Bagi beberapa profesi, memiliki portofolio dan menyertakannya ke dalam surat lamaran merupakan hal yang penting sebagai bukti hasil kerja.
Tapi sayangnya, tidak sedikit juga yang masih merasa kesulitan dan tidak tahu cara membuat portofolio yang benar.
Agar tidak salah langkah, berikut ini adalah beberapa cara membuat portofolio yang perlu kamu perhatikan baik-baik.
Perbedaan portofolio kerja dengan CV
Portofolio kerja berfungsi membuktikan kemampuan yang tertulis di CV - EKRUT
Sebagian orang menganggap bahwa CV dan portofolio kerja merupakan dua hal yang sama. Akan tetapi anggapan tersebut sebetulnya salah. CV merupakan rincian data diri yang berisikan pengalaman kerja, pencapaian dan kemampuan kerja yang dijelaskan dalam bentuk kata-kata dengan penyampaian sejelas, singkat, dan sepadat mungkin. Sedangkan portofolio kerja merupakan contoh hasil pekerjaan sebelumnya, yang dijelaskan secara detail dengan memperlihatkan kemampuan yang disajikan secara lengkap dan semenarik mungkin.
Berikut ini merupakan perbedaan portofolio kerja dengan CV:
Portofolio | CV |
Berfungsi menunjukkan pengalaman kerja | Berfungsi menginformasikan pengalaman kerja |
Dibuat dengan jelas dan rinci dan tidak terbatas pada jumlah halaman | Ditulis secara jelas, singkat dan padat |
Dibuat untuk membuktikan deskripsi yang ditampilkan di CV | Dibuat untuk menarik perhatian HRD/User |
Keunggulan memiliki portofolio kerja
Portofolio kerja dibuat secara menarik dan jelas - EKRUT
Portofolio kerja memiliki keunggulan memperlihatkan hasil pekerjaan sebelumnya secara detail dan jelas. Selain itu, melalui portofolio kerja, perusahaan yang akan mempekerjakan kamu dapat melihat secara langsung hasil pekerjaan sebelumnya. Hal ini sangat penting untuk menjaga ekspektasi hasil pekerjaan nantinya.
Keunggulan lain dari portofolio kerja adalah penyajian hasil pekerjaan juga tidak memiliki struktur atau aturan tertentu. Sehingga kamu bebas untuk merancang portofolio kerja semenarik mungkin asal tidak menghilangkan esensi penting dari kemampuan dan hasil pekerjaan sebelumnya.
7 Cara membuat portofolio kerja yang mengesankan
Portofolio kerja dapat dibuat secara cetak maupun online - EKRUT
Jika Anda telah memiliki beragam pengalaman kerja dan memiliki contoh hasil pekerjaan yang dapat memberikan nilai tambah, saatnya mulai membuat portofolio kerja. Dibawah ini akan dijelaskan 7 cara yang bisa dilakukan agar portofolio kerja kamu terlihat mengesankan.
1. Perhatikan dan pilih hanya yang terbaik untuk ditunjukkan
Tunjukan hanya portofolio terbaik yang pernah kamu buat - EKRUT
Meski semua pekerjaanmu dilakukan dengan tidak sembarangan dan dengan usaha yang maksimal, namun jangan memilih semuanya sebagai portofolio.
Sebaiknya, pilihlah hanya hasil-hasil terbaik yang memang memuaskan bagimu. Jangan sampai memasukkan hasil yang menurutmu tidak terlalu bagus.
Jika kesulitan dalam memilihnya, cobalah untuk mengingat mana hasil kerjamu yang mendapatkan banyak pujian.
Dengan menyajikan hasil terbaik pastinya dapat membuat kemampuan dan keterampilan terlihat semakin menonjol, bukan?
