yang berlebihan ini bisa menghambat diri seseorang karena membuatnya menjadi pribadi yang pesimis.
4. Hilang minat untuk mengembangkan diri
Jika kamu tiba-tiba kehilangan minat untuk mengembangkan diri, maka kamu perlu waspada karena mungkin kamu sedang mengalami demotivasi. Kamu sebaiknya memilih untuk rehat dari aktivitas dan memikirkan cara untuk menemukan motivasimu kembali agar bisa melanjutkan kehidupan dengan lebih bersemangat.
Cara baru mendapatkan pekerjaan yang lebih efektif
Kamu bisa mencari pekerjaan lebih efektif dan efisien melalui situs talent marketplace - EKRUT
Mencari pekerjaan baru bukanlah perkara yang mudah. Kamu perlu menghabiskan banyak waktu untuk membuat akun portal pencarian kerja, mencari berbagai lowongan dengan kualifikasi yang sesuai, dan masih harus menyebar CV ke berbagai perusahaan. Namun, semua itu adalah cara lama. Kini, kamu dapat mencari pekerjaan secara efektif dan efisien melalui situs talent marketplace Tidak seperti portal pencarian kerja biasa, situs talent marketplace memiliki berbagai keunggulan.
Di EKRUT terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu. Kamu juga bisa mengasah diri melalui berbagai tips & insight menarik yang telah EKRUT siapkan untukmu hanya di YouTube EKRUTtv.
Sumber:
- awakenthegreatnesswithin.com
- greatbigminds.com
- productiveflourshing.com
- sehatq.com