Tabungan saham tak melulu identik dengan para petinggi kantoran dengan gaji yang besar. Kamu pun bisa menerapkan cara menabung saham untuk pekerja kantoran sebagai alternatif investasi bulanan.
Saham pada dasarnya adalah kepemilikan atas suatu perusahaan. Saat ini, ada ratusan perusahaan di Indonesia yang bisa kamu beli sahamnya.
Ketika perusahaan memperoleh keuntungan, maka pemilik saham dengan persentase yang tinggi akan mendapatkan keuntungan lebih besar. Tertarik ingin menabung saham? Berikut sederet tipsnya:
1. Tentukan target ke depan
Pahami terlebih dahulu tujuan investasi dan kapan kamu membutuhkan dana tersebut kembali - EKRUT
Sebelum berinvestasi, kamu harus memahami tujuan investasi dan kapan kamu akan membutuhkan dana tersebut kembali. Pasar saham tidak memiliki jaminan kapan kamu bisa menarik kembali modal yang telah dikucurkan.
Dengan menentukan target untuk masa depan, kamu bisa mengetahui seberapa banyak dana yang perlu dikeluarkan untuk menabung saham. Pastikan kamu telah mempertimbangkan dana pendidikan, kesehatan, pensiun, dan sebagainya.
Baca juga: Jenis investasi SBN dan keuntungannya
2. Pahami toleransi risiko
Bila ingin menabung saham, kamu mesti mengerti tentang toleransi risikonya juga - EKRUT
Toleransi risiko adalah sudut pandang dan rasa cemas yang timbul saat kamu berhadapan dengan suatu risiko.
Faktor ini berperan saat kamu menentukan tindakan. Contohnya, saat kamu berhadapan dengan pilihan untuk berinvestasi sebanyak Rp10 juta untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp100 juta.
Dengan memahami toleransi risiko yang kamu miliki, kamu akan terhindar dari investasi meragukan yang membuatmu merasa cemas. Jadi, kamu dapat berpikir lebih jernih untuk menentukan keputusan selanjutnya.
3. Membuat akun broker online
Broker merupakan perantara dari transaksi saham yang dilakukan - EKRUT
Broker adalah para perantara yang menjadi perantara dari suatu transaksi, termasuk saham. Setelah transaksi sukses, mereka akan mendapatkan komisi dari orang yang menggunakan jasanya.
Setelah membuat akun broker, kamu dapat mencari berbagai jenis investasi, stok saham, reksa dana, dan masih banyak lagi. Ketika memilih broker, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
- Angka komisi paling rendah
- Dana yang kamu miliki
- Seberapa sering kamu akan melakukan transaksi saham
- Jasa seperti apa yang kamu harapkan
4. Pahami dasar-dasar pasar saham
Kamu perlu meluangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar pasar saham - EKRUT
Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar mengenai pasar saham, terutama sekuritas individual di dalamnya. Tak jarang, ketika seluruh tren saham menurun, sekuritas suatu perusahaan justru mengalami kenaikan harga.
Beberapa hal dasar yang perlu kamu pahami di antaranya:
- Metrik dan definisi keuangan, misalnya price earning ratio, earning per share (EPS), return on equity (ROE), dan compound annual growth rate (CAGR)
- Teknik membeli saham pada waktu yang tepat
- Jenis pesanan pasar saham
- Beragam akun investasi
Baca juga: 6 pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi investasi
5. Memilih saham yang ingin dibeli
Berinvestasilah pada perusahaan yang ingin kamu miliki bukan pada perusahaan yang akan naik sahamnya - EKRUT
Setelah melakukan persiapan teknis and non-teknis, kini saatnya kamu memilih saham. Cara terbaik untuk mengawalinya adalah dengan menggali informasi lebih dalam mengenai perusahaan yang telah kamu kenali.
Berinvestasilah pada perusahaan yang ingin kamu miliki, bukan perusahaan yang kamu perkirakan akan naik sahamnya. Perhatikan laporan tahunan mereka, lalu bandingkan dengan semua informasi yang pada website broker tempatmu membuat akun.
6. Tentukan banyaknya saham yang dibeli dan jenis pemesanan saham
Awali membeli saham dalam jumlah yang kecil - EKRUT
Kamu tidak perlu terburu-buru saat membeli saham untuk kali pertama. Awali dengan membeli saham dalam jumlah kecil agar kamu memahami mekanisme dan dinamikanya.
Hal yang tak kalah penting adalah memahami jenis pemesanan saham yang kamu lakukan. Sebagai panduan, berikut adalah beberapa istilah yang perlu kamu pahami:
- Ask: harga yang diajukan oleh penyedia saham.
- Bid: harga yang diajukan oleh calon pembeli saham.
- Spread: selisih harga bid tertinggi dan ask terendah.
- Market order: permintaan untuk membeli atau menjual saham sesegara mungkin dengan harga yang tersedia.
- Limit order: permintaan untuk membeli atau menjual saham pada suatu harga spesifik.
- Top (atau stop-loss) order: tanda ini muncul begitu saham mencapai harga tertentu. Pesanan pasar akan dieksekusi dan seluruh pesanan diperbarui dengan harga yang berlaku.
- Stop-limit order: saat harga stop tercapai, perdangan berubah menjadi limit order dan sampai pada titik ketika batas harga spesifik tercapai.
Menabung saham adalah cara cerdas untuk berinvestasi, tapi kamu tetap harus mencermati peluang dan risiko di depan mata. Jangan cepat tergiur dengan penawaran-penawaran yang menjanjikan tanpa menganalisisnya terlebih dulu.
Baca juga: Kenali Obligasi Ritel Indonesia (ORI) beserta cara membelinya
Pastikan kamu melakukan transaksi saham dalam lingkungan yang aman. Persiapkan semua tool yang dibutuhkan, catat semua biaya tambahan, dan pilihlah broker serta perusahaan yang paling transparan dalam perdagangan.
Sumber:
- nerdwallet.com
- moneycrashers.com