Baca juga: 5 tips bagi fresh graduate yang ingin dapat kerja
2. Coba kumpulkan dan tunjukkan ulasan baik
Meminta testimoni bisa menjadi salah satu ide yang harus ada dalam portofoliomu - EKRUT
Dalam menyelesaikan pekerjaanmu, tidak jarang kamu akan mendapatkan testimonial atau ulasan mengenai hasil pekerjaanmu.
Meski kadang klien lupa memberikannya, kamu dapat meminta secara sopan agar menambah nilai plus dan menumbuhkan tingkat percaya orang lain terhadap kemampuanmu.
Bahkan, meskipun kamu baru saja memiliki beberapa klien dan ulasan, hal ini tetap dapat membantu kamu meningkatkan narasi kredibilitas untuk calon klien ataupun perusahaan yang akan mempekerjakanmu di masa depan.
Baca juga: 8 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi demi kemajuan karier
3. Buatlah portofolio menjadi lebih sederhana
Buatlah portofolio yang sederhana dan nyaman dilihat - EKRUT
Saat membuat portofolio kamu harus memastikan telah membuatnya sederhana dan nyaman untuk dilihat.
Apalagi dalam menunjukkannya secara online, sebaiknya kamu membuat portofolio yang gampang ditemukan dengan menaruhnya dalam satu halaman yang sama.
Kamu dapat membuat satu halaman web dengan judul “Portofolio” atau “Work Sample” sebagai sarana menunjukkan hasil kerjamu.
Halaman ini harus berisi seluruh portofolio yang kamu miliki tanpa perlu berpindah-pindah ke halaman lain, agar orang lain dapat dengan mudah melihat konteks pekerjaanmu.
4. Jangan masukkan portofolio usang yang sudah lama
Menuliskan proyek portofolio yang lampau menjadi salah satu kesalahan - EKRUT
Memasukkan contoh portofolio usangmu menjadi salah satu kesalahan pembuatan portofolio yang harus dihindari. Portfolio usang di sini berarti hasil pekerjaanmu sudah terlalu lama atau sudah berumur lebih dari tiga tahun.
Biasanya, portofolio tersebut sudah tidak relevan lagi dengan kemampuanmu saat ini dan juga sudah tidak relevan dengan keadaan tren, teknik, dan teknologi yang sedang berjalan di masa kini.
5. Ceritakan dirimu dan hasil kerjamu
Ceritakan tentang dirimu di portofolio tersebut - EKRUT
Memang, portofolio yang sudah kamu kerjakan merupakan aspek penting yang dijadikan orang lain dalam menilai bagaimana pekerjaanmu.
Namun, orang yang ingin mempekerjakanmu atau menggunakan jasamu tidak hanya mencari bagaimana hasil kerjamu, melainkan juga siapa orang di balik pekerjaan tersebut.
Percuma saja jika kamu sudah mengikuti cara membuat portofolio dengan sangat baik, tetapi kamu tidak memiliki nilai jual yang dapat membuatmu berharga di mata klien atau pewawancara.
Portofolio memang cara untuk menunjukkan kemampuanmu pada suatu bidang, namun bagaimana caramu menceritakannya dan membangun branding produk akan menambah nilai bagus dalam membuat calon klien atau pewawancara untuk memutuskan apakah akan bekerja denganmu.
Baca juga: “Jual" dirimu lewat foto di CV
6. Tunjukkan partisipasimu dalam komunitas
Tunjukan juga partisipasimu saat menjalani proyek bersama komunitas - EKRUT
Aspek penilaian terpenting lainnya dari sebuah portofolio adalah adanya kegiatan yang menunjukkan bila kamu orang yang aktif. Maka dari itu, cara membuat portofolio selanjutnya adalah menuliskan peran dan tugasmu bergabung dalam komunitas sukarelawan tertentu. Kamu bisa menuliskan di dalam portofolio itu proyek sukses yang telah kamu bangun bersama dengan komunitas.
Terutama bila komunitas itu merupakan komunitas minat yang memiliki kesamaan dengan keahlian yang kamu miliki, tentu ini menjadi nilai tambah bagimu di mata perekrut. Dengan menunjukan keterlibatan dalam komunitas, perekrut juga akan menilaimu sebagai orang yang dapat dengan mudah bergaul.
7. Jelaskan proyek secara rinci
Dalam beberapa proyek yang sulit untuk dimengerti kamu bisa memberikan penjelasan tentang peranmu di proyek tersebut - EKRUT
Langkah terakhir dalam cara membuat portofolio yang perlu kamu perhatikan adalah menuliskan secara rinci proyek-proyek yang telah kamu lakukan.
Walaupun proyek mungkin sudah bisa bisa terlihat secara visual, beberapa proyek yang sulit dipahami sebaiknya kamu sertakan keterangan didalamnya tentang klienmu, permasalahan proyek dan solusi yang kamu berikan terhadap proyek itu.
Dengan memberikan penjelasan tersebut, perekrut akan tahu bagaimana caramu menghadapi klien dan bisa menilai dari sana tentang kepribadianmu dalam bekerja.
Baca juga: 8 Tips jitu membuat portofolio desain grafis
Membuat laman portofolio kerja
Setelah mengetahui step di atas, kamu bisa mengaplikasikan dalam portofolio online-EKRUT
Meski membawa portofolio cetak dapat memudahkan pewawancara untuk melihat langsung hasil kerjamu, sebagian pewawancara mungkin lebih menyukai portofolio dalam bentuk online. Nah, berikut ini adalah beberapa cara membuat portofolio online.
1. Pastikan kamu membuat situs dengan domain yang sederhana dan profesional
Hindarilah menggunakan nama domain yang terkesan terlalu santai atau tidak profesional. Misalnya saja, www.m4k4n.com. Mungkin akan lebih baik jika kamu menggunakan namamu sendiri sebagai domain.
2. Pilih template desain yang sesuai dengan profesimu
Selain memastikannya sesuai dengan jenis pekerjaanmu, cobalah untuk menggunakan desain yang sederhana dan nampak profesional tanpa perlu terlihat terlalu kaku.
3. Pastikan tampilan beranda situsmu rapi
Saat membuka link situs portofoliomu, pewawancara pasti akan langsung masuk ke bagian berada atau homepage. Jadi, pastikan tampilannya tidak berantakan, nyaman dilihat, dan menunjukkan beberapa atau salah satu hasil terbaikmu.
4. Pastikan navigasinya juga mudah
Tidak cuma memikirkan tampilan situs yang bagus, kamu juga perlu membuat agar navigasimu di dalam portofolio online itu mudah digunakan. Caranya adalah dengan menggunakan kategori.
Ada baiknya disaat kamu memiliki banyak pengalaman kerjaan yang ingin kamu perlihatkan, jangan tampilkan karya itu ke dalam satu halaman situs sebab akan membuat tampila menjadi penuh dan tidak enak dipandang.
Baca juga: Tips membuat portofolio programmer yang bisa kamu coba
Contoh portofolio kerja
Portofolio kerja berfungsi untuk menyamakan ekspektasi perusahaan - EKRUT
Jika kamu sudah mengetahui bagaimana cara membuat portofolio kerja yang mengesankan. Di bawah ini merupakan contoh portofolio kerja onlinr yang bisa menjadi referensi dalam membuat portofolio kerja.
Contoh portofolio kerja online oleh psndesign - Behance
Contoh portofolio kerja online oleh best_studio - Behance
Nah, itu dia beberapa cara membuat portofolio mengesankan yang dapat membantumu meningkatkan nilai jual.
Yuk, mulai sekarang rencanakan dan buatlah portfoliomu sendiri yang dapat dengan mudah menunjukkan keahlianmu. Jika sudah punya, cobalah sesuaikan dengan cara di atas agar portfoliomu jadi mengesankan!
Sumber:
- themuse.com
- canva.com
- skillcrush.